Anda di halaman 1dari 24

RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 51

RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA, KECAMATAN ALOR BARAT LAUT,


KABUPATEN ALOR NTT (KAJIAN HISTORIS, NILAI FILOSOFI, SERTA POTENSINYA SEBAGAI
SUMBER BELAJAR SEJARAH)

*Amir Molbang & Abraham Nurcahyo

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah Rumah Adat Lakatuil,
nilaihistori, nilai filosofi, dan potensinya sebagai Sumber belajar sejarah. Lokasi penelitian ini
berada di Desa Bampalola, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor NTT. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan induktif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Teknik
pengumpul data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi yang
digunakan untuk menguji kebenaran dan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber.
Sedangkan analisis data menggunakan analisis model interaktif H.B. Sutopo. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa Rumah Adat Lakatuil adalah rumah panggung berdinding bambu diatapi
rumput ilalang berbentuk kerucut. Pada bagian puncak berukiran ular naga yang sedang
membuka mulut menjurus kearah timur atau terbitnya matahari. Ciri khas yang lain adalah
sebuah tangga yang menghubungkan tanah dan rumah panggung juga terdapat naga yang
membuka mulut pada bagian kanan sedangkan bagian kiri terdapat sebuah rantai yang berfungsi
sebagai pegangan pada tangan kiri. Dalam Rumah adat tersebut juga banyak peninggalan-
peninggalan pusaka seperti Moko dan Gong. Bagi masyarakat Bampalola atau pengunjung yang
hendak memasuki rumah adat harus menanggal kasut atau alas kaki karena tempat itu suci dan
tidak boleh berbicara dengan kata-kata kotor. Setiap pengunjung yang hendak memasuki rumah
adat tersebut harus mengawali langkahnya dengan kaki kanan dan tangan kanan dimasukkan
kedalam mulut naga yang sedang terbuka sambil tangan kiri memegang rantai tali untuk
berjalan menaiki tangga dan masuk kerumah adat. Keberadaan Rumah Adat Lakatuil mempunyai
nilai-nilai histori dan filosofi dimana masyarakat Bampalola masih hidup dengan nilai-nilai adat
serta menyatu dengan alam yang harmonis harus selalu diwariskan dan dilestarikan agar
generasi yang akan datang tidak melupakan nilai-nilai sejarah yang ada. Nilai-nilai tersebuat
dapat pula dijabarkan dalam pembelajaran IPS/Sejarah.

Kata Kunci:Rumah Adat Lakatuil, Nilai Historis, Nilai Filosofi, Sumber Belajar Sejarah

Pendahuluan Semuanya masih dapat ditakjubi dan terus


Bangsa Indonesia sejak dahulu kala bercerita tentang masa lampau peradaban
sudah memiliki corak kebu-dayaan dan bangsa yang patut dibanggakan dan
peradaban yang sangat tinggi. Berbagai dilestarikan. Nusa Tenggara Timur adalah
bentuk tradisi dan peninggalan sejarah sebuah propinsi kepulauan yang terletak di
budaya nenek moyang berupa bangunan- wilayah Indonesia bagian timur yang
bangunan tua, candi-candi, rumah adat, memiliki banyak pulau. Namun dari jumlah
benda-benda bersejarah, serta tata cara tersebut hanya ada beberapa pulau yang
kebiasaan dan adat istiadat lainnya. dihuni oleh beraneka ragam suku bangsa

* Amir Molbang adalah Alumni Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
* Abraham Nurcahyo adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
52 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

dan kelompok etnis dengan latar bela-kang Bangunan rumah adat Lakatuil ini berupa
kebudayaan adat istiadat, kebiasaan, dan rumah panggung berdinding bambu, dan
bahasa yang ber-variasi. Keanekaragaman diatapi dengan rumput ilalang yang
ini merupakan kekayaan yang tetap dan berbentuk kerucut. Pada bagian atasnya
terus dilestarikan demi menjunjung tinggi berukiran naga yang sedang membuka
nilai-nilai kebudayaan yang ada di Nusa mulut menjurus ke arah Timur yang
Tenggara Timur pada khususnya dan di merupakan arah terbitnya matahari. Ciri
Indonesia pada umumnya. Kabupaten Alor khas dari rumah adat Lakatuil adalah tangga
sebagai salah satu dari 21 Kabupaten/Kota yang menghubungkan tanah dengan rumah
di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah panggung juga berukiran naga.
wilayah kepulauan dengan 15 pulau yaitu 9 Pembangunan Rumah Adat Lakatuil
pulau yang telah dihuni dan 6 pulau lainnya ini dikerjakannya masyarakat secara gotong
belum atau tidak berpenghuni. royong dengan dikepalai oleh seorang
Kabupaten Alor mempunyai arsitek atau kepala tukang. Setelah rumah
karakteristik yang unik dengan kekayaan adat selesai dibuat maka musim kelaparan
budaya yang bernilai tinggi dan masih hidup yang melanda desa Bampalola juga hilang,
di masyarakat diantaranya bahasa daerah tanaman dan hasil hutan masyarakat
sebanyak 17 dengan 52 dialek, terdapat 4 kembali subur dan dapat diolah menjadi
etnis, 15 perkampungan tradisional dan makanan. Kehidupan masyarakat mulai
sejumlah upacara adat, alat musik, tarian membaik. Setelah kejadian tersebut maka
dan nyanyian rakyat serta berbagai motif rumah Lakatuil di jadikan rumah adat di
tenun ikat yang unik dan mempunyai daya desa Bampalola. Selain itu rumah adat
tarik bagi wisatawan baik wisatawan Lakatuil ini juga mempunyai sejarah dimana
domestik maupun mancanegara (Dinas masyarakat meyakini bahwa apa yang
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dilakukan dirumah adat ini bisa
Alor, 2013: 01). mendatangkan kesejahteraan bagi
Kabupaten Alor terdiri dari berbagai masyarakat desa karena mereka percaya
suku, bahasa, dan agama yang berbeda- nenek moyang mereka berasal dari tanah
beda. Begitu juga dengan kebudayaan yang atau timbul secara ghaib dari dalam tanah.
dihasilkan antara desa yang satu dengan Melalui pembangunan rumah adat
yang lain berbeda, seperti salah satu desa Lakatuil tersebut diatas bisa dijadikan
bernama Desa Bampalola adalah salah satu sebagai sumber belajar yaitu pembelajaran
dari sekian banyak desa di Kabupaten Alor IPS sebab banyak terdapat nilai-nilai filosofi
yang terletak di Kecamatan Alor Barat Laut. sejarah, kebudayaan yang dapat kita
pelajari. Berdasarkan latar belakang di atas,
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 53

maka mendorong penulis untuk menelusuri, keluarga kerajaan atau ketua adat setempat
meneliti, dan mengkaji dengan judul menggunakan kayu-kayu pilihan dan
penelitian Rumah Adat Lakatuil di Desa pengerjaannya dilakukan secara tradisional
Bampalola, Keca-matan Alor Barat Laut, melibatkan tenaga ahli dibidangnya, Banyak
Kabupaten Alor NTT (Kajian Historis, Nilai rumah-rumah adat yang saat ini masih
Filosofi Serta Potensinya Sebagai Sumber berdiri kokoh dan sengaja dipertahankan
Belajar Sejarah). dan dilestarikan sebagai simbol budaya
Berdasarkan Rumusan masalah Indonesia.
diatas maka tujuan peneltian ini adalah Rumah adat merupakan bangunan
untuk mendeskripsikan: rumah yang mencirikan kekhasan bangunan
1. Sejarah Rumah Adat Lakatuil di Desa suatu daerah di Indonesia yang
Bampalola Kecamatan Alor Barat Laut melambangkan kebudayaan dan ciri khas
Kabupaten Alor NTT. masyarakat setempat menyangkut dengan
2. Fungsi dari rumah adat Lakatuil bagi kepribadian masyarakat daerah tersebut.
kehidupan masyarakat di Desa Rumah Adat adalah merupakan bangunan
Bampalola Kecamatan Alor Barat Laut rumah yang mencirikan atau khas bangunan
Kabupaten Alor NTT. suatu daerah di Indonesia yang
3. Makna dari ukiran yang terdapat pada melambangkan kebudayaan dan ciri khas
rumah adat Lakatuil di Desa Bampalola, masyarakat setempat. Indonesia dikenal
Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten seagai negara yang memiliki keragaman dan
Alor NTT. kekayaan budaya, beraneraka ragam bahasa
4. Nilai-nilai serta potensi dari Rumah dan suku dari sabang ampai merauke
Adat Lakatuil di Desa Bampalola sehingga Indonesia memiliki banyak
Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten koleksi rumah-rumah adat.
Alor NTT Dengan demikian pengertian dari
Rumah adat tersebut adalah suatu
Kajian Pustaka
bangunan yang bentuk struktur, fungsi,
A. Rumah Adat
makna, ragam hiasan cara pembuatannya
1. Pengertian Rumah Adat
diwariskan secara turun-temurun dan dapat
Rumah-rumah adat di indonesia
dipakai untuk melakukan aktivitas
memiliki bentuk dan arsitektur masing-
kehidupan dengan sebaik-baiknya.
masing daerah sesuai dengan budaya adat
2. Sejarah Rumah Adat Lakatuil
lokal. Pada umumnya dihiasi ukiran-ukiran
Sejarah singkat rumah adat Lakatuil
indah, pada jaman dulu, rumah adat yang
di desa Bampalola. Masyarakat Bampalola
tampak paling indah biasa dimiliki para
percaya nenek moyang mereka berasal dari
54 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

tanah atau timbul secara ghaib dari dalam yang menyembah pohon dan batu-batu
tanah. Ia disebut dengan nama Raja Tanah besar. Pada awal abad 20 sebelum
(foaifen). Raja Tanah sendiri hidup sekitar Indonesia merdeka desa Bampalola berada
pada abad ke-13 dan tidak ada satu di bawah kepemimpinan Desa Dulolong dan
orangpun yang tau dari mana Raja Tanah itu dikuasai bangsa Barat. Setelah Indonesia
berasal. Gua tempat munculnya raja tanah merdeka dan pada tahun 1965, masyarakat
di debut dengan nama tula gadong yang bampalola hidup seperti masyarakat biasa
artinya rumah Tuhan. Raja Tanah kemudian pada umunya yaitu bertani, berkebun dan
menikah dengan Buifedi. Mereka kemudian mengelola hasil hutan.
tinggal di kampung lama di bawa kaki Seluruh masyarakat Bampalola
gunung Raja. Untuk memenuhi kebutuhan mengerjakannya secara gotong royong.
hidup dan melindungi diri dari hewan buas, Setelah rumah adat selesai dibuat maka
maka Raja Tanah dan istrinya membangun musim kelaparan yang melenda desa
sebuah rumah yang diberi nama Laktuil Bampalola juga hilang, tanaman dan hasil
yang artinya merah dan tinggi. hutan masyarakat kembali subur dan dapat
Merah menandakan keberanian dan diolah menjadi makanan. Kehidupan
keperkasaan dari rumah adat lakatuil, masyarakat mulai membaik. Setelah
sedangkan tinggi karena rumah adat dibuat kejadian tersebut maka rumah Lakatuil di
seperti rumah panggung dan memiliki atap jadikan rumah adat di desa Bampalola.
berbentuk limas yang tinggi. Muhamad Asri Setelah rumah adat lakatuil dibangun maka
(56: 2014) Juru bicara adat Desa Bampalola suku-suku yang lain mulai membangun
menceritakan bahwa Kampung Lama rumah adat yang lain. Dan kampung lama
menjadi salah satu kerajaan besar di pulau (doita) tempat berdirinya rumah adat
alor yakni kerajaan Lakatuil. Lakatuil di jadikan kampung Adat.
Kerajaan Laktuil mencapai puncak 3. Fungsi Rumah Adat Lakatuil
kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Rumah adat Lakatuil memiliki
Baololong, dan memiliki wilayah yang luas berbagai fungsi dalam kehidupan
dihampir sebagian Pulau Alor. Sehingga masyarakat Bampalola. Fungsi tersebut
sampai sekarang banyak turunan dari antara lain:
Bampalola yang ada di sebagian pulau alor. a. Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai
Pada akhir abad ke-14 raja Baololong tempat tersimpannya benda-benda
meninggal dunia dan akhirnya kerajaan purbakala atau cagar budaya seperti
Lakatuil mengalami kemerosotan dan moko dan gong.
punah. Setelah agama Islam masuk b. Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai
masyarakat mulai melupakan kebiasaanya tempat berkumpulnya masyarakat
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 55

Bamapalola untuk musyawarah mufakat untung maupun takut, dendam, dan


dalam berbagai hal. sayang, membuat mereka terisolasi dari
c. Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai kebenaran Robin Winks (dalam Pranoto,
tempat pelaksanaan berbagai upacara 2010: 06).
adat seperti upacara makan padi baru Historis atau sejarah dapat
dan makan jagung baru (bate baloe). diartikan sebagai peristiwa atau
d. Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai kejadian yang benar-benar terjadi pada
tempat untuk menyelesaikan berbagai masa lampau yang mempunyai
masalah adat dalam masyarakat pengaruh cukup besar sehingga
Bampalola. peristiwa tersebut mendapat andil
e. Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai dalam peradaban kehidupan manusia
tempat berkumpulnya para tokoh-tokoh dalam suatu ruang lingkup tertentu (A.
adat dari 10 kampung Adang Marwick, 1971: 97-129). Sejarah atau
f. Rumah adat Lakatuil juga berfungsi History adalah sebagai bahan kajian
sebagai obyek wisata bagi wisatawan dalam hal mempelajari dan juga
baik wisatawan domestik maupun menerjemahkan dari berbagai
mancanegara, Ina Holo ( 64 : 2014). informasi, berdasarkan catatan yang
B. Nilai Historis sudah dibuat oleh banyak orang atau
Sering orang khilaf bahwa sejarah dari keluarga, komunitas dan lain
itu tidak mempunyai nilai. Nilai sejarah sebagainya.
(the value of history), sebagaimana yang Pengertian sejarah meliputi akan
bisa disebutkan dalam salah satu dua hal. Pertama, pengetahuan yang
definisi sejarah, bahwa sejarah adalah membahas mengenai kejadian yang
studi tentang kehidupan manusia di sudah terjadi di masa lampau dan kedua
dunia yang berhubungan dengan adalah dengan melihat dari
kamajuan, lembaga, budaya dan pengetahuan pada rangka cara berpikir
peradaban dan yang sangat penting secara historis. Sementara sejarawan
adalah orang harus tau apa yang adalah sebutan bagi orang yang
dikerjakan orang lain. mempelajari tentang sejarah itu sendiri.
Memang tidak salah bahwa Dengan demikian nilai dan historis di
sejarah adalah induk kebenaran, saksi atas dapat disimpulkan bahwa suatu
kelampauan, dan mengiklankan sesuatu kejadian atau peristiwa masa lampau
yang akan datang. Ditambahkan bahwa mempunyai nilai-nilai historis yang
sejarawan seharusnya bertindak tepat, sangat tinggi dan tidak akan terlupakan.
benar, dan tidak bernafsu, juga baik
56 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

C. Nilai Filosofis kecenderungan untuk menetap


Nilai adalah sesuatu yang baik walaupun masih berubah.
selalu diinginkan, dicita-citakan dan D. Sumber Belajar
dianggap penting oleh seluruh manusia 1. Pengertian Sumber Belajar
sebagai anggota masayarakat. Karena itu, Sumber belajar adalah segala
sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
berguna dan berharga (nilai kebenaran), siswa untuk mempelajari bahan dan
indah (nilai estetika), baik (nilai-moral pengalaman belajar sesuai dengan tujuan
atau etis) dan religious (nilai agama). yang hendak dicapai. Menurut Wina
(Elly M Setiadi, 2006: 31). Nilai (Value) Sanjaya (2009: 174) bahwa Sumber
merupakan inti dari sistem kebudayaan. belajar merupakan salah satu komponen
(Rusli, 2001: 65). dalam kegiatan belajar yang
Kata “filsafat” berasal dari bahasa memungkinkan individu yang
Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan memperoleh pengetahuan, kemampuan,
“Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan.
mendalan, dan sophia artinya kearifan Sumber belajar memberikan pengalaman
atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara belajar dan tanpa sumber belajar maka
hrfiah adalah cinta yang sangat tidak mungkin terlaksana proses belajar
mendalam terhadapat kearifan atau mengajar dengan baik.
kebijakan. Filsafat dapat diartikan Crow and Crow (1958) dalam
sebagai suatu pendirian hidup (individu) Suyono (2011: 12), belajar merupakan
dan dapat juga disebut pandangan hidup diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
(masyarakat). pengetahuan dan sikap baru. Hilgard
Berfilsafat merupakan salah satu bahwa belajar adalah suatu proses
kegiatan/ pemikiran manusia memiliki dimana suatu perilaku muncul atau
peran yang penting dalam menentukan berubah karena adanya respon terhadap
dan menemukan eksistensinya. suatu situas. Belajar merupakan suatu
Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak aktivitas atau suatu proses yang
semua berpikir dapat dikategorikan memperolehpengetahuan, meningkatkan
berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan keterampilan, memperbaiki perilaku,
berfilsafat adalah apabila berpikir sikap, dan mengokohkan kepribadian
tersebut mengandung tiga ciri yaitu (dalam Suyono, 2012 :12).
radikan, sistematis dan universal. 2. Sumber Belajar Sejarah
Dengan demikian nilai filosofi di atas Sejarah sebagai peristiwa yang
dapat disimpulkan bahwa nilai memiliki terjadi pada masa lampau, dapat
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 57

diungkap kembali oleh para ahli sejarah Fosil, alat-alat atau benda-benda
berdasarkan sumber-sumber sejarah budaya (kapak, tombak, gerabah,
yang dapat ditemukan. Meskipun perhiasan, manik-manik, dan
demikian, tidak semua peristiwa masa sebagainya), tugu peringatan, bangunan,
lampau dapat diungkap secara lengkap dan sebagainya merupakan peninggalan
karena terbatasnya sumber sejarah. sejarah yang sangat penting, terutama
Dalam penulisan sejarah, peran atau bagi masyarakat pra-aksara. Sumber
keberadaan sumber sejarah menjadi sekunder adalah Kesaksian dari siapa
sesuatu yang tidak bisa diabaikan. pun yang bukan merupakan saksi
Sumber sejarah merupakan bahan utama pandangan mata, yakni orang yang tidak
yang dipakai untuk mengumpulkan hadir pada peristiwa yang dikisahkan.
informasi yang berkaitan dengan subjek 3. Potensi Rumah Adat Lakatuil
sejarah. sebagai Sumber Belajar Sejarah
Untuk memperolehnya seseorang Bangunan rumah adat Lakatuil ini
dapat memanfaatkan museum, berupa rumah panggung berdinding
perpustakaan, arsip nasional, arsip bambu, dan diatapi dengan rumput
daerah sebagai tempat untuk ilalang yang berbentuk kerucut. Pada
mendapatkan informasi yang terkait bagian atasnya berukiran naga yang
dengan subjek sejarah yang akan ditulis. sedang membuka mulut menjurus ke
Ditinjau dari wujudnya, secara umum arah Timur yang merupakan arah
sumber sejarah dibedakan menjadi dua, terbitnya matahari. Ciri khas dari rumah
yaitu: sumber primer dan sumber adat Lakatuil adalah sebuah tangga yang
sekunder. menghubungkan tanah dengan rumah
Sumber Primer berkaitan panggung juga berukiran naga.
langsung dengan peristiwa yang akan Masyarakat Bampalola adalah
diceritakan. Sumber primer ini dapat masyarakat yang masih hidup dengan
berupa kesaksian langsung dari pelaku nilai-nilai adat serta menyatu dengan
sejarah (sumber lisan), dokumen- kehidupan alam yang harmonis. Lewat
dokumen, naskah perjanjian, arsip simbol rumah adat dan aneka benda-
(sumber tertulis), dan benda atau benda purbakala serta berbagai jenis alat
bangunan sejarah atau benda-benda musik menambah daya mistis dan
arkeologi (sumber benda). Sumber misteri yang belum tersingkat hingga
benda adalah keterangan tentang kini. Namun, yang pasti hidup di sebuah
peristiwa pada masa lampau yang bukit yang tidak ada sumber air itu
diperoleh melalui benda peninggalan. mereka hidup dengan damai dan
58 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

tenteram serta alam yang memberikan Bampalola Kecamatan Alor Barat Laut
kemakmuran bagi anak cucu hingga kini. Kabupaten Alor NTT dari dahulu hingga
Rumah Adat Lakatuil sebagai sumber saat ini.
belajar sejarah ini dapat direlevansikan Denzin dan Lincoln (dalam
disekolah tingkat SMA kelas XI. Moleong, 2011: 05) mengatakan bahwa
Penelitian kualitatif adalah penelitian
Metode Penelitian
yang menggunkan latar alamiah, dengan
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
maksud menafsirkan fenomena yang
Penelitian ini berlokasi di Desa
terjadi dan dilakukan dengan jalan
Bampalola Kecamatan Alor Barat Laut
melibatkan berbagai metode yang ada.
Kabupaten Alor. Penentuan lokasi ini
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu
didasarkan atas dasar pertimbangan
jenis penelitian deskriptif.
bahwa peneliti dapat mengumpulkan
Bagian deskriptif dalam catatan
informasi dengan mudah atau
data ini meliputi potret subjek,
memudahkan peneliti dalam
rekonstruksi dialog, deskripsi keadaan
mengumpulkan data karena ada objek
fisik, struktur tentang tempat, dan
yang diteliti yaitu Rumah Adat Lakatuil di
barang-barang lain yang ada di
Desa Bampalola Kecamatan Alor Barat
sekitarnya. Demikian juga, catatan
Laut Kabupaten Alor NTT (Kajian
tentang berbagai peristiwa khusus
Historis, Nilai Filosofi Serta Potensinya
(termasuk siapa yang terlibat dengan
Sebagai Sumber Belajar Sejarah)
cara bagaimana, gerak-geriknya, dan juga
terdapat informan yang dapat
tingkah laku atau sikap penelitiannya
memberikan data yang dibutuhkan
(Sutopo, 2002: 74).
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
C. Sumber Data
Berdasarkan tema yang di ambil
1. Sumber Data Primer
penulis tentang Rumah Adat Lakatuil di
Sulistyo Basuki (dalam Andi
Desa Bampalola Kecamatan Alor Barat
Praswoto, 2014: 112), menyatakan
Laut Kabupaten Alor NTT (Kajian
bahwa sumber primer adalah sumber
Historis, Nilai Filosofi Serta Potensinya
yang merupakan bagian dari atau
Sebagai Sumber Belajar Sejarah) ini
langsung berhubungan dengan
menggunakan Pendekatan Kualitatif.
peristiwa sejarah. Jika pristiwa yang
Metode Kualitatif ini dipilih berdasarkan
dikaji masih berada dalam ingatan
pertimbangan bahwa data yang
orang yang masih hidup, sumber
diperoleh adalah informasi dan dokumen
primer meliputi kesaksian orang-orang
mengenai Rumah Adat Lakatuil di Desa
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 59

yang dapat dikelompokkan pada saksi penelitian adalah mendapatkan data.


yang dapat dipercayai. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
Nazir (dalam Andi Praswoto, data, maka peneliti tidak akan
2014: 113) menyatakan sumber- mendapatkan data yang memenuhi
sumber dasar yang merupakan bukti standar data yang ditetapkan.
atau saksi utama dari kajian yang lalu Pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah yang disebut data primer. dilakukan dengan wawancara,
Menurut (Iqbal, 2004: 19) Sumber data observasi, dan dokumentasi
primer merupakan sumber data yang tertulis/arsip.
diperoleh atau dikumpulkan E. Prosedur Penelitian
dilapangan oleh orang yang melakukan Penelitian ini tentang Rumah adat
penelitian atau yang bersangkutan yang lakatuil di desa bampalola, kecamatan
memerlukannya. alor barat laut, kabupaten alor ntt (kajian
2. Sumber Data Sekunder historis, nilai filosofi, serta potensinya
Menurut Surakhmad (dalam Andi sebagai sumber belajar sejarah) yang
Praswoto, 2014: 113) menyatakan bisa diwariskan kepada masyarakat
bahwa Sumber data sekunder adalah sebagai sumber belajar sejarah dilakukan
catatan tentang adanya suatu peristiwa selama 6 bulan. Penelitian dilaksanakan
ataupun catatan-catatan yang jaraknya mulai dari bulan Februari sampai dengan
telah jauh dari seumber asli. bulan Juli tahun 2015. Tahapan dalam
Sumber yang mengutip dari penelitian ini tersusun sebagai berikut:
sumber lain dan atau sebagai hasil 1. Tahap Persiapan
penggunaan sumber-sumber lain, tidak Pada tahap persiapan ini
langsung merupakan dokumen historis menyangkut penentuan tema dan
yang murni, ditinjau dari kebutuhan pengajuan judul, pengamatan atau
dari penyelidik.. Sumber data sekunder melakukan observasi awal. Kegiatan
menurut Iqbal (2004: 19) adalah data tersebut dilakukan pada bulan Februari.
yang diperoleh atau dikumpilkan oleh Setelah mendapatkan persetujuan dari
seseorang yang melakukan penelitian dosen pembimbing, maka kegiatan
dari sumber-sumber yang telah ada selanjutnya adalah mengadakan
D. Teknik Pengumpulan Data observasi awal terhadap objek penelitian
Menurut Sugiyono (2008: 224) agar memperoleh suatu gambaran
teknik pengumpulan data merupakan tentang lokasi dan narasumber yang
langkah yang paling strategis dalam akan digunakan sebagai pendukung
penelitian, karena tujuan utama dari dalam pelaksanaan penelitian.
60 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

2. Tahap Penelitian mengarah pada sumber data yang sama


Pada tahapan ini dilakukan untuk menguji ke-mantapan
pengumpulan data, pengolahan data, dan informasinya. Misalnya, untuk
analisis data. Dalam tahapan memantapkan validitas data mengenai
pengumpulan data peneliti menda- suatu keterampilan seseorang dalam
patkan data dari berbagai sumber. bidang tertentu.
Sumber yang didapat merupakan hasil Peneliti menggunakan metode
dari wawancara, sumber dokumen, dan pengumpulan data yang berupa
pengamatan atau observasi secara kuesioner. Kemudian dilakukan
lansung. wawancara mendalam pada informan
3. Tahap Laporan yang sama dan hasilnya diuji dengam
Pada tahap akhir merupakan pengumpulan data sejenis dengan
tahap penyelesaian laporan atau menggunakan teknik observasi pada saat
penyajian data. Penyusunan laporan orang tersebut melakukan kegiatannya
didasarkan pada hasil analisis data yang atau perilakunya (Sutopo, 2002: 80).
sudah didapatkan pada tahap Triangulasi sumber data adalah
sebelumnya. Laporan atau sajian mengumpulkan data dari berbagai
dilakukan secara benar dan tersusun sumber data digunakan untuk menguji
sistematis. Selain itu data yang disajikan kebenaran tentang pelaksanaan
merupakan data yang sesuai dengan pembelajaran sejarah. Cara ini
fakta dan dapat dipertanggung jawabkan mengarahkan peneliti agar di dalam
kebenarannya. mengumpulkan data, wajib
F. Teknik Keabsahan Data menggunakan beragam sumber data
Untuk mendapatkan data yang yang tersedia. Artinya, data yang sama
valid dalam penelitian ini, peneliti atau sejenis, akan lebih mantap
menggunakan teknik validitas data kebenarannya bila digali dari beberapa
sebagai berikut, Triangulasi metode sumber data yang berbeda. Triangulasi
adalah pengumpulan data yang sama sumber data yang memanfaatkan jenis
dengan menggunakan metode sumber data yang berbeda-beda untuk
pengumpulan data yang berbeda, serta menggali data yang sejenis (Sutopo,
diusahakan mengarah pada sumber data 2002: 79).
yang sama untuk menguji kemantapan Review informan merupakan
informasi. Penggunaan metode usaha pengembangan validitas
pengumpulan data yang berbeda, dan penelitian. Digunakan untuk mereview
bahkan lebih jelas untuk diusahakan informan, apakah data hasil wawancara
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 61

sudah valid dan sesuai dengan data kualitatif dilakukan secara interaktif
kesepakatan atau belum. Pada waktu dan berlangsung secara terus menerus
peneliti sudah mendapatkan data yang melalui reduksi data (data reduction),
cukup lengkap dan belum utuh dan penyajian data (data display) dan
menyeluruh, maka unit-unit laporan penarikan kesimpulan (conclusion
yang telah disusunnya perlu drawing atau verification).
dikomunikasikan dengan informannya, 1. Tahap Reduksi data
khususnya yang dipandang sebagai Dalam tahap reduksi data,
informan utama (Sutopo, 2002: 83). peneliti melakukan proses seleksi,
Adapun teknik trianggulasi pemfokusan, penyederhanaan dan
sumber dapat dilihat dari bagan ini: abstraksi data dari sumber penelitian.
Reduksi data merupakan bagian dari
proses analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus,
membuang hal-hal yang tidak penting
dan mengatur data sedemikian rupa
Bagan 3. 1. Trianggulasi Sumber (Sutopo, sehingga simpulan penelitian dapat
2002: 80) dilakukan. Peneliti melakukan tahap
G. Teknik Analisis Data reduksi data dengan membaca secara
Analisis data merupakan bagian cermat objek penelitian dan kemudian
yang penting dalam metode ilmiah, dibagi ke dalam kategori sesuai kajian
karena data tersebut dapat diberi arti yang peneliti amati.
dan makna yang berguna dalam 2. Tahap Penyajian Data
memecahkan masalah penelitian. Data Sajian data merupakan suatu
mentah yang telah dikumpulkan perlu rakitan organisasi informasi, deskripsi
dipecahkan dalam kelompok-kelompok, dalam bentuk narasi yang
diadakan kategorisasi, dilakukan memungkinkan simpulan penelitian
manipulasi, serta diperas sedemikian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan
rupa. Sehingga data tersebut mempunyai rangkaian kalimat yang disusun secara
makna untuk menjawab masalah dan logis dan sistematis. Tujuannya agar
bermanfaat untuk menguji hipotesis peneliti bisa memahami objek yang
(Nazir, 2009: 346). diteliti dan memberikan jawaban sesuai
Sedangkan Miles dan Huberman rumusan masalah penelitiannya.
(dalam Sugiyono, 2008: 246-253) Hubungannya dengan tahap penyajian
mengemukakan bahwa dalam analisis data, peneliti melakukan ringkasan yang
62 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

relevan dengan bidang kajian yang 1. Utara Desa Oa Mate


diteliti. Hal ini dilakukan agar 2. Selatan Desa Lewalu dan
Desa Lewolang
memudahkan peneliti dalam
3. Barat Desa Hulnani
mengelompokkan dan menentukan
4. Timur Desa Dulolong
simpulan. Barat
Sumber: Batas Wilayah Desa Bampalola
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
Dari tabel 4.1. tersebut diatas
Tahap simpulan merupakan
memberikan gambaran bahwa wilayah
tahap akhir dalam analisis data ini.
desa Bampalola yang terletak pada
Berbagai data yang dibutuhkan untuk
sebuah bukit. Desa Bampalola menjadi
penarikan suatu simpulan mulai
salah satu kebudayaan Indonesia dimana
dianalisis secara lebih mendalam. Hal ini
masyarakatnya mempunyai kepercayaan
dilakukan agar penelitian kualitatif ini
dan tradisi dengan alam.
bisa dipertanggungjawabkan
2. Keadaan Sosial Ekonomi
kebenarannya. Di samping itu, adanya
Keadaan sosial ekonomi
data-data yang dikumpulkan dapat
merupakan keadaan kehidupan
dijadikan suatu pertimbangan yang akan
penduduk suatu tempat dilihat dari segi
menentukan arah suatu kajian yang
sosial dan ekonomi. Keadaan sosial
diteliti.
ekonomi sangat dipengaruhi oleh letak
Hasil Penelitian
geografis tempat tersebut. berikut ada
A. Paparan Data
beberapa faktor yang menjadi patokan
1. Profil Desa Bampalola
bagi desa Bampalola.
Desa Bampalola terletak di
a. Mata Pencaharian
Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten
Keadaan geografis desa
Alor. Desa ini memilki luas wilayah
Bampalola yang terletak di atas
administratif sebesar 95,25 ha/km,
gunung dan cukup jauh dari
dengan ketinggian 400 m dari
perkotaan membuat masyarakat desa
permukaan laut. Jarak dari ibu kota
ini mayoritasnya bekerja sebagai
kabupaten ke Desa Bampalola yaitu 15
petani lahan kering. Hal ini dapat
km. Desa ini terbagi atas 2 dusun yaitu
dijelaskan pada Tabel berikut:
dusun Moafen dan dusun Maebang.
Tabel 4. 2. Mata Pencaharian Masyarakat
Wilayah desa Bampalola memilki batas-
Desa Bampalola Tahun 2014
batas sebagai berikut:
Tabel 4.1. Batas Wilayah Desa Bampalola No Jenis Jumlah Presentasi
Pekerjaan
No. Batas Nama Daerah 1 Petani 1094 97,94%
Wilayah
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 63

2 PNS 5 0,44% 3. Keadaan Sosial Budaya

3 Honorer 8 0,71% a. Penduduk

4 Wiraswasta 10 0,80% Berdasarkan data yang ada,


penduduk desa Bampalola
Total 1117 100%
berjumlah 1.117 jiwa. Diketahui
Sumber: Kantor Desa Bampalola Tahun
bahwa jumlah penduduk dusun
2014
Moafen dan Maebang hanya
Tabel 4.2. menunjukan bahwa
berselisih 1 (satu) jiwa saja. Tetapi
penduduk dengan mata pencaharian
jumlah penduduk terbanyak yaitu
paling banyak adalah petani yaitu
dusun Maebang yaitu 559 jiwa.
sebesar 97,94%, diikuti dengan
b. Agama
wiraswasta sebesar 0,89%, honorer
Agama merupakan suatu
0,71%, dan yang terakhir adalah PNS
lembaga atau institusi yang
sebesar 0,44%.
mengatur kehidupan rohani
b. Pertanian dan Perkebunan
manusia. Manusia memilki
Pertanian merupakan mata
kemampuan terbatas, kesadaran
pencaharian sebagian besar
pengakuan akan keterbatasaannya
masyarakat desa Bampalola. Hal ini
menjadikan keyakinan bahwa ada
didukung oleh keadaan geografis
sesuatu yang lebih di luar dirinya.
dan tingkat pendidikan masyarakat
Agama yang dianut oleh seluruh
desa yang sangat minim sehingga
penduduk di desa Bampalola yaitu
masyarakat banyak yang memilih
agama Islam.
menjadi petani. Hasil pertanian desa
ini antara lain jagung, kacang hijau, N Nama Jenis Jumlah
o Dusun Kelamin
ubi jalar, dan singkong, sedangkan
L P
hasil perkebunan berupa kemiri, 1 Moafen 279 279 558
kelapa, kenari, dan kopi. 2 Maebang 279 280 559
c. Peternakan Total 558 559 1117
Beternak bukan merupakan
c. Pendidikan
mata pencaharian utama
Diketahui bahwa tingkat
masyarakat desa Bampalola. Namun
pendidikan di Desa Bampalola yang
hampir semua kepala keluarga
dimiliki oleh penduduk
memilki ternak peliharaan seperti
mayoritasnya adalah tamatan
ayam, bebek, dan kambing.
Sekolah Dasar di mana terdapat 523
orang (47,89%) dari 1.117 jiwa
64 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

penduduk. Pendidikan telah Desa Bampalola dipimpin oleh


mendapat perhatian dari seorang kepala desa dan dibantu
masyarakat dan pemerintah oleh aparat desa lainnya. Desa
setempat ditandai dengan gencarnya Bampalola yang terdiri dari 2 (dua)
usaha akan program wajib belajar dusun ini memiliki kepala dusunnya
sehingga anak-anak dan remaja masing-masing.
umumnya dapat melanjutkan Dalam menjalankan setiap roda
pendidikan hingga perguruan tinggi pemerintahan, setiap unsur-unsur
walaupaun masih ada penduduk pemerintahan melaksanakan
yang tidak sekolah. Hal ini tugasnya dengan baik. Selain itu,
dikarenakan kondisi ekonomi yang terdapat suatu badan yang bertugas
tidak memungkinkan untuk mengontrol jalannya roda
menempuh pendidikan. pemerintahan yaitu Badan
4. Keadaan Pemerintahan Permusyawaratan Desa (BPD) desa
1) Pemerintahan Adat Bampalola.
Dalam struktur kepengurusan B. Temuan Penelitian
adat masyarakat Bampalola, 1. Sejarah Rumah Adat Lakatuil di
dipimpin oleh para tua adat dari 5 Desa Bapalola
suku besar yang ada antara lain suku Menurut N-01 dan N-02,
Afen Lelang, Lamui Lelang, Marang serorang tokoh ketua adat dan Kepala
Lelang, Kafin Lelang, dan Mor Desa Bampalola desa Bampalola
Lelang. Pemerintahan adat masih mengungkapkan bahwa, bampalol
dijalankan oleh masyarakat desa paliho percaya kalo o’bapak baraho tura
Bampalola. fa’amifem latela yang mema pi ebisa
Biasanya pemerintahan adat ini edun’a. Jarihoroba sekara pi aholu ane
dilaksanakan apabila ada upacara Raja Tanah (foaifen). Raja Tanah heu
adat, dan apabila ada anggota feta kira-kira pada taun arnufali tofa
masyarakat yang melanggar hukum dan name altaho barpi ebisa ahul kalo
adat maka pemerintahan adat yang raja tanah heu ho tarofemi feho. Ada
bertugas memberikan hukuman. gua yang nuheuro name percaya bahwa
Keadaan pemerintahan adat di desa raja tanah heumi lateila yang sekarang
Bampalola sampai sekarang masih ba aneuba Tula Gadong atau rumah
berjalan dengan baik dan ditaati Tuhan. Raja Tanah elufa he ja buifed ara
oleh semua warga di desa ini. nikah. Jipi ja tempat ane kampong lama
2) Pemerintahan Desa yang sekarang ba piaholu Ba Mate ipale
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 65

doita efalmi heu. Jona alo oba lote banu berbentuk limas yang tinggi
ugahi supaya binata-binata ebisa jipi (Wawancara, 24 Juli 2014).
ade horo ba Raja Tanah banu ugahi Pada awal abad ke-14 kampung
yang sekarang bane Lakatuil heu yang lama (Lakatuil) menjadi salah satu
artinya fifi dan lafeni. Fifi heu berarti ba kerajaan besar di pulau alor yakni
yang kua dari Lakatuil ba sedangkan kerajaan Lakatuil. Kerajaan Laktuil
ane lafeni heu ba yang name ugahi pas mencapai puncak kejayaannya pada
ma jo Sumatra paliheunin. masa pemerintahan Raja Baololong,
Berdasarkan kalimat diatas dan memiliki wilayah yang luas
dapat dimaknai bahwa masyarakat dihampir sebagian Pulau Alor. Salah
desa Bampalola percaya nenek moyang satu cara Raja Baololong
mereka berasal dari tanah atau timbul mempertahankan wilayah kekuasaanya
secara ghaib dari dalam tanah. Ia yakni dengan mengirimkan utusan
disebut dengan nama Raja Tanah untuk menetap atau tinggal diwilayah
(foaifen). Raja Tanah sendiri hidup yang dikuasai kerajaan Laktuil pada
sekitar pada abad ke-13 dan tidak ada masa itu. Sehingga sampai sekarang
satu orangpun yang tau dari mana Raja banyak turunan dari Bampalola yang
Tanah itu berasal. Gua tempat ada di sebagian pulau alor. Pada akhir
munculny raja tanah di debut dengan abad ke-14 raja Baololong meninggal
nama tula gadong yang artinya rumah dunia dan akhirnya kerajaan Lakatuil
Tuhan. mengalami kemerosotan dan punah
Raja Tanah kemudian menikah (Wawancara N-03, 25 Juli 2014).
dengan Buifedi. Mereka kemudian Seiring berjalannya waktu
tinggal di kampung lama di bawa kaki masyarakat yang hidup dikampung
gunung Raja. Untuk memenuhi lama makin bertambah sedangkan
kebutuhan hidup dan melindungi diri kampung lama yang sempit dan
dari hewan buas, maka Raja Tanah dan letaknya yang dikelilingi oleh jurang
istrinya membangun sebuah rumah tidak memungkinkan untuk masyarakat
yang diberi nama Laktuil yang artinya tinggal disana. Maka mereka
merah dan tinggi. Merah menandakan memutuskan untuk pindah ke kampung
keberanian dan keperkasaan dari yang baru yang lebih luas, dan
rumah adat lakatuil, sedangkan tinggi kampung itu di beri nama Bampalola
karena rumah adat dibuat seperti yang di ambil dari bahasa adang bang
rumah panggung dan memiliki atap yang berarti rumah atau kampung dan
palol yang berarti pamali atau tabu.
66 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

Jadi desa Bampalola merupakan letaknya di gunung sehingga tidak


sebuah kampung yang menyimpan memungkinkan untuk mendapat
banyak hal-hal yang berbau pamali atau bantuan dari pemerintah karena tidak
tabu. Jarak dari kampung lama ke desa adanya jalur transportasi.
Bampalola yaitu 1 km. Pada abad ke-16 Masyarakat semuanya menjadi
agama islam mulai masuk ke desa kebingungan dengan musibah ini
Bampalola dibawa oleh sultran terutama para tua-tua adat yang ada di
Najamudin (Oilelang yang berasal dari desa Bampalola. (Wawancara N-02, 24
desa Hulnani. Sebelumnya masyarakat Juli 2014). Pada saat musibah
bampalola menganut paham animisme kelaparan masih melanda desa
dan dinamisme. (Wawancara N-03, 25 Bampalola seorang tua adat dari suku
Juli 2014). Menurut N-04, bahwa afien lelang yang bernama Ali Adang
setelah agama Islam masuk masyarakat (alm) mendapat petunjuk lewat sebuah
mulai melupakan kebiasaanya yang mimpi dimana dalam mimpi tersebut
menyembah pohon dan batu-batu dia didatangi leluhur bampalola dan
besar. Pada awal abad 20 sebelum mendapat petunjuk tentang rumah adat
Indonesia merdeka desa Bampalola Laktuil, besoknya ia pergi ke kampung
berada di bawah ketemukungan lama dan menemukan salah satu tiang
Dulolong (anbang). Dan dikuasai sudut dari rumah adat lakatuil yang
bangsa Barat. masih ada.
Setelah Indonesia merdeka dan Kemudian Ali Adang pulang
pada tahun 1965, masyarakat kembali ke kampung kemudian
bampalola hidup seperti masyarakat menceritakan mimpinya kepada para
biasa pada umunya yaitu bertani, tua adat dari suku yang lainnya dan
berkebun dan mengelola hasil hutan. sesepu kampung. Dan keesokan harinya
(Wawancara, 27 Juli 2014). Namun mereka semua bersepakat berkumpul
pada tahun 1965 desa Bampalola dan menuju ke kampung lama (doita) di
mengalami musibah yaitu terjadi sana mereka menemukan satu tiang
musim kelaparan yang berkepanjangan dari rumah adat Lakatuil dan kuburan
dan hasil kebun dan hutan tidak ada Raja Tanah beserta istri dan anaknya,
yang berhasil sehingga tidak ada bahan mereka juga menemukan gua tempat
makanan yang bisa diolah menjadi keluarnya raja Tanah.
makanan, pohon kelapa, jeruk dan ubi- Setelah kejadian itu masyarakat
ubian semuanya diserang hama dan semuanya berkumpul dan melakukan
pada saat itu juga desa Bampalola yang musyawarah mereka sepakat mencari
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 67

ke tiga tiang sudut yang mirip dengan 2. Fungsi Rumah Adat Lakatuil
tiang yang ditemukan. Rumah adat memiliki berbagai
Maka mereka mencarinya di fungsi dalam kehidupan masyarakat.
hutan, dan ketiga kayu tersebut mereka Salah satunya adalah Rumah adat
dapat di hutan desa Alila setelah Lakatuil yang berfungsi sebagai tempat
mendapat kayu yang mirip dengan untuk menyimpan benda-benda
tiang yang ditemukan kemudian purbakala atau cagar budaya. Rumah
mereka membawa kayu yersebut ke adat Lakatuil memiliki berbagai fungsi
kampung lama (doita) dan mulai dalam kehidupan masyarakat Bampalola.
membangun kembali rumah adat Fungsi tersebut antara lain Pertama
lakatuil sesuai dengan petunjuk mimpi Rumah adat Lakatuil berfungsi sebagai
dari Ali Adang tersebut. tempat tersimpannya benda-benda
N-04 melanjutkan bahwa, purbakala atau cagar budaya seperti
seluruh masyarakatBampalola moko dan gong. Kedua benda tersebut
mengerjakannya secara gotong royong. disimpan di ruangan khusus dalam
Setelah rumah adat selesai dibuat maka rumah adat. Moko dan gong yang
musim kelaparan yang melenda desa disimpan dalam rumah adat ini
Bampalola juga hilang, tanaman dan berjumlah sekitar 100 buah.
hasil hutan masyarakat kembali subur Hal ini juga membuktikan bahwa
dan dapat diolah menjadi makanan. wilayah Kabupaten Alor memilki
Kehidupan masyarakat mulai membaik. kekayaan budaya khususnya benda-
Setelah kejadian tersebut maka benda purbakala yang memiliki nilai seni
rumah Lakatuil di jadikan rumah adat yang tinggi dan merupakan warisan
di desa Bampalola. Setelah rumah adat budaya yang harus terus dilestarikan.
lakatuil dibangun maka suku-suku yang Kedua Rumah adat Lakatuil berfungsi
lain mulai membangun rumah adat sebagai tempat berkumpulnya
yang lain. Dan kampung lama (doita) masyarakat Bamapalola untuk
tempat berdirinya rumah adat Lakatuil musyawarah mufakat.
di jadikan kampung Adat. Karena di Masyarakat Bampalola sendiri
kampung lama terdapat kuburan raja terbagi dalam 5 (lima) suku besar antara
tanah, istri dan anaknya dan di sana lain: Afen Lelang, Lamui Lelang, Marang
juga terdapat peninggalan leluhur yaitu Lelang, Kafin Lelang dan Mor Lelang.
gua tempat munculnya raja tanah, Ketiga Rumah adat Lakatuil berfungsi
(Wawancara, 27 Juli 2014). sebagai tempat pelaksanaan berbagai
upacara adat seperti upacara makan padi
68 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

baru (ala baloe) dan makan jagung baru mancanegara (Wawancara N-05, 02
(bate baloe). Selain itu juga sebagai Agustus 2014).
tempat untuk melakukan berbagai 3. Makna Ukiran yang ada di Rumah
ucapan syukur atas suatu kesuksesan Adat Lakatuil
yang dicapai oleh warga masyarakat Masalah ukir tidak dapat di
Bampalola. Misalnya ada warga pisahkan dengan dunia seni, khususnya
Bampalola yang lulus mengikuti tes CPNS seni rupa yang di dalamnya penuh
maka dia akan wajib melakukan upacara dengan keindahan dan kehalusan rasa.
syukuran di rumah adat. Karya seni ukir merupakan karya kasat
Keempat Rumah adat Lakatuil mata yang kangsung dapat dinikmati
berfungsi sebagai tempat untuk oleh semua orang, baik dari wujud
menyelesaikan berbagai masalah adat dasarnya maupun teknik yang
dalam masyarakat Bampalola. Misalnya digunakan. Dilihat dari desainnya
apabila ada masalah batas tanah antara menunjukkan gambar hiasan yang
suku maka akan diselesaikan di rumah berulang-ulang maupun sambung
adat, Kelima Rumah adat Lakatuil menyambung satu dengan yang lain.
berfungsi sebagai tempat berkumpulnya Rumah adat Lakatuil memilki bentuk
para tokoh-tokoh adat dari 10 (sepuluh) yang unik. Pada rumah adat ini terdapat
kampung Adang yaitu Bampalola, berbagai ukiran dengan bentuk yang
Hulnani, Kokar, Lewalu, Ampera, Alila, berbeda dan memiliki arti tersendiri.
Ilawe, Batu putih, Tobang, Anlawening, 3 Adapun ukiran-ukiran tersebut antara
(tiga) kampung Alor yaitu Dulolong, Alor lain yaitu ukiran naga, ukiran burung
Kecil dan Alor Besar dan 7 (tujuh) pulau gagak dan ukiran pada tiang rumah adat.
yaitu pulau Buaya, Ternate, Tereweng, a) Makna ukiran Naga (Mon Mate)
Pura, Pantar, Pura kecil, Kepa. Pada rumah adat Lakatuil
Mereka semua adalah turunan terdapat ukiran naga yang terletak di
asli dari desa Bampalola yang menyebar bumbungan atau puncak rumah adat dan
di berbagai tempat di Kabupaten Alor. di samping bagian kiri dan kanan rumah
Mereka akan berkumpul setahun sekali adat. Ukiran naga ini memiliki makna
untuk tetap menjaga tali persaudaraan di tersendiri yaitu binatang naga sendiri
antara mereka. Keenam Rumah adat dianggap sebagai penunjuk jalan kepada
Lakatuil juga berfungsi sebagai obyek nenek moyang masyarakat Bampalola
wisata bagi para wisatawan baik khususnya raja tanah (Fo’aifen) yang
wisatawan domestik maupun dahulu tinggal dan menetap di dalam gua
untuk keluar ke alam bebas dan
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 69

melanjutkan hidup mereka di sana. sebagai penopang rumah adat. Tiang-


Masyarakat Bampalola percaya bahwa tiang ini memiliki ukiran-ukiran dengan
dahulu leluhur mereka hanya tinggal di berbagai bentuk. Adapun makna dari
dalam gua, tetapi melalui petunjuk dari ukiran tersebut yaitu melambangkan
naga tersebut maka sampai sekarang anggota tubuh manusia sendiri. Ini juga
mereka sudah bisa hidup di alam bebas. melambangkan peran leluhur dalam
b) Makna ukiran Burung Gagak menjaga rumah adat dan mereka sebagai
Menurut cerita, dalam kehidupan pelindung dan penopang masyarakat
masyarakat Bampalola jika dulu ada yang Bampalola, (Wawancara, 27 Juli 2014).
meninggal maka mayatnya tidak Dari penjelasan di atas,
dikuburkan tetapi dibuang ke jurang. menggambarkan bahwa semua ukiran
Suatu saat, anak pertama dari Fo’aifen yang terdapat pada rumah adat Lakatuil
meninggal dunia. Ia kemudian mendapat memiliki makna yang berbeda-beda.
mimpi melihat dua ekor burung gagak Ukiran-ukiran tersebut diukir pada kayu
bertengkar merebut makanan. Salah bapasa dengan menggunakan alat-alat
seekor burung gagak tersebut kemudian tradisonal. Orang-orang yang membuat
mati, dan gagak yang satunya mengais ukiran adalah mereka yang memiliki
tanah dan mengubur gagak yang mati. keahlian dalam bidang ukir.
Hal ini kemudian memberikan inspirasi Semua ukiran yang ada pada
dan petunjuk kepada Fo’afen untuk tidak rumah adat Lakatuil diwarnai dengan cat
membuang mayat anaknya ke jurang berwarna merah, putih dan hitam.
tetapi menguburnya dalam tanah. Dari Masing-masing warna memiliki makna
cerita tersebut, maka sampai saat ini yang berbeda-beda. Warna merah
masyarakat percaya bahwa burung gagak melambangkan kesatriaan dari rumah
sangat berjasa dalam kehidupan leluhur adat Lakatuil dan juga melambangkan
mereka yang kemudian diwujudkan kehidupan masyarakat Bampalola di
dalam simbol ukiran gagak pada rumah bidang pemerintahan. Warna putih
adat Lakatuil. melambangkan kehidupan masyarakat
c) Makna ukiran motif tiang Rumah Bampalola di bidang agama.
Adat Warna hitam melambangkan
Menurut N-03 menjelaskan kehidupan Masyarakat Bampalola di
bahwa Rumah adat Lakatuil merupakan bidang adat. Adapun makna umum dari
rumah adat yang berbentuk rumah warna-warna yang terdapat dalam
panggung. Pada bagian bawah rumah ukiran-ukiran tersebut adalah kehidupan
adat, terdapat empat tiang penyanggah masyarakat Bampalola bernaung pada
70 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

tiga batu tungku yaitu pemerintahan, Rumah adat lakatuil tersebut sama
agama dan adat. Aturan-aturan adat yang persis dengan rumah-rumah adat
ada harus dipatuhi dalam setiap yang ada di Sumatra.
kehidupan masyarakat Bampalola c. Nilai pendidikan, yakni kita mampu
(Wawancara N-01 30 Juli 2014). mengambil nilai-nilai pendidikan
4. Nilai Historis dari Rumah Adat untuk selalu semangat dalam
Lakatuil mempelajari sejarah bangsa kita
Setiap benda atau bangunan sendiri seperti yang telah
bersejarah pasti memiliki nilai-nilai dicontohkan oleh generasi-generasi
budaya yang sangat tinggi dan bisa kita sebelum kita.
pelajari sebagai bentuk penghargaan d. Nilai budaya, yakni Rumah Adat
terhadap para leluhur bangsa kita yang Lakatuil tersebut menjadi salah satu
telah bersusah payah dalam membangun icon penting bagi masyarakat desa
sebuah kebudayaan. Oleh karena itu, Bampalola pada khususnya dan
Nilai-nilai tersebut sangatlah bermanfaat kabupaten Alor pada umumnya yang
bagi masyarakat khususnya para akan menambah pendapatan
generasi muda, agar tumbuh dan daerah, serta menunjang ekonomi
mempunyai rasa nasionalisme pada diri masyarakat sekitar (Wawancara 29
mereka. Begitu pula Rumah Adat Lakatuil Juli 2014).
ini juga memiliki beberapa nilai-nilai 5. Nilai Filosofi dari Rumah Adat
yang sangat tinggi dan bisa kita pelajari Lakatuil
serta memiliki nilai-nilai histori dimana Dalam sebuah kehidupan
Rumah Adat ini mempunyai pengaruh bersejarah masyarakat tentu akan
cukup besar bagi masyarakat Desa merasakan bahwa sebuah kebudayaan
Bampalola pada khususnya dan itu sangatlah penting dan sebagai suatu
Kabupaten Alor NTT pada umumnya. kehormatan yang ada dalam masyarakat
Seperti yang diungkapkan oleh N-02 tersebut. Oleh karena itu, pola kehidupan
bahwa nilai-nilai histori yang bisa yang berbudaya luhur, dalam hal ini
diwariskan kepada masyarakat:: Rumah Adat Lakatuil yang akan menjadi
a. Nilai sejarah yakni masyarakat tonggak kebudayaan hidup masyarakat
mampu memahami dan mengetahui desa Bampalola tentu dapat menarik
tentang bukti adanya Rumah adat masyarakat luar untuk datang
lakatuil di desa Bampalola. berkunjung atau berwisata.
b. Nilai arsiktektur bangunan, yakni Seperti yang dijelaskan oleh N-03
kita bisa melihat bahwa bangunan bahwa nilai-nilai filosofi yang dapat
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 71

diambil adalah masyarakat dapat dilakukan di dalam kelas, namun bisa


memahami dan mengerti akan juga dilakukan di luar kelas misalnya
perkembangan zaman dan mampu berkunjung ke tempat-tempat
berpikir secara sisteamtis bahwa bersejarah, ke museum, atau ke
kebudayaan Rumah Adat Lakatuil itu laboratorium. Khusus mata pelajaran
bisa menarik perhatian para pengunjung. IPS/sejarah itu perlu kegiatan belajar
Akan tetapi upaya pelestarian dan mengajar yang dilaksanakan di luar
penjagaan terus ditingkatkan sehingga sekolah supaya terjadi kegiatan belajar
seluruh bagian-bagian tertentu dari mengajar yang menarik. Selain itu kalau
rumah itu tetap terlihat menarik dan kita belajar sejarah harus ada buktinya,
bagus (Wawancara, 27 Juli 2014). karena kalau tidak ada buktinya bukan
6. Potensi Rumah Adat Lakatuil dikatakan sejarah.
Sebagai Sumber Belajar Sejarah Maksud sebagai bukti itu bisa
Rumah Adat Lakatuil ini bisa diartikan sebagai jejak-jejak
dijadikan sebagai sumber belajar sejarah peninggalannya, seperti bangunan, fosil,
selain sumber dari buku, Rumah Adat foto, surat, maupun rekaman video.
Lakatuil berisi tentang peninggalan- Bangunan rumah adat Lakatuil ini
peninggalan kebudayaan di Indonesia berupa rumah panggung berdinding
khususnya di desa Bampalola. bambu, dan diatapi dengan rumput
Rumah Adat Lakatuil sebagai ilalang yang berbentuk kerucut.
sumber belajar sejarah ini dapat Pada bagian atasnya berukiran
direlevansikan disekolah tingkat SMA naga yang sedang membuka mulut
kelas XI. Peserta didik kita bisa diajak menjurus ke arah Timur yang
berkunjung ke Rumah Adat Lakatuil merupakan arah terbitnya matahari. Ciri
tersebut untuk mengamati/observasi khas dari rumah adat Lakatuil adalah
terhadap benda-benda peninggalan yang sebuah tangga yang menghubungkan
ada didalam maupun diluar Rumah Adat tanah dengan rumah panggung juga
tersebut di Indonesia khususnya di desa berukiran naga.
Bampalola. Selain benda-benda yang ada Adanya Rumah Adat Lakatuil
di Rumah Adat tersebut mempunyai tersebut peserta didik bisa diajak
cerita sejarah yang unik dan bisa diamati berkunjung untuk mengamati
untuk meteri belajar mereka peninggalan-peninggalan yang ada di
(Wawancara N-03, 27 Juli 2014). Rumah Adat Lakatuil. Harapannya
N-03 juga menambahkan bahwa, peserta didik bisa langsung melihat dan
kegiatan belajar mengajar itu tidak hanya memahami dengan nyata bahwa Rumah
72 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

Adat Lakatuil tersebut memang asli sumber yang dipercaya terdapat sebuah
peninggalan-peninggalan bangsa gong Asli. Bagi masyarakat Bampalola atau
Indonesia yang berasal dari desa pengunjung yang hendak memasuki rumah
Bampalola. Akhirnya tumbuhlah rasa adat harus menanggal kasut atau alas kaki
nasionalisme yang tinggi dan karena tempat itu suci dan tidak boleh
menghormati peninggalan-peninggalan berbicara dengan kata-kata kotor. Setiap
kebudayaan nenek moyang bangsa pengunjung yang hendak memasuki rumah
Indonesia (Wawancara 27 Juli 2014). adat tersebut harus mengawali langkahnya
dengan kaki kanan dan tangan kanan
Penutup dimasukkan kedalam mulut naga yang
Simpulan sedang terbuka sambil tangan kiri
Berdasarkan paparan data dan memegang rantai tali untuk berjalan
temuan penelitian dan pembahasan yang menaiki.
dijelaskan dalam bab-bab terdahulu maka Adapun nilai histori dan filosofi dari
dapat disimpulkan rumah Adat Lakatuil Rumah Adat Lakatuil adalah Nilai-nilai
adalah rumah panggung yang berdinding sejarah seperti nasionalisme, patriotisme,
bambu diatapi rumput ilalang berbentuk cinta tanah kelahiran, simbol kekeluargaan,
kerucut. Pada bagian puncak berukiran ular kekerabatan yang kuat antara toleransi
naga yang sedang membuka mulut umat beragama yang bisa dijadikan
menjurus kearah timur atau terbitnya pedoman generasi saat ini.
matahari. Keberadaan Rumah Adat Lakatuil
Ciri khas yang lain adalah sebuah secara khusus bisa dimanfaatkan oleh para
tangga yang menghubungkan tanah dan pendidik dan peserta didik sebagai salah
rumah panggung juga terdapat naga yang satu sumber belajar sejarah. Dengan begitu
membuka mulut pada bagian kanan nilai-nilai luhur yang diperoleh Rumah Adat
sedangkan bagian kiri terdapat sebuah Lakatuil bisa tersampaikan kepada generasi
rantai yang berfungsi sebagai pegangan muda. Hal ini bisa diselaraskan dengan
pada tangan kiri sedangkan disamping kurikulum dan silabus yang ada tentang
kanan Rumah Adat Lakatuil terdapat Mezba peninggalan-peninggalan kebudayaan
yang berfungsi untuk tempat upacara adat Indonesia yang ada di desa Bampalola.
dan tarian lego-lego diperagakan dalam Namun dalam penerapan kegiatan tersebut
sebuah adat dan atraksi budaya. seorang pengajar haruslah memiliki strategi
Dalam Rumah adat tersebut juga dan metode yang sangat tepat agar nilai-
banyak peninggalan-peninggalan pusaka nilai yang luhur tersebut bisa diserap
seperti Moko dan Gong. Konon menurut dengan baik oleh peserta didik.
RUMAH ADAT LAKATUIL DI DESA BAMPALOLA ………| 73

Daftar Pustaka
Setiadi. E. M. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dasar. Jakarta: Prenada Media Group
Kabupaten Alor. 2013. Panduan
Upacara Adat Alabaloy Bampalola- Sitepu, B.P. 2014. Pengembangan Sumber
Kabupaten Alor. Bampalola: Alor Belajar. Jakarta: PT Raja Gravindo
Persada. Jakarta
Fathoni, A. 2006. Metodologi Penelitian dan
Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar
PT. Rineka Putri Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara
Hanif, M. 2012. Pengantar Ilmu Sejarah..
Madiun. Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
MADIUN. Manajemen. Bandung: Alfabeta

Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian . 2009. Metode Penelitian Manajemen.


dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Bandung: Alfabeta

Herdiansyah H, 2010. Metodologi Penelitian . 2013. Metode Penelitian Manajemen.


Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Alfabeta
Jakarta: Salemba Humanika
Sukmadinata, N.S. 2007. Metodologi
Lutan, R. 2001. Keniscayaan Pluralitas Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Budaya Daerah (Analisis Dampak Remaja Rosdakarya
Sistem Nilai Budaya Terhadap
Eksistensi Bangsa). Bandung: Angkasa Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan
Pembelajaran (Teori dan Konsep
Moleong, L. J. 2011. Metodologi Penelitian Dasar). Bandung: PT. Remaja
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rosdakarya.
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
Ghalia Indonesia. University Press.

Ndraha, T. 2005. Teori Budaya Organisasi. Sumber Internet:


Jakarta: Rineka Cipta
Chessmaster Andi. 26 Agustus 2012.
Prastowo, A. 2014. Memahami Metode- Pengertian, Subjek/ Objek Dan
metode Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Pentingnya Filsafat. (Online),
Media (https://id-
id.facebook.com/notes/chessmaster
Pranoto, S.W. 2010. Teori dan Metdologi -andi/-pengertian-subjek-dan-
Sejarah. Ponorogo: Graha Ilmu pentingnya-
filsafat/399869676741452, 08 April
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran 2015)
Berorientasi Standar Proses Mitra Baca. 5 Juli 2015. Rumah Adat
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Indonesia dan Tradisional Khas
Group Daerah .(Online),
(http://www.mitrabaca.com/rumah
Sejarah Rumah Adat Lakatuil di Desa -adat-indonesia-dan-tradisi-onal-
Bampalola. 2014. Desa Bampalola khas-daerah.html, 08 April 2015)
74 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 2 JULI 2016

Rifka Putri Kusuma. 29 Maret 2013. Pengertian


Filsafat, Pengetahuan, dan
Ilmu Pengetahuan. (Online),
(https://rifkaputrika.wordpress.com/
2013/-03/29/iad/, 08 April 2015)
Suprayitno adi purwo, 24 September 2012.
Pengertian Ukiran.
(Online),(http://pengertianukiran.blo
gspot.com/, 08 April 2015)

Wordpress. 2008. Pengertian Sejarah.


(Online),
(https://serbasejarah.wordpress.-
com/2008/11/30/pengertian-
sejarah/), 08 April 2015
Zona Siswa. 15 Agustus 2014. Pengertian
Sejarah (Istilah, Bahasa, Para Tokoh.
(Online),
(http/www.zonasiswa.com/2014/05/
pengertian-sejarah-istilah-bahasa-
para.html?m=1, 08 April 2015).

Anda mungkin juga menyukai