Anda di halaman 1dari 3

RIFANDY H.

SORONGAN (18101058)
PSIKODIAGNOSTIK I KELAS C
SEMESTER III

1. Jelaskan secara berurutan, sejarah tes psikologi


 Asal Mula Tes Psikologi Abad 19
Sejarah tes psikologi adalah sebuah kisah menarik yang memiliki banyak relevansi dengan
praktek-praktek di masa kini. Tes-tes tersebut berkembang secara perlahan dari sekumpulan
tes pelopor yang diperkenalkan lebih dari 100 tahun silam. Asal mula tes psikologi
memfokuskan pada upaya-upaya para psikolog Eropa untuk mengukur intelegensi selama
akhir abad 19 dan era sebelum Perang Dunia 1. Tes-tes awal di Amerika Serikat, mendata
berlimpahnya jumlah tes yang dikembangkan oleh para psikolog Amerika pada paruh
pertama abad 20. Jenius Inggris Francis Galton (1822-1911) menemukan rangkaian tes
pertama, yaitu gabungan istimewa antara pengukur sensori dan motorik.
Psikolog Amerika James McKeen Cattel (1860-1944) melakukan penelitian bersama Galton
Dan kemudian, pada tahun 1890, mengemukakan agenda tes modern dalam makalah
klasiknya yang berjudul, "Mental Tests and Measurements". Dugaan Cattel bahwa tes
"mungkin" akan bermanfaat dalam "pelatihan, mode hidup, atau indikasi penyakit". Jelas
harus diberi peringkat sebagai salah satu pernyata ramalan paling merendah sepanjang
masa. Siapapun yang dibesarkan di dunia Barat pasti mengetahui bahwa tes psikologi telah
berkembang dari awal yang malu-malu menjadi sebuah bisnis besar dan institusi budaya
yang menembus ke seluruh masyarakaat modern.

 BENTUK-BENTUK DASAR TES DI CINA PADA TAHUN 2200 SM


Para ahli sejarah mencatat bahwa bentuk-bentuk dasar tes berawal pada sekitaran tahun
2200 SM, yaitu ketika kaisar Cina memerintahkan para pejabatnya untuk diuji setiap 3 tahun
untuk menentukan kelayakan mereka atas suatu jabatan (Bowman, 1989; Chaffee, 1985;
Franke, 1963; Teng, 1942-43). Tes semacam itu dimodifikasi dan diperbaiki selama berabad-
abad hinngga ujian tertulis diperkenalkan pada masa dinasti Han (202 SM-200 M). Ada lima
topik yang di tes : hukum perdata, masalah-masalah militer, pertanian, pajak, dan geografi.

2. Jelaskan sejarah munculnya tes mental dan sejarah lahirnya IQ


Novelis Inggris pada abad ke-20 Aldous Huxley mengatakan bahwa anak-anak itu hebat
dalam rasa ingin tahu dan intelegensinya. Apakah yang dimaksudkan Husley dengan
intelegensi? Intelegensi adalah salah satu milik manusia yang paling berharga, tetapi
bahkan orang yang paling cerdas sekalipun tidak sepakat tentang apa itu intelegensi.
Walaupun demikian, beberapa pakar tetap memberikan definisi tentang intelegensi yakni
sebagai keahlian dalam memecahkan masalah (problem solving). Ada juga yang
mendeskripsikannya sebagai kemampuan beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup
sehari-hari.
Pada tahun 1904, atas permintaan Menteri Pendidikan Perancis, psikolog Alfred Binet
menyusun metode untuk mengidentifikasi anak-anak yang tidak mampu belajar di sekolah
umum. Tes yang disusun itu disebut “Skala 1905” yang terdiri dari 30 pertanyaan mulai dari
kemampuan menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan
ingatan dan mendefinisikan konsep abstrak. Tes Binet direvisi berkali-kali untuk disesuaikan
dengan kemajuan dalam pemahaman intelegensi dan tes intelegensi. Revisi-revisi ini
dilakukan di Standford University, oleh karena itu disebut Standford-Binet. Dengan
melakukan tes untuk banyak orang dari usia yang berbeda dan latar belakang yang
beragam, peneliti menemukan bahwa skor pada tes Standford-Binet mendekati Distribusi
Normal.
RIFANDY H. SORONGAN (18101058)
PSIKODIAGNOSTIK I KELAS C
SEMESTER III

Tes-tes Binet beserta semua revisinya merupakan skala individual yang


pengadministrasiannya memerlukan waktu cukup lama. Pada saat Amerika Serikat
memasuki Perang Dunia I pada tahun 1917, sebuah komisi ditunjuk oleh American
Psychological Association untuk merancang tes yang dapat melakukan klasifikasi kilat atas
satu setengah juta orang calon tentara. Maka di bawah arahan Robert M. Yerkes,
dikembangkanlah tes Army Alpha dan Army Beta untuk memenuhi kebutuhan praktis ini.
Aplikasi tes inteligensi kelompok seperti ini jauh lebih cepat daripada tes-tes individual.
Namun kemudian, ketika tes-tes ini ternyata gagal memenuhi harapan, skeptisme terhadap
para tester dan ahli tes kerap muncul. Tiga puluh empat tahun setelah diterbitkannya tes
inteligensi oleh Binet dan Simon, David Wechsler memperkenalkan versi pertama tes
inteligensi yang dirancang khusus untuk digunakan oleh orang dewasa. Tes tersebut terbit
pada tahun 1939 dan dinamai Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS). Pada tahun
1949, Wechsler juga menerbitkan skala inteligensi untuk anak-anak yang dikembangkan
berdasar skala WBIS tadi. Skala ini diberi nama Wechsler Instelligence Scale for Children
(WISC). Pada tahun 1974, suatu revisi terhadap tes WISC dilakukan kembali dan edisi revisi
ini diterbitkan di tahun tersebut dengan nama WISC-R (huruf R merupakan singkatan dari
kata Revised). Di tahun 1955, Wechsler menyusun skala lain untuk mengukur inteligensi
orang dewasa dengan memperluas isi tes WISC. Skala baru ini diberinya nama Wechsler
Adult Intelligence Scale (WAIS). Revisi terhadap WAIS dilakukan dan diterbitkan pada tahun
1981 dengan nama WAIS-R

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fisiognomi, frenologi dan psikograf.


 FISIOGNOMI, FRENOLOGI, DAN PSIKOGRAF
Fisiognomi dilandasi pendapat bahwa kita dapat menilai karakter dalam diri orang-orang
dari penampilan luar mereka, terutama wajah. Meskipun menyesatkan dan sekarang sangat
diragukan, fisiognomi mewakili bentuk awal tes psikologi. Ketertarikan terhadap fisiognomi
berawal pada abad keempat, yaitu ketika filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM)
menerbitkan sebuah risalah pendek yang didasarkan pada pendapat bahwa jiwa dan tubuh
saling “bersimpati”. Pada intinya Aristoteles berargumen bahwa perubahan-perubahan
dalam jiwa seseorang (karakter dalam diri) dapat mempengaruhi penampilan tubuh, dan
begitu juga sebaliknya. Johann Lavater (1741-1801) menerbitkan tulisannya Essays on
Physiognomy di Jerman pada akhir abad 18. Buku karya Lavater tersebut berisi ratusan
gambar yang sangat akurat yang menggambarkan prinsip-prinsipnya tentang fisiognomi di
mana karakter bisa dinilai dari rincian penampakan wajah.
Fisiognomi tetap populer selama berabad-abad dan meletakkan dasar bagi bentuk yang
lebih khusus dari praktek perdukunan yang dikenal sebagai frenologi -membaca "tonjolan-
tonjolan" di kepala. Terbentuknya frenologi biasanya diatribusikan pada seorang dokter
berkebangsaan Jerman Franz Joseph Gall (1758-1828). "Ilmu Pengetahuan" yang
diciptakannya sebenarnya didasarkan pada suatu irisan tipis dari hal yang masuk akal. Dalam
karya terkenalnya, The Anatomy and Phsyigology of the Nervouse System in General, and of
the Brain in Particular (1810), Gall berargumen bahwa otak adalah organ perasaan sekaligus
kecakapan dan bahwa kemampuan-kemampuan tersebut teralokasi. Pada akhirnya, karena
tengkorak menyesuaikan dengan bentuk otak, suatu "tonjolan" pada tengkorak akan
menunjukkan kecakapan dasar tersebut. Asumsi yang masuk akal ini (namun tidak benar)
membuat Gall dan para pengikutnya dapt mengetahui apakah seorang individu adalah
seorang yang penuh kasih, pendiam, penuh harapan, suka berkelahi, murah hati, percaya
RIFANDY H. SORONGAN (18101058)
PSIKODIAGNOSTIK I KELAS C
SEMESTER III

diri, bahagia, suka meniru lusinan sifat diketahui dari tonjolan-tonjolan tulang tengkorak.
Johann Spurzheim (1776-1832), seorang murid Gall, mempopulerkan frenologi dan
menyebarkannya ke Amerika serikat serta Inggris Raya, dimana frenologi menjadi sangat
terkenal. Pada kenyataannya, beberapa pengusaha mengembangkan alat-alat otomatis
untuk mengukur secara tepat tonjolan-tonjolan tersebut .
Pada tahun 1931, setelah berpuluh-puluh tahun bereksperimen, Henry C. Lavery, seorang
yang menyebut dirinya jenius dan memiliki keyakinan yang kuat pada frenologi,
menggunakan sedikit kekayaannya untuk mengembangkan mesin yang disebut Psikograf
(McCoy, 2000). Mesin itu terdiri dari berbagai ratusan bagian bergerak yang dirakit menjadi
alat besar merupai helm yang dipasang di kepala orang yang dites. Sebuah motor yang
digerakkan oleh sabuk akan mencetak pernyataan bagi masing-masing dari 32 kecakapan
tersebut, yang menghasilkan salah satu deskripsi kepribadian otomatis pertama. Pada
awalnya, psikograf meraih kesuksesan yang spektakuler, dan para penggunanya
memperoleh sedikit keberuntungan. Namun pada pertengahan tahun 1930-an skeptisisme
mengguncang masyarakat, dan perusahaan yang memproduksi alat tersebut bangkrut
(McCoy, 2000).

4. Siapa dan kapan Lab Psikologi pertama kali dibuka ?


Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of
Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih
memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. Dengan berdirinya
laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pemgetahuan, sehingga
tahun berdirinya laboratorium, Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi
sebagai ilmu pengetahuan.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, psikologi boleh dikatakan sebagai ilmu
yang masih muda dibandingkan dengan ilmu lainnya seperti ilmu alam, biologi dan lain-lain,
karena baru pada akhir abad ke 19 psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri dalam hal isi,
metode dan penggunaannya.
Wilhelm Wundt dapat dikatakan sebagai bapak psikologi modern, ia telah berusaha untuk
menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (otonom). Sebelum
abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan cara memecahkan masalah
jiwa dimasa lampau dengan dimasa modern, terutama terletak dalam cara pendekatannya.
Pendekatan dimasa lampau bersifat filosofis dan atomistik, sedangkan masa modern dengan
pendekatan scientific (ilmiah), yaitu melalui penelitian-penelitian empirik.

Anda mungkin juga menyukai