Anda di halaman 1dari 2

Sejarah perkembangan PLTS di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 80an.

Tepatnya pada tahun


1987, Badan Pengkajan dan Penerapan Teknologi (BPPT) memulai untuk memasang 80 unit PLTS SHS
(pembangkit listrik tenaga surya) untuk sistem penerangan rumah di Desa Sukatani, Jawa Barat

Sejarah perkembangan PLTS di Indonesia Setelah tahun 1991 mulai dengan proyek bantuan Presiden
(BANPRES listrik tenaga surya masuk desa) untuk pemasangan 13.445 unit PLTS SHS di 15 provinsi.
Dan kemudian berlanjut pada program pemerintah untuk PLTS SHS hingga 90an akhir

Pada awal tahun 2000an, PLTS yang dipasang lebih banyak, dan mulai coba diaplikasikan lebih luas
kepada masyarakat. Hingga tahun 2007, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
mengklaim telah mendukung 40 ribu panel surya di seluruh Indonesia dengan sistem SHS

Selain PLTS SHS, semenjak 2010 hingga sekarang, memiliki banyak aplikasi lain dari pembangkit
listrik tenaga surya. Mulai dari PLTS untuk pompa air, PLTS sebagai stasiun baterai, PLTS untuk
pendingin vaksin, PLTS untuk BTS, hingga PLTS terpusat untuk mengaliri listrik di kota-kota kecil.

Pada 2011, PLN memulai program penggunaan lampu Super Ekstra Hemat Energi (SEHEN) untuk
wilayah yang belum terjangkau listrik. Dan melanjutkan dengan program program penyediaan
lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) pada tahun 2018.

Lampu Tenaga surya jenis ini, memiliki sistem yang lengkap dan mudah dibawa. Digunakan untuk
digunakan untuk daerah pedalaman.

Sementara PLTS terpusat digunakan untuk menopang kebutuhan listrik masayarakat yang lebih
besar. Biasanya PLTS jenis ini digunakan untuk transmigrasi daerah atau kota-kota kecil.

Semakin luasnya aplikasi PLTS, tunjukkan solusi penyediaan listrik yang disediakan oleh listrik tenaga
surya, sudah cukup banyak bantuan pengadaan listrik di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan potensi energi surya yang besar apabila dilihat
dari letak geografisnya. Potensi tersebut menjadi perhatian pemerintah untuk
mendorong naiknya minat investor untuk berinvestasi dalam pengembangan PLTS di
Indonesia. Salah satu peran pemerintah adalah dengan dikeluarkannya Permen ESDM
19 Tahun 2016 tentang Feed In Tariff PLTS dan insentif pajak di bidang pengembangan
energi terbarukan. Pemerintah memberikan harga beli tenaga listrik yang tinggi bagi
pengembang PLTS di Indonesia. Untuk insentif pajak pemerintah membebaskan pajak
PPN dan bea cukai. Hal inilah yang membuat investor berbondong-bondong untuk
berinvestasi PLTS di Indonesia.

Tingginya minat investasi PLTS di Indonesia tidak terlepas dari peraturan pemerintah
agar para pengembang PLTS memprioritaskan penggunaan barang dan jasa dalam
negeri. Hal tersebut dapat dilihat dari dikeluarkannya peraturan mengenai syarat Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) plts yaitu Peraturan Menteri Perindustrian No. 54
Tahun 2012. Syarat TKDN komponen PLTS yang ditetapkan pemerintah adalah 25,63%
untuk barang dan 100 persen untuk jasa dengan TKDN gabungan sebesar 43,85%.
Karena tinggi nya syarat TKDN tersebut, maka diharapkan bisnis industri komponen
PLTS dapat berkembang dengan cepat.

Komponen plts membutuhkan banyak komponen. Namun, tingginya kebutuhan tersebut


membuat para pengembang plts di indonesia masih melakukan impor untuk komponen-
komponen tersebut. Hal tersebut disebabkan karena industri komponen plts di indonesia
belum semuanya siap untuk mendukung syarat TKDN tersebut. Berikut adalah 5
peluang bisnis komponen PLTS yang cukup menjanjikan di indonesia:

 Solar Tracker

Solar Tracker adalah alat yang berfungsi untuk mengarahkan panel surya ke arah
radiasi yang paling tinggi. Solar Tracker mempunyai efek yang cukup signifikan dalam
mendapatkan energi surya. Saat ini belum ada industri di Indonesia yang
mengembangkan solar tracker untuk PLTS tersebut. Sehingga para pengembang pada
umumnya masih melakukan impor solar tracker dari luar negeri. Selain itu harga solar
tracker cukup mahal. Dengan adanya industri solar tracker dalam negeri diharapkan
harga tersebut dapat turun karena biaya produksi yang rendah apabila dilakukan di
Indonesia. Hal ini menjadi peluang yang sangat tinggi bagi masyarakat wirausaha
indonesia dalam mengembangkan solar tracker.

 Solar Panel

Saat ini industri yang paling siap dalam mengembangkan solar panel di Indonesia
adalah PT LEN dan Canadian Solar. PT LEN adalah perusahaan BUMN yang salah
satu nya adalah panel surya. Kebutuhan industri solar panel dalam negeri yang tinggi
menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.

 Inverter

Saat ini satu satunya industri inverter yang paling siap di indonesia adalah PT LEN.
Mengingat minat investor yang tinggi dalam pengembangan plts di indonesia, peluang
bisnis inverter akan sangat menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan inverter merupakan
salah satu komponen yang sangat menentukan dalam menjaga stabilitas suplai listrik
dari PLTS.

 Combiner Box

Combiner Box merupakan alat yang berfungsi untuk menyatukan sambungan dari panel
surya yang nantinya akan dihubungkan dengan inverter. Biasanya didalam combiner
box terdapat sistem proteksi untuk menghindari solar panel atau inverter dari bahaya
arus hubung singkat. Saat ini belum ada industri di Indonesia yang membuat combiner
box khusus untuk pengembangan PLTS. Combiner box dapat menjadi bisnis komponen
PLTSs yang memiliki peluang sangat tinggi dan menjanjikan.

 SCADA

SCADA merupakan salah sistem yang cukup penting dalam komponen PLTS. Biasanya
tediri dari sistem pengontrol keamanan dan stasiun cuaca. Saat ini salah satu industri
yang paling siap dalam pengembangan sistem SCADA untuk PLTS adalah Syntek.
Kebutuhan yang tinggi dalam SCADA untuk PLTS tersebut menjadikan SCADA adalah
salah satu bisnis yang memiliki peluang tinggi untuk mendukung sistem operasi PLTS.

Anda mungkin juga menyukai