Anda di halaman 1dari 12

Qonita Deifaky Tsauria | Pendidikan Fisika ICP (1612441006)

MATERI AJAR PENERAPAN KONSEP FISIKA

(Sumber: Quipper Blog)

A. KOMPETENSI INTI

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Tujuan yang ingin dicapai dari KI3 yang berorientasi pada pengetahuan
bersesuaian dengan firman Allah dalam Surah Az-Zumar : 9 yang berbunyi,

ِ‫… ُق ْل ه َْل ي َ ْستَ ِوي ا َّلذِينَ يَعْ َل ُمونَ َوا َّلذِينَ ال يَعْ َل ُمونَ إ ِ َّن َما يَتَ َذ َّك ُر ُأو ُلو األ ْلبَاب‬
“… Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.”

Sebagai makhluk yang dikaruniai akal maka kita diharapkan agar dapat
memaksimalkan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya yakni dengan menggali
pengetahuan, harapannya adalah agar pengetahuan yang dimiliki dapat digunakan
untuk membangun bangsa ini demi kelangsungan hidup generasi-generasi yang
akan datang.
Kompetensi yang hendak dicapai pada KI4 menuntut peserta didik dalam segi
keterampilan. Untuk dapat mengembangkan keterampilan, maka diperlukan proses
yang harus dijalani dengan penuh ketekunan, kegigihan serta kesabaran agar hasil
yang dicapai maksimal. Seagaimana hadits riwayat Al-Baihaqi,

“Apabila dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia melestarikannya.”

B. KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya.

C. INDIKATOR
3.3.1 Mengidentifikasi sifat-sifat fluida statis serta besaran-besaran yang terlibat
di dalamnya.
3.3.2 Menjelaskan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis
3.3.3 Menghitung besar tekanan hidrostatis
3.3.4 Menganalisis perbedaan besar gaya Archimedes pada suatu benda di
dalam fluida
3.3.5 Menjelaskan penerapan konsep hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari
4.3.1 Membuktikan konsep tekanan hidrostatis melalui percobaan
4.3.2 Melakukan percobaan Hukum Archimedes

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.1 Diberikan contoh peristiwa yang menerapkan konsep fluida statis, peserta
didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat pada fluida statis serta besarannya
dengan tepat.
3.3.2 Disajikan beberapa contoh penerapan konsep tekanan hidrostatis, Hukum
Pascal dan Hukum Archimedes, peserta didik mampu mejelaskan konsep
yang berlaku dengan tepat.
3.3.3 Diberikan data massa benda serta letak kedalaman suatu benda, peserta
didik mampu menghitung besarnya tekanan hidrostatis yang bekerja pada
benda dengan benar.
3.3.4 Disajikan diagram suatu benda dalam fluida, peserta didik mampu
menganalisis perbedaan besar Gaya Archimedes dengan baik.
3.3.5 Disajikan gambar suatu objek dengan letak kedalaman yang berbeda di
laut, peserta didik mampu menjelaskan penerapan keberlakuan hukum
Archimedes dengan benar.

2
4.3.3 Diberikan percobaan Tekanan Hidrostatis, peserta didik mampu
membuktikan keberlakuan konsep Tekanan Hidrostatis dengan baik dan
benar.
4.3.4 Diberikan percobaan Hukum Archimedes, peserta didik mampu
menjelaskan konsep Hukum Archimedes dengan baik dan benar.

MATERI

PETA KONSEP

Fluida
Statis

Sifat-sifat

Besaran

Tekanan Hukum Hukum


Hidrostatis Pascal Archimedes

𝐹1 𝐹2
𝑃ℎ = 𝜌𝑔ℎ = 𝐹𝑎 = 𝜌𝑔𝑉
𝐴1 𝐴2

Aplikasi Aplikasi Aplikasi

3
LEPA – LEPA

Gambar 1 Lepa-Lepa perahu khas suku Mandar (Sumber: Flickr)

Lepa-lepa (sampan) merupakan lepa ini ukurannya kecil. Lepa-


perahu khas masyarakat Mandar. lepa sendiri adalah sebuah perahu
Menurut KBBI, lepa-lepa ialah perahu kecil yang bisa juga digunakan untuk
kecil dibuat dr sebatang kayu dan mencari ikan berbagai macam ukuran
biasanya bercadik. Mandar memang dari yang kecil sampai yang besar.
dikenal dengan orang laut. Hal ini Di Mandar sendiri sebenarnya tidak
dikuatkan secara geografis orang semua bisa memiliki perahhu sandeq,
Mandar banyak bermukim di pesisir tapi bisa hampir dipastikan
pantai Sulawesi Barat. Itulah sebabnya semua posasiq bisa memiliki lepa-lepa,
kebanyakan mata pencarian mereka mengapa demikian? Karena membuat
adalah "mosasiq" (melaut). atau memiliki lepa-lepa harganya
Selain sandeq (perahu tradisional sangat jauh berbeda. Tapi ingat,
suku Mandar) yang sudah terkenal hampir semua posasiq wajib memiliki
bahkan mendunia sebagai perahu alat ini, sebab tanpa naik sandeqpun
lomba atau sebagai pencari ikan, ada mereka masih bisa mencari kehidupan
satu jenis perahu yang diberi meskipun hasilnya tidak sama.
nama lepa-lepa (sampan). Lepa-

4
PERTEMUAN 1 (2 X 45’)

Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi tekanan.
Zat yang tergolong sebagai Fuida adalah zat cair dan gas. Adapun sifat-sifat Fuida
adalah sebagai berikut: 1) Bisa mengalami perubahan bentuk, 2) Bisa mengalir, 3)
Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang. Fluida terbagi atas
fluida statis (fluida diam/tidak mengalir) dan fluida dinamis (fluida bergerak). Khusus
materi ini, topik yang akan dibahas ialah fluida statis.
Air laut tergolong dalam fluida statis, dalam hal ini statis terhadap pusat bumi.
Lepa-lepa mengapung pada fluida statis sehingga kita dapat mengasumsikan bahwa
lepa-lepa dapat ditinjau dalam membahas konsep fluida statis.
1. Arah Gaya
Pada bidang persentuhan antara fluida statis dengan benda maka fluida selalu
melakukan gaya dorong pada benda. Salah satu sifat yang menarik adalah arah gaya
dorong oleh fluida selalu tegak lurus bidang sentuh dengan benda. Sifat ini tidak
dipenuhi oleh fluida yang menganlir (Abdullah, 2016).

Gambar 1. Arah gaya pada permukaan sentuh fluida statis dengan benda selalu tegak
lurus permukaan benda. (Sumber: Fisika Dasar I, Mikrajuddin)

2. Bentuk Permukaan
Di bawah pengaruh gaya grvaitasi Bumi bentuk permukaan zat cair statis selalu
tegak lurus gaya gravitasi bumi. Karena gaya gravitasi bumi di suatu tempat arahnya
ke bawah maka permukaan zat cair statis selalu berbentuk bidang horizontal Jika zat
cair tidak statis, maka bentuk permukaan bisa sembarang.
3. Massa Jenis
Massa jenis merupakan ukuran kerapatan suatu benda. Oleh karena itu, jika suatu
benda mempunyai massa jenis yang besar, maka benda tersebut dapat dikatakan

5
mempunyai kerapatan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Massa jenis suatu
benda dapat didefinisikan sebagai massa per satuan volume benda. Secara
matematis, dirumuskan sebagai berikut.
𝑚
𝜌=
𝑉
Keterangan :
ρ = massa jenis benda (kg/m³);
V = volume benda (m³); dan
m = massa benda (kg)

MARI MENCERMATI
Dapatkah kalian mengidentifikasi sifat-sifat
𝑭𝑨
serta besaran fluida yang bekerja pada
gambar di samping?

Seorang petani garam mengangkut sebanyak


5 liter air laut untuk dijadikan garam. Jika
diketahui massa jenis air laut 1025 kg/mm3.
Tentukan:

Figure 2 Petani Garam di Jeneponto


a. Massa air laut yang di angkut oleh nelayan
(Sumber: m.bisnis.com) tersebut
b. Banyaknya garam yang dihasilkan oleh petani garam, jika setiap
liter air laut memiliki kadar garam 3,5%. (1L air laut mengandung
35 gram garam)

Penyelesaian:
a. V = 5 L = 5 x 10-3 m3; ρair laut = 1025 kg/m3
𝑚
𝜌=
𝑉
𝑘𝑔
𝑚 = 𝜌𝑉 = (1025 ) (5 × 10−3 𝑚3 )
𝑚3
𝑚 = 5126 𝑘𝑔
b. Banyak garam = 5 L x 35 gr = 175 gr

6
Seorang anak hendak mencampurkan air biasa (pada suhu 4°C) dan
air laut masing-masing dengan volume100 mL dan 300 mL. Jika
dianggap tidak ada perubahan volume selama pencapuran, berapa
massa jenis rata-rata hasil pencampuran?

7
PERTEMUAN 2 (2 X 45’)

Hukum utama hidrostatis secara matematis, dirumuskan sebagai berikut:

𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ
Keterangan:
Ph = Tekanan total fluida (Pa atau N/m2)
P0 = Tekanan atmosfer (Pa atau N/m2)
ρ = massa jenis (kg/m3)
h = kedalaman (m)

Lepa-lepa yang
mengapung di laut
mengalami gaya tekan
ke atas disebabkan
oleh adanya tekanan
hidrostatis air laut.
Gambar 1 Perlombaan lepa-lepa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan
(Sumber: Google Images)

Sebuah lepa-lepa berada di atas permukaan laut dimana bagian dasar kapal berada
pada kedalaman 9,3 meter di atas permukaan laut. Hitunglah: a) Tekanan, b) Gaya
tekan jika luas dasar lepa-lepa 3 m2

Jawab:

___________________________________________________________________

___________________________________________________________________

8
Bunyi pernyataan Hukum Archimedes adalah “Benda yang dicelupkan seluruhnya
atau sebagian ke dalam fuida yang dipindahkan”. Gaya tekan inilah yang
kemudian disebut sebagai gaya apung atau gaya Archimedes. Saat lepa-lepa
mengapung di atas permukaan laut, berlaku konsep hukum Archimedes dimana gaya-
gaya yang bekerja digambarkan pada gambar berikut.

𝐹𝐴
𝑭𝑨 = 𝝆𝒈𝑽𝒄
𝑉1

𝑉2
𝑊

Catatan:
a. Volum zat cair yang dipindahkan oleh benda sebesar volum benda yang masuk
ke dalam zat cair.
b. Dalam keadaan seimbang FA = W, di mana W = berat benda

Dari pernyataan tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu benda yang terapung,
melayang, dan tenggelam di dalam zat cair tergantung pada Gaya Berat (W) dan Gaya
ke Atas (FA).

Pada saat lepa-lepa diturunkan ke sungai, sebagian badan lepa-lepa akan berada
di permukaan. Peristiwa inilah yang disebut mengapung. Peristiwa mengapungnya
lepa-lepa dapat dijelaskan oleh Hukum Archimedes, yaitu salah satu hukum fisika
yang berkaitan dengan Fluida Statis. Secara matematis, gaya apung dirumuskan
sebagai berikut.

9
Keterangan:

FA = gaya Archimedes atau gaya ke atas (N)


ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vc = volume benda cair yang dipindahkan (m3)

Konsekuensi Gaya Archimedes


Terapung Melayang Tenggelam

Gambar 2 Posisi benda sebagai konsekuensi dari keberadaan Hukum Archimedes

Maka dari itu, berdasarkan hukum tersebut tercipta tiga hukum turunan dari Hukum
Archimedes, yaitu :

1. Benda akan terapung jika gaya berat benda lebih kecil dari gaya ke atas yang
dialami benda (W<FA)
2. Benda akan melayang jika gaya berat benda sama dengan gaya ke atas yang
dialami benda (W=FA)
3. Benda akan tenggelam jika gaya berat benda lebih besar dari gaya ke atas
yang dialami benda (W>FA)

10
PERTEMUAN 3 (2 X 45’)

1. Penerapan Fluida Statis dalam kehidupan sehari-hari


a. Penerapan Konsep Tekanan Hidrostatis pada lepa-lepa
Keadaan lepa-lepa di atas permukaan laut pada dasarnya telah menerapka
konsep tekanan hidrostatis. Terdapat gaya tekan yang dialami oleh lepa-lepa
sebagai akibat tekanan hidrostatis yang diberikan oleh air laut terhadap bagian
dasar lepa-lepa. Selanjutnya kita dapat menghitung besar gaya tekan serta tekanan
hidrostatis yang bekerja pada lepa-lepa dengan meninjau terlebih dahulu besaran-
besaran yang ada.
b. Penerapan Konsep Hukum Archimedes pada lepa-lepa

Berdasarkan Hukum Archimedes, lepa-lepa bisa terapung di sungai


disebabkan karena gaya berat lepa-lepa (W) lebih kecil dari gaya keatas (FA) yang
dialamnya. Berikut adalah analisis beberapa gaya yang bekerja pada lepa-lepa :

Gambar 3. a) Analisis gaya yang bekerja pada lepa-lepa, b) Lepa-lepa didesain agar nelayan tetap bisa
mengapung di laut (Sumber: Google Images)

11
DAFTAR PUSTAKA

Hasbi. 2015. Lepa-Lepa dan Kehidupan Possasiq Mandar. http://www.kompadansa


mandar.or.id/opini/628-lepa-lepa-dan-kehidupan-posasiq-mandar.html. Diakses
28 Oktober 2019, pukul 11.00 WITA
Manuel, Febri. 2017. LEPA – LEPA. https://www.flickr.com/photos/ano_0897jpg
/33587075030. Diakses 28 Oktober 2019, pukul 11.00 WITA.

12

Anda mungkin juga menyukai