Anda di halaman 1dari 16

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi-kondisi Umum Wilayah


1. Kondisi Umum di PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) selanjutnya disebut dengan
PTPN XII merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan
Terbatas dengan komposisi kepemilikan sahamnya meliputi Negara 10% dan
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90%. PTPN XII mengelola areal
perkebunan seluas 80.000 ha dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur yang
terbagi menjadi 3 wilayah dan 34 unit kebun. Perkebunan yang menjadi lokasi
pengamatan adalah PTPN XII Kebun Renteng Afdeling Rayap, Kabupaten
Jember.
PTPN XII didirikan berdasarkan PP nomor 17 tahun 1996, dituangkan
dalam akte notaris Harun Kamil, SH nomor 45 tanggal 11 Maret 1996 dan
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK nomor C.2-
8340 HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996. Anggaran Dasar Perseroan telah
disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 30 tanggal 16 Agustus
2008 jo. Akta Nomor 4 tanggal 4 Maret 2009 dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI Nomor AHU-42776.AH.01.Tahun 2009 tanggal 1 September
2009. Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan, terakhir diubah dengan Akta Nomor 32 tanggal 23 Oktober 2014
yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta
Selatan dan telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia sesuai surat Nomor AHU-08635.40.21.2014 tanggal 19
November 2014. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. no. 72 Tahun 2014
dibentuk Holding Perkebunan dengan PTPN III (Persero) menjadi induk
Perusahaan.
Arah pengembangan perusahaan adalah terbentuknya PTPN XII sebagai
perusahaan Wolrd Class ditinjau dari segi nilai penjualan serta terciptanya
Good Corporate Governance. Visi dari PTPN XII adalah Menjadi Perusahaan
Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh-kembang
berkelanjutan. Misi yang diangkat oleh PTPN XII antara lain :
19
20

a. Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan


untuk mewujudkan profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip good
corporate governance.
b. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage)
melalui inovasi serta peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam
penyediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan
bermutu tinggi.
c. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan
berkembang untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders
lainnya.
d. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta peduli
pada kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha
(community development).
2. Kondisi Umum di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) didirikan
pada 1 Januari 1911 dengan nama waktu itu Besoekisch Proefstation.
Setelah mengalami beberapa kali perubahan baik nama maupun
pengelola, saat ini secara fungsional Puslitkoka berada di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Republik
Indonesia, sedangkan secara struktural dikelola oleh Lembaga Riset
Perkebunan Indonesia – Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (LRPI
– APPI). Puslitkoka adalah lembaga non profit yang memperoleh mandat
untuk melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan
kakao secara nasional, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian
Republik Indonesia No. 786/Kpts/Org/9/1981 tanggal 20 Oktober 1981.
Juga sebagai penyedia data dan informasi yang berhubngan dengan kopi
dan kakao.
Sejak berdiri pada tahun 1911, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia berkantor di Jl. PB. Sudirman No. 90 Jember. Namun mulai
1987 seluruh kegiatan/operasional dipindahkan ke kantor baru berlokasi
di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember berjarak + 20 km arah
Barat Daya dari Kota Jember. Pada tahun 2008 terakreditasi oleh
21

Lembaga Sertfikasi KNAPPP dengan Nomor Sertifikat: 006/Kp/KA-


KNAPPP/I/2008.
Kebun Percobaan dan Areal Kantor seluas 380 ha, terdiri atas
kebun percobaan kopi arabika (KP. Andungsari ketinggian 100-1.200 m
dpl.), kopi robusta dan kakao (KP. Kaliwining dan KP. Sumberasin
ketinggian 45-550 m dpl.). Laboratorium yang dipunyai seluas 2.365 m2
dengan peralatan sejumlah 850 unit. Terdiri dari Laboratorium Pemuliaan
Tanaman, Laboratorium Fisika Tanah, Kimia Tanah dan Biologi Tanah,
Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Mekanisasi Pertanian,
Laboratorium Pengolahan Hasil, Laboratorium Pengawasan Mutu, Pusat
Informasi dan Pelatihan. Koleksi buku dan majalah di perpustakaan
sebanyak 38.706 judul dan 38.983 eksemplar, terdiri atas 7.622 judul
artikel tentang kopi, 5.024 judul artikel kakao, dan lebih dari 15.677 judul
artikel tentang karet, tembakau, dan tanaman lainnya.
Sumberdaya manusia Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
saat ini berjumlah 301 orang, yang terbagi dalam 3 bidang tugas, yaitu
bidang penelitian dan pelayanan, bidang usaha, dan bidang
administrasi/penunjang. Peneliti berjumlah 34 orang, terdiri atas 11 orang
berijasah S3, 8 orang berijasah S2, dan 15 orang berijasah S1.
Berdasarkan jabatan fungsionalnya dapat dikelompokkan 11 orang
Peneliti Utama, 12 orang Peneliti Madya, 1 orang Peneliti Muda, 1 orang
Peneliti Pertama, dan 4 orang peneliti non kelas. Visi dan misi yang
angkat oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao antara lain :
1. Menjadi salah satu lembaga penelitian yang handal dan produktif
dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi yang tekait
dengan perkebunan kopi dan kakao
2. Menjadi pelopor kemajuan industri kopi dan kakao
3. Menjadi mitra pelaku usaha dengan pemerintah dalam
mengembangkan inovasi teknologi baru.
4. Menjadi pusat informasi dan pengembangan sumber daya manusia
dalam meningkatkan daya saing.
22

Pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia juga melakukan proses Agribisnis
mulai dari hulu hingga hilir. Pusat penelitian kopi dan kakao melakukan budidaya
tanaman kakao, kopi dan kelapa. Produk kakao yang dipasarkan adalah biji
kakao, pulpa atau lendir biji kakao, pulpa hasil perasan, biakan inokulan dan
berbagai olahan kakao seperti coklat instan, coklat bubuk, coklat batang, kue
coklat, gula semut, permen coklat dan sebagainya. Tanaman kopi yang
dibudidayakan adalah jenis kopi robusta dan arabica karena dua varietas
tanaman ini sangat cocok dengan lahan yang ada di pusat penelitian kopi dan
kakao. Produk kopi yang dipasarkanpun beranggam mulai dari kopi instan, biji
kopi, kopi siap jadi dan sabun aroma kopi. Pusat penelitian kopi dan kakao juga
membuka agrowisata dengan penambahan transportasi hias, kebun rusa dan
berbagai wahana permainan yang dapat dinikmati pengunjung.

B. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian


Setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan perbedaan-perbedaan
kecil yang dimiliki yang akan sangat menarik bagi pasar sasarannya. Dengan
kata lain, setiap perusahaan ingin mengembangkan suatu strategi penentuan
posisi (positioning) yang terfokus. Penentuan posisi (positioning) adalah
tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati
suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan
sasarannya, positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela
otak konsumen, agar produk/merek/nama mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain
dalam bentuk hubungan asosiatif. Diferensiasi produk yang berhasil adalah
diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor
lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel
promotif lainnya. Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk
agar lebih menarik dan dilakukan dengan cara mengubah karakter produk.
Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk,
antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik
produk, meskipun hal tersebut diperbolehkan. Tujuan dari strategi diferensiasi
23

adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen


potensial yang ingin dituju.
1. Positioning dan Diferensiasi Produk PertanianPT. MIWON Indonesia
a) Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. MIWON
Indonesia Gresik
MSG adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat (salah
satu asam amino esensial penyusun protein) yang berbentuk kristal halus
berwarna putih, tidak mempunyai rasa, tetapi mempunyai fungsi sebagai
penegas cita rasa makanan. MSG pada umumnya diproduksi dari hasil
gula tetes tebu (molase). Gula tetes tebu yang banyak mengandung
glutamin itu diproses sedemikian rupa hingga mengeluarkan asam
glutamat.
Miwon merupakan salah satu merek MSG yang paling dikenal
konsumen dan paling sering dikonsumsi dikalangan rumah tangga. Hal
ini dikarenakan oleh gencarnya produsen produk tersebut dalam
mempromosikan dan memperkenalkan merek produknya di pasaran
melalui iklan, promosi dan saluran komunikasi pemasaran lainnya yang
membuat Miwon tetap eksis di pasaran. Pemahaman tentang perilaku
konsumen terutama pemahaman tentang proses pengambilan keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian produk MSG penting untuk
dilakukan untuk mengetahui salah satu merek MSG yang positif atau
baik untuk dikonsumsi berdasarkan atribut produknya. Peran dari setiap
atribut produk yang tercantum pada produk sangat mempengaruhi
keputusan konsumen dan dapat memberikan kesan, kepercayaan, serta
menimbulkan minat beli konsumen terhadap produk tersebut sehingga
pada akhirnya akan membentuk image atau citra produk Miwon.
Peran setiap atribut produk juga dapat menciptakan suatu merek
yang kuat, dimana perusahaan menjadi lebih mudah memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Bukan hanya merek yang akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan, akan tetapi kesan dan
kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan
24

menjadi lebih penting. Informasi brand image (citra merek) produk


Miwon diperlukan oleh perusahaan sebagai dasar dalam pengembangan
usahanya dan tentunya dapat memberikan pengaruh positif terhadap
perkembangan pasar MSG di masa yang akan datang.
b) Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi
Produk Pertanian di PT. MIWON Indonesia Gresik
Permasalahan yang dihadapi oleh produk penguat rasa khususnya
MIWON adalah banyaknya produk pesaing. Produk yang beredar di
pasaran memiliki ciri kemasan yang hampir mirip. Hal ini membawa
dampak pada penurunan penjualan yang kadang berimbas pada kerugian
pada pihak perusahaan walaupun dirasa nilainya masih terbilang kecil.
Cara untuk mengatasi yaitu memberikan tambahan hadiah kepada para
pembeli yang membeli dalam jumlah besar. Contohnya adalah pemberian
hadiah mangkok bakso untuk kemasan Miwon 1 kilogram yang biasanya
dibeli oleh pedagang bakso, dan beberapa memberikan hadiah berupa
sendok untuk produk 1pack untuk kemasan 50 gram.
Pemikiran masyarakat akan bahaya menggunakan MSG juga
menjadi pendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan MSG dan
mengurangi pembelian Miwon. Bahaya ini yaitu munculnya riset-riset
yang mengatakan bahwa mengonsumsi MSG secara berlebihan akan
menyebabkan kerusakan pada ginjal dan terbentuknya sel kanker yang
membahayakan manusia itu sendiri. Namun hal ini tidak dibenarkan
karena MSG yang dikonsumsi dalam batas ambang batas yaitu 60
gram/hari/orang yang memiliki berat badan 60 kilogram akan baik-baik
saja dalam tubuh untuk mencernanya.
MSG memegang peranan penting dalam industri makanan. Sebagai
flavor enhancer, MSG banyak menghemat biaya produksi para penyedia
makanan (baik makanan jadi maupun bahan makanan). Semakin banyak
MSG yang ditambahkan, semakin sedikit ”actual food” yang harus
digunakan oleh produsen untuk membuat produknya menjadi lezat.
Walaupun terdapat beberapa hasil penelitian dengan menggunakan
25

hewan percobaan baik di Indonesia maupun di luar negeri yang


menunjukkan pengaruh negatif dari MSG bagi hewan tersebut, namun
berbagai lembaga yang sangat berkompeten baik di Amerika Serikat
maupun di Eropa dan bahkan badan-badan dunia seperti FAO dan WHO,
mengklasifikasikan MSG sebagai bahan tambahan pangan yang aman
untuk dikonsumsi.
2. Positioning dan Diferensiasi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto
a) Penerapan di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto
Yakult dapat dikatakan sebagai market leader, hal ini dapat dilihat
dari penguasaan pasar Yakult yang memposisikan produknya sebagai
minuman kesehatan terutama untuk kesehatan usus. Salah satu strategi
pemasaran Yakult dalam memposisikan diri yaitu dengan menciptakan
moto "Cintai ususmu, minum Yakult setiap hari", karena dalam yakult 1
botol sehari terdapat lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus Casei
Shirota strain yg jumlahnya baik untuk tubuh serta dapat digunakan
menjaga kesehatan. Dengan demikian konsumen memiliki pemikiran
bahwa untuk menjaga kesehatan usus, mereka harus mengkonsumsi
Yakult setiap hari. Positioning sebuah merek akan lebih kuat dan efektif
jika produk tersebut merupakan produk pelopor dibidang industrinya,
seperti Yakult yang merupakan pelopor di bidang minuman untuk
kesehatan usus.
Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100
Yakult Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta,
Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
Jadi kita tidak perlu repot-repot keluar rumah karna yakult ladylah yang
akan mendatangi anda. Sampai saat ini Yakult sang pemimpin pasar
masih melenggang dengan penguasaan pasar lebih dari 50%. Maklum
saja, merk ini tidak pernah mengendorkan syarafnya dalam melakukan
edukasi pasar. Selain iklan-iklannya selalu konsisten dengan tema
26

edukasi, ia pun tetap rajin menyelenggarakan program unggulannya


yakni kunjungan pabrik dari masyarakat umum.
b) Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi
Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto
Produk minuman kesehatan yakult sangat sensitif terhadap
temperatur. Perubahan temperatur sangat berpengaruh terhadap bakteri
Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman yakult.
Bakteri yakult harus dipertahankan hidup, karenanya harus di usahakan
agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut tidak lagi melakukan
proses fermentasinya. Yakult harus selalu disimpan di dalam pendingin
(dibawah 10ºC) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga
bakteri yakult tetap non aktif.
Strategi untuk menjaga mutunya, distribusi yakult ditangani
langsung oleh staff perusahaan. Apabila minuman Yakult disimpan di
atas 10ºC maka bakteriLactobacillus casei Shirota strain yang terdapat
dalam minuman yakult tidak baik untuk diminum lagi dan rasanya
menjadi lebih asam karena bertambahnya bakteri yang tidak dibutuhkan
begitu banyak. Masa kadaluarsa Yakult juga hanya 40 hari sejak diproses
dari pabrik. Hal ini membuat produk yang ada di pasar adalah produk
yang segar dan baik.
Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 – 100 Celcius. Distribusi
Yakult menggunakan mobil box yang terdapat cooler box dan disebarkan
ke supermarket serta menggunakan jasa yakult lady yang mengantarkan
produk yakult ke rumah-rumah, sehingga cakupan wilayah pemasaran
produk masih terbatas dan belum bisa menyentuh pada wilayah Indonesia
bagian timur. Hal ini disebabkan oleh masa kadaluwarsa yakult sangat
pendek.
Segmentasi dan Targeting Pasar Produk
Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokan pasar
keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-
segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,keinginan,
27

perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Targeting


adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi
pemasaran pada suatu negara, prinsip atau kelompok memliki potensi
untuk memberikan respon. Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan dari
targeting adalah memilih kelompok mana yang akan dilayani dalam
penjualan sebagai sasaran.
Segmentasi dan Targeting Pasar Produk PT. Miwon Indonesia
Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. Miwon
PT. MIWON Indonesia Gresik melakukan segmentasi targeting
pasar di bidang makanan. Seperti kita ketahui bahwa PT. MIWON
Indonesia Gresik adalah perusahaan penghasil bumbu dapur dengan merk
“miwon” yang fungsinya sebagai penyedap rasa. Tidak hanya penyedap
rasa saja, tetapi hampir semua bumbu dapur telah diproduksi oleh PT.
MIWON indonesia Gresik. Segmentasi yang dituju oleh PT. MIWON
menyasar semua kalangan yang memang dirasa membutuhkan produk
tersebut dengan berbagai manfaat yang mereka butuhkan.
Terdapat empat cara dasar untuk mengelompokkan pasar dalam
bentuk segmentasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Perusahaan mendistribusikan produk di seluruh pelosok negeri sehingga
hampir tidak terdapat batasan segmentasi geografis untuk produk PT.
MIWON indonesia Gresik. Hampir seluruh produk yang dihasilkan
perusahaan menargetkan semua kalangan tanpa memandang batasan-
batasan tertentu misal umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, suku,
agama, ras, kebangsaan dll, karena memang produk tersebut menyasar
seluruh kalangan. Segmentasi produk ini dibuat mudah untuk ditemukan
di tempat pembelian bahan baku masakan manapun misal toko sembako,
minimarket, pasar maupun supermarket sekalipun. Sehingga konsumen
akan dengan mudah mendapatkan produk sesuai dengan tempat yang
mereka inginkan.
Segmentasi geografis, PT. MIWON Indonesia membidik semua
pasar yang ada di wilayah Gresik. Tidak hanya di perkotaan, tetapi
28

produk PT. MIWON Indonesia dapat ditemukan di pinggiran kota


bahkan pedesaan. Secara demografis, produk PT. MIWON Indonesia
dipasarkan di semua kalangan. Secara psikologis, produk ditujukan untuk
kalangan kelas sosial menengah bawah hingga menengah atas. Selain itu
produk penyedap rasa MI-WON diperuntukkan untuk masyarakat dengan
gaya hidup praktis. Penggunaan penyedap rasa dapat menjadikan
masakan menjadi sedap dan gurih sehingga dapat mengurangi rempah-
rempah dan lebih menghemat biaya.
Targeting pasar produk PT. MIWON Indonesia adalah konsumen
dari kalangan menengah bawah sampai menengah atas karena jika
melihat dari produk penyedap rasa harga satu bungkusnya sebesar Rp
1.000 sampai Rp 20.000. Target pasar PT. MIWON Indonesia
merupakan konsumen pecinta kuliner yang hobi memasak. Selain itu,
produk MI-WON biasa digunakan bagi orang yang memiliki usaha di
bidang kuliner baik itu warung makan, restaurant, dan catering.
Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan
Targeting Pasar Produk di PT. Miwon Indoenesia
Hambatan dalam segmentasi dan targeting yaitu mindset
masyarakat. Produk utama dari PT. MIWON Indonesia yaitu produk
penyedap rasa. Mindset masyarakat terhadap produk penyedap rasa
adalah buruk. Masyarakat beranggapan bahwa penyedap rasa tidak baik
digunakan karena dapat menyebabkan kebodohan tetapi pada
kenyataannya hampir setiap makanan menggunakan penyedap rasa
(Monosodium Glutamate).
Cara mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan memberikan
pemahaman kepada masyarakat bahwa belum ada penelitian yang
menyebutkan bahwa penyedap rasa dapat menyebabkan kebodohan.
Bahkan penelitian di Amerika sudah membuktikan bahwa penyedap rasa
tidak berhubungan dengan penyebab kebodohan. Penggunaan penyedap
rasa yang sesuai anjuran dan tidak berlebihan akan tidak mengganggu
kesehatan manusia.
29

Segmentasi dan Targeting Pasar Produk PT Yakult Indonesia


Persada
Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk PT Yakult
Indonesia Persada
Segmentasi ini terbagi menjadi 3, yaitu segmentasi geografis,
segmentasi demografis, dan segmentasi psikografis. Segmentasi
geografis yaitu produk yakult dapat dipasarkan dimana saja, bahkan
didaerah pedesaan, tetapi lebih baik produk ini difokuskan didaerah
perkotaan dengan alasan penduduk di desa lebih suka mengkonsumsi
produk alami misalnya seperti jamu, ketimbang produk olahan pabrik. Di
daerah kota sendiri banyak pencemaran zat kimia pada makanan, maka
dari itu yakult sangat cocok untuk menetralisir serta mengurangi racun
yang ada di dalam tubuh. Segmentasi demografis yaitu produk yakult
dapat digunakan serta dikonsumsi oleh semua kalangan, baik orang tua,
remaja, maupun anak-anak. Dengan manfaat yakult yang sangat baik,
maka dari itu semua kalangan bisa mencicipi serta menikmatan yakult
tersebut guna mendapatkan kesehatan serta mengurangi racun yang
terdapat diusus. Segmentasi psikografis yaitu produk yakult juga
tentunya mengikuti gaya hidup masyarakat sekitar. Konsumen yang
tentunya memiliki psikologi yang simpel akan memilih produk yakult
yang sangat efektif untuk dikonsumsi serta kapan saja dikonsumsi.
Yakult mentargetkan pasar yang berhubungan dengan segmen
sebelumnya yang memberikan tidak adanya batasan dalam
mengkonsumsi produknya, maka dari itu target yang dipakai adalah
pemasaran tidak terdiferensiasi yakni menargetkan semua segemen dan
mengabaikan perbedaan. PT. Yakult Indonesia Persada memiliki
targeting pasar yaitu 5% agar dapat mengembangkan produk. Saat ini
targeting pasar yang dicapai oleh PT. Yakult Indonesia Persada yaitu
sekitar 3,5%.
Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan
Targeting Pasar Produk di PT. Yakult Indonesia Persada
30

Hambatan dalam segmentasi yaitu kurangnya pengetahuan


masyarakat tentang produk Yakult, bahwa Yakult berisi bakteri baik.
Meminum Yakult sama dengan meminum bakteri baik yang hidup. Hal
tersebut berarti Yakult baik untuk kesehatan usus manusia. Cara
mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan mengedukasi masyarakat
bahwa Yakult baik untuk kesehatan.
Hambatan dalam targeting pasar yaitu capaian targeting pasar yang
belum mencapai 5%. Hal tersebut menyebabkan PT. Yakult Indonesia
Persada hanya dapat memproduksi Yakult dengan 1 varian produk saja.
Cara mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan meningkatkan penjualan
agar mencapai targeting pasar. Salah satu yang dilakukan yaitu
melakukan penjualan dengan lady Yakult sehingga masyarakat dapat
lebih mudah untuk mendapatkan produk Yakult dan juga dengan adanya
lady Yakult dapat memberikan edukasi pada masyarakat tentang manfaat
Yakult.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum manajemen pemasaran di
PT. MIWON Indonesia Gresik dan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto,
antara lain:
1. Segmentsi dan targetting produk
Hampir seluruh produk yang dihasilkan PT. MIWON Indonesia
Gresik menargetkan semua kalangan tanpa memandang batasan-batasan
tertentu dan segmentasi produk ini dibuat mudah ditemukan, misal toko
sembako, minimarket, pasar maupun supermarket. Sedangkan pada PT.
Yakult Indonesia Persada Mojokerto segmentasi dan targeting yang
dibentuk dari awal memang sudah menyasar berbagai kalangan tidak
memandang usia untuk konsumsi produknya.
2. Diferensiasi dan positioning
PT. MIWON Indonesia Gresik mengeluarkan jenis produk yang
berbeda-beda seperti Miwon Plus, Bio Miwon, Indo Rasa, dan Garam
Gurih. Masing-masing dari produk di atas memiliki segmen pasarnya
sendiri sendiri, menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Produk PT. MIWON Indonesia Gresik melakukan strategi positioning
dengan mengemas produknya mirip dengan produk pesaing yang
memiliki eksistensi lebih besar, sehingga membuat konsumen berfikir
bahwa kualitas produk sama dengan produk yang sudah lebih dahulu
eksis di pasaran. Sedangkan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto
memposisikan produknya sebagai minuman kesehatan terutama untuk
kesehatan usus dengan motto "Cintai ususmu, minum Yakult setiap hari".
Yakult di Indonesia hanya memiliki satu rasa saja, jadi belum ada
diferensiasi produk.
3. Bauran pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran pada PT. MIWON Indonesia Gresik yaitu produk
utama yang dihasilkan adalah MSG atau penyedap rasa, selain itu
juga mempunyai produk makanan, minuman, dan pertanian sebagai
31
32

usaha diferesiasi produk miwon. Untuk harga produk bisa dijangkau oleh
masyarakat seperti harga lada putih mama suka Rp 500/pcs, terasi udang
RP 3.000/pcs. Lokasi pabrik MIWON ini berada di Jl. Raya Driyorejo
Km 23 Gresik, Jawa Timur luas tahan 34 hektar. MIWON mengiklankan
produknya menggunakan media elektronik seperti TV. Media cetak
seperti majalah dan Koran serta internet dengan situs resminya
www.miwon.co.id. Sedangkan bauran pemasaran pada PT. Yakult
Indonesia Persada Mojokerto yaitu produk minuman susu fermentasi
yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain. Yakult dijual satu
banded berisi 5x65 ml dengan harga Rp 8.000 dan dijual secara eceran
dengan harga Rp 2.000 setiap botol Yakult. PT. Yakult Indonesia Persada
mendirikan Pabrik kedua di Ngoro Industrial Park (NIP) Mojokerto,
Jawa Timur dengan luas 5 Ha. Yakult mengiklankan produknya
menggunakan media elektronik seperti TV dan radio. Media cetak seperti
majalah dan koran serta internet dengan situs resminya www.yakult.co.id
dan juga melalui berbagai media sosial seperti facebook (Yakult
Indonesia), instagram(yakult_indonesia) dantwitter(@YakultIndonesia).
Masyarkat lebih mengingat iklannya melalui TV karena tagline yakult
“Cintai Ususmu Minum Yakult Tiap Hari”.
4. Strategi produk dan distribusi produk
Produk Miwon merupakan salah satu contoh produk lokal yang
menggunakan strategi diferensiasi (Differentiation Strategy). Adapun
produk jasa pendistribusian dan pemasaran dari anak perusahaan yang
diberi nama PT. Jico Agung. Sedangkan tidak adanya variasi rasa oleh
produk Yakult sendiri merupakan ciri khas tersendiri bagi Yakult yang di
buat dengan rasa original semenjak Yakult pertama kali masuk ke
Indonesia. Terdapat 2 jenis sistem distribusi yakult yaitu sistem direct
sales dan sistem yakult lady.
5. Strategi promosi dan komunikasi produk
Strategi promosi Miwondengan pemanfaatan momen-momen
penting umat islam dan pemberian hadiah langsung untuk konsumen.
33

Strategi promosi dilakukan dengan menggunakan iklan di televisi, radio,


majalah, demo masak dan sponsor. Sedangkan Yakult Mengiklankan
produknya menggunakan media elektronik seperti TV, radio dan media
cetak seperti majalah dan koran, serta internet dengan situs resminya
yaituwww.yakult.co.id. Namun, tentu saja masyarakat paling mengingat
produk yakult berkat iklannya di TV. Yakult mempunyai tagline, “Cintai
Ususmu Minum Yakut Tiap Hari”.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk PT. MIWON Indonesia Gresik dan PT.
Yakult Indonesia Persada Mojokerto, antara lain:
1. PT. MIWON Indonesia
PT. MIWON Indonesia harus menggencarkan promosi dengan
memberikan informasi mengenai MSG, mulai dari tata cara pemakaian,
dosis aman, tempat pembelian hingga kehalalan produk, sehingga
masyarakat bisa yakin dengan produknya. Selain itu, PT. MIWON
Indonesia juga harus memperluas jaringan distribusinya agar tidak hanya
daerah-daerah tertentu saja yang mendapat brand minded, namun juga
meluas ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Produk baru
yang dihasilkan yaitu corn starch masih menggunakan bahan baku
jagung yang diimpor dari Brasil, sebaiknya perusahaan dapat
mengoptimalkan produksi jagung dalam negeri terlebih dahulu, karena
hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani jagung di
Indonesia.
2. PT. Yakult Indonesia Persada harus mampu meningkatkan konsumsi
yakult di Indonesia agar mencapai 5% sehingga yakult bias melakukan
diferensiasi produk. Usaha ini dapat dilakukan dengan menggencarkan
promosi dan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya hidup sehat
bagi masyarakat. PT. Yakult Indonesia Persada juga harus memperluas
distribusi produknya, agar daerah Indonesia Timur bisa mendapatkan
akses produk yakult sehingga dapat meningkatkan penjualan. Untuk
meningkatkan penjualan, PT. Yakult Indonesia Persada perlu membuka
34

outlet khusus yang tersebar di seluruh wilayah Indosesia, ini merupakan


salah satu cara untuk mempermudah konsumen dalam mendapatkan
produk yakult.

Anda mungkin juga menyukai