Anda di halaman 1dari 30

1

MATA KULIAH MORFOLOGI


LAPORAN TUGAS
MENGANALISIS BERAWALAN ME, BER, PE, PER, DAN TER







Disusun oleh :
- Saefullah amin
- Dede Sri Mulyati
- Ertiyani
- Adin triadi
- Sendy agung winanto

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WILALODRA
INDRAMAYU
2

2013
KATA PENGANTAR
Assalam Mualaikum wr. wb
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Ciri ciri Berbicara Ideal
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Berbicara
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Indramayu , 18 Oktober 2013













3




DAFTAR ISI
I. LEMBAR JUDUL LAPORAN... 1

II. KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
III. DAFTAR ISI .... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .. 5
B. Tujuan Penulisan ... 5


BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis berawalan Me dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna ...... 6
B. Analisis berawalan Ber dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna ............................................ 13
C. Analisis berawalan Pe dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna .............................................. 17
D. Analisis berawalan Per dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna ............................................ 26
E. Analisis berawalan Ter dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna ............................................. 29


BAB III KESIMPULAN .. 29


4

BAB IV PENUTUP . 31


DAFTAR PUSTAKA .............................. 30



















5



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acap kali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat
digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata
dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk
dasarnya.
Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya didalam
pertuturan. Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang
sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.
Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :
I. Analisis berawalan Me dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
II. Analisis berawalan Ber dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
III. Analisis berawalan Pe dalam sisi bentuk, fungsi dan makna.
IV. Analisis berawalan Per dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
V. Analisis berawalan Ter dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.

B. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan tugas dan amanat yang di berikan dosen kami Bapak Wasido. M.pd. agar
para mahasiswa mengetahui materi yang di tugaskan itu tentang Menganalisis Berawalan Me,
Ber, Pe, Per, dan Ter. , pembahasan dalam makalah ini bertujuan untuk memotifasi para
mahasiswa agar menguasai materi dan menciptakan lingkungan yang mengerti tentang materi
tentang morfologi atau menganalisis awalan - awalan dengan baik dan benar. Serta mengetahui
sisi bentuk, fungsi, dan makna di dalam menganalisis awalan - awalan tersebut.




6


BAB II
PEMBAHASAN
I. Analisis berawalan Me dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
A. Imbuhan me - i
Yang dimaksud dengan imbuhan me I adalah awalan me- dan akhiran i yang
digunakan bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap.Mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah
bentuk dasar diimbuhkan akhiran I setelah itu diimbuhkan awalam me-.Contohnya pada kata
dasar tanam diimbuhkan akhiran I sehingga menjadi Tanami.Setelah itu diimbuhkan pula
awalan me- sehingga menjadi menanami.

Fungsi imbuhan me -imembentuk kata kerja transitif aktif
Makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan, antara lain menyatakan:
1. membuat jadi yang disebut kata dasarnya ada objeknya
2. member atau membubuhi pada
3. melakukan pada
4. melakukan berulang-ulang
5. merasa pada

1) untuk mendapatkan makna membuat jadi yang disebut kata dasar pada objeknya
imbuhan me- I harus digunakan pada kata sifat.
Contoh:
me + terang + i => menerangi
Bulan menerangi bumi.
Menerangi artinya membuat jadi terang pada (bumi).

2) Untuk mendapatkan makna memberi atau membubuhi yang disebut kata dasarnya
pada objeknya imbuhan me I harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat,
atau bahan.
Contoh:
me + garam + i => menggarami
Garam : kata benda
Menggarami : kata kerja
Siapa yang menggarami laut?
Menggarami artinya memberi atau membubuhi garam pada (laut).
7


3) Untuk mendapatkan makna melakukan atau berbuat sesuatu pada atau diimbuhan me
I harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh:
me + tanam + i => menanami
Mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tanaman hias.
Menanami artinya melakukan pekerjaan tanam di( halaman rumah).

4) Untuk mendapatkan makna melakukan berulang-ulang imbuhan me I harus
diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh:
me + pukul + i => memukuli
Mereka memukuli pencuri itu sampai babak belur.
Memukuli artinya berulang kali memukul
. me + cubit + i => mencubiti
Kakak mencubit adik karena nakal.
Mencubiti artinya berulang kali mencubit
me + warna + i => mewarnai
Bayu sedang mewarnai gambar burung rajawali.
Mewarnai artinya melakukan tindakan mewarnai
me + biaya + i => membiayai
Paman yang membiayai sekolahku
Membiayai artinya melakukan kegiatan pembayaran

5) Untuk mendapatkan makna merasa sesuatu pada imbuhan me I harus diimbuhkan
pada kata kerja yang menyatakan emosi atau sikap batin.
Contoh:
me + suka + i => menyukai
Kami tidakmenyukaisikapanakitu.
Menyukai artinya merasa tidak suka pada (sikap anak itu).

Fungsi imbuhan me-I membentuk kata kerja aktif
Makna imbuhan me- i sebagai berikut.
a) menyatakan makna memberi
Contoh:
me + sampul + i => menyampuli
Tanti menyampuli bukunya dengan sampul plastik warna biru.
menyampuli = member sampul
. me + bumbu + i => membumbui
Ibu sedang membumbui sayur di dapur
8

Membumbui = memberi bumbu
me + gula + i => menggulai
Bibi menggulai daging kambing
Menggulai = member gula
me + nama + i => menamai
Kakakku menamai anak pertamanya Bunga
Menamai = member nama
b) menyatakan makna membuang
Contoh:
me + kulit + i => menguliti
Pak Sarman menguliti kambing kurban.
menguliti = membuang kulit
c) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang
Contoh:
me + lempar + i => melempari
Siapa yang melempari burung-burung itu?
melempari = berulang-ulang melempar
d) menyatakan hal seperti yang tersebut pada kata dasar
Contoh:
me + marah + i => memarahi
Bu Wina, wali kelasku, memarahi kami karena tidak disiplin.
memarahi = menyatakan hal marah
e) menyatakan makna melakukan suatu pekerjaan
Contoh:
me + teman + i => menemani
Kami menemani Fita pergi kerumah pamannya.
menemani = melakukan pekerjaan sebagai teman
f) membuat jadi
Contoh:
me + panas +i => memanasi
Saya sedang memanasi makanan ketika lampu padam.
memanasi = membuatjadi panas
g )menyatakan makna arah atau tempat
Contoh:
me + masuk + I => memasuki
Para peserta lomba sudah memasuki aula.
memasuki = masuk ke

B. Imbuhan me-kan
9

Yang dimaksud dengan imbuhan me- -kan adalah awalan me- danakhiran kan yang
digunakan secara bersama-sama pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap, mula-mula pada sebuah kata dasar atau sebuah
bentuk dasar diimbuhkan akhiran kan. Setelah itu diimbuhkan awalam me-.
Contohnya pada kata dasar baca mula-mula diimbuhkan akhiran kan sehingga menjadi bacakan.
Setelah itu diimbuhkan awalam me- sehingga menjadi membacakan.

Fungsi imbuhan gabung me-kan adalah membentuk kata kerja aktif transitif
Makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya, antara lain menyatakan:
1) Menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya
2) Melakukuan sesuatu untuk orang lain
3) Menjadikan berada di
4) Melakukan yang disebut bentuk dasar

1. untuk mendapatkan makna yang menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya
imbuhan me kan harus diimbuhkan pada:
a. kata sifat
contohnya:
me + lebar + kan => melebarkan
Pemerintahakan melebarkan jalan didepan sekolah kami.
Melebarkan artinya membuat jadi lebar
Membetulkan = membuat jadi betul
memmbenarkan = membuat jadi benar
menguningkan = membuat jadi kuning
b. kata kerja yang menyatakan keadaan
contohnya:
me = tenggelam + kan => menenggelamkan
Kapal perang Inggris dengan mudah menenggelamkan kapal perang Argentina itu.
Menenggelamkan artinya membuat jadi tenggelam
c. kata benda yang mempunyai cirri khas
contohnya:
me + buku + kan => membukukan
Kami akan membukukan hasil seminar itu.
Membukukan artinya menjadikan buku
d. kata keterangan yang menyatakan derajat
contohnya:
me + sama + kan => menyamakan
Kami berhasil menyamakan kedudukan kami.
Menyamakan artinya menjadikan sama
10

1. Untuk mendapatkan makna menyebabkan atau membuat jadi imbuhan me kan
dapat juga diimbuhkan pada:
1. katakerjakeadaan yang berbentuk kata jadian
contoh:

me + seragam + kan => menyeragamkan
Gubernur akan menyeragamkan pakaian semua sopir taksi.
Menyeragamkan artinya membuat jadi seragam

2. Untuk mendapatkan makna melakukan untuk orang lain gabung me kan harus
diimbuhkan pada kata kerja yang sudah transitif .
Contoh:
me + beli + kan => membelikan
Saya membelikan rokok untuk ayah.
Membelikan artinya membeli untuk (ayah)

3. Untuk mendapatkan makna menjadikan berada di,imbuhan me kan harus
diimbuhkan pada kata dasar yang menyatakan lokasi, wadah, atau ruang.
Contoh:
me + darat + kan => mendaratkan
Pilot mendaratkan pesawatnya dengan baik.
Mendaratkan artinya menyebabkan jadi berada di darat

4. Untuk mendapatkan makna melakukan yang disebutkan bentuk dasarnya imbuhan
me kanharus diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan tindakan.
Contoh:
me + harap + kan => mengharapkan
Jangan mengharapkan bantuan lagi.
Mengharapkan artinya mengharapakan (bantuan-nya)
me + bicara + kan => Membicarakan
me + sekolah + kan => menyekolahkan
me + mandi + kan => memandikan






11



II. Analisis berawalan Ber dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
1. Awalan Ber -
Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitive. Sedangkan makna yang
diperoleh sebagai hasil pengimbuhan dengan awalan ber- antara lain :
a. Untuk mendapatkan makna mempunyai atau memiliki awalan ber- harus diimbuhkan
pada kata benda umum.
Contoh : Anak itu sudah tidak berayah lagi.
Berayah artinya mempunyai ayah
b. Untuk mendapatkan makna memaknai atau mengenakan awalan ber- harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan pakaian atau perhiasan.
Contoh : Orang yang berdasi itu bukan paman saya.
Berdasi artinya memakai dasi
c. Untuk mendapatkan makna mengendarai, menaiki, atau menumpang awalan Ber -
harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan kendaraan atau alat angkutan.
Contoh : Setiap hari dia bersepeda ke kantor.
Bersepeda artinya mengendarai sepeda
d. Untuk mendapatkan makna mengeluarkan atau menghasilkan awalan Ber - harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan hasil perbuatan atau kejadian.
Contoh : Beliau sudah banyak berkarya dibidang seni.
Berkarya artinya menghasilkan karya
e. Untuk mendapatkan makna berisi atau mengandung awalan ber- harus diimbuhkan
pada kata benda yang menyatakan zat.
Contoh : Bahan makanan ini cukup bergizi.
Bergizi artinya mengandung gizi
f. Untuk mendapatkan makna mengusahakan atau melakukan sebagai mata pencaharian
awalan ber- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan bidang usaha.
12

Contoh : Banyak orang beternak ayam di daerah Bogor.
Beternak artinya mengusahakan peternakan
g. Untuk mendapatkan makna memanggil, menyebut, atau menyapa awalan Ber - harus
diimbuhkan pada beberapa kata ganti dan kata yang menyatakan tali perkerabatan.
Contoh : Sejak dulu dia berkakak kepada saya.
Berkakak artinya memanggil atau menyapa degan kata kakak
h. Untuk mendapatkan makna melakukan atau mengerjakan awalan Ber - harus
diimbuhkan pada :
1) Kata benda yang menyatakan kegiatan.
Contoh : kita harus berolah raga untuk menjaga kesehatan.
Berolah raga artinya melakukan olah raga.

2) Beberapa kata kerja
Contoh : lebih baik kita berdamai saja dengan dia.
Berdamai artinya melakukan perbuatan damai.

3) Sejumlah bentuk dasar praktegonal yang menyatakan tindakan seperti :
Mereka berkelahi di kelas kemarin
Kami akan bertempur melawan musuh
Saya tidak dapat bergaul dengan mereka

a) Untuk mendapatkan makna merasakan, mengalami, atau dalam keadaan awalan Ber -
harus diimbuhkan pada kata sifat yang menyatakan keadaan batin.
Contoh: kalau kamu lulus ujian, sayapun ikut bergembira.
Bergembira artinya merasa gembira
b) Untuk mendapatkan makna kelompok atau himpunan yang terdiri dari yang disebut
kata dasarnya awalan ber- harus diimbuhkan pada kata bilangan utama.
13

Contoh: kami berdua tidak dapat hadir.
Berdua artinya kelompok yang terdiri dari dua orang
Catatan: awalan ber- dengan arti kiasan banyak juga digunakan pada kata kerja.
Umpanya:
- Berpulang dengan arti meningal
- Bertolak dengan arti melakukan perjalanan
- Bertekuk lutut dengan arti menyerah
2. Imbuhan Gabung Ber - kan
Imbuhan gabung ber-kan adalah awalan ber- dan akhiran -kan yang secara
bersama-sama digunakan pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara
bertahap. Mula-mula diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran -kan.
Fungsi imbuhan Ber - kan adalah bentuk kata kerja intasitif yang dilengkapi dengan
sebuah pelengkap sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan itu adalah
menyatakan menjadikan yang disebut pelenglkapnya sebagai yang disebut kata dasarnya.
Cntoh: pemuda-pemuda pada waktu itu berani melawan belanda wlaupun hanya
bersenjatakan bamboo runcing.
Bersenjatakan artinya menjadiakan bamboo runcing sebagai senjata

3. Imbuhan Gabung Ber - an
Yang dimaksud dengan gabungan ini adalah awalan Ber akhiran an yang digunakan
secara bersama-sama pada sebuah kata dasar. Cara mengimbuhkannya dilakukan sekaligus.
Umpanya pada kata dasar lari diimbuhkan imbuhan Ber - an sehingga menjadi kata berlarian.
Dalam hal ini perlu diingat ada kata-kata yang berimbuhan Ber - an tetapi pengimbuhannya
dilakukan tidak sekaligus melainkan bertahap. Umpamanya pada kata atur, mula-mula
diimbuhkan akhiran an sehingga menjadi aturan, kemudian diimbuhkan pula awalan Ber
sehingga menjadi beraturan.
Fungsi imbuhan gabung Ber - an adalah membentuk kata kerja intransitive, sedangkan
makna yang diperoleh sebagai proses pengimbuhannya adalah:
- Banyak serta tidak teratur
- Saling atau tidak berbalasan
- Saling berada di
14

Aturan pengimbuhan dengan imbuha Ber - an adalah sebagai berikut :
1) Untuk mendapatkan makna banyak serta tidak teratur imbuhan Ber - an harus di
imbuhkan pada kata kerja yang menyatakan gerak.
Contoh: mereka berlarian kesana sini untuk menyelamaykan diri
Berlarian artinya banyak yang berlari dan larinya tidak teratur
2) Untuk mendapatkan makna saling atau berbalasan imbuhan gabungan Ber an harus
diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: kedua jalan itu berpotongan dibalik bukit itu,
Berpotongan artinya saling memotong
3) Untuk mendapatkan makna saling berada di imbuhan gabungan Ber - an harus
diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang menyatakan letak atau jarak.
Contoh: kami duduk bersebelahan didalam kereta pai itu.
Bersebelahan artinya saling berada disebelahnya.














15




III. Analisis berawalan Pe dalam sisi bentuk, fungsi dan makna.
1. Awalan Pe - dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
Fungsi awalan Pe - adalah membentuk kata benda. Sedangkan makna yang didapat
sebagai hasil pengimbuhannya adalah:

(1) orang yang melakukan atau yang berbuat
(2) orang yang pekerjaannya
(3) orang yang suka, gemar, atau acapkali melakukan
(4) orang yang bersifat
(5) alat untuk mengerjakan sesuatu
Aturan pengimbuhannya adalah:
a). Untuk mendapatkan makna orang yang melakukan atau berbuat awalan Pe - harus
diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: - Siapa penulis buku ini? Penulis artinya orang yang menulis

b). Untuk mendapatkan maknaorang yang pekerjaannya awalan Pe - harus diimbuhkan pada
kata kerja tertentu.
Contoh: - Ibunya seorang pelukis terkenal.
Pelukis artinyaornagyang pekerjaannya melukis

c), Untuk mendapatkan makna orangyang suka, gemar, atau seringkali melakukan yang disebut
kata dasarnya awalan Pe - harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
Contoh: - Jangan berteman dengan pendusta itu. Pendusta artinya orang yang sering kali
berdusta
16


d).Untuk mendapatkan makna orangyang bersifat awalan Pe - harus diimbuhkan pada kata
sifat.
Contoh : - Hanya pemalas yang tidak ikut bekerja.
Pemalas artinya orang yang malas

e).Untuk mendapatkan makna alat untuk mengerjakan sesuatu awalan Pe - harus diimbuhkan
pada kat akerja tertentu.
Contoh: - Tolong bersihkan papan tulis ini dengan penghapus itu.
Penghapus artinya alat untuk menghapus

Catatan:
(1) Kata kerja berawalan Pe - mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan Me -, kata
kerja berimbuhan gabung Me - -kan, dan kata kerja berimbuhan gabung Me - i. Oleh karena itu
maka:
(a) Kaidah persengauan yang berlaku pada awalan Pe -, berlaku juga pada awalan Me -.
Umpamanya seperti terdapat pada kata-kata berikut:
perawat merawat
pembaca membaca
pemotong memotong

(b) Arti yang dimilki kata benda berawalan Pe - ada hubungannya dengan arti yang dimilki kata
kerja berawalan Me-. Umpamanya:
perawat berarti yang merawat
pemotong berarti yang memotong
penggali berarti yang menggali

17

Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda berawalan Pe
- ada pasangannya kata kerja berawalan Me -, kata kerja berimbuhan gabung Me- - kan, atau
berimbuhan gabung Me - i. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja berawalan Me -,
berimbuhan gbaubg Me - kan, atau Me - i, mempunyai pasangan kata benda berawalan Pe -.
Umpamanya, kata-kata berawalan Pe - berikut tidak ada:
membiasakan - * pembiasa
merestui - * perestu
melirik - * pelirik

(c) Karena ada tiga macam bentuk kata kerja yang mempunyai hubungan dengan awalan
Pe -, yaitu kata kerja berawalan Me -, kata kerja berimbuhan gabung Me - kan, adan kata kerja
berimbuhan gabung Me - i, maka ada kemungkinan sebuah kata benda berawalan Pe -
mempunyai hubungan makna dengan lebih dari sebuah kata kerja itu. Umpamanya seperti yang
dipunyai kata benda berikut: pendengar, dapat berarti : (a) yang mendengar, atau (2) yang
mendengarkan

(2) Kata benda berawalan Pe - yang mempunyai hubungan dengan kata berawalan Ber -.
Oleh karena itu, maka:
(a) Kata benda berawalan Pe - yang mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan
Ber - ini tidak mengalami proses persengauan. Malah mempunyai variasi benda yang
mirip dengan variasi bentuk yang ada pada awalan Ber -. Umpamanya seperti terdapat pada kata-
kata berikut:
pekerja bekerja
peternak beternak
pelajar belajar

(b) Arti yang dimiliki kata benda berawalan Pe - tersebut ada hubungannya dengan arti
yang dimilki kata kerja berawalan Ber -. Umpamanya:
pekerja, berarti yang bekerja
peternak, berarti yang beternak
18

pelajar, berarti yang belajar

Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda berawalan Pe
- ada pasangannya kata benada berawalan Ber -. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja
berawalan Ber - mempunyai pasangan kata benda berawalan Pe -. Umpamanya kata-kata benda
berawalan Pe - berikut tidak ada..
bersepeda - * pesepeda
berkarya - * pekarya
bermimpi - * pemimpi

(3) Kata benda berawalan Pe - selain mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan
Me - dan kata kerja Ber - juga mempunyai hubungan dengan kata kerja dasar atau kata sifat
dasar. Dalam hal ini:
(a) kaidah persengauan yang berlaku pada kata benda berawalan Pe - itu sesuai dengan
kaidah yang berlaku untuk awalan Pe -, yang berhubungan dengan awalan Me -. Umpamanya
seperti terdapat pada kata-kata berikut :
pendatang dating
pemberani berani
penakut takut

(b) arti kata benda yamh dimiliki kata benda berawalan PE-, ada hubungannya dengan
arti yang dimiliki kata kerja atau kata sifat dasar itu. Umpamanya :
pendatang, berarti yang datang
pemberani, berarti yang berani
penakut, berarti yang takut

(4) Oleh karena sebuah kata benda yang berawalan Pe -, mempunyai kemungkinan
berhubungan dengan kata kerja berawalan Me -, atau kerja yang berawalan Ber - atau juga kata
19

kerja atau kata sifat dasar, maka ada kemungkinan makna yang dimiliki oleh sebuah kata benda
berawalan Pe - menajdi lebih dari sebuah. Umpamanya kata-kata benda berikut :
Penakut berarti (a) orang yang takut atau (b) alat untuk menakuti seperti pada penakut
burung.
Pembesar berarti (a) orang besar (pemimpin), atau (b) alat untuk membesarkan,
seperti pada kata pembesar.

(5) Awalan Pe - dengan sengau digunakan untuk membentuk kata benda yang
mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan Me - atau dengan kata kerja atau kata sifat
dasar. Sedangkan awalan Pe - tanpa sengau digunakan untuk emmbentuk kata benda yang
mempunyai hubungan dengan kata kerja berawalan Ber -. Oleh karena itu, perbedan arti yang
pokok diantara keduanya adlah Pe - dengan sengau berarti yang me.., sedangkan Pe -tanpa
sengau mempunyai arti yang ber... Jadi pengajar adalah orang yang mengajar, pelajar adalah
orang yang belajar. Peninju adalah orang yang meninju sedangkan peninju berarti orang
yang bertinju
Berdasarkan konsep dasar di atas, kini dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia
sebagai hasil proses analogo, kita jumpai pemakaian kedua bentuk awalan PE- itu dengan arti
yang berbeda.
Kata-kata itu antara lain :
Penyuruh x pesuruh
Penunjuk x petunjuk
Pengasih x pekasih
Penatar x petatar

2. Imbuhan Gabungan Pe - an
Imbuhan gabung Pe - an adalah awalan Pe - dan akhiran an yangdiimbuhkan secara
bersamaan pada sebuah kata dasar atau sebuah bentuk dasar.
Imbuhan gabung Pe - an mempunyai enam macam bentuk, yaitu Pe-an, Pem-an, Pen-an, Peny-
an, Peng-an, dan Peng-an.
(1) Pe-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan l, r, w, y, m, n, ng, dan
ny. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
20

Pelarian
Perawatan
Pewarisan
Peyakinan
(2) Pem-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan b dan p, konsonan b
tetap diwujudkan, sedangkan konsonan p tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi
sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata berikut :
Pembinaan
Pembacaan
Pemotongan
Pemisahan
(3) Pen-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan d dan r, konsonan d
tidak diwujudkan sedangkan konsonan t tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi
sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Pendirian
Pendapatan
Penentuan
Penembakan
Selain itu, sesuai dengan system ejaan yang berlaku, bentuk Pen-an digunakan juga pada
kata-kata yang mulai dengan konsonan c dan j. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Pencarian
Pencegahan
Penjualan
Penjernihan
Padahal secara fonetis kata-kata di atas dilafalkan :
(penycarian)
(penycegahan)
21

(penyjualan)
(penyjernihan)
(4) Peny-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan s, dan konsonan s itu
disenyawakan dengan bunyi sengau dari imbuhan itu. Misalnya seperti terdapat pada kata-kata :
Penyaringan
Penyetoran
(5) Peng-an digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan k, kh, h, g, serta a, u,
I, e, dan o. Konsonan k disenyawakan dengan bunyi nasal dari imbuhan itu. Sedangkan konsonan
kh, h, dan g, serta vocal a, I, u, e dan o, tetap diwujudkan. Misalnya seperti terdapat pada kata-
kata berikut :
Pengiriman
Pengurangan
Pengkhianatan
Penghabisan
(6) Penge-an digunakan pada kata-kata yang hanya bersuku satu. Misalnya terdapat pada
kata-kata :
Pengetikan
Pengesahan
Pengecatan
Pengelasan
Imbuhan gabung Pe - an berfungsi membentuk kata benda. Sedangkan makna yang
didapat sebagai hasil pengimbuhan adalah :
(1) menyatakan hal atau peristiwa
(2) menyatakan proses
(3) menyatakan tempat
(4) menyatakan alat
Aturan pengimbuhannya adalah :
22

a). Untuk mendapatkan makna hal atau peristiwa imbuhan gabung Pe - an harus
diimbuhkan pada kata kerja, kata benda, atau kata sifat tertentu
Contoh : Pembinaan bahasa Indonesia perlu ditingkatkan. Pembinaan artinya hal
membina
Pekan penghijauan dipusatkan di Jawa Tengah. Penghijauan artinya hal menghijaukan
Pemasaran barang-barang itu tidak lancar. Pemasaran artinya hal memasarkan
b). untuk mendapatkan makna proses imbuhan gabung Pe - an harus diimbuhkan pada
kata kerja, kata benda, atau kata sifat tertentu.
Contoh : Pembayaran dilakukan bertahapa. Pembayaran artinya proses membayar
Penulisan buku itu memerlukan waktu dua tahun. Penulisan artinya proses menulis
Pengadilan terhadao koruptor itusudah berjalan lima tahun. Pengadilan artinya proses
mengadili
c). Untuk mendapatkan makna tempat imbuhan gabung Pe - an harus diimbuhkan pada
kata kerja, kata benda, dan kata sifat tertentu.
Contoh : Ayah bekerja di pelelangan ikan. Peleangan artinya tempat melelang
Jenazahnya dikuburkan di pemakaman umum. Pemakaman artinya tempat memakamkan
d). Untuk mendapatkan makna alat mbuhan gabung Pe - an harus dibutuhkan pada kata
kerja tertentu.
Contoh : Ibu membeli penggorengan baru. Penggorengan artinya alat untuk
menggoreng
Walupun usianya sudah lanjut tetapi penglihatannya masih baik. Penglihatan artinya alat untuk
melihat
Pembakaran arkue ini mmerlukan listrik 200 watt. Pembakaran artinya alat untuk
membakar
Catatan :
(1) Imbuhan gabung Pe - an digunakan juga pada kata jadian dan pada kata gabung,
dengan arti seperti yang berlaku untuk kata dasar.
Contoh : Pemberhentian bis terletak di dekat simpang jalan itu. Pemberhentian artinya
tempat memberhentikan
Penyeragaman pakaian kerja dimulai bulan depan. Penyeragaman artinya proses
menyergamkan
23

(2) Kata benda berimbuhan gabung Pe - an mempunyai hubungan dengan kata kerja
berawalan Me -, kata kerja brimbuhan gabung Me - kan, atau kata kerja berimbuhan gabung Me
i. Oleh karena itu, maka:
(a) Kaidah persengauan yang berlaku pada awalan Me - berlaku pula pada imbuhan
gabung Pe - an. Umpamanya seperti terlihat pada kata-kata berikut :
Merawat perawatan
Membaca pembacaan
Memotong pemotongan
(b) Makna yang dimiliki imbuhan gabung Pe - an ada hubungannya dengan makna yang
dimilki awalan Me -, imbuhan gabung Me - kan, atau Me - i. Umpamanya:
Perawatan berarti hal atau proses merawat
Penemuan berarti hal atau proses menemukan
Pemotongan berarti hal atau proses memotong
(3) Dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia dewasa ini setiap kata benda
berimbuhan gabung Pe - an ada pasangannya kata kerja berawalan Me -, berimbuhan gabung Me
- kan atau yang berimbuhan gabung Me - i. Tetapi sebaliknya tidak setiap kata kerja berawalan
Me -, berimbuhan gabung Me - kan, atau berimbuhan gabung Me - i ada pasangannya kata benda
berimbuhan gabung Pe - an. Umpamanya kata-kata berimbuhan gabung Pe - an yang berikut tida
ada.
Menari - *penarian
Mencoba - *pencobaan
Membisikkan - *pemisikan
(3) Karena ada tiga macam bentuk kata kerja yang mempunyai hubungan dengan kata
benda berimbuhan gabung Pe - an, yaitu kata kerja berawalan Me -, kata kerja berimbuhan
gabung Me - kan, dan kata kerja berimbuhan gabung Me - i, maka ada kemungkinan sebuah kata
benda berimbuhan gabung Pe - an mempunyai hubungan maka dengan lebih dari sebuah kata
kerja itu. Umpamanya seperti yang dipunyai kata benda berikut :
Penyamanan dapat berarti (a) hal menyamakan atau (b) hal menyamai
Pencangkolan dapat berarti (a) hal mencangkok atau (b) hal mencangkokkan

24




IV. Analisis berawalan Per dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
A. Awalan Per mempunyai tiga macam bentuk, yaitu Per, Pe, dan Pel
Per digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r, seperti: peristri,
percepat, dan perketat. Pe digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti
peringan dan perendah. Pel digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.
Fungsi awalan Per adalah membentuk kata kerja perintah, yang dapat digunakan dalam
a) Kalimat perintah
Contoh: persingkat saja acaranya! Pensempit dulu masalahnya!
b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)+pelaku+kata kerja.
Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam
c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata
kerja.
Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi.
Adapun aturan pengimbuhan dengan awalan Per - antara lain menyatakan
- Jadikan lebih
- Anggap sebagai
- Bagi
1). Untuk mendapatkan makna jadikan lebih awalan Per - harus diimbuhkan pada kata sifat.
Contoh: pertegas aturannya!
Pertegas artinya jadikan tegas
2). Untuk mendapatkan makna jadikan atau anggap sebagai awalan Per - harus diimbuhkan
pada beberapa kata benda, yang dikenal dengan sifatnya.
Contoh: jangan kalian perbudak anak-anak itu Perbudak artinya jadikan atau anggap sebagai
budak
25

3). Untuk mendapatkan makna jadikan atau bagi awalan Per - harus diimbuhkan pada beberapa
kata bilangan.
Contoh: uang sebanyak ini kita perdua saja Perdua artinya jadikan dua
B. Imbuhan Gabung Per kan
Imbuhan Gabung Per kan adalah awalan Per dan akhiraan kan yang digunakan secara
bersama - sama pada sebuah klata dasar. Pengimbuhan dilakukan secara serentak. Imbuhan
gabung Per - kan berfungsi membentuk kata kerja yang digunakan:
a) Dalam kalimat predikatnya berpola aspek + pelaku + kata kerja.
Contoh: masalah itu akan kita berdebatkan lagi minggu depan
b) Sebagai keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + aspek + pelaku +
kata kerja.
Contoh: tarian yang sudah mereka pertunjukan akan di ulangi lagi.
c) Dalam kalimat perintah
Contoh: persiapkan dulu bahan-bahannya
1) Untuk mendapatkan makna jadikan bahan imnbuhan gabungan Per - kan harus diimbuhkan
pada kata kerja tertentu
Contoh: jangan perdebatkan lagi masalah itu! Perdebatkan artinya jadikan bahan p[erdebatan
2) Untuk mendapatkan makana jadikan supaya imbuhangabungan Per - kan harus diimbuhkan
pada beberapa kata sifat tertentu
Contoh: bahan-bahannya akan segera kami persiapkan Persiapkan artinya jadilkan supaya siap
3) Untuk mendapatkan makna lakukan imbuhan gabung PER-kan harus diimbuhkan pada
beberapa kata kerja tertentu
Contoh: pertahankan benteg ini sekuat tenaga kalian P[ertahankan artinya lakukan pertahanan
4) Untuk mendapatkan makna jadikan me imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
beberapa kata kerja tertentu
Contoh: nanti akan kami perlihatkan kepadamu Perlihatkan artinya jadikan orang lain melihat
5) Untuk mendapatkan makana jadikan ber imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
kata kerja tertentu
26

Contoh: akan kita perhubungkan daerah-daerah itu dengan jalan-jalan baru Perhubungkan artinya
jadikan berhubungan
C. Imbuhan gabung Per i
imbuhan ini dilakukan bersama-sama pada sebuah kata dasar pengimbuhannya dilakukan
secara serentak. Mana yang didapat sebagai hasil pengimbuhan dengan imbuhan per-i antara lain
lakukan supaya jadi dan lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya.
a) Untuk mendapatkan makana supaya jadi imbuhan gabung per-i harus diimbuhkan pada kata
sifat tertentu
Contoh: mereka kami perlengkapi dengan alat-alat pertanian Perlengkapi artinya lakukan
supaya lengkap
b) Untuk mendapatkan makana lakukan yang disebut kata dasarnya pada objeknya imbuhan
gabung per-i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu
Contoh: jangan kamu perturuti terus permintaannya Perturuti artinya lakukan agar permintaanya
terturuti














27




V. Analisis berawalan Ter dalam sisi bentuk, fungsi, dan makna.
A. Kata dasar yang mendapat awalan ter - menjadi kata kerja pasif (tindakan tanpa sengaja) :


ter- bawa > terbawa >>Pensiku terbawa oleh Dita.

ter- tinggal > tertinggal >>Anak laki itu tertinggal di stasiun oleh ayahnya.

ter- kejut > terkejut >>Beni terkejut oleh peristiwa itu.

ter- tidur > tertidur >>Bayi itu tertidur oleh kidung ibunya.
Awalan ter-
1. - Dari segi distribution
Awalan ter- dalam bahasa Indonesia dapat di gabungkan dengan kata benda.
Awalan ter -, memiliki arti melakukan Jatuh memiliki arti terhempas Terjatuh memiliki arti
melakukan kegiatan.
2. - Dari segi form.
Awalan ter- dalam bahasa Indonesia bila melekat pada kata benda maka tidak akan mengalami
perubahan bentuk.
Awalan ter -, memiliki arti melakukan Tidur memiliki arti menutup kedua mata(proses)
Tertidur memiliki arti melakukan kegiatan memejamkan mata.


3. - Dari segi function.
Awalan ter- dalam bahsa Indonesia apabila melekat pada bentuk kata dasar kata tidak akan
mengalami perubahan. awalan ter -, memiliki arti melakukan terlempar memiliki arti
melakikan kegiatan membuang.
4. - Dari segi meaning.
28

Awalan ter- dalam bahasa Indonesia bila melekat pada bentuk dasar kata maka akan
mengalami perubahan kata arti. Awalan ter -, memiliki arti melakukan Lintas memiliki arti
terbayang atau teringat Terlintas memiliki arti melakukan kegiatan terbayang sesuatu hal


BAB III
KESIMPULAN
Keterampilan mengapresiasi berawalan Me -, Ber -, Pe -, Per -, dan Ter - merupakan
komponen terpenting bagi calon guru bahasa indonesia yang harus di pahami, di mengerti, dan di
jaga dengan baik. Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan. Keterampilan mengapresiasi
awalan merupakan sebagian komponen untuk menguasai awalan satu dengan yang lainya, dari
seseorang yang berbahasa. Oleh karena itu marilah kita menjaga keterampilan mengapresiasi
awalan kita dengan baik. Lingkungan yang sopan berbicara berbahasa dan mengaplikasikan
awalan baik menjauhkan diri kita dari berbagai macam bahasa yang tidak dapat di mengerti,
dengan demikian kita akan menjadi manusia mengapresiasi awalan yang baik, dan di dalam diri
manusia yang sehat terdapat akal yang sehat.












29





BAB IV
PENUTUP
Dalam pembuatan makalah ini, kita selaku penyusun menyarankan agar keterampilan
menganalisis awalan dapat hendaknya dilakukan oleh setiap individu masyarakat yang akan
melaksanakan perannya di dunia berawalan dengan baik. Karena jika tidak ada kerjasama yang
baik, maka keterampilan menganalisis awalan tidak akan terwujud.
Sekian dari makalah kelompok kami kurang lebihnya kami minta maaf baik yang di sengaja atau
yang tidak di sengaja.
Walaikum Salam Wr, Wb.












30





DAFTAR PUSTAKA
1. Chaer,Abdul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia, Rineka cipta, Jakarta
2. Anton M. mulyono, Departemen kebudayaan, Tata bahasa baku bahasa indosesia, Perumbalai
pustaka, 1992 Jakarta.
3. Kusno budi santoso, Problematika bahasa Indonesia sebuah analisis praktis bahasa baku,
4. Rineka cipta, Jakarta: 1990
5. Masnur Muslich, Problematika bahasa indomesia, Bumi aksara, Jakarta: 1990.
6. Sugono Dendi, Bahasa Indonesia dengan benar, PT. Priastu, Jakarta: 1991
7. Haryatmo sri, Buku panduan mata kuliah bahasa Indonesia. Universitas Negri Yogyakarta :
2009.

Anda mungkin juga menyukai