Manajemen
Proyek
Sistem
Informasi
Pokok Bahasan :
05
Fasilkom Sistem Informasi W181700012 Nurullah Husufa ST, MMSI
Abstract Kompetensi
Pengetahuan manajemen tim proyek diperlukan Mahasiswa mengetahui manajemen tim proyek
dalam pengembangan proyek TI.
Pembahasan
Memahami manajemen tim proyek
diantaranya :
Satu keputusan paling penting di manajemen proyek adalah memilih manajer proyek.
Manajer proyek biasanya ditugaskan pada proyek di tahap awal siklus hidup proyek,
tetapi pengganti dapat menggantikan pada tahap selanjutnya dari proyek. Manajer
proyek memiliki banyak peran. Satu, manajer proyek harus berperan manajerial fokus
pada perencanaan, mengatur dan mengendalikan. Manajer proyek, contoh,
bertanggung jawab mengembangkan rencana proyek, mengatur resource proyek, dan
mengawasi pelaksanaan dari rencana. Manajer proyek harus melakukan fungsi
administrative termasuk review kinerja, pelacakan proyek, dan pelaporan dan tanggung
jawab harian. Manajer proyek harus tahu kapan untuk beradaptasi atau merubah
rencana proyek dengan mempercepat aktivitas tertentu atau bertindak sebagai
pemecah masalah.
Kesuksesan proyek, bergantung tidak hanya pada tim proyek, tetapi juga kontribusi
dan dukungan semua stakeholder. Untuk itu,manajer proyek harus membangun dan
menjaga hubungan dengan stakeholder dengan berperan sebagai pimpinan. Sementara
peran manajerial fokus pada planning,organizing, dan controlling, peran pemimpin
berpusat untuk memberi motivasi dan mengarahkan proyek ke tujuan yang telah
ditentukan. Memilih manajer proyek harus memperhatikan latar belakang, pengetahuan,
kemampuan, dan kekuatan serta kelemahan. Atribut manajer proyek diantaranya :
Tugas penting lain manajer proyek adalah memilih dan menyusun tim proyek.
Penyusunan tim melibatkan perekrutan dan penunjukan orang ke tim proyek. Pemilihan
dilakukan untuk kemampuan teknikal dan non-teknikal, adalah keputusan yang akan
mempengaruhi hasil proyek. Tim proyek harus dipilih berdasarkan kemampuan berikut:
Technology skills – bergantung pada ciri proyek, anggota dengan kemampuan
teknologi tertentu.
Contoh : programmer, system analyst
Business/organization skills – Walaupun kemampuan teknologi penting pada proyek
TI, penting juga untuk memiliki individu dengan bidang pengetahuan, termasuk
pengetahuan atau mahir dengan bidang tertentu (contoh : perencana ganti rugi),
pengetahuan industri tertentu (contoh : kesehatan).
Interpersonal skills – kemampuan untuk berkomunikasi dengan anggota tim lain dan
stakeholder lain adalah kemampuan penting untuk anggota tim. Ini penting sekali
tidak hanya untuk anggota tim untuk memahami satu dengan lainnya, tetapi untuk
tim proyek untuk memahami kebutuhan proyek sponsor. Karakteristik lain termasuk
kreativitas, toleransi terhadap hal belum jelas, menerima perbedaan, fleksibel dalam
Ukuran atau scope proyek akan menentukan ukuran tim proyek. Walaupun tim kecil
memiliki potensi untuk mengerjakan cepat dan mengembangkan produk dalam waktu
dekat, tim lebih besar dapat memberikan pengetahuan lebih besar dan pandangan
berbeda, sayangnya, ada kecenderungan untuk tim lebih besar bekerja lebih lambat.
Satu solusi yang dapat dilakukan dengan membuat subgroup agar proyek lebih mudah
diatur dan untuk memfasilitasi komunikasi dan aksi.
Kinerja Tim
Tim proyek memiliki pengaruh langsung pada hasil proyek. Untuk itu, penting bahwa
kinerja tim mendapat perhatian penuh manajer proyek. Berikut tipe tim :
Work Groups
Real teams
Pada banyak kasus dimana beberapa individu harus menghasilkan produk kerja, tim
merupakan ide yang bagus. Katzenbach dan Smith, mendefiniskan tim sebagai :
Tantangan utama real teams adalah untuk mengembangkan tujuan kinerja dan
tujuan umum. Untuk tim proyek mengikuti metodologi proyek TI, butuh proyek MOV
yang telah ditetapkan dan disetujui. Selain itu, anggota tim belajar dari masing-masing
dan dari pengalaman tim proyek lain. John redding, tradisional tim cenderung :
Menerima latar belakang informasi apa adanya.
Tim menerima tantangan proyek saat pertama ditetapkan dan tidak menerima
tantangan tentang masalah atau peluang dan apa yang harus dikerjakan.
Pendekatan proyek secara linier
Proyek memiliki awal dan akhir, dan rencana proyek menggambarkan semua
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan anggaran,
tradisional tim cenderung fokus pada jadwal proyek, sehingga, dasar proyek sukses
pada penyelesaian proyek sesuai waktu dan anggaran.
Kehabisan solusi.
Karena tim fokus pada tantangan seperti ini diserahkan pada mereka, mereka tidak
terlalu memahamai tantangan dan memberikan solusi yang memberikan dampak
minimal bagi organisasi. Dengan kata lain, tim tidak fokus pada masalah
sesungguhnya atau peluang karena solusi sudah ditetapkan.
Sebaliknya, radical team sebagai tim yang mampu untuk mencapai akar isu atau
tantangan. Radical teams tidak menerima tantangan kinerja yang telah ditetapkan di
awal. Tujuan inti dari radical team adalah untuk bertanya dan menantang masalah atau
tantangan yang diterima di awal.
Terlalu sering tim menerima tantangan kinerja yang dibuat senior manajer, contoh,
tim mungkin diceritakan oleh senior manajer bahwa perusahaan kehilangan uang dan
untuk itu tim harus fokus untuk memotong biaya. Jika tim menerima ini, mereka akan
mengembangkan solusi bertujuan untuk penghematan. Jika tim menantang keadaan
yang ada, mereka mungkin menemukan alasan yang sebenarnya kenapa organisasi
kehilangan uang karena pelanggan pergi akibat layanan yang kurang bagus. Kalau saja
tim proyek memahami masalah sebenarnya pada kasus ini, solusinya untuk menghemat
Plan
Untuk membantu tim memahami masalah, tim harus berbagi pemahaman dari
masalah dan peluang. Pemahaman ini termasuk mendefinisikan apa yang berusaha
untuk dicapai dan bagaimana mencapainya.
Tim bisa berdiskusi apa yang mereka tahu (facts), apa yang mereka kira mereka
tahu (assumptions), dan apa yang mereka tidak tahu (questions to be answered).
Asumsi adalah ide, isu, atau konsep yang harus di uji (contoh, pengguna tidak akan
setuju dengan ini, manajemen senior tidak akan mengeluarkan uang).
Tabel 1., berisi catatan team learning setelah bertemu dengan proyek sponsor dan
mengamati gudang yang berisi facts, assumptions dan questions to be answered.
Facts berisi fakta setelah tim mengamati gudang, assumptions bertujuan untuk
memisahkan opini proyek sponsor dari fakta dan questions to be answered berisi
peluang yang bisa dicari jawabannya. Dari hasil ini, tim bisa membuat rencana dari
tindakan yang akan dilakukan. Tim akan menugaskan anggota nya untuk menguji
asumsi atau mencari jawaban dari pertanyaan, dokumentasikan siapa yang
melakukan apa dan kapan pada tool action plan seperti pada tabel 2.
Act
Kunci dari team learning adalah menjalankan tindakan yang ditetapkan pada action
plan. Untuk menguji asumsi, tim bisa mencoba menggunakan intuisi, pengalaman
atau mengumpulkan dan menganalisa data. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk
membenarkan atau tidak membenarkan asumsi dan jawaban dari pertanyaan tim.
Reflect dan learn
Manajer proyek bertanggung jawab untuk banyak hal. Sebagai tambahan untuk
memperoleh sumber daya manusia, proyek manajer juga harus fokus pada lingkungan
proyek. Lingkungan proyek tidak hanya berupa fisik dimana tim akan bekerja tetapi juga
budaya proyek. Lingkungan proyek termasuk :
Place to call home – tim proyek harus memiliki tempat untuk bertemu dan bekerja.
Jika tim proyek adalah individu organisasi, area kerja mungkin sudah tersedia.
Namun, konsultan sering tidak menemukan tempat tersedia, sehingga manajer
proyek harus memastikan bahwa tim memiliki tempat untuk bertemu sebagai tim
selama pengerjaan proyek.
Technology – Tim memerlukan dukungan teknologi, termasuk komputer, software
yang dibutuhkan, akses internet, email dan telepon. Sebagai tambahan, banyak tim
saat ini tersebar secara geografis. Teknologi membantu tim untuk bekerja sama
ketika mereka tidak dapat bertemu pada waktu dan tempat yang sama, collaboration
tool tidak hanya meningkatkan komunikasi, tetapi menambah kecepatan tim belajar