Anda di halaman 1dari 20

tugas bahasa indonesia IMBUHAN

4 Jan 2013
Uncategorized surayasulthan 0 Comments
.
BAB I
PENDAHULUAN

Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan
didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar
atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk
dasarnya.
Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya didalam
pertuturan. Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar
yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.

Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :


1. Akhiran : -kan, -i, nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.
2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-
3. Sisipan : -el, -em, dan er
4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I, memper-, memper-kan,
memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menggunakan imbuhan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Akhiran -kan
Akhiran kan tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun
bentuknya sama. Pengimbuhan dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata
yang diimbuhinya. Fungsi akhiran kan adalah membentuk kata kerja transitif, yang dapat
digunakan dalam kalimat perintah, kalimat pasif yang predikatnya berbentuk
(aspek)+pelaku+kata kerja, dan subjek menjadi sasaran perbuatan dan pada keterangan
tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk yang+(aspek)+pelaku+kata kerja.
Pembentukan kata dengan akhiran kan akan memberikan makna sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan makna sebabkan jadi akhiran kan harus diimbuhkan pada :
1) Kata sifat
Contoh : tenangkan dulu anak-anak itu!
Tenangkan artinya jadikan tenang
2) Kata kerja yang menyatakan keadaan
Contoh : hubungan telepon telah mereka putuskan
Putuskan artinya jadikan putus
3) Beberapa kata benda yang memiliki sifat khusus
Contoh : daerah itu harus kita hutankan kembali
Hutankan artinya jadikan hutan
b. Untuk mendapatkan makna sebabkan jadi berada akhiran kan harus diibuhkan pada kata
benda yang menyatakan tempat. Contoh :
Pinggirkan dulu mobil itu!
Pinggirkan artinya jadikan berada dipinggir
c. Untuk mendapatkan makna lakukan akhiran kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang
menyatakan tindakan. Contoh :
Lemparkan bola itu kesini!
Lemparkan artinya lakukan lempar akan bola
d. Untuk mendapatkan makna lakukan untuk orang lain akhiran -kan harus diimbuhkan pada
kata kerja yang kata dasarnya sudah transitif. Contoh :
Tolong ambilkan buku itu!
Ambilkan artinya ambil untuk orang lain
e. Untuk mendapatkan makna bawa masuk ke akhiran kan harus digunakan pada beberapa
kata benda yang menyatakan ruang atau wadah. Contoh :
Asramakan saja anak-anak itu.
Asramakan artinya masukkan ke asrama
Catatan :
Akhiran kan lazim digunakan bersama dengan awalan me- sehingga menjadi me-kan yang
digunakan dalam kalimat aktif transitif atau juga dengan awalan di- sehingga menjadi di-kan
yang digunakan dalam kalimat pasif transitif.

2. Akhiran i
Akhiran I tidak mempunyai variasi bentuk, jadi untuk kondisi dan situasi mana saja
bentuknya sama saja. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang
kata yang diimbuhinya. Perlu diperhatikan kata-kata yang berakhir dengan fonem /i/ tidak
dapat diberi akhiran i.
Pembubuhan kata dengan akhiran I ini akan memberikan makna antara lain yang menyatakan
:
a. Untuk mendapatkan makna berkali-kali akhiran I harus diimbuhkan ada kata kerja yang
menyatakan tindakan. Contoh :
Pencuri itu mereka pukuli sampai babak belur.
Pukuli artinya (pekerjaan) memukul dilakukan berkali-kali.
b. Untuk mendapatkan makna tempat akhiran I harus diimbuhkan pada kata kerja yang
menyatakan tempat. Contoh :
Jangan duduki kursi itu.
Duduki artinya duduk di kursi.
c. Untuk mendapatkan makna merasa sesuatu pada akhiran I harus diimbuhkan pada kata
kerja yang menyatakan sikap batin. Contoh :
Hormatilah gurumu!
Hormati artinya merasa hormat pada gurumu.
d. Untuk mendapatkan makna memberi atau membubuhi akhiran I harus diimbuhkan pada
kata benda yang menyatakan benda yang dapat diberikan. Contoh :
Tolong nasihati anak-anak itu!
Nasihati artinya memberi nasihat pada anak-anak itu.
e. Untuk menanyakan makna menjadi atau menganggap akhiran I harus diimbuhkan pada
beberapa kata benda tertentu yang dikenal dengan sifat khasnya. Contoh :
Jangan kalian budaki anak itu!
Budaki artinya anggap sebagai budak
f. Untuk mendapatkan makna sebabkan jadi akhiran I harus dibubuhkan pada kata sifat.
Contoh :
Lengkapi dulu syarat-syaratnya!
Lengkapi artinya jadikan lengkap pada
Catatan :
Akhiran I lazim digunakan bersama dengan awalan ME sehingga menjadi ME-I yaitu yang
digunakan dalam kalimat aktif transitif atau juga dengan awalan DI- sehingga menjadi DI-I
yaitu yang digunakan dalam kalimat pasif transitif.
3. Akhiran AN
Akhiran AN tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun
bentuknya tetap AN. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang
kata yang diimbuhinya.
Fungsi akhiran AN adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat sebagai
hasil pengimbuhan dengan akhiran AN itu antara lain :
a. Untuk mendapatkan makna hasil akhiran AN harus digunakan pada kata kerja tertentu.
Contoh :
Tulisan adik sudah bagus.
Tulisan artinya hasil dari pekerjaan menulis
b. Untuk mendapatkan makna alat akhiran AN harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja.
Contoh :
Keranjangnya ada tetapi pikulannya tidak ada.
Pikulan artinya alat untuk memikul.
c. Untuk mendapatkan makna benda atau hal yang dikenal pekerjaan akhiran AN harus
diimbuhkan pada beberapa kata kerja. Contoh :
Makanan ini lezat sekali
Makanan artinya sesuatu yang dimakan
d. Untuk mendapatkan makna tempat akhiran AN harus diimbuhkan pada beberapa kata
kerja. Contoh :
Di tengah sawah itu ada kubangan kerbau.
Kubangan artinya tempat kerbau berkubang.
e. Untuk mendapatkan makna tiap-tiap akhiran AN harus digunakan pada kata benda yang
menyaakan waktu atau satuan ukuran. Contoh :
Majalah bulanan ini terbit di Jakarta.
Bulanan artinya terbit tiap-tiap bulan.
f. Untuk mendapatkan makna :mengandung banyak hal yang disebut kata dasarnya akhiran
AN harus diimbuhkan pada kata benda tertentu. Contoh :
Ayah sudah ubanan
Ubanan artinya banyak ubannya
g. Untuk mendapatkan makna himpunan bilangan atau jumlah akhiran AN harus digunakan
pada kata bilangan. Contoh :
Yang diundang banyak tetapi yang dating hanya belasan orang.
Belasan artinya himpunan yang jumlahnya sebelas sampai Sembilan belas
h. Untuk mendapatkan makna bersifat yang disebut kata dasarnya akhiran AN harus
digunakan pada beberapa kata sifat. Contoh :
Dia tak mau membeli barang murahan
Murahan artinya harganya murah.

4. Akhiran -NYA
Akhiran -NYA tidak mempunyai variasi bentuk. Jadi untuk situasi dan kondisi mana pun
bentuknya tetap. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya dibelakang kata
yang diimbuhkan.
Dalam bahasa Indonesia perlu diperhatikan adanya dua macam nya.
Pertama : -nya sebagai ganti orang ketiga tunggal yangberlaku objek atau pemilik. Contoh :
saya minta tolong kepadanya
Kedua : -nya sebagai akhiran.
Contoh : turunnya harga beras menggembirakan rakyat.
Penggunaan akhiran nya untuk mendapatkan fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Untuk membentuk kata benda akhiran nya harus diimbuhkan pada beberapa kata kerja
yang menyatakan keadaan atau kata sifat. Contoh :
Tenggelamnya kapal Tampomas banyak menelan korban.
b. Untuk memberi penekanan pada bagian kalimat akhiran nya harus diimbuhkan pada kata
benda. Contoh :
Saya ingin mandi, airnya tidak ada.
c. Untuk membentuk kata keterangan akhiran nya harus diimbuhkan pada beberapa kata
tertentu. Contoh :
Agaknya dia tidak akan dating.

5. Awalan ber-
Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitive. Sedangkan makna yang
diperoleh sebagai hasil pengimbuhan dengan awalan ber- antara lain :
a. Untuk mendapatkan makna mempunyai atau memiliki awalan ber- harus diimbuhkan pada
kata benda umum. Contoh :
Anak itu sudah tidak berayah lagi
Berayah artinya mempunyai ayah
b. Untuk mendapatkan makna memaknai atau mengenakan awalan ber- harus diimbuhkan
pada kata benda yang menyatakan pakaian atau perhiasan. Contoh :
Orang yang berdasi itu bukan paman saya
Berdasi artinya memakai dasi
c. Untuk mendapatkan makna mengendarai, menaiki, atau menumpang awalan BER- harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan kendaraan atau alat angkutan. Contoh : setiap
hari dia bersepeda ke kantor
Bersepeda artinya mengendarai sepeda
d. Untuk mendapatkan makna mengeluarkan atau menghasilkan awalan BER- harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan hasil perbuatan atau kejadian. Contoh : beliau
sudah banyak berkarya dibidang seni.
Berkarya artinya menghasilkan karya
e. Untuk mendapatkan makna berisi atau mengandung awalan ber- harus diimbuhkan pada
kata benda yang menyatakan zat. Contoh :
Bahan makanan ini cukup bergizi
Bergizi artinya mengandung gizi
f. Untuk mendapatkan makna mengusahakan atau melakukan sebagai mata pencaharian
awalan ber- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan bidang usaha. Contoh :
Banyak orang beternak ayam di daerah Bogor
Beternak artinya mengusahakan peternakan
g. Untuk mendapatkan makna memanggil, menyebut, atau menyapa awalan BER- harus
diimbuhkan pada beberapa kata ganti dan kata yang menyatakan tali perkerabatan. Contoh :
Sejak dulu dia berkakak kepada saya.
Berkakak artinya memanggil atau menyapa degan kata kakak
h. Untuk mendapatkan makna melakukan atau mengerjakan awalan BER- harus diimbuhkan
pada :
1) Kata benda yang menyatakan kegiatan.
Contoh : kita harus berolah raga untuk menjaga kesehatan. Berolah raga artinya melakukan
olah raga.
2) Beberapa kata kerja
Contoh : lebih baik kita berdamai saja dengan dia. Berdamai artinya melakukan perbuatan
damai.
3) Sejumlah bentuk dasar praktegonal yang menyatakan tindakan seperti :
Mereka berkelahi di kelas kemarin
Kami akan bertempur melawan musuh
Saya tidak dapat bergaul dengan mereka
a) Untuk mendapatkan makna merasakan, mengalami, atau dalam keadaan awalan BER-
harus diimbuhkan pada kata sifat yang menyatakan keadaan batin.
Contoh: kalau kamu lulus ujian, sayapun ikut bergembira.
Bergembira artinya merasa gembira
b) Untuk mendapatkan makna kelompok atau himpunan yang terdiri dari yang disebut kata
dasarnya awalan ber- harus diimbuhkan pada kata bilangan utama.
Contoh: kami berdua tidak dapat hadir.
Berdua artinya kelompok yang terdiri dari dua orang
Catatan: awalan ber- dengan arti kiasan banyak juga digunakan pada kata kerja. Umpanya:
- Berpulang dengan arti meningal
- Bertolak dengan arti melakukan perjalanan
- Bertekuk lutut dengan arti menyerah

6. Imbuhan Gabung ber-kan


Imbuhan gabung ber-kan adalah awalan ber- dan akhiran -kan yang secara bersama-sama
digunakan pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula
diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran -kan.
Fungsi imbuhan BER-kan adalah bentuk kata kerja intasitif yang dilengkapi dengan sebuah
pelengkap sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan itu adalah menyatakan
menjadikan yang disebut pelenglkapnya sebagai yang disebut kata dasarnya.
Cntoh: pemuda-pemuda pada waktu itu berani melawan belanda wlaupun hanya
bersenjatakan bamboo runcing.
Bersenjatakan artinya menjadiakan bamboo runcing sebagai senjata

7. Imbuhan gabung BER-AN


Yang dimaksud dengan gabungan ini adalah awalan BER akhiran AN yang digunakan secara
bersama-sama pada sebuah kata dasar. Cara mengimbuhkannya dilakukan sekaligus.
Umpanya pada kata dasar lari diimbuhkan imbuhan BER-AN sehingga menjadi kata
berlarian.
Dalam hal ini perlu diingat ada kata-kata yang berimbuhan BER-AN tetapi pengimbuhannya
dilakukan tidak sekaligus melainkan bertahap. Umpamanya pada kata atur, mula-mula
diimbuhkan akhiran an sehingga menjadi aturan, kemudian diimbuhkan pula awalan BER
sehingga menjadi beraturan.
Fungsi imbuhan gabung BER-AN adalah membentuk kata kerja intransitive, sedangkan
makna yang diperoleh sebagai proses pengimbuhannya adalah:
- Banyak serta tidak teratur
- Saling atau tidak berbalasan
- Saling berada di
Aturan pengimbuhan dengan imbuha BER-AN adalah sebagai berikut
1) Untuk mendapatkan makna banyak serta tidak teratur imbuhan BER-AN harus
diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan gerak.
Contoh: mereka berlarian kesana sini untuk menyelamaykan diri
Berlarian artinya banyak yang berlari dan larinya tidak teratur
2) Untuk mendapatkan makna saling atau berbalasan imbuhan gabungan BER-AN harus
diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: kedua jalan itu berpotongan dibalik bukit itu,
Berpotongan artinya saling memotong
3) Untuk mendapatkan makna saling berada di imbuhan gabungan BER-AN harus
diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang menyatakan letak atau jarak.
Contoh: kami duduk bersebelahan didalam kereta pai itu.
Bersebelahan artinya saling berada disebelahnya.

8. Awalan PER
Awalan PER mempunyai tiga macam bentuk, yaitu PER, PE, dan PEL
PER digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, seperti: peristri,
percepat, dan perketat.
PE digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti peringan dan
perendah.
PEl digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.
Fungsi awalan PER adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam
a) Kalimat perintah
Contoh: persingkat saja acaranya!
Pensempit dulu masalahnya!
b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)+pelaku+kata kerja.
Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam
c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata
kerja.
Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi.
Adapun aturan pengimbuhan dengan awalan PER- antara lain menyatakan
- Jadikan lebih
- Anggap sebagai
- Bagi
1). Untuk mendapatkan makna jadikan lebih awalan PER- harus diimbuhkan pada kata sifat.
Contoh: pertegas aturannya!
Pertegas artinya jadikan tegas
2). Untuk mendapatkan makna jadikan atau anggap sebagai awalan PER- harus diimbuhkan
pada beberapa kata benda, yang dikenal dengan sifatnya.
Contoh: jangan kalian perbudak anak-anak itu
Perbudak artinya jadikan atau anggap sebagai budak
3). Untuk mendapatkan makna jadikan atau bagi awalan PER- harus diimbuhkan pada
beberapa kata bilangan.
Contoh: uang sebanyak ini kita perdua saja
Perdua artinya jadikan dua

9. Imbuhan Gabung PER-kan


Imbuhan Gabung PER-kanadalah awalan PER dan akhiraan KAN yang digunalkan secara
bersama-sama pada sebuah klata dasar. Pengimbuhan dilakukan secara serentak.
Imbuhan gabung PER-kan berfungsi membentuk kata kerja yang digunakan:
a) Dalam kalimat predikatnya berpola aspek + pelaku + kata kerja.
Contoh: masalah itu akan kita berdebatkan lagi minggu depan
b) Sebagai keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + aspek + pelaku
+ kata kerja.
Contoh: tarian yang sudah mereka pertunjukan akan di ulangoi lagi.
c) Dalam kalimat perintah
Contoh: persiapkan dulu bahan-bahannya

1) Untuk mendapatkan makna jadikan bahan imnbuhan gabungan PER-kan harus diimbuhkan
pada kata kerja tertentu
Contoh: jangan perdebatkan lagi masalah itu!
Perdebatkan artinya jadikan bahan p[erdebatan
2) Untuk mendapatkan makana jadikan supaya imbuhangabungan PER-kan harus
diimbuhkan pada beberapa kata sifat tertentu
Contoh: bahan-bahannya akan segera kami persiapkan
Persiapkan artinya jadilkan supaya siap
3) Untuk mendapatkan makna lakukan imbuhan gabung PER-kan harus diimbuhkan pada
beberapa kata kerja tertentu
Contoh: pertahankan benteg ini sekuat tenaga kalian
P[ertahankan artinya lakukan pertahanan
4) Untuk mendapatkan makna jadikan me imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
beberapa kata kerja tertentu
Contoh: nanti akan kami perlihatkan kepadamu
Perlihatkan artinya jadikan orang lain melihat
5) Untuk mendapatkan makana jadikan ber imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
kata kerja tertentu
Contoh: akan kita perhubungkan daerah-daerah itu dengan jalan-jalan baru
Perhubungkan artinya jadikan berhubungan

10. Imbuhan gabung PER-I


imbuhan ini dilakukan bersama-sama pada sebuah kata dasar pengimbuhannya dilakukan
secara serentak.
Mana yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan imbuhan per-i antara lain lakukan
supaya jadi dan lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya.
a) Untuk mendapatkan makana supaya jadi imbuhan gabung per-i harus diimbuhkan pada
kata sifat tertentu
Contoh: mereka kami perlengkapi dengan alat-alat pertanian
Perlengkapi artinya lakukan supaya lengkap
b) Untuk mendapatkan makana lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya imbuhan
gabung per-i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu
Contoh: jangan kamu perturuti terus permintaannya
Perturuti artinya lakukan agar permintaanya terturuti

11. Awalan ME
Awlan ME adalah imbuhan yang produktif, pengimbuhannya dilakukan dengan cara
merangkaikannya dimuka kata yang diimbuhinya. Awlan ME mempunyai enam macam
bentuk yaitu: me, mem, men, meny, meng, dan menge.
1). Me- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, l, w. dan y; serta konsonan
sengau m, n, ny, dan ng. umpamanya terdapat pada kata-kata.
- merasa (me + rasa)
- melihat (me + lihat)
- mewarisi (me + warisi)
- meyakinkan (me + yakinkan)
- memerah (me + merah)
- menanti (me + nanti)
- menyanyi (me + nyanyi)
- menganga (me + nganga)
2). Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, p, f, dan v.
umpamanya seperti terdapat dalam kata-kata:
- membawa (mem + bawa)
- memilih (mem + pilih)
- memfitnah (mem + fitnah)
- memvonis (mem + vonis)
3). Men- digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan d dan t. konsonan d
tetap diwujudkan; sedangkan konsonan t tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan
bunyi asal dari awalan itu. Contohnya seperti terdapat dalam kata-kata berikut:
- mendengar (me + dengar)
- menarik (me + tarik)
4). Meny- digunakan pada kata- kata yang dimulai dengan konsonan s; dan konsonan s itu
tidak diwujudkan, melainkan disenyawkan dengan bunyi asal dari awalan itu. Contoh:
- menyingkir (me + singkir)
- menyingkat (me + singkat)
5). Meng- digunakan pada kata- kata yang mulai dengan konsonan k, g, h, dank kh; serta
vocal a, I, u, e, dan o. konsonan k tidak diwujudkan, tetapidisenyawakan dengan bunyi asal
dari awalan itu.sedangkan konsonan lainnya tetap diwuudkan. Contohnya seperti :
- mengirim (me + kirim)
- menggali (me + gali)
- menghitung (me + hitung)
- mengkhayal (me + khayal)
- mengambil (me + ambil)
- mengiris (me + iris)
- mengutus (me + utus)
- mengekor (me + ekor)
- mengolah (me + olah)
6). Menge- digunakan pada kata- kata yang hanya bersuku satu. Contohnya seperti:
- mengetik (me + tik)
- mengebom (me + bom)

Fungsi awalan Me- adalah membentuk kata kerja aktif transitif dan intransitif. Sedangkan
makna yang didapat sebagai proses pengimbuhannya antara lain menyatakan: melakukan,
bekerja dengan alat, membuat barang, bekerja dengan bahan, memakan meminum
menghisap, menuju arah, mengeluarkan, menjadi, menjadikan lebih, menjadi atau berlaku
seperti, menjadikan menganggap atau memberlakukan seperti, dan memperingati.
Adapun aturan dengan menggunakan dengan menggunakan imbuhan Me-nini adalah:
a). untuk mendapatkan makna melakukan perbuatan yang disebutkan dasarnya awaln Me-
harus diimbuhkan pada kata dasar kata kerja.
Contoh: ayah membaca Koran.
Membaca artinya melakukan pekerjaan baca
b). Untuk mendapatkan makna bekerja dengan alat yang disebutkan kata dasarnya awalan
me- harus diimbuhkan dengan kata benda yang menyatakan alat atau perkakas.
Contoh: siapa yang sedang menggergaji itu?
Menggergaji artinya bekerja dengan alat gergaji
c). untuk mendapatkan makna membuat baraang yang disebut kata dasarnya awalan me-
harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan hasil olahan atau kerajinan.
Contoh: adik menggambar dengan spidol.
Menggambar artinya membuat gambar
d). untuk mendapatkan makna bekerja dengan bahan yang disebut kata dasarnya awalan ME-
harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan bahan.
Contoh: siapa yang mengecat rumah ini?
Mengecat artinya bekerja dengan cat sebagai dasarnya
e). untuk mendapatkan makna mamakan, meminum, dan menghisap awaln me harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan makanan atau minuman.

12. imbuhan me- -kan


Yang dimaksud dengan imbuhan me- -kan adalah awalan me- dan akhiran kan yang
digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap, mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah
bentuk dasar diimbuhkan akhiran kan. Setelah itu diimbuhkan awalam me-.
Contohnya pada kata dasar baca mula-mula diimbuhkan akhiran kan sehingga menjadi
bacakan. Setelah itu diimbuhkan awalam me- sehingga menjadi membacakan.
Fungsi imbuhan gabung me- -kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif. Sedangkan
makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya, antara lain menyatakan:
1) Menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya
2) Melakukuan sesuatu untuk orang lain
3) Menjadikan berada di
4) Melakukan yang disebut bentuk dasar
5) Melakukan yang disebut kata dasarnya akan
1. untuk mendapatkan makna yang menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya imbuhan
gabung me- -kan harus diimbuhkan pada:
a. kata sifat
contohnya:
Pemerintah akan melebarkan jalan didepan sekolah kami.
Melebarkan artinya membuat jadi lebar
b. kata kerja yang menyatakan keadaan
contohnya:
Kapal perang Inggris dengan mudah menenggelamkan kapal perang Argentina itu.
Menenggelamkan artinya membuat jadi tenggelam
c. kata benda yang mempunyai ciri khas
contohnya:
Kami akan membukukan hasil seminar itu.
Membukukan artinya menjadikan buku
d. kata keterangan yang menyatakan derajat
contohnya:
Kami berhasil menyamakan kedudukan kami.
Menyamakan artinya menjadikan sama
Untuk mendapatkan makna menyebabkan atau membuat jadi imbuhan gabung me- -kan
dapat juga diimbuhkan pada:
1. kata kerja keadaan yang berbentuk kata jadian
contoh:
Gubernur akan menyeragamkan pakaian semua sopir taksi.
Menyeragamkan artinya membuat jadi seragam
2. kata kerja keadaan atau kata sifat yang berbentung gabungan kata
contoh:
Pemerintah bertekad untuk melipatgandakan produksi pangan.
Melipatgandakan artinya membuat jadi berlipat ganda
2. Untuk mendapatkan makna melakukan untuk orang lain imbuhan gabung me- -kan harus
diimbuhkan pada kata kerja yang sudah transitif .
Contoh:
Saya membelikan rokok untuk ayah.
Membelikan artinya membeli untuk (ayah)
3. Untuk mendapatkan makna menjadikan berada di, imbuhan gabung me- -kan harus
diimbuhkan pada kata dasar yang menyatakan lokasi, wadah, atau ruang.
Contoh:
Pilot mendaratkan pesawatnya dengan baik.
Mendaratkan artinya menyebabkan jadi berada di darat
4. Untuk mendapatkan makna melakukan yang disebutkan bentuk dasarnya imbuhan gabung
me- -kan harus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh:
Jangan mengharapkan bantuan lagi.
Mengharapkan artinya mengharap akan (bantuan-nya)

13. Imbuhan gabung me- i


Yang dimaksud dengan imbuhan gabung me- -i adalah awalan me- dan akhiran i yang
digunakan bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah
bentuk dasar diimbuhkan akhiran i setelah itu diimbuhkan awalam me-. Contohnya pada kata
dasar tanam diimbuhkan akhiran i sehingga menjadi Tanami. Setelah itu diimbuhkan pula
awalan me- sehingga menjadi menanami.
fungsi imbuhan gabung me- -i adalah membentuk kata kerja transitif aktif. Sedangkan makna
yang didapat sebagai hasil pengimbuhan, antara lain menyatakan:
1. membuat jadi yang disebut kata dasarnya pada
2. memberi atau membubuhi pada
3. melakukan pada
4. melakukan berulang-ulang
5. merasa pada
1) untuk mendapatkan makna membuat jadi yang yang disebut kata dasar pada objeknya
imbuhan gabung me- -i harus digunakan pada kata sifat.
Contoh:
Bulan menerangi bumi.
Menerangi artinya membuat jadi terang pada (bumi).
2) Untuk mendapatkan makna memberi atau membubuhi yang disebut kata dasarnya pada
objeknya imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat,
atau bahan.
Contoh:
Siapa yang menggarami laut?
Menggarami artinya memberi atau membubuhi garam pada (laut).
3) Untuk mendapatkan makna melakukan atau berbuat sesuatu pada atau diimbuhan gabung
me- -i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh:
Mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tanaman hias.
Menanami artinya melakukan pekerjaan tanam di(halaman rumah).
4) Untuk mendapatkan makna melakukan berulang-ulang imbuhan gabung me- -i harus
diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh:
Mereka memukuli pencuri itu sampai babak belur.
Memukuli artinya berilang kali memukul
5) Untuk mendapatkan makna merasa sesuatu pada imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan
pada kata kerja yang menyatakan emosi atau sikap batin.
Contoh:
Kami tidak menyukai sikap anak itu.
Menyukai artinya merasa tidak suka pada (sikap anak itu).

14. Imbuhan gabung memper-


yang dimaksud dengan imbuhan memper- adalah awalan me- dan awalan per- yang
digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Fungsi imbuhan gabung memper- adalah membentuk kata kerja aktif transitif. Sedangkan
makna yang didapatkan sebagai hasil pengimbuhannya, antara lain menyatakan :
1. membuat jadi lebih
2. menjadikan atau menganggap sebagai
a. untuk mendapatkan makna membuat jadi lebih imbuhan gabung memper- harus
diimbuhkan pada kata sifat.
Contoh:
Jalan layang dibuat untuk memperlancar lalu lintas.
Memperlancar artinya membuat lebih lancar.
b. Untuk mendapatkan makna menjadikan atau menganggap sebagai imbuhan gabung
memper- harus diimbuhkan pada kata benda tertentu.
Contoh:
Mereka memperbudak tawanan itu dengan sewenang-wenang.
Memperbudak artinya menjadikan sebagai budak.

15. Imbuhan gabung memper- -kan


yang dimaksud dengan imbuhan gabung memper- -kan adalah awalam me-, awalan per-, dan
akhiran kan yang digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar , atau pada sebuah
bentuk dasar.
Fungsi imbuhan gabung memper- -kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif.
Sedangkan makna yang dimiliki sebagai hasil dari proses pengimbuhannya, antara lain,
menyatakan:
1. menjadikan bahan
2. menjadikan supaya
3. melakukan per- -an
4. menjadikan dapat di-
5. menjadikan ber-
a. untuk mendapatkan makna menjadikan sebagai bahan imbuhan gabung memper- -kan
harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh:
Tidak baik mempermainkan orang tua seperti itu.
Mempermainkan artinya menjadikan (orang tua seperti itu) sebagai bahan permainan.
b. Untuk mendapatkan makna menjadikan supaya imbuhan gabung memper- -kan harus
diimbuhkan pada kata sifat dan kata kerja yang menyatakan keadaan.
Contoh:
Saya ingin memperkenalkan kamu pada ayahku.
Memperkenalkan artinya menjadikan (kamu) supaya berkenalan.
c. Untuk mendapatkan makna melakukan per- -an imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan
pada beberapa bentuk dasar yang memiliki kata benda berbentuk per- -an.
Contoh:
Trans 7 akan mempersembahkan kesenian daerah.
Mempersembahkan artinya melakukan persembahan.
d. Untuk mendapatkan makna menjadikan dapat di imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan
pada beberapa bentuk dasar kata kerja.
Contoh:
Saya akan memperlihatkan naskah aslinya.
Memperlihatkan artinya menjadikan dapat dilihat.
e. Untuk mendapatkan makna menjadikan ber imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan pada
beberapa bentuk dasar yang memiliki kata kerja berbentuk ber-.
Contoh:
Janganlah kau mempersekutukan Tuhan.
Mempersekutukan artinya menjadikan bersekutu.

16. Imbuhan gabung memper- -i


imbuhan gabung memper- -i adalah awalan me-, awalan per-, dan akhiran i, yang digunakan
secara bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Fungsi imbuhan gabung memper- -i adalah membentuk kata kerja aktif transitif, sedangkan
makna yang didapat sebagai hasil proses pengimbuhan adalah:
a. untuk mendapatkan makna membuat supaya objeknya menjadi atau menjadi lebih imbuhan
gabung memper- -i harus diimbuhkan pada beberapa kata sifat tertentu.
Contoh:
Saya akan memperbaiki dulu rumah itu.
Memperbaiki artinya membuat agar (rumah ini) menjadi baik.
b. Untuk mendapatkan makna melakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya imbuhan
gabung memper- -i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh:
Siapa yang harus memperturuti kata hatinya akan celaka.
Memperturuti artinya melakukan agar segala(kata hatinya) dituruti

17. Awalan di-


awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Bentuknya untuk posisi dan kondisi mana pun
sama saja. Hanya perlu diperhatikan adanya di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan.
di- sebagai awalan dilafalkan dan dituliskan serangkai dengan kata yang diimbuhinya.
Sedangkan di- sebagai kata depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh:
Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)
Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan)
Fungsi awalan di- adalah membentuk kata kerja pasif. Maka makna yang didapat sebagai
hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata
kerja berawalan me- yang transitif.
Contoh:
Kata kerja transitif kata kerja pasif
Berawalan me- berawalan di-
- membaca dibaca
- menulis ditulis

18. Imbuhan gabung di- -kan


imbuhan gabung di- -kan berfungsi membentuk kata kerja pasif, sebagai kebalikan dari kata
kerja aktif berimbuhan gabung me- -kan. Semua kata kerja aktif berimbuhan gabung di- 0kan
adalah kata kerja transitif.
Contoh kata kerja pasif berimbuhan di- -kan
- digunakan
- disamakan
sebagai kebalikan dari kata kerja aktif transitif berimbuhan gabung me- -kan, contohnya:
- menggunakan
- menyamakan

19. Imbuhan gabung di- -i


imbuhan gabung di- -i berfungsi membentuk kata kerja pasif, sebagai kebalikan dari kata
kerja aktif berimbuhan gabung me- -i.
contoh kata kerja pasif berimbuhan gabung di- -i
- diawasi
- ditemani
sebagai kebalikan, kata kerja aktif transitif berimbuhan gabung me- -i, contohnya:
- mengawasi
- menemani

20. Imbuhan gabung diper-


imbuhan gabung diper- berfungsi membentuk kata kerja pasif, sebagai kebalikan dari kata
kerja aktif transitif berimbuhan gabung memper-
contoh kata kerja pasif berimbuhan gabung diper-
- dipercepat
- diperbesar
sebagai kebalikan dari kata kerja aktif transitif berimbuhan gabung memper-, contohnya:
- mempercepat
- memperbesar

21. Imbuhan gabung diper- -kan


imbuhan gabung diper- -kan berfungsi membentuk kata kerja pasif, sebagai kebalikan dari
kata kerja aktif berimbuhan gabung memper- -kan
semua kata kerja aktif berimbuhan gabung memper- -kan adalah kata kerja transitif. Oleh
karena itu setiap kata kerja berimbuhan gabung memper- -kan ada kebalikannya dalam
bentuk kata kerja pasif berimbuhan gabung diper- -kan.
Contoh kata kerja pasif berimbuhan gabung diper- -kan
- dipergunakan
- dipertemukan
sebagai kebalikan kata kerja aktif transitif berimbuhan gabung memper- -kan contohnya:
penghitung (kata dasar: hitung)
penggali (kata dasar: gali)
pengambil (kata dasar : ambil)
penginap (kata dasar: inap)
pengurus (kata dasar: urus)
pengekor (kata dasar: ekor)
pengobat (kata dasar: obat)

22. Imbuhan Penge-


digunakan pada kata-kata yang hanya bersuku satu. Umpamanya seperti terdapat pada kata-
kata berikut:
pengetik (kata dasar: tik)
pengecat (kata dasar: cat)
pengelas (kata dasar: las)
pengelem (kata dasar: lem)
23. Awalan PE-
Fungsi awalan PE- adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat sebagai
hasil pengimbuhannya adalah:
(1) orang yang melakukan atau yang berbuat
(2) orang yang pekerjaannya
(3) orang yang suka, gemar, atau acapkali melakukan
(4) orang yang bersifat
(5) alat untuk mengerjakan sesuatu
Aturan pengimbuhannya adalah:
a). Untuk mendapatkan makna orang yang melakukan atau berbuat awalan PE- harus
diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: Siapa penulis buku ini?
Penulis artinya orang yang menulis
b). Untuk mendapatkan maknaorang yang pekerjaannya awalan PE- harus diimbuhkan pada
kata kerja tertentu.
Contoh: Ibunya seorang pelukis terkenal
Pelukis artinyaornagyang pekerjaannya melukis
c), Untuk mendapatkan makna orangyang suka, gemar, atau seringkali melakukan yang
disebut kata dasarnya awalan PE- harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: Jangan berteman dengan pendusta itu.
Pendusta artinya orang yang sering kali berdusta
d).Untuk mendapatkan makna orangyang bersifat awalan PE- harus diimbuhkan pada kata
sifat.
Contoh : Hanya pemalas yang tidak ikut bekerja.
Pemalas artinya orang yang malas
e).Untuk mendapatkan makna alat untuk mengerjakan sesuatu awalan PE- harus diimbuhkan
pada kat akerja tertentu.
Contoh: Tolong bersihkan papan tulis ini dengan penghapus itu.
Penghapus artinya alat untuk menghapus
Catatan:
(1) Kata kerja berawalan PE- mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan ME-, kata
kerja berimbuhan gabung ME- -kan, dan kata kerja berimbuhan gabung ME- -I. Oleh karena
itu maka:
(a) Kaidah persengauan yang berlaku pada awalan PE-, berlaku juga pada awalan ME-.
Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata berikut:
perawat merawat
pembaca membaca
pemotong memotong
(b) Arti yang dimilki kata benda berawalan PE- ada hubungannya dengan arti yang dimilki
kata kerja berawalan Me-. Umpamanya:
perawat berarti yang merawat
pemotong berarti yang memotong
penggali berarti yang menggali

Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda berawalan PE-
ada pasangannya kata kerja berawalan ME-, kata kerja berimbuhan gabung Me- KAN, atau
berimbuhan gabung ME- -I. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja berawalan ME-,
berimbuhan gbaubg ME- -kan, atau ME- -I, mempunyai pasangan kata benda berawalan PE-.
Umpamanya, kata-kata berawalan PE- berikut tidak ada:
membiasakan * pembiasa
merestui * perestu
melirik * pelirik

(c) Karena ada tiga macam bentuk kata kerja yang mempunyai hubungan dengan awalan PE-,
yaitu kata kerja berawalan ME-, kata kerja berimbuhan gabung ME- -kan, adan kata kerja
berimbuhan gabung ME- -I, maka ada kemungkinan sebuah kata benda berawalan PE-
mempunyai hubungan makna dengan lebih dari sebuah kata kerja itu. Umpamanya seperti
yang dipunyai kata benda berikut: pendengar, dapat berarti : (a) yang mendengar, atau (2)
yang mendengarkan
(2) Kata benda berawalan PE- yang mempunyai hubungan dengan kata berawalan BER-.
Oleh karena itu, maka:
(a) Kata benda berawalan PE- yang mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan BER-
ini tidak mengalami proses persengauan. Malah mempunyai variasi benda yang mirip dengan
variasi bentuk yang ada pada awalan BER-. Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata
berikut:
pekerja bekerja
peternak beternak
pelajar belajar
(b) Arti yang dimiliki kata benda berawalan PE- tersebut ada hubungannya dengan arti yang
dimilki kata kerja berawalan BER-. Umpamanya:
pekerja, berarti yang bekerja
peternak, berarti yang beternak
pelajar, berarti yang belajar
Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda berawalan PE-
ada pasangannya kata benada berawalan BER-. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja
berawalan BER- mempunyai pasangan kata benda berawalan PE-. Umpamanya kata-kata
benda berawalan PE- berikut tidak ada..
bersepeda * pesepeda
berkarya * pekarya
bermimpi * pemimpi

(3) Kata benda berawalan PE- selain mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan ME-
dan kata kerja BER- juga mempunyai hubungan dengan kata kerja dasar atau kata sifat dasar.
Dalam hal ini:
(a) kaidah persengauan yang berlaku pada kata benda berawalan PE- itu sesuai dengan kaidah
yang berlaku untuk awalan PE-, yang berhubungan dengan awalan ME-. Umpamanya seperti
terdapat pada kata-kata berikut :
pendatang datang
pemberani berani
penakut takut
(b) arti kata benda yamh dimiliki kata benda berawalan PE-, ada hubungannya dengan arti
yang dimiliki kata kerja atau kata sifat dasar itu. Umpamanya :
pendatang, berarti yang datang
pemberani, berarti yang berani
penakut, berarti yang takut
(4) Oleh karena sebuah kata benda yang berawalan PE-, mempunyai kemungkinan
berhubungan dengan kata kerja berawalan ME-, atau kerja yang berawalan BER- atau juga
kata kerja atau kata sifat dasar, maka ada kemungkinan makna yang dimiliki oleh sebuah kata
benda berawalan PE- menajdi lebih dari sebuah. Umpamanya kata-kata benda berikut :
Penakut berarti (a) orang yang takut atau (b) alat untuk menakuti seperti pada penakut
burung.
Pembesar berarti (a) orang besar (pemimpin), atau (b) alat untuk membesarkan, seperti pada
kata pembesar.
(5) Awalan PE- dengan sengau digunakan untuk membentuk kata benda yang mempunyai
hubungan dengan kata kerja berawalan ME- atau dengan kata kerja atau kata sifat dasar.
Sedangkan awalan PE- tanpa sengau digunakan untuk emmbentuk kata benda yang
mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan BER-. Oleh karena itu, perbedan arti
yang pokok diantara keduanya adlah PE- dengan sengau berarti yang me.., sedangkan PE-
tanpa sengau mempunyai arti yang ber… Jadi pengajar adalah orang yang mengajar, pelajar
adlah orang yang belajar. Peninju adalah orang yang meninju sedangkan peninju berarti
orang yang bertinju
Berdasarkan konsep dasar di atas, kini dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia sebagai
hasil proses analogo, kita jumpai pemakaian kedua bentuk awalan PE- itu dengan arti yang
berbeda.
Kata-kata itu antara lain :
Penyuruh x pesuruh
Penunjuk x petunjuk
Pengasih x pekasih
Penatar x petatar

24. Imbuhan Gabungan PE-AN


Imbuhan gabung PE-AN adalah awalan PE- dan akhiran AN yangdiimbuhkan secara
bersamaan pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Imbuhan gabung PE-AN mempunyai enam macam bentuk, yaitu Pe-an, Pem-an, Pen-an,
Peny-an, Peng-an, dan Peng-an.
(1) Pe-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan l, r, w, y, m, n, ng, dan ny.
Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Pelarian
Perawatan
Pewarisan
Peyakinan
(2) Pem-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan b dan p, konsonan b tetap
diwujudkan, sedangkan konsonan p tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi
sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata berikut :
Pembinaan
Pembacaan
Pemotongan
Pemisahan
(3) Pen-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan d dan r, konsonan d tidak
diwujudkan sedangkan konsonan t tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi
sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Pendirian
Pendapatan
Penentuan
Penembakan
Selain itu, sesuai dengan system ejaan yang berlaku, bentuk Pen-an digunakan juga pada
kata-kata yang mulai dengan konsonan c dan j. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Pencarian
Pencegahan
Penjualan
Penjernihan
Padahal secara fonetis kata-kata di atas dilafalkan :
(penycarian)
(penycegahan)
(penyjualan)
(penyjernihan)
(4) Peny-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan s, dan konsonan s itu
disenyawakan dengan bunyi sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-
kata :
Penyaringan
Penyetoran
Penyusunan
(5) Peng-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan k, kh, h, g, serta a, u, I, e,
dan o. Konsonan k disenyawakan dengan bunyi nasal dari imbuhan itu. Sedangkan konsonan
kh, h, dan g, serta vocal a, I, u, e dan o, tetap diwujudkan. Misalnya seperti terdapat pada
kata-kata berikut :
Pengiriman
Pengurangan
Pengkhianatan
Penghabisan
(6) Penge-an digunakan pada kata-kata yang hanya bersuku satu. Misalnya terdapat pada
kata-kata :
Pengetikan
Pengesahan
Pengecatan
Pengelasan
Imbuhan gabung PE-AN berfungsi membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat
sebagai hasil pengimbuhan adalah :
(1) menyatakan hal atau peristiwa
(2) menyatakan proses
(3) menyatakan tempat
(4) menyatakan alat
Aturan pengimbuhannya adalah :
a). Untuk mendapatkan makna hal atau peristiwa imbuhan gabung PE-AN harus diimbuhkan
pada kata kerja, kata benda, atau kata sifat tertentu
Contoh :
Pembinaan bahasa Indonesia perlu ditingkatkan. Pembinaan artinya hal membina
Pekan penghijauan dipusatkan di Jawa Tengah. Penghijauan artinya hal menghijaukan
Pemasaran barang-barang itu tidak lancar. Pemasaran artinya hal memasarkan
b). untuk mendapatkan makna proses imbuhan gabung PE-AN harus diimbuhkan pada kata
kerja, kata benda, atau kata sifat tertentu.
Contoh :
Pembayaran dilakukan bertahapa. Pembayaran artinya proses membayar
Penulisan buku itu memerlukan waktu dua tahun. Penulisan artinya proses menulis
Pengadilan terhadao koruptor itusudah berjalan lima tahun. Pengadilan artinya proses
mengadili
c). Untuk mendapatkan makna tempat imbuhan gabung PE-AN harus diimbuhkan pada kata
kerja, kata benda, dan kata sifat tertentu.
Contoh :
Ayah bekerja di pelelangan ikan. Peleangan artinya tempat melelang
Jenazahnya dikuburkan di pemakaman umum. Pemakaman artinya tempat memakamkan
d). Untuk mendapatkan makna alat mbuhan gabung PE-AN harus dibutuhkan pada kata kerja
tertentu.
Contoh :
Ibu membeli penggorengan baru. Penggorengan artinya alat untuk menggoreng
Walupun usianya sudah lanjut tetapi penglihatannya masih baik. Penglihatan artinya alat
untuk melihat
Pembakaran arkue ini mmerlukan listrik 200 watt. Pembakaran artinya alat untuk membakar
Catatan :
(1) Imbuhan gabung PE-AN digunakan juga pada kata jadian dan pada kata gabung, dengan
arti seperti yang berlaku untuk kata dasar.
Contoh :
Pemberhentian bis terletak di dekat simpang jalan itu. Pemberhentian artinya tempat
memberhentikan
Penyeragaman pakaian kerja dimulai bulan depan. Penyeragaman artinya proses
menyergamkan
(2) Kata benda berimbuhan gabung PE-AN mempunyai hubungan dengan kata kerja
berawalan ME-, kata kerja brimbuhan gabung ME-kan, atau kata kerja berimbuhan gabung
ME-I. Oleh karena itu, maka:
(a) Kaidah persengauan yang berlaku pada awalan ME- berlaku pula pada imbuhan gabung
PE-AN. Umpamanya seperti terlihat pada kata-kata berikut :
Merawat perawatan
Membaca pembacaan
Memotong pemotongan
(b) Makna yang dimiliki imbuhan gabung PE-AN ada hubungannya dengan makna yang
dimilki awalan ME-, imbuhan gabung ME-kan, atau ME-I. Umpamanya:
Perawatan berarti hal atau proses merawat
Penemuan berarti hal atau proses menemukan
Pemotongan berarti hal atau proses memotong
(3) Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda berimbuhan
gabung PE-AN ada pasangannya kata kerja berawalan ME-, berimbuhan gabung ME-kan
atau yang berimbuhan gabung ME-I. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja berawalan ME-
, berimbuhan gabung ME-kan, atau berimbuhan gabung ME-I ada pasangannya kata benda
berimbuhan gabung PE-AN. Umpamanya kata-kata berimbuhan gabung PE-AN yang berikut
tida ada.
Menari *penarian
Mencoba *pencobaan
Membisikkan *pemisikan
(3) Karena ada tiga macam bentuk kata kerja yang mempunyai hubungan dengan kata benda
berimbuhan gabung PE-AN, yaitu kata kerja berawalan ME-, kata kerja berimbuhan gabung
ME-kan, dan kata kerja berimbuhan gabung ME-I, maka ada kemungkinan sebuah kata benda
berimbuhan gabung PE-AN mempunyai hubungan maka dengan lebih dari sebuah kata kerja
itu. Umpamanya seperti yang dipunyai kata benda berikut :
Penyamanan dapat berarti (a) hal menyamakan atau (b) hal menyamai
Pencangkolan dapat berarti (a) hal mencangkok atau (b) hal mencangkokkan

25. Imbuhan Gabung PER- -AN


Imbuhan gabung PER- -AN adalah awalan PER- dan akhiran AN yang diimbuhkan secara
sekaligus pada sebuah bentuk dasar.
Imbuhan gabung PER- -AN mempunyai tiga macam bentuk. Yaitu per-an, pe- -an, dan pel- -
an.
Aturan penggunaannya adalah:
(1) Per-an digunakan pada:
(a) kata dasar kata kerja dan kata sifat , yang kata kerja berimbuhannya berawalan BER-,
berimbuhan gabung MEMPER, berimbuhan gabung MEMPER- -kan, atauberimbuhan
gabung MEMPER- -I Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata berikut:
Perdagangan (kata kerja : berdagang)
Pertanian (kata kerja : bertani)
Perbaikan (kata kerja: memperbaiki)
(b) kata benda dalam arti tentang masalah. Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata
berikut : perminyakan

(2) Pe- -an digunakan pada:


a). kata- kata tertentu yang kata kerjaberimbuhannya berawalan BER- dalam bentuk BE-
contohnya: pekerjaan (kata kerja : bekerja)
b) kata benda yang menyatakan tempat, wilayah, atau daerah. Contohnya: pekuburan,
pedesaan, dll.
(3) Pel- -an hanya terdapat padakata ajar, yaitu menjadi kata pelajaran. Tidak ada kata yang
lain.
Imbuhan gabung PER- -AN berfungsi membentuk kata benda. Sedangkan makna yang
didapat dari pengimbuhannya adalah: menyatakan hal melakukan. Menyatakan hal tentang
atau masalah. Menyatakan tempat kejadian, menyatakan kawasan, wilayah, dan daerah.
Aturan pengimbuhannya adalah:
a). Untuk mendapatkan makna hal melakukan imbuhan gabung PER- -AN harus diimbuhkan
pada kata kerja tertentu.
Contoh: Perbaikan mobil ini membutuhkan waktu dua hari.
Perbaikan artinya hal memperbaiki
b). Untuk mendapatkan maknahal, tentang, masalah imbuhan gabungan PER- -AN harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh: Usaha perhotelan diindonesia cukup baik.
Perhotelan artinya tentang atau mengenai hotel.
c). untuk mendapatkan makna Tempat kejadianimbukan harus digabungkan pada kata kerja
tertentu.
Contoh: Rumah-rumah peristirahatan banyak terdapat didaerah itu.
Peritirahatan artinya tempat beristirahat.
d). Untuk mendapatkan makna daerah, wilayah, dan kawasanimbuhan harus diimbuhkan
pada kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh : Mereka tinggal dipegunungan
Pegunungan artinya daerah yang bergunung.

26. Sisipan EL, -EM, dan ER


Sisipan ini tidak mempunyai variasi bentuk, dan ketiganya merupakan imbuhan yang tidak
produktif. Artinya tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru.
Pengimbuhannya dilakukan dengan cara menyisipkan diantara konsonandan volal suku
pertama pada sebuah kata dasar.
Contoh : -EL + tapak telapak, -ER + gigi gerigi, -EM + tali temali.
Arti yang yang dikandung oleh ketiga sisipan itu adalah:
1. Menyatakan banyak dan bermacam- macam.
2. Menyatakan intensitas.
3. Menyatakan yang melakukan yang disebut kata dasar.
a). Untuk mendapatkan makna bermacam-macam sisipan ini harus diimbuhkan pada kata
benda tertentu, contohnya yaitu: temali, gerigi, dsb.
b). Untuk mendapatkan makna intensitas sisipan ini harus diimbuhkan pada kata benda
tertentu, contohnya seperti: gemetar, gemuruh, dll.
c). Untuk mendapatkan makna yang melakukan sisipan ini harus diimbuhkan pada kata kerja
tertentu, contohnya seperti: pelatuk, telapak, dan telunjuk.
Karena sisipan ini tidak produktif lagi, maka penggunaanya terbatas pada contoh yang sudah
ada saja.

Anda mungkin juga menyukai