- Bule, sini!
Kamu tahu?
Tunggu sebentar!
- Sebentar.
- Aku pulang bawa uang!
- Sunter?!
- Günther!
- Bunder?
- Güntherrr, dengar gak?
- Togar.
- Gokart?
- Togar!
- Toll guard (penjaga tol)?
- Togaaar!
- Tol Karl?
Ini.
Kebacoran.
- Kebayoran?
- Ya, ya.
Ya, bagus.
Antar saya kesana.
Ah, baiklah.
Sepertinya macet, Pak. Sangat macet!
Ya, tentu saya nonton. Kami kan juara dunia, tentu saya bangga.
Aachen?
- Dimana kita?
- Saya akan mencari jalan lain.
- Oke.
- Tenang saja!
Iya, sebentar.
Alamak.
Saya tidak tahu, tapi tidak terlihat seperti tempat jual bensin.
- Apa nih?
- Tenang aja lah lu.
Sejak itu gue janji, gue akan ngebales kebaikan orang itu…
Permisi, Bang.
Abang tahu rumah ini, Bang?
Bagaimana denganmu?
Kapan terakhir kali pulang ke rumahmu di Medan?
- Ya.
- Kamu sekolah?
- Ya.
- Saya kira kamu ojek nomor 1 di sini, tapi sekolah? Sepertinya tidak.
- Mari, Pak!
- Terimakasih, Pak.
Permisi, permisi.
- Oh, Jerman?
- Iya.
Menonton Jerman di Indonesia.
- Bule mane?
- Hah?
- Bule mane?
- Kawanku dari Jerman.
- Gomes, Gomes!
- Gomez.
- Ojil, Ojil.
- Özil.
- Saudara?
- Hah?
- Teman?
- Bukan, saya tidak kenal mereka…
… secara personal.
Halo, Ibu.