4. Peruntukan Output
Pengujian tingkat ketahanan api dirancang untuk mengukur stabilitas suatu konstruksi
pemikul beban dan efektivitas sebagai pembatas suatu konstruksi pemisah/partisi. Tingkat
ketahanan api harus dinyatakan sebagai lamanya waktu benda uji memenuhi kriteria
kinerja yang relevan dalam satuan menit.
3. Output Pengujian
Setelah dilakukan pengujian resistensi termal bangunan didapatkan hasil berupa
pelaporan uji resistensi termal. Isi laporan uji ini menjelaskan tentang kondisi pengujian
dan hasil yang diperoleh setelah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, dengan output
pengujian yaitu:
a. Set point udara panas, pengaturan temperatur untuk ruang panas, sebesar 35-40ºC.
b. Set point udara dingin, pengaturan temperatur untuk ruang dingin, sebesar 18ºC.
c. Estimasi Nilai Resistansi Termal
d. Temperatur permukaan rata-rata (ºC)
e. Kelebihan dan kekurangan pengujian dan laboratorium
Berikut contoh pengujian sampel dan hasil laporan uji resistensi termal bangunan:
Gambar 4 Alat uji resitensi termal bangunan
4. Peruntukan Output
Pengujian ini dilakukan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan
gedung dan untuk menentukan resestensi termal yang terjadi pada bangunan.
3. Output Pengujian
Setelah dilakukan pengujian cone calorimeter didapatkan hasil berupa pelaporan uji
ketahanan api. Isi laporan uji ini menjelaskan tentang kondisi pengujian dan hasil yang
diperoleh setelah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam SNI, dengan output
adalah:
a. Bahan bangunan dikatakan tidak terbakar, bilamana selama pengujian kenaikan
temperature di dalam tungku kurang atau sama dengan 50°C dan tidak terjadi nyala
lanjutan selama 10 detik atau lebih
b. Bahan bangunan dikatakan mudah terbakar bilamana selama pengujian kenaikan
temperature di dalam tungku lebih dari 50°C dan terjadi nyala lanjutan selama 10 detik
atau lebih
Berikut adalah contoh hasil laporan uji dengan cone calorimeter beserta contoh sampel
yang diuji:
4. Peruntukan Output
Pengujian ini diperuntukan untuk menangani masalah keselamatan. Penggunaan
perangkat ini untuk melihat berapa banyak bahan atau material berbeda yang cepat
bereaksi dengan api, sehingga peraturan keselamatan dapat mudah dibuat untuk
melindungi manusia yang sering melakukan atau kontak dengan bahan atau material
tersebut. Selain itu pengujian cone calorimeter adalah sebagai alat yang digunakan untuk
mempermudah memahami sifat bahan yang mudah terbakar, panas dari pembakaran,
penyalaan, pelepasan panas dan produksi asap dari banyak bahan untuk mejaga
lingkungan yang aman yang semuanya dapat diukur dengan pengujian ini,
5. Kekurangan dan Kelebihan Fasilitas Pengujian
a. Kelebihan
Tidak berbahaya bagi operator dan orang disekitarnya
Tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan hasilnya
Hanya membutuhkan satu permukaan yang dapat di akses
Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga bias mendeteksi defect yang sangat kecil
b. Kekurangan
Alat uji harus dikalibrasi untuk memastikan alat uji dalam kondisi stabil
Skill dan training yang dibutuhkan lebih tinggi dari metode pengujian yang lain
PENGUJIAN IV
SOUND TRANSMISSION CLASS
b. Metode yang digunakan dalam STC ini mengacu pada ISO 354 tahun 2003, yaitu
pengukuran ini dilakukan dengan memberikan penghalang pada suatu bunyi, kemudian
diberikan mikrofon. Masing-masing mikrofon dilakukan kalibrasi menggunakan
kalibrator. Sampel uji pertama diletakkan pada sekat antara dua ruang. Sumber suara
dinyalakan dan dilakukan pengukuran dengan menggunakan notebook yang tersedia,
kemudian diukur tekanannya pada bagian sebelum mengenai bahan dan setelah
mengenai bahan. Percobaan tersebut kemudian dilakukan variasi untuk sampel uji
yang lain. Data yang telah didapatkan pada pengukuran ini yaitu SPL dalam satuan
desibel tiap frekuensi dan variasi. Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk
menentukan TL.
Gambar 8 skema pengujian STC pada komponen partisi bangunan gedung
3. Output Pengujian
Setelah dilakukan pengujian STC didapatkan hasil berupa pelaporan uji STC. Selanjutnya
untuk hasil pengukurannya sendiri didapatkan nilai TL yang disusun dalam laporan uji ini
menjelaskan tentang kondisi pengujian dan hasil yang diperoleh setelah mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan dalam SNI. Output dari pengujian akustik adalah:
Transmission Los (TL) dalam satuan dB
Frekuensi (f) dalam satuan Hz
L1 : Tingkat Tekanan Bunyi i Ruang Sumber
L2 : Tingkat Tekanan Bunyi di Ruang Penerima
B2 : Bising Latar Belakang di Ruang Penerima
T2 : Waktu dengung di ruang penerima.
4. Peruntukan Output
Peruntukan ini dimaksudkan untuk melihat kualitas suatu material dalam mereduksi bunyi
hingga 60 dB, sehingga apabila ada suara tidak dapat didengar karena telah dihambat
oleh kemampuan bahan tersebut. Fenomena transmisi bunyi pada suatu bahan akan
dibedakan menjadi tiga keadaan yaitu reflektansi, transmisi, dan absorbsi. Selain itu
dengan pengujian ini memberikan informasi tentang kapasitas insulasi suara berbagai
material partisi bangunan untuk berbagai kebutuhan desain konstruksi.