Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH TES PSIKOLOGI SECARA PERIODIK BESERTA RINCIANNYA

(By : Muhammad Adi Nugroho/18081089)

Sejarah tes psikologi secara periodic

 Sebelum Abad 19
 (2200 SM) Tes untuk mencocokkan calon pegawai dan pekerjaannya. (1)
 Abad 4, Physiognomy, menilai karakter dari penampilan luar (2)
 Abad 4, phrenology, Menilai kepribadian dari benjolan di tengkoraK kepala (3)
 Abad 18 (1732 dan 1734) Wolff mengantisipasi psikologi sebagai ilmu dan pengukuran psikologis
(4)
 Muncul akhir abad 19 yaitu experiment psikologis yang menemukan pentingnya control terhadap
pelaksanaan eksperimen. Wundt (1879), Galton (1883), Cattel (1890) (3/4)
 1822-1911 oleh Galton dikenal sebagai father of mental testing (4)
 1837, Senguin tes inteligensi non verbal (5)
 1838, Esquirol memublikasikan mental retardation berdasarkan macam dan tingkat
gangguannya.(6)
 1860-1944 oleh cattel, mencetuskan tes mental (7)
 1884-1922 oleh Rorschach menemukan alat untuk mempelajari kepribadian, terutama pada subjek
abnormal. (7)
 1897, Ebbinghaus mengembangkan tes aritmatik, memory span, dan sentence completion (8)
 1900-an tes inteligensi nonverbal dikembangkan (9)
 1905, menyiapkan tes binet-simon (10)
 1910, henry Goddard menerjemahkan skala binet-simon 1908 (11)
 Perang dunia I (1914-1918) (12)
 1914, Knox menerbitkan suatu tes Puzzle kayu dan juga menggunakan tes penggantian angka-
simbol yang kini tidak asing lagi. (13)
 1916, Lewis Terman merilis Standford-Binet, suatu revisi skala binet. (14)
 1917, PD 1 dikembangkan tes kelompok (15)
 1917 Perang dunia I dikembangkan tes classical dibawah pengarahan R.M Yerkes dan Arthus T.
Otls terdapat tes army alpha dan army beta. (16)
 1919-1920, dikembangkan pengukuran minat vokasional diawali dengan inventori minat Carnegie
dan Yoakum. (17)
 1926 (Goodenough) mengenalkan pendekatan tes proyeksi. (18)
 1938 oleh Murray mengembangkan TAT (thematic Appreception Test) mempelajari kepribadian
normal. (19)
 Perang dunia II (1939-1945) (20)
 Weschler, (WAIS, 1939 ; WISC; 1949 ; WPPSI ; 1967) (21)
 1947, CEEB (ujian masuk perguruan tinggi) digantikan oleh ETS (Educational Testing Service)
seperti Tes bakat skolastik dan ujian pasca sarjana. (22)
 1948 (Buck) mengembangkan HTP (House Tree Person) (23)
 1949 (Machover) mengembangkan Draw A Person (DAP) (24)
RINCIAN SEJARAH TES PSIKOLOGI
Bentuk-bentuk dasar tes di Cina sebelum abad 19
 Para ahli sejarah mencatat bahwa bentuk-bentuk dasar tes berawal pada sekitar tahun 2200 SM,
yaitu ketika kaisar Cina memerintah para pejabatnya untuk diuji setiap 3 tahun untuk menentukan
kelayakan mereka atas suatu jabatan.
 Diperkenalkan pada masa dinasti Han (202 SM-200 M).
 Ada 5 topik yang dites yaitu : hukum perdata, masalah-masalah militer, pertanian, pajak, dan
geografi.
 Tes yang digunakan untuk mencocokkan pegawai dan pekerjaannya

Fisiognomi
 Fisiognomy dilandasi pendapat bahwa kita dapat menilai karakter dalam diri orang-orang dari
penampilan luar mereka, terutama wajah.
 Ketertarikan terhadap fisiognomy berawal pada abad ke-4, yaitu ketika filsuf Yunani Aristoteles
(384-322 SM) menerbitkan sebuah risalah pendek didasarkan pada pendapat bahwa jiwa dan tubuh
saling “bersimpati.”
 Perubahan dalam jiwa seseorang (karakter dalam diri) dapat memengaruhi penampilan tubuh, dan
begitu juga sebaliknya.

Frenologi
 Membaca tonjolan-tonjolan di kepala.
 Terbentuknya frenologi biasanya diatribusikan pada seorang dokter berkebangsaan Jerman Franz
Joseph Gall (1758-1828).
 Otak adalah organ perasaan sekaligus kecakapan dan bahwa kemampuan-kemampuan tersebut
akan terlokalisasi sehingga yang sesuai akan suatu tonjolan di tengkorak.
 Menilai Kepribadian dari benjolan di tengkorak kepala.

Abad 19 : Studi tentang Perbedaan Individu (Galton)


 Minat utama studinya mengenai herediter dan mempelajari secara sistematik data antropometrik.
Ia yakin bahwa pengukuran diskriminasi sensoris dapat dipakai untuk memperkirakan kecerdasan
sesorang.
 Pelopor pendekatan proyektif dalam teknik asosiasi bebas, adanya skala rating dan metode
kuesioner.
 Menguantifikasi teori Darwin yang dikenal sebagai Father of mental testing.
 Mulai menggunakan statistic dalam pengolahan hasil tes psikologis.

Perubahan Konsep Retardasi Mental (Seguin)


 O. Edouard Seguin (1812-1880) membantu membangun suatu humanism baru, pelopor terhadap
mereka yang memiliki retardasi mental pada akhir tahun 1800-an.
 Melatih kemampuan diskriminasi sensoris dan kendali motorik pada anak menggunakan “from-
board.”
 Mendasari konstruksi tes inteligensi non-verbal.
 Latihan itu dimanfaatkan untuk menyusun test intelligence performance.

Esquirol dan diagnosis retardasi mental


 J. E. D. Esquirol (1772-1840) adalah yang pertama menyatakan perbedaan antara retardasi mental
(kemudian disebut keidiotan) dan penyakit kejiwaan (kerap disebut dementia) tersebut secara
tertulis.
 Esquirol juga mengusulkan system klasifikasi pertama dalam retardasi mental yang mana bahasa
menjadi kriteria utama dalam diagnostic.
 Menemukan bahwa kemampuan verbal berhubungan dengan tingkat inteligensi.

Abad 19 & 20 : Tes Inteligansi oleh Cattel


 James McKeen Cattel (1860-1944) mencetuskan istilah tes mental dalam makalahnya yang
berjudul “Mental Test and Measurements” yang menggambarkan memerinci 10 tes mental yang
mengukur tingkat inteligensi dari tradisi Galtonian.
 Mempelajari Psikologi eksperimental yang baru bersama Wundt dan Galton.
 Berpandangan bahwa pengukuran fisiologis merupakan indeks dari kekuatan mental.
 Tes nya mencakup kekuatan remasan otot tangan, kecepatan gerakan tangan, kepekaan terhadap
rasa sakit, ketepatan pendegaran dan pengamatan, kemampuan pembedaan bobot, daya ingat, dan
waktu reaksi untuk suara.
 Menemukan hubungan antara tingkat inteligensi dan kemampuan diskriminasi sensoris dan waktu
reaksi.

Tes proyektif oleh Rorschach (1884-1922)


 Seorang psikiater muda berkebangsaan Swiss, Hermann Rorschach (1884-1922), mengembangkan
alat yang sama sekali berbeda untuk mempelajari kepribadian yang mana sangat dipengaruhi oleh
Jungian dan pemikiran psikoanalitik.
 Ia yakin bahwa sesorang mengungkapkan dimensi kepribadian lewat 10 jenis bercak tinta yang ia
kembangkan dan secara sistematis akan dianalisis responnya.

Peranan Kraeplin dan Ebbinghaus


 Kraepelin bekerja sebagai klinisan, mengembangkan tes untuk mengukur daya ingat, daya tahan
terhadap stress dan kelelahan, serta melakukan pengukuran mengenai ciri individu.
 Ebbinghaus (1897) mengembangkan test arithmetic, memory span, dan sentence completion.
Peranan Binet-Simon
 Semua tes Binet tergolog sebagai tes individual, yang terutama bermanfaat untuk kepentingan
klinis dan kasus individual. Mengkritik tes-tes sebelumnya yang terlalu menekankan penginderaan
dan hanya terpusat pada kemampuan sederhana.
 Mengembangkan tes yang mencakup fungsi ingatan, imajinasi, atensi, comprehension, apresiasi,
dll.
 Pada tahun 1904 ditugaskan oleh menteri “Public Instruction” untuk mengembangkan prosedur
pendidikan untuk anak terbelakang. Pada tahun 1905 membuat skala tes Binet-Simon.
 Terdiri dari 30 soal yang mencakup penilaian, comprehension, reasoning, yang menurut Binet
adalah unsur utama inteligensi dengan proporsi item verbal mendominasi proporsi item sensori dan
perseptual.
 Nilai peserta anak mencerminkan kemampuan mentalnya dalam dalam perbandingan dengan
kemampuan anak normal yang disebut mental age/mental level.
 Tes ini kemudian hari direvisi oleh Lewis Terman (1916) dan dikenal luas dengan nama Stanford-
Binet. Hasil seseorang dalam tes ini diungkapkan sebagai IQ yaitu perbandingan antara usia mental
dan usia kalender.

Perang Dunia I abad 20 (1914-1918)


Secara umum, perang dunia I yang berlangsung sejak tahun 1914-1918 disebabkan oleh sebab-
sebab umum dan sebab-sebab khusus. Sebab umum :
o Kemajuan Industri
o Politik kolonialisme dan imperialisme
o Politik mencari kawan
o Perlombaan senjata
Adapun sebab-sebab khususnya adalah terbunuhnya putra mahkota Austria-Hongaria yang bernama Frans
Ferdinand oleh Gavrilo Principle di Sarajevo pada tanggal 28 Juli 1914.
Perang dunia I ini melibatkan dua pihak yang saling berhadapan, yakni Triple Entante (Inggris,
Perancis, Amerika Serikat, Rusia, dan italia) melawan Triple Alliance (Bulgaria, Jerman, Austria-Hongaria,
dan Turki).

 Jalannya perang Dunia I :


1. Front Barat, Jerman berhasil menduduki belgia. Jerman kalah dari Perancis di tepi sungai Marne.
2. Front Timur, Rusia berhasil dikalahkan Jerman di dekat danau Masuri.
3. Front Italia, Jerman berhasil memukul mundur Italia.
4. Front Balkan, Jerman berhasil melumpuhkan Rumania dan Serbia. Inggris juga dikalahkan oleh Turki di
Galipoli. Inggris juga menyerang Bulgaria.
5. Front Laut. Jerman menghadapi hasil yang seimbang ketika menghadapi Inggris di Justland.
Akhir perang dunia I ditandai adanya beberapa perjanjian yang dilakukan oleh negara-negara Triple
Alliance yamh mengalami kekalahan.
 Perjanjian Versailles (Jerman)
 Perjanjian St. German (Austria)
 Perjanjian Neully (Bulgaria)
 Perjanjian Trianon (Hongaria)
 Perjanjian Sevres (Turki)
Sebagai akibat dari terjadinya perang dunia I, beberapa perubahan terjadi dalam berbagai bidang
masyarakat dunia. Berikut ini adalah bebrapa dampak yang ditimbulkan dari terjadinya perang dunia I,
 Muncul paham-paham baru (Diktator Ploetariat, Komunisme, Nasionalisme etatisme, Fasisme, dll)
 Berkat usulan dari Woodrow Wilson yang tertuang dalam Peace Without Vactory, 18 januari 1918
berdirilah Liga Bangsa-bangsa (LBB) dengan tugas menjaga perdamaian dunia.
 Krisis ekonomi Malayse yang ditandai dengan menurunnya aktivitas dan volume perdagangan
internasional serta lesunya bursa saham dunia.

Perang Dunia I dan Tes Psikologi yang berkembang saat itu.


Menimbang kecondongan orang Amerika pada efisiensi, merupakan hal alami bahwa para peneliti
akan mengupayakan tes mental kelompok untuk melengkapi tes-tes inteligensi individual yang relatif
memakan waktu yang diimpor dari Perancis.

 Tes kelompok dikembangkan pertama kali oleh Pyle (1913), yang menerbitkan norma anak-anak
sekolah untuk serangkaian tes yang terdiri dari pengukuran (memori, penggantian angka-simbol,
dan asosiasi kata lisan).
 Jenis tes kelompok mulai dikembangkan pada saat Amerika terlibat perang dunia I (1917), untuk
kepentingan merekrut kurang lebih satu setengah juta prajurit yang telah direvisi dari pyle oleh
Pintner. Dimana Pintner menambahkan tes pemberian tanda berbatas waktu.
 Hasil tes dibutuhkan untuk menentukan diterima atau tidak diterimanya calon untuk penempatan,
dan penerimaan calon perwira.

Pengujian tes Army Alpha dan Army Beta (1917)


 Penyusunan dikoordinir oleh R. Yerkes dengan bantuan Arthur S. Otis yang memperkenalkan
multiple choice dan tipe item objective lainnya.
 Alpha didasarkan karya Otis yang ketika itu (1918) belum dipublikasikan dan terdiri dari delapan
tes yaitu mengikuti perintah lisan, penalaran aritmatika, penilaian praktis, pasangan sinonim
antonym, kalimat-kalimat yang tak beraturan, melengkapi rangkaian angka, analogi, dan informasi.
 Army Beta adalah tes kelompok nonverbal yang dirancang untuk digunakan bagi orang-orang yang
buta aksara dan para calon tentara yang bahasa utamanya buka bahasa Inggris. Tes tersebut terdiri
dari beragam tes visual-perseptual dan motorik seperti menelusuri suatu jalur melalui jalan berliku
dan memviualisasikan jumlah balok yang benar.
 Tes ketentaraan dimaksudkan untuk membantu memisahkan dan menyisihkan orang-orang yang
secara mental tidak kompeten, mengelompokkan orang-orang berdasarkan kemampuan mental
mereka, dan membantu penempatan orang-orang yang kompeten pada posisi-posisi yang menuntut
tanggung jawab. (Yerkes, 1921).
Pengembangan Inventori-Inventori Minat.
 Thorndike (1912) menemukan alat-alat inventori minat pada minat 100 mahasiswa.
 Pada tahun 1919-1920, Yoakum mengembangkan kumpulan sebanyak 1000 soal yang berkaitan
dengan minat dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa awal.
 Banyak butir soal itu dimasukkan dalam inventori minat carniege yang diperbaiki oleh Cowdey
(1926-1927) dengan menambah jumlah soal, membandingkan respon dari 3 kelompok kriteria
(dokter, insinyur, dan pengacara) dengan kelompok control non-profesional.
 Edward K. Strong (1884-1963) merevisi tes cowdey dan menghabiskan 36 tahun untuk
mengembangkan kunci-kunci empiris bagi instrument modifikasi yang disebut isian minat
vokasional strong (Strong vocational Interest Blank-SVIB).

Tes Proyektif berbasis verbal, persepsi, dan grafis. (abad 20)


 Diawali oleh teknik asosiasi kata (Galton dan Kraepelin) pada akhir 1800-an.
 Suatu pendekatan yang benar-benar baru terhadap tes proyektif berbasis grafis digunakan oleh
Goodenough (1926), yang mencoba mengetahui tidak hanya tingkat intelektual namun juga minat
dan sifat-sifat kepribadian anak-anak dengan menganalisis gambar.
 Teknik penyelesaian kalimat juga berawal pada era ini melalui karya Pyne (1928), seperti “saya
bosan bila ______,” yang berbasis verbal
 Jika tes Rorschach (1921) aslinya dikembangkan untuk mengungkap hal-hal terdalam pada subjek
abnormal, TAT atau Tes Apresepsi Tematik oleh Morgan & Murray (1938), dikembangkan sebagai
instrument untuk mempelajari kepribadian normal berbasis persepsi. Murray meyakini bahwa
kebutuhan dasar seperti untuk berprestasi, akan diungkap oleh isi cerita.
 Tes Buck (1948) yang berbasis grafis, rumah-pohon-orang (HTP), sedikit terstandardisasi dan
terstruktur serta meminta subjek untuk menggambar sebuah rumah, sebatang pohon, dan satu
orang. (Setelah PD II)
 Personality Projection in the drawing of the human figure karya Machover (1949, setelah PD II)
adalah perluasan logis dalam menggambar orang untuk memahami kepribadian modern ini.

Tes Prestatif (Abad 20)


 Boston Public School menjadi pelopor dalam penggunaan tes prestatif secara tertulis.
 Semua murid mendapatkan soal yang sama dalam bentuk pilihan ganda, dengan cakupan tes yang
lebih luas dan mengurangi bias.
 Pada akhirnya, soal essay diganti dengan tes pilihan ganda.

Perang Dunia II (1939-1945)


Perang dunia II berlangsung sejak 1939 hingga tahun 1945. Perang ini disebabkan oleh beberapa
faktor.
o Sebab Umum yang terdiri atas kegagalan LBB dalam menjaga perdamaian dunia, munculnya
politik aliansi, kekacauan ekonomi, muncuknya negara-negara dengan faham
ultranasionalisme/fasis (Jerman, Jepang, dan Italia) serta Jerman yang mengingkari perjanjian
Versailles.
o Sebab Khusus yang menjadi pemicu timbulnya perang dunia II adalah di benua Eropa terjadi
serangan Jerman terhadap polandia (1 september 1939) dan di Asia-Pasifik dimana Jepang
menyerang Amerika Serikat (7 Desember 1941).
Pihak-pihak yang terlibat dalam perng dunia II ini terdiri menjadi dua blok, yakni blok sekutu
(Inggris, Perancis, Uni Soviet, dan Amerik Sertikat) dan Blok Axis (Jepang, Jerman, dan Italia). Setelah
perang dunia berakhir, dilanjutkan dengan adanya perjanjian damai antara pihak yang menang dengan pihak
yang kalah. Perjanjian damai itu antara lain Konferensi Postdam (Jerman-sekutu), perjanjian San Francisco
(Jepang-Sekutu) serts perjanjian Paris (Italia-Sekutu).

Perang Dunia II dan tes psikologi yang berkembang saat itu.


Lahirnya serangkaian tes bakat berganda dimungkinkan dengan pengembangan analisis faktor oleh
L. L. Thurstone dan lainnya. Kemudain, perbaikan atas tes batere atau serangkaian tes ini dipacu oleh
kebutuhan praktis untuk menyeleksi para calon tentara PD II akan mengisi yang sangat khusus.
 Tes inteligensi dinilai terlalu global, sulit digunakan untuk vocational counseling, kurang spesifik
dalam memenuhi kebutuhan seleksi lingkungan industri dan militer.
 Pada awalnya hanya dikembangakn tes bakat tunggal (single aptitude test) yang digunakan untuk
mengukur bidang tertentu saja.
 Kemudian Spearman merintis penelitian mengenai hubungan antar skor yang diperoleh orang yang
sama pada sejumlah besar tes, dengan menggunakan teknik faktor analisis. Penelitian serupa juga
digunakan oleh Kelly dan Thurstone.
 Dikembangkan teori tentang adanya bidang-bidang bakat yaitu: verbal comprehension, numerical
reasoning, spatial, perceptual, dan mechanical.
 Kemudian dikembangkan tes bakat majemuk (multiple aptitude test) yang digunakan mengukur
sekaligus bakat dalam sejumlah bidang.

Tes Inteligensi Modern oleh Wechsler (abad 20)


 David Wechsler mulai mengerjakan tes pertamanya pada tahun 1932 dengan merancang sebuah
instrument yang cocok untuk berbagai jenis pasien departemen psikiatri Rumah Sakit Belleuve di
New York.
 Skala Wechsler terinspirasi oleh gerekan sebelumnya seperti Army Alpha-beta dan Binet.
 Tes Weschler pertama kali dipublikasikan pada tahun 1939 dengan nama Weschler-Belleuve
Intelligence Scale.
 Pada tahun 1939 merancang Wechsler Adult Intelligence Scale untuk orang dewasa (WAIS).
Dimana telah terevisi sampai WAIS ke IV dengan rincian subtes indeks pemahaman verbal, indeks
penalaran perseptual, indeks working memory, dan indeks kecepatan pengolahan.
 Pada tahun 1949, dibuatlah Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) untuk anak-anak.
WISC juga sudah terevisi ke IV dengan terdapat subtes inti dan subtes tambahan.
 Pada tahun 1967 membuat skala untu anak pra sekolah yaitu WPPPSI.

Anda mungkin juga menyukai