Anda di halaman 1dari 6

Nama : Satria Agasta S.

Nim : 17010664126

Kelas : 2017D

Mata Kuliah : Sejarah dan Aliran Psikologi

BAB III

Pengaruh Fisiologis dalam Psikologi

David K. Melakukan Kesalahan: Arti Penting Pengamat Manusia. Di Inggris pada tahun
1795, Kinnebrook bekerja sebagai asisten untuk Reverend Nevil Maskelyne (1732-1811).
Kinnebrook melakukan pengamatan dalam perpindahan bintang-bintang dan planet-planet
dengan sangat baik, tetapi pada awal Agustus 1794 pengamatannya mulai meleset hanya sekitar
setengah detik dengan yang seharusnya. Dan pada bulan Januari tahun berikutnya kesalahan
yang sama dibuat dengan tingkat yang lebih besar yakni mencapai 80 detik. Karena Kinnebrook
terus melakukan kealahan dalam perhitungkan waktu yang cukup besar, meskipun Kinnebrook
merupakan sosok asisten yang rajin terpaksa harus diberhentikan (dikutip dalam Howse, 1989,
hal. 169). Selama 20 tahun insiden Kinnebrook tidak pernah lagi diperdulikan sampai akhirnya
kasus ini diselidiki oleh Friedrich Wilhem Bessel (1784-1846), ia adalah seorang astronom
berkebangsaan Jerman yang tertarik pada kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Dia menduga
bahwa kesalahan yang telah dilakukan oleh asisten Maskelyne ada hubungannya dengan
perbedaan-perbedaan individual—perbedaan personal pada setiap orang yang tidak dapat
dikendalikan.

Penemuan Bessel memiliki dua kesimpulan yaitu: (1) para astronom harus ikut
memperhitungkan sifat dasar pengamat manusia, karena karakteristik-karakteristik dan persepsi
setiap individu memang dapat memengaruhi sebuah hasil pengamatan yang dilaporkan, dan (2)
juka peran manusia akan diperhitungkan dalam lmu astronomi, pasti ia juga penting dalam setiap
sains lainnya yang mengandalkan metode-metode observasional.

Perkembangan-perkembangan dalam Psikologi Tahap Awal

Riset psikologi yang menstimulasi dan menuntun psikologi baru adalah sebuah produk
karya ilmiah akhir abad kesembilan belas. Layaknya semua upaya ilmiah lainnya, ia memiliki
antisedennya—karya awal yang di atasnyalah ia dibangun. Muller memiliki posisi prestisius
sebagai pengajar anatomi dan fisiologi di Universitas Berlin. Salah satu terbitannya yang paling
berpengaruh adalah Handbook of the Psysiology of Makind. Muller juga patut diperhitungkan
dalam fisiologi dan psikologi atas teorinya mengenai energy-energi spesifik syaraf. Muller
mengusulkan bahwa stimulus terhadap syaraf-syaraf tertentu selalu menuntun kepada sebuah
sensasi dengan karakteristik tertentu.
Riset terhadap Fungsi Otak: Pemetaan dari Dalam

Beberapa ahli fisiologis tahap awal telah memberikan kontribusi-kontribusi subtansialnya


terhadap studi menganai fungsi-fungsi otak dengan melakukan riset langsung pada lapisan
hipodemis otak. Upaya-upaya yang mereka lakukan inilah yang telah menjadi usaha pertama
untuk memetakan fungsi otak. Marshal Hall (1790-1857), seorang dokter yang berasal dari
Skotlandia yang bekerja di London. Hall mengamati bahwa hewan-hewan yang kepalanya
dipenggal masih akan terus bergerak selama beberapa saat ketika dia menstimulasi beberapa
ujung syaraf. Hall menyimpulkan bahwa tingkat perilaku tertentu muncul dari beberapa bagian
otak dan sistem syaraf.

Riset dari Pierre Flaurens (1794-1867), seorang dosen sejarah alam di College de France di Paris,
secara sistematis melibatkan bagian-bagian penghancur didalam otak dan jaringan syaraf tulang
belakang pada burung dara dan mengamati konsekuensinya. Flaurens menyimpulkan bahwa
cerebrum mengendalikan proses-proses mental yang lebih tinggi, bagian-bagian otak tengah
mengendalikan reflek visual dan auditori, cerebellum mengendalikan kordinasi, dan medulla
mengatur detak jantung, respirasi, dan fungsi vital yang lain.

Riset terhadap Fungsi-fungsi Otak: Pemetaan dari Luar

Franz Josef Gall (1758-1828), membelah otak manusia dan hewan yang berpenyakit.
Karyanya menegaskan eksistensi bagian putih dan abu-abu didalam otak, yakni serat-serat syaraf
yang menghubungkan masing-masing belahan otak dengan bagian jaringan syaraf tulang
belakang, dan serat-serat yang menghubungkan kedua belahan otak. Gall yakin bahwa ketika
karakteristik mental—seperti ketekunan, kedermawanan, atau rasa harga diri—telah terbangun
dengan baik, aka nada tronjolan atau gelembungan yang muncul pada permukaan tengkorak pada
area yang mengontrol karakteristik tersebut. Apabila kemampuan tersebut rendah, aka nada
lekukan pada bagian tengkorak tersebut. Setelah mengkaji tronjolan dan lekukan pada banyak
orang. Gall memetakan lokasi dari 35 sifat pada manusia.

Gall telah gagal dalam memetakan otak dari luar, tetapi gagasannya telah menguatkan
keyakinan di kalangan ilmuwan bahwa melalui aplikasi metode-metode ekstipasi, klinis, dan
stimulasi elektris, dimungkinkan untuk menentukan letak fungsi-fungsi tertentu di dalam otak.

Riset terhadap Sistem Syaraf

Karya eksperimental berkembang pesat dimana pada pertengahan abad kesembilan belas,
para ilmuwan sudah dapat menerima kodrat elektrik impuls syaraf sebagai sebuah fakta. Mereka
sudah dapat meyakini bahwa pada dasarnya system syaraf itu adalah sebuah konduktor impuls
listrik dan bahwa pusat system syaraf berfungsi sebagai pos pengubah, menghantarkan impuls-
impuls yang masuk ke serat-serat syaraf motorik maupun sensori.
Semangat Mekanistik

Semangat mekanisme cukup dominan dalam psikologi abad kesembilan belas, sama
seperti dalam ilmu filsafat di masa itu. Semangat ini paling bergema di Jerman. Pada 1840-an,
sekelompok ilmuwan yang banyak diantara mereka adalah mantan murid Johannes Muller,
mendirikan Berlin Pshysical Society. Para ilmuwan ini yang semuanya berusia sekitar dua
puluhan tahun, berkomitmen terhadap satu proposisi: bahwa semua fenomena dapat dijabarkan
dengan prinsip-prinsip fisika. Yang ingin mereka lakukan adalah menghubungkan fisiologi
dengan fisika yakni, membangun sebuah fisiologi dalam kerangka mekanisme. Dalam sebuah
gesture dramatis, empat orang dari para ilmuwan ini mengucapkan sumpah yang khidmat,
menandatanganinya, yang menurut legenda dengan darah mereka sendiri.

Awal Mula Psikologi Eksperimental

Mengapa Jerman?

Banyak sains berkembang disebagian besar Eropa Barat pada abad kesembian belas,
khususnya di Inggris, Perancis, dan Jerman. Tidak ada satu negara tunggal yang memonopoli
antusiasme, ketekunan, ataupun optimism yang dengannya perangkat-perangkat sains
diaplikasikan pada berbagai masalah riset. Pada awal abad kesembilan belas, gelombang
reformasi pendidikan melanda universitas-universitas di Jerman yang diperuntukkan bagi
prinsip-prinsip kemerdekaan akademis. Para mahasiswa menuntut untuk dapat bebas dalam
memilih mata kuliah apa pun yang mereka inginkan dan tidak dibatasi oleh kurikulum yang
menurut mereka terlalu kaku.

Jerman juga menyediakan kesempatan lebih besar untuk mempelajari dan


mempraktikkan teknik-teknik ilmiah baru. Jerman juga memiliki banyak universitas. Sebelum
tahun 1870, tahun ketika Jerman menjadi sebuah negara bersatu dengan pemerintahan pusat.
Jerman merupakan sebuah koonfederasi longgar dari sejumlah kerajaan, keresidenan, dan negara
kota yang otonom. Masing-masing wilayah ini memiliki universitas yang didanai dengan baik
dengan tenaga pengajar yang digaji tinggi dan peralatan labotarium yang paling canggih.

Hermann Von Helmholtz (1821-1894)

Hermann von Helmholtz adalah seorang periset yang berkecimpung dalam bidang fisika
dan fisiologi. Psikologi berada dalam peringkat ketiga di antara bidang-bidang kontribusi
ilmiahnya, namun karyanya, bersama dengan karya-karya Fechner dan Wundt, sangat penting
dalam awal terbentuknya psikologi baru. Dia menekankan pada pendekatan mekanistik dan
deterministic, berasumsi bahwa organ-organ indera manusia berfungsi seperti mesin. Dia juga
menyukai analogi-analogi teknis—misalnya, membandingkan tranmisi impuls-impuls syaraf
dengan cara kerja telegraf. Helmholtz merupakan pribadi yang energik yang semangat akan
menggali ilmu dibeberapa bidang ilmiah. Dalam melakukan riset di bidang optik fisiologis, dia
berhasil menemukan ophthalmoscope (oftalmoskop), sebuah alat yang digunakan untuk
memeriksa retina mata.

Kontribusi Helmholtz: Impuls Neural, Penglihatan, dan Pendengaran

Yang terpenting bagi ilmu psikologi adalah investigasi-investigasi Helmholtz mengenai


kecepatan impuls neural dan risetnya mengenai penglihatan dan pendengaran. Helmholtz adalah
orang pertama yang memberikan pengukuran empiris terhadap tingkat konduksi dengan
menstimulasi sebuah syaraf motorik dan otot lekat pada kaki seekor katak.

Helmholtz menunjukkan bahwa kecepatan konduksi itu ternyata tidak instan dimana
pikiran dan gerakan saling mengikuti dalam interval waktu yang dapat diukur dan tidak muncul
secara simultan. Helmholtz hanya tertarik pada pengukuran itu sendiri dan bukan pada
signifikansi psikologisnya, karya Helmholtz adalah salah satu dari contoh-contoh paling awal
penggunaan eksperimentasi dan pengukuran dalam sebuah proses psikofisiologis.

Ernst Weber (1795-1878)

Ersnt Weber adalah putra seorang dosen teologi. Minat riset utamanya adalah fisiologi
organ-organ indera, sebuah bidang di mana dia telah memberikan sejumlah kontribusi sangat
besar. Kerana itulah dia menerapkan metode-metode eksperimental fisiologi pada masalah-
masalah hakikat psikologi.

Two-Point Threshold (Ambang Dua-Titik)

Sebuah kontribusi signifikan terhadap psikologi baru melibatkan penemuan


eksperimental Weber mengenai akurasi pembedaan antara dua titik pada kulit yakni, jarak yang
harus dibuat antara dua titik sebelum subjek melaporkan merasakan dua sensasi yang berbeda.
Tanpa melihat pada peralatannya, yang menyerupai sebuah jangka, subjek diminta untuk
melaporkan apakah mereka merasakan satu atau dua titik yang menyentuh kulit mereka. Ketika
kedua titik stimulasi didekatkan, para subjek melaporkan merasakan sentuhan hanya pada satu
titik. Ketika jarak kedua sumber stimulasi dijauhkan, para subjek melaporkan mengenai
ketidakjelasan apakah mereka merasakan sensasi pada satu atau dua titik.

Just Noticeable Differences (Perbedaan Terkecil yang Dapat Dideteksi)

Just noticeable differences (perbedaan terkecil yang dapat dideteksi) yakni perbedaan
terkecil yang dapat dirasakan antara dua buah stimuli fisk. Dalam risetnya ia meminta pada
subjeknya untuk mengangkat dua buah beban-beban standar dan beban pembanding dan
melaporkan apakah yang satu terasa lebih berat dari yang lain. Perbedaan besar menghasilkan
penilaian mengenai disparitas antara kedua beban tersebut. Weber menemukan bahwa perbedaan
terkecil yang dapat dirasakan antara dua beban adalah sebuah rasio konstan, 1 : 40 untuk beban
standar.
Dari eksperimen ini, Weber mengusulkan bahwa perbedaan antara sensasi yang satu dengan
yang lain bergantung bukan hanya dengan perbedaan absolute antara dua beban tetapi juga pada
perbedaan relatifnya atau rasionya.

Gustav Fechner

Fechner dilahirkan disebuah desa diabagian tenggara Jerman di mana ayahnya menjadi
seorang pendeta. Dia memulai menempuh studi dibidang medis di Universitas Leipzig pada
1871. Bahkan sebelum lulus dari sekolah kedokteran, pandangan humanistik Fechner berlawanan
dengan pelajaran-pelajaran ilmiah mekanisme yang diterimanya dan berlaku saat itu. Konfilk
antara dua sisi kepribadiannya ini terus bertahan sepanjang hidupnya, ketetarikannya terhadap
sains dan ketertarikannya terhadap metafisika. Karena merasa terganggu oleh pendekatan
atomistik terhadap sains yang ada pada waktu itu, dia mendukung yang disebutnya sebagai “day
view” (pandangan terang) bahwa alam semesta dapat dipandang dari sudut pandang kesadaran.

Pikiran dan Tubuh: Sebuah Hubungan Kuantitatif

Sambil berbaring ditempat tidur, tiba-tiba Fechner mendapat ilham tentang hubungan
antara pikiran dan tubuh, sensasi mental dan stimulus matematis dapat ditentukan. Meningkatnya
intensitas stimulus, menurut Fechner tidak menimbulkan peningkatan satu banding satu dalam
intensitas sensasi. Tetapi yang terjadi adalah deret geometris untuk stimulus dan deret arimatik
untuk sensasI. Fechner mengusulkan dua buah cara untuk mengukur sensasi. Yang pertama kita
dapat menentukan apa ada stimulus atau tidak, ditangkap atau tidak oleh indera. Yang kedua,
kita dapat mengukur intensitas sebuah stimulus yang dilaporkan subjek ketika sensasi pertama
kali muncul, ini adalah ambang absolute dari intensitas sebuah titik intensitas yang dibawahnya
tidak ada sensasi yang dilaporkan dan diatasnya ubjek dapat merasakan sensasi.

Ambang absolut adalah titik sensivitas yang dibawahnya tidak ada sensasi yang dapat
dideteksi dan diatasnya sensasi dapat dideteksi. Sedangkan ambang diferensial adalah titik
sensivitas yang di mana perubahan terkecil stimulus memunculkan perubahan dalam sensasi.
Fechner berpendapat bahwa untuk setiap indera manusia ada peningkatan relative tertentu dalam
intensitas stimulus yang selalu menghasilkan sebuah perubahan intensitas sensasi yang dapat
diamati.

Metode-metode Psikofisika

Psikofisika merupakan studi ilmiah mengenai hubungan antara proses-proses ental dan
fisik. Fechner menciptakan satu dan mensistemkan dua dari tiga metode fundamental yang
digunakan dalam riset psikofisika sekarang ini.

Metode average error (kesalahan rata-rata) atau metode penyesuaian, yang meminta
subjek untuk menyesuaikan stimulus variabel sampai mereka dapat merasakan bahwa stimulus
tersebut setara dengan stimulus standar. Metode constant stimuli (stimuli konstan) melibutkan
dua macam stimuli konstan, tujuannya adalah untuk mengukur perbedaan stimulus yang
dibutuhkan untuk menghasilkan proporsi penilaian yang benar. Dalam metode pembatasan, dua
buah stimuli diperlihatkan kepada para subjek.

Anda mungkin juga menyukai