Anda di halaman 1dari 2

“SANG JUARA”

Suatu hari di sekolah sd negeri ada seorang anak yang bernama Ghifary dia memiliki
karakter yang sangat baik dan memiliki sikap peduli dengan sesama dia selalu ingin menerapkan
nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan dirinya terutama ketika di sekolah karena guru ghifary
pun selalu menjelaskan apabila kita sudah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kita
berarti kita sudah menjadi manusia yang memiliki pedoman hidup untuk mencapai kesuksesan
ghifary selalu aktif dan semangat ketika belajar di dalam kelas terutama belajar mengenai
Pancasila. Setelah belajar selesai bel istirahat berbunyi ghifary dan temannya memanfaatkan
waktu istirahat dengan membeli makan makanan yang sehat. Seperti biasa ghifary setelah selesai
makan dan belum waktunya bel masuk istirahat berbunyi ghifary memanfaatkan sisa waktu
istirahat untuk bermain dengan teman-temannya. Suatu ketika pada saat bermain dengan teman-
temannya adzanpun berbunyi salah satu teman ghifary berbicara.
Zyra : "Teman-teman sudah adzan waktunya sholat aku izin ke masjid dulu ya.”
Ghifary : "Iya zyra silahkan, memang sudah kewajiban kita untuk beribadah kepada
Tuhan."
Keola : "Ghifary kenapa kita engga bareng saja sholatnya dengan zyra dan kita sholat
berjamaah kamu jadi iamamnya!"
Ghifary : "Benar juga kamu keola, teman-teman yuuk! Kita wudhu dan sholat berjamaah"
Teman2 : "Oke ... yuuk.. yukk......."
Ghifary dan teman-teman sholat berjamaah di dalam kelas, sebelumnyaa ghifary pun
memberikan izin kepada zyra untuk beribadah terlebih dahulu dan ghifary merasa harus memiliki
sikap toleransi kepada teman yang sedang ingin beribadah.
Keesokan hari seperti biasa setelah selesai belajar waktu istirahat berbunyi ghifary dan
teman-teman memanfaatkan waktu istirahatnya tiba-tiba ada keramaian di halaman ghifary
langsung lari menuju kelapangan ternyata dua orang dari teman ghifary sedang bertengkar.
Kemudian, ghifary langsung memisahkan kedua teman ghifary yang sedang bertengkar dan
ghifary pun bertanya dengan ke dua temannya.
Ghifary : "Kenapa kalian bertengkar? Padahal bertengkar itu tidak ada fungsinya
yang ada kalian terluka dan sakit"
Hakim : “Dia mengejek aku !”.
Wisnu : "(kaget) aku tidak mengejek tapi aku hanyaa bilang dengan hakim.. kim kamu
dari suku dayak ya? tapi, kamu ko rambutnyaa engga keriting?"
Ghifary : "Sudah.... sudah.... kalian tidak perlu ribut mengenai asal suku kalian ingat pesan
bu guru walaupun kita berbeda suku kita tetap dalam satu kesatuan yaitu kita
orang Indonesia. Ayo mari sama-sama saling memaafkan itu semua karena ada
kesalahpahaman saja."
Hakim :”Iya benar ghifary ini hanya kesalah pahaman saja. Aku terlalu sensitif dengan
ucapan wisnu maafin aku ya... wisnu (sambil meminta jabatan tangan kanan)

Wisnu : "Iyaa...iyaa.. benar ghifary dan aku pun harus hati-hati dalam
berbicara.(menerima jabatan tangan kanan hakim)maafin aku juga yaa.. hakim."
Ghifary merasa lega karena melihat temannya sudah damai kembali bel istirahat sudah
selesai ghifary dan teman-teman langsung masuk ke ruang kelas.
Setelah selesai istirahat bu guru mengumumkan bahwa saudara kita di seluruh penjuru
Indonesia ada yang terkena musibah bencana alam melalui PMI kita dapat membantu saudara-
saudara kita yang sedang mendapatkan musibah bencana alam. Ghifary langsung mengangkat
tangan dan berbicara.
Ghifary : "Bu.... aku mau menyisihkan sisa uang saku aku untuk membantu saudara kita
yang sedang terkena bencana.”
Buguru : "Ghifary kamu sangat peduli kepada orang-orang yang sedang membutuhkan
nanti ketika kamu sudah besar ingat pesan ibu kita harus saling tolong menolong
kepada saudara kamu agar kamu menjadi orang yang selalu di pandang sebagai
orang yang ringan tangan".
Teman2 : "Bu akuu.. mauu ikutann...(semuapun memberikan uang sumbangan)."
Dengan membantu sesama yang sedang terkena musibah ghifary dan teman-teman
merasa sudah meringankan karena beban mereka.
Ketika pembelajaran berlangsung ibu guru meminta tolong setelah selesai pulang sekolah
ghifary di minta untuk membagi tugas piket kepada teman-temanya dan ghifary langsung
mengajak teman-teman untuk bermusyawarah mengenai pembagian tugas piket kelas setelah
pulang sekolah.
Ghifary : "Teman-teman kita belum ada tugas piket kelas bagaimana kalau kita
bermusyawarah untuk membuat jadwal piket kelas setelah pulang sekolah?"
Karim : "Oke aku setuju ghifary lebih baik kita musyawarahkan agar tidak terjadi
kecemburuan sosial terhadap teman-teman yang lain nanti aku bantu menulis.”
Teman2 : "iya betul karim nanti kita buat tugas piket setelah selesai pulang sekolah."
Ghifary mengajak bermusyawarah membuat tugas piket kelas dengan teman-teman
tujuannya agar tidak ada kecemburuan atau memilih-memilih teman yang terdekat.
Setelah selesai belajar bel istirahat berbunyi ghifary dan teman-teman mulai beristirahat.
Pada suatu ketika ghifary sedang jajan di kantin ghifary sedang memperhatikan caisar yg hanya
duduk sendiri di bangku kantin tanpa memegang makanan dan hanya melihat teman-teman yang
sedang jajan dan makan makanan kesukaan. Ghifary menghampiri caisar dan berkata:
Ghifary : “Caisar kamu sedang apa ?”.
Caisar : “engga.. ghifary (sambil senyum), aku sedang duduk aja...”.
Ghifary : “kamu engga jajan caisar ?”.
Caisar : “engga ghifary aku ga jajan. Soalnya aku ga punya uang ayah aku sakit, ibu aku
ga punya uang untuk memberi aku jajan”.
Ghifary : “ya ampun.. kamu kasihan sekali chaisar, yuuukk.. aku ada sisa uang jajan Rp.
2.000,00 nih buat kamu jajan yuk bareng sama aku”.
Caisar : “ya allah terima kasih ghifary semoga rezeki orang tua kamu bertambah “
Ghifary : “Aminnn...”.
Ghifary tidak memandang temannyaa miskin atau kaya yang terpenting caisar adalah
warga Indonesia yang layak untuk mendapatkan hak dan kewajibannya.
Ghifary anak yang memiliki jiwa sosial tinggi selain itu dalam hal pengetahuan pun
ghifary selalu pintar, memiliki karakter yang baik, dan selalu memberi contoh kepada temannya
dalam hal mengamalkan nilai-nilai pancasila, selalu rajin belajar. Dan hasilnya ghifary mendapat
juara kelas.

Anda mungkin juga menyukai