Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO FILM PENDEK

“SANG JUARA”

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam naskah drama ini adalah penerapan nilai
Pancasila. Perilaku dan pengetahuan yang harus dimunculkan dalam naskah drama yang
disusun, yaitu: sikap atau perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti peduli
lingkungan, bersyukur, kerja keras, dan lain-lain. Berikut ini akan disajikan contoh naskah
drama yang merupakan bentuk penerapan nilai pancasila.
Ternyata memiliki karakter yang baik dan tekun dalam belajar ghifary membuahkan
hasil menjadi juara kelas di sekolah. Dari contoh perilaku yang dilakukan kita dapat belajar
bagaimana cara mencapai apa yang kita inginkan. Salah satunya adalah dengan memiliki
karakter yang baik tekun dalam belajar. Berikut ini naskah drama tentang penerapan salah
satu nilai dalam Pancasila.

Adegan I
Seting : Halaman sekolah dan ruang kelas
Narator : Suatu hari di sekolah sd negeri ada seorang anak yang bernama Ghifary dia
memiliki karakter yang sangat baik dan memiliki sikap peduli dengan sesama
dia selalu ingin menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan dirinya
terutama ketika di sekolah karena guru ghifary pun selalu menjelaskan apabila
kita sudah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kita berarti kita
sudah menjadi manusia yang memiliki pedoman hidup untuk mencapai
kesuksesan ghifary selalu aktif dan semangat ketika belajar di dalam kelas
terutama belajar mengenai Pancasila. Setelah belajar selesai bel istirahat
berbunyi ghifary dan temannya memanfaatkan waktu istirahat dengan
membeli makan makanan yang sehat. Seperti biasa ghifary setelah selesai
makan dan belum waktunya bel masuk istirahat berbunyi ghifary
memanfaatkan sisa waktu istirahat untuk bermain dengan teman-temannya.
Suatu ketika pada saat bermain dengan teman-temannya adzanpun berbunyi
salah satu teman ghifary berbicara.

Zyra : "Teman-teman sudah adzan waktunya sholat aku izin ke masjid dulu ya.”

Ghifary : "Iya zyra silahkan, memang sudah kewajiban kita untuk beribadah kepada
Tuhan."

Keola : "Ghifary kenapa kita engga bareng saja sholatnya dengan zyra dan kita sholat
berjamaah kamu jadi iamamnya!"
Ghifary : "Benar juga kamu keola, teman-teman yuuk! Kita wudhu dan sholat
berjamaah"

Teman2 : "Oke ... yuuk.. yukk......."


Ghifary dan teman-teman sholat berjamaah di dalam kelas, sebelumnyaa ghifary pun
memberikan izin kepada zyra untuk beribadah terlebih dahulu dan ghifary merasa harus
memiliki sikap toleransi kepada teman yang sedang ingin beribadah.

Adegan II
Seting : Ruang kelas dan halaman sekolah

Narator : Keesokan hari seperti biasa setelah selesai belajar waktu istirahat berbunyi
ghifary dan teman-teman memanfaatkan waktu istirahatnya tiba-tiba ada
keramaian di halaman ghifary langsung lari menuju kelapangan ternyata dua
orang dari teman ghifary sedang bertengkar. Kemudian, ghifary langsung
memisahkan kedua teman ghifary yang sedang bertengkar dan ghifary pun
bertanya dengan ke dua temannya.

Ghifary : "Kenapa kalian bertengkar? Padahal bertengkar itu tidak ada fungsinya
yang ada kalian terluka dan sakit"

Hakim : “Dia mengejek aku !”.

Wisnu : "(kaget) aku tidak mengejek tapi aku hanyaa bilang dengan hakim.. kim
kamu dari suku dayak ya? tapi, kamu ko rambutnyaa engga keriting?"

Ghifary : "Sudah.... sudah.... kalian tidak perlu ribut mengenai asal suku kalian ingat
pesan bu guru walaupun kita berbeda suku kita tetap dalam satu kesatuan yaitu
kita orang Indonesia. Ayo mari sama-sama saling memaafkan itu semua
karena ada kesalahpahaman saja."

Hakim :”Iya benar ghifary ini hanya kesalah pahaman saja. Aku terlalu sensitif
dengan
ucapan wisnu maafin aku ya... wisnu (sambil meminta jabatan tangan kanan)

Wisnu : "Iyaa...iyaa.. benar ghifary dan aku pun harus hati-hati dalam
berbicara.(menerima jabatan tangan kanan hakim)maafin aku juga yaa..
hakim."

Ghifary merasa lega karena melihat temannya sudah damai kembali bel istirahat sudah selesai
ghifary dan teman-teman langsung masuk ke ruang kelas.

Adegan III
Seting : Ruang kelas

Narator : Setelah selesai istirahat bu guru mengumumkan bahwa saudara kita di


seluruh penjuru Indonesia ada yang terkena musibah bencana alam melalui
PMI kita dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan
musibah bencana alam. Ghifary langsung mengangkat tangan dan berbicara.

Ghifary : "Bu.... aku mau menyisihkan sisa uang saku aku untuk membantu saudara
kita yang sedang terkena bencana.”
Buguru : "Ghifary kamu sangat peduli kepada orang-orang yang sedang membutuhkan
nanti ketika kamu sudah besar ingat pesan ibu kita harus saling tolong
menolong kepada saudara kamu agar kamu menjadi orang yang selalu di
pandang sebagai orang yang ringan tangan".

Teman2 : "Bu akuu.. mauu ikutann...(semuapun memberikan uang sumbangan)."

Dengan membantu sesama yang sedang terkena musibah ghifary dan teman-teman
merasa sudah meringankan karena beban mereka.

Adegan IV
Seting : Ruang Sekolah

Narator : Ketika pembelajaran berlangsung ibu guru meminta tolong setelah selesai
pulang sekolah ghifary di minta untuk membagi tugas piket kepada teman-
temanya dan ghifary langsung mengajak teman-teman untuk bermusyawarah
mengenai pembagian tugas piket kelas setelah pulang sekolah.

Ghifary : "Teman-teman kita belum ada tugas piket kelas bagaimana kalau kita
bermusyawarah untuk membuat jadwal piket kelas setelah pulang sekolah?"

Karim : "Oke aku setuju ghifary lebih baik kita musyawarahkan agar tidak terjadi
kecemburuan sosial terhadap teman-teman yang lain nanti aku bantu menulis.”

Teman2 : "iya betul karim nanti kita buat tugas piket setelah selesai pulang sekolah."

Ghifary mengajak bermusyawarah membuat tugas piket kelas dengan teman-teman


tujuannya agar tidak ada kecemburuan atau memilih-memilih teman yang terdekat.

Adegan V
Seting : Kantin dan halaman sekolah

Narator : Setelah selesai belajar bel istirahat berbunyi ghifary dan teman-teman mulai
beristirahat. Pada suatu ketika ghifary sedang jajan di kantin ghifary sedang
memperhatikan caisar yg hanya duduk sendiri di bangku kantin tanpa
memegang makanan dan hanya melihat teman-teman yang sedang jajan dan
makan makanan kesukaan. Ghifary menghampiri caisar dan berkata:

Ghifary : “Caisar kamu sedang apa ?”.

Caisar : “engga.. ghifary (sambil senyum), aku sedang duduk aja...”.

Ghifary : “kamu engga jajan caisar ?”.

Caisar : “engga ghifary aku ga jajan. Soalnya aku ga punya uang ayah aku sakit, ibu
aku ga punya uang untuk memberi aku jajan”.

Ghifary : “ya ampun.. kamu kasihan sekali chaisar, yuuukk.. aku ada sisa uang jajan
Rp. 2.000,00 nih buat kamu jajan yuk bareng sama aku”.
Caisar : “ya allah terima kasih ghifary semoga rezeki orang tua kamu bertambah “

Ghifary : “Aminnn...”.

Ghifary tidak memandang temannyaa miskin atau kaya yang terpenting caisar adalah
warga Indonesia yang layak untuk mendapatkan hak dan kewajibannya.

Ghifary anak yang memiliki jiwa sosial tinggi selain itu dalam hal pengetahuan pun
ghifary selalu pintar, memiliki karakter yang baik, dan selalu memberi contoh kepada
temannya dalam hal mengamalkan nilai-nilai pancasila, selalu rajin belajar. Dan hasilnya
ghifary mendapat juara kelas.

Anda mungkin juga menyukai