SKRIPSI
Oleh:
NIM: 1111101000094
2016 M / 1437 H
LEMBAR PERNYATAAN
i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
EPIDEMIOLOGI
ABSTRAK
ii
ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH
Epidemiology
ABSTRACT
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
vi
Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
2013-2014 : Staf Departemen Pengembangan Sumber
Daya Orang Epidemiologi Student
Association (ESA)
D. Pengalaman Kepanitiaan
2014 : Koordinator Perlengkapan Divisi Acara
Seminar Profesi Peminatan Epidemiologi
E. Pengalaman Penelitian
vii
2014 : Penyusunan Rencana Program
Penanggulangan Status Gizi Kurang dan Gizi
Buruk pada Balita di Kelurahan Bakti Jaya,
Muncul dan Keranggan, Kecamatan Setu
Kota Tangerang Selatan Tahun 2014
(Pendekatan One Health).
F. Pengalaman Kerja
viii
KATA PENGANTAR
Karakteristik Orang dan Waktu serta Dampaknya pada Remaja Putri SMA
dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015“ dapat diselesaikan dengan baik.
1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi
skripsi ini
kepada penulis
ix
9. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para responden
10. Begitu pula kepada seluruh kepala sekolah yang telah memberikan izin
tersebut.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan belum
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
Penulis
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ ix
xi
1.5.3. Manfaat Bagi Sekolah Menengah Atas ...................................................8
2.1. Dismenore..............................................................................................10
2.2.1.1. Usia..................................................................................................................... 15
xii
2.3.1. Gangguan Belajar ..................................................................................31
5.1.4.1. Usia..................................................................................................................... 53
xiii
5.1.4.3. Tingkat Stres ..................................................................................................... 54
5.2.1.1. Usia..................................................................................................................... 57
xiv
6.3.1. Usia ........................................................................................................69
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Prevalensi Kejadian Dismenore pada Remaja Putri SMA dan Sederajat
Tabel 5.2.Rata – Rata Lama Dismenore yang Dialami oleh Remaja Putri SMA
Tabel 5.3.Rata – Rata Usia Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat
Tabel 5.4.Tingkat Aktivitas Fisik pada Remaja Putri SMA dan Sederajat di
Tabel 5.5.Tingkat Stres pada Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat
Tabel 5.6.Indeks Massa Tubuh yang Dimiliki oleh Remaja Putri SMA dan
Tabel 5.7. Riwayat Dismenore pada Keluarga Remaja Putri SMA dan Sederajat di
Tabel 5.8.Rata – Rata Usia Menarche Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta
Tabel 5.9.Rata – Rata Lama Menstruasi yang Dialami oleh Remaja Putri SMA
xvi
Tabel 5.10.Rata – Rata Siklus Menstruasi pada Remaja Putri SMA dan Sederajat
Tabel 5.11.Dampak Kejadian Dismenore pada Remaja Putri SMA dan Sederajat
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1.Gejala Penyerta Dismenore pada Remaja Putri SMA dan Sederajat di
Grafik 5.2. Kejadian Dismenore Berdasarkan Usia pada Remaja Putri SMA dan
Grafik 5.3. Kejadian Dismenore Berdasarkan Tingkat Aktivitas Fisik pada Remaja
Grafik 5.5. Kejadian Dismenore Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Remaja
xviii
DAFTAR BAGAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
yang sangat penting. Masa remaja juga merupakan masa peralihan dari
terjadi karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma sehingga sel telur dan
seluruh jaringan yang terbentuk pada dinding rahim luruh dan keluar
(Adnan dan Kaseng, 2008). Menstruasi merupakan hal yang terjadi secara
rutin dengan adanya suatu siklus setiap bulan. Akan tetapi, saat menstruasi
keluhan umum yang dialami oleh remaja putri (Utami dkk, 2013). Angka
kejadian nyeri haid atau dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih
dari 50% perempuan dari setiap negara mengalami nyeri haid. Prevalensi
1
dilakukan di beberapa negara dengan tingkat prevalensi yang tinggi dan
cukup tinggi yaitu mencapai 65%. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh
yaitu sebesar 94% dan 94,4% (Al Kindi dan Al Bulushi, 2011; El Hameed
dkk, 2011).
55% dari jumlah perempuan usia produktif yang ada (Mulastin, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Novia dan Nunik (2008) di Desa Banjar
dismenore.
2
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya dismenore. Faktor
yang usia menarche-nya kurang dari 13 tahun. Penelitian Unsal dkk pun
bahwa remaja putri yang memiliki siklus mesntruasi tidak teratur memiliki
risiko 1,6 kali mengalami dismenore dibanding dengan remaja yang siklus
dismenore dialami oleh remaja dengan lama menstruasi lebih dari empat
hari. Penelitian Omidvar dan Begum (2012) pun mengamini hal tersebut.
3
Pada penelitian tersebut remaja yang memiliki lama mesntruasi 5-6 hari
Indeks Massa Tubuh (IMT) diketahui juga sebagai salah satu faktor
25,00). Hanya sebagian kecil saja yang memiliki IMT kurus dan kelebihan
berat badan. Namun pada penelitian ini, Charu dkk (2012) tidak
dismenore memiliki aktivitas fisik dengan intensitas lebih dari satu jam per
hari.
pada remaja putri. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa remaja putri
yang memiliki gejala stes memiliki risiko dua kali mengalami dismenore
daripada remaja putri yang tidak memiliki gejala stres (Faramarzi dan
kejadian dismenore pada remaja putri di rural mencapai 80,1% (El Gilany,
4
2005). Penelitian Avasarala dan Panchangam (2008) mendapatkan hasil
Dampak dari dismenore yang sering dialami oleh remaja putri antara lain
kurang lebih tiga hari (Sulastri, 2006). Bahkan Al Kindi dan Al Bulushi
nilai ujian nasional. Pada tahun 2015, hasil ujian siswa SMA dan sederajat
di Jakarta Barat menempati posisi kedua terbawah diantara lima kota yang
ada dengan nilai rata-rata yaitu 74,61 (Disdik DKI Jakarta, 2015). Selain
panjang jika dismenore tidak diatas dengan baik adalah dapat memicu
2015).
5
2013). Remaja putri usia 15-19 tahun merupakan masih dalam tahun-tahun
Jakarta berdasarkan hasil sensus tahun 2010 sebanyak 4.735.126 jiwa atau
49,3% (BPS, 2010). Hampir 10% dari populasi wanita merupakan remaja
usia 15-19 tahun (BPS, 2010). Di Jakarta Barat persentase remaja usia 15-
Jakarta Barat dan usia remaja (15-19) tahun merupakan usia yang rentan
dan waktu serta dampaknya pada remaja putri SMA dan sederajat di
Jakarta Barat.
hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada salah satu
hasil ujian nasional. Masih belum ada penelitian sejenis di Jakarta Barat
6
dan usia remaja (15-19) tahun merupakan usia yang rentan terhadap
Jakarta Barat.
orang dan waktu serta dampaknya pada remaja putri SMA dan
7
riwayat keluarga) pada remaja putri SMA dan sederajat di
Jakarta Barat.
remaja. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan
desain yang sama atau berbeda atau pada populasi yang berbeda.
8
peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam memberikan
Barat khususnya siswi kelas XI dan XII. Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Juli hingga Desember 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah
random sampling pada tingkat sekolah dan simple random sampling dalam
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square (taraf
signifikansi <0,05) dengan bantuan software epidata ver. 2.0 dan software
pengolah data.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dismenore
2.1.1. Pengertian Dismenore
pinggang dan paha. Nyeri ini dapat timbul tidak lama sebelum atau
10
contoh, pada penelitian yang dilakukan oleh Chongpengsuklert dkk
bahwa pegal dan sakit punggung sebagai gejala yang paling banyak
a. Dismenore ringan
b. Dismenore sedang
11
aktivitasnya (Manuaba, 1999). Jika menggunakan face pain
c. Dismenore berat
pain score, tingkatan ini berada pada skala 7-10 (Lepert, 2004).
12
2.1.3. Lama Nyeri Dismenore
3-4 hari dan lebih dari 4 hari (Alosaimi, 2014). Dalam penelitian
dismenore dengan durasi atau lama nyeri kurang dari 24 jam, yaitu
atau lebih.
13
i. Di bawah pengaruh progesteron selama fase luteal siklus
dewasa yang tidak menikah. Menurut Riyanto dalam Novia dan Nunik
(2008), tidak ada angka yang pasti mengenai jumlah penderita dismenore
penelitian yang dilakukan oleh Sianipar dkk (2009) pada siswi SMU di
14
2.2.1. Karakteristik Orang
2.2.1.1. Usia
(Hoetomo, 2005).
15
mendukung beberapa penelitian terdahulu yang tidak
16
a. Kegiatan ringan: kegiatan yang menyebabkan
cepat.
17
mempertahankan bentuk tubuh. Durasi yang
18
darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat
dkk, 2014).
19
Beberapa penelitian lain menemukan hal yang
aktivitas fisik dengan intensitas lebih dari satu jam per hari.
bentuk, yaitu:
20
3) Proses, yaitu suatu proses dari individu secara aktif
21
dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m),
22
dismenore. Hal itu dikarenanya jaringan lemak yang
23
menemukan adanya peningkatan risiko sebesar 2,63 kali
lainnya.
24
daerah perkotaan atau urban sedikit lebih rendah dari pada
2007).
25
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana
1997).
(Soewadi, 2007).
d. Menurut R. Bintarto
(Harwantiyoko, 1997).
26
cenderung menganggap ini adalah yang yang biasa
27
mengakibatkan menarche terjadi lebih dini, yaitu pada usia
28
untuk melaporkan terjadi dismenore dibanding dengan
dkk, 2014).
29
dismenore dialami oleh remaja yang memiliki durasi
menstruasi ≥5 hari.
normal, jika kurang dari 21 hari, terlalu cepat dan jika lebih
30
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara siklus
dicegah dengan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi
(Sheila, 2013).
dismenore 48,5% tidak hadir di dalam kelas dan 27,8% tidak hadir
31
dialami oleh responden, maka aktivitas belajarnya pun semakin
belajar.
32
2.4. Kerangka Teori
Gangguan
Belajar Karakteristik Orang Karakteristik Tempat Karakteristik Waktu
1. Usia Responden 1. Perkotaan / Urban 1. Usia Menarche
2. Aktivitas Fisik 2. Pedesaan / Rural 2. Siklus Menstruasi
3. Stres 3. Lama Menstruasi
4. Indeks Massa
Tubuh
5. Riwayat Keluarga
33
BAB III
terdapat beberapa variabel yang akan diteliti, antara lain usia responden,
aktivitas fisik, dan stres untuk karakteristik orang, usia menarche, lama
gangguan sosial.
bahwa tidak ada perbedaan kejadian dismenore di daerah urban dan rural.
Oleh karena itu, kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut:
Karakteristik Orang
Usia
Aktivitas Fisik
Stres
Dismenore
Indeks Massa Tubuh
Riwayat Keluarga
Karakteristik Waktu
Usia Menarche Gangguan Belajar
Lama Dismenore
Bagan 3.1. Kerangka Konsep
Siklus Menstruasi
34
Berdasarkan pada teori bahwa usia responden merupakan salah satu faktor
risiko terjadinya dismenore. Selain itu usia ini juga masih berkaitan dengan faktor
risiko yang lain yaitu usia menarche, karena berdasarkan pada teori dismenore
biasanya terjadi dua hingga tiga tahun pasca menarche. Sedangkan usia menarche
yang terlalu cepat ataupun lambat juga menjadi faktor risiko dismenore. Variabel
lain yang diteliti seperti aktivitas fisik, indeks massa tubuh, tingkat stres dan
Begitu pula dengan indeks massa tubuh yang terlalu kurus ataupun terlalu gemuk
yang dialami oleh remaja pun juga berhubungan dengan kejadian dismenore.
Selain itu variabel lain yang juga menjadi faktor risiko dari dismenore
adalah lama menstruasi dan siklus menstruasi yang dialami oleh remaja putri. Hal
ini sangat berkaitan dengan paparan prostaglandin ketika remaja putri menstruasi.
Semakin lama masa menstruasi yang dijalani, semakin sering pula terpapar
prostaglandin tersebut. Begitu pula dengan siklus menstruasi. Jika remaja putri
putri juga akan mengalami dampak lain khususnya dalam aktivitas belajar mereka.
Banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa remaja putri yang mengalami
35
1.2. Definisi Operasional
36
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Aktivitas Fisik Kegiatan fisik sehari-hari Self-reported Kuesioner 0. Rendah, jika skor < 600 Ordinal
meliputi berjalan, berlari, MET per minggu
bersepeda, olahraga dan lain- 1. Sedang, jika skor 600-2999
lain yang dilakukan sebelum MET per minggu
penelitian 2. Tinggi, jika aktivitas fisik
dilakukan ≥ 3000 MET per
minggu
(WHO, 2010)
Stres Tekanan atau gangguan yang Self-reported Kuesioner DASS 0. Stres ringan, jika skor total Ordinal
dialami oleh responden (Depression Anxiety 15-18
sehingga menghambat kegiatan and Stress Scale) 1. Stres sedang, jika skor
sehari-hari pada periode total 19-25
menstruasi sebelum penelitian 2. Stres berat, jika skor total
dilakukan 26-33
3. Stres sangat berat ≥ 34
()
Indeks Massa Tubuh Perbandingan antara berat Self-Reported Kuesioner 0. Sangat Kurus, jika IMT < Ordinal
badan (kg) dengan tinggi badan 17,50
(m2) yang dimiliki oleh 1. Kurus, jika IMT 17,50-
37
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
responden pada periode 18,49
mesntruasi sebelum penelitian 2. Normal, jika IMT 18,50 –
dilakukan 24,99
3. Gemuk, jika IMT 25,00 –
27,00
4. Obesitas, jika IMT >
27,00
()
Riwayat Keluarga Ada tidaknya anggota keluarga Self-reported kuesioner 0. Tidak Nominal
responden yang mengalami 1. Tidak Tahu
dismenore 2. Ya
Usia Menarche Usia responden saat pertama Self-reported kuesioner Tahun Rasio
kali mengalami menstruasi yang
dinyatakan dalam satuan tahun
Lama Menstruasi Rentang waktu menstruasi yang Self-reported Kuesioner 0. ≤ 4 hari Ordinal
biasa dialami oleh responden 1. 5-7 hari
dalam satu siklus menstruasi 2. > 7 hari
(Alosaimi, 2014)
38
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Siklus Menstruasi Rentang waktu antara satu Self-reported Kuesioner 0. < 21 hari Ordinal
menstruasi dengan menstruasi 1. 21-35 hari
berikutnya 2. > 35 hari
(Charu dkk, 2012)
Gangguan Belajar
39
3.3. Hipotesis
40
BAB IV
METODOLOGI
Jakarta Barat yang terpilih secara acak. Penelitian ini telah dilakukan pada
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI dan XII SMA dan
Jakarta Barat. Sedangkan sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak pada
tahun ajaran 2015-2016 belum tersedia dengan baik. Jumlah sampel dalam
penelitian ini dihitung dengan berdasarkan pada rumus besar sampel untuk
41
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus beda dua proporsi
sekolah menjadi delapan klaster berdasarkan jenis sekolah. Jenis sekolah yang
berjumlah kurang dari 50 sekolah, hanya diambil satu klaster. Sedangkan jenis
sekolah yang berjumlah lebih dari 50 sekolah, menjadi dua klaster. Jenis
sekolah tingkat SMA di Jakarta Barat terdiri atas SMA negeri (17 sekolah),
42
Aliyah swasta (9 sekolah), SMK negeri (9 sekolah) dan SMK swasta (103
Tabel 4.1
Alokasi Jumlah Siswi pada Sekolah Terpilih
Klaster Jenis Sekolah Nama Sekolah Jumlah
Siswi
1 SMA negeri SMA Negeri 84 Jakarta 291 siswi
SMA Islam Al Huda
2 361 siswi
SMA swasta Cengkareng, Jakarta
3 SMA Cengkareng Satu Jakarta 154 siswi
Madrasah
4 MAN 12 Jakarta 272 siswi
Aliyah negeri
Madrasah Madrasah Aliyah Annida Al-
5 118 siswi
Aliyah swasta Islamy
6 SMK negeri SMK Negeri 60 Jakarta 209 siswi
SMK Muhammadiyah 13
7 56 siswi
SMK swasta Jakarta
8 SMK Ad-Da’wah Jakarta 155 siswi
Total 1.616 siswi
sebanyak 1.616 siswi. Oleh karena itu, pemenuhan sampel pada masing-
43
Tabel 4.2
Alokasi Sampel Penelitian pada Masing-Masing Sekolah
No Nama Sekolah Jumlah
Sebaran Sampel
1 SMA Negeri 84 Jakarta 57
2 SMA Islam Al Huda Jakarta 71
3 SMA Cengkareng 1 Jakarta 30
4 MA Negeri 12 Jakarta 53
5 MA Annida Al-Islamy Jakarta 23
6 SMK Negeri 60 Jakarta 41
7 SMK Muhammadiyah 13 Jakarta 12
8 SMK Ad – Da’wah Jakarta 30
Total 317
negeri, MA swasta, SMK negeri dan SMK swasta. Setelah sekolah terpilih
44
SMA dan sederajat di
Jakarta Barat
SMA Negeri SMA Swasta MA Negeri MA Swasta SMK Negeri SMK Swasta
SMAN 84 SMA Al Huda SMA Cengkareng MAN 12 MA Annida Al SMKN 60 SMK SMK Ad-
Satu Islamy Muhammadiyah 13 Da’wah
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
XI XII XI XII XI XII XI XII XI XII XI XII XI XII XI XII
45
4.4. Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain data
b. Data sekunder
sekolah yang terpilih. Data tersebut berupa jumlah siswi pada setiap
c. Instrumen
bagian stres. Nilai Cronbach’s Alpha yang didapat adalah 0,861 dan r-
tabel 0,423. Karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari r-tabel
46
(0,423) kecuali pada pertanyaan e05, e08 dan e11. Sedangkan untuk
tersebut antara lain, c03, d03, d06, dan d09. Pada pertanyaan-
47
a) Rendah, jika aktivitas fisik < 600 MET minggu
48
IMT dalam penelitian ini dikategorisasikan sebagai berikut
kelengkapan jawabannya.
software epidata ver. 2.0. langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Data Editing
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya data yang kurang atau tidak
jelas yang diberikan oleh responden terkait setiap variabel yang diteliti.
Jika terdapat data yang kurang atau tidak jelas, peneliti akan
49
mengkoreksi dengan menghubungi responden. Oleh karena itu, nomor
2. Coding Data
baik itu nominal, ordinal maupun interval. Selain itu kode diberikan
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pengkodeaan Kuesioner
Pertanyaan Kode
Identitas Responden IR
Dismenore dan Keluhan Lainnya A
Riwayat Keluarga B
Status Menstruasi C
Aktivitas Fisik D
Tingkat Stres E
Indeks Massa Tubuh (IMT) F
Gangguan Belajar G
3. Entry Data
2.0.
4. Exporting Data
50
5. Cleaning Data
variabel yang diteliti. Selain itu juga dilakukan uji statistik untuk
pembuktian hipotesis adalah uji chi square, karena variabel yang diteliti
51
BAB V
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1
Prevalensi Kejadian Dismenore pada Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Kejadian Dismenore Frekuensi Persentase (%)
(n)
Tidak Nyeri 55 17,4
Nyeri Ringan 156 49,9
Nyeri Sedang 96 30,4
Nyeri Berat 9 2,8
Total 316 100,0
dialami oleh remaja putri SMA dan sederajat di Jakarta Barat yaitu
Tabel 5.2
Gejala Penyerta Dismenore pada Remaja Putri SMA dan Sederajat
di Jakarta Barat Tahun 2015 (n=261)
nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat
Gejala Penyerta
n % n % n %
mual 7 36.8% 12 63.2% 0 0.0%
muntah 2 66.7% 1 33.3% 0 0.0%
diare 5 71.4% 1 14.3% 1 14.3%
nyeri punggung 54 55.7% 41 42.3% 2 2.1%
pegal 112 59.6% 70 37.2% 6 3.2%
sakit kepala 10 33.3% 19 63.3% 1 3.3%
pusing 28 47.5% 28 47.5% 3 5.1%
pingsan 0 0.0% 2 100.0% 0 0.0%
lainnya 4 57.1% 3 42.9% 0 0.0%
Berdasarkan tabel 5.2 muntah, diare, nyeri punggung, pegal,
52
sakit kepala, pusing dan pingsan merupakan yang paling banyak
Tabel 5.3
Rata-Rata Lama Dismenore yang Dialami oleh Remaja Putri SMA
dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Mean ± SD Min-Maks 95% CI
Median
2,36 ± 1.31 hari 1–8 2,20 – 2,52
2 hari
n=261
Tabel 5.4
Rata-Rata Usia Remaja Putri SMA dan Sederajat di
Jakarta Barat Tahun 2015
Mean ± SD Min-Maks 95% CI
Median
16,64 ± 0.699 tahun 15 – 18 16,55 – 16,70
17,00 tahun
median 17 tahun.
Tabel 5.5
Tingkat Aktivitas Fisik pada Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Aktivitas Fisik Frekuensi (n) Presentase (%)
Ringan 88 27,8
Sedang 115 36,4
Berat 113 35,8
Total 316 100.0
53
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa remaja putri SMA
Tabel 5.6
Tingkat Stres pada Remaja Putri SMA dan Sederajat di
Jakarta Barat Tahun 2015
Tingkat Stres Frekuensi (n) Presentase (%)
Tidak Stres 84 26,6
Stres Ringan 56 17,7
Stres Sedang 114 36,1
Stres Berat 62 19,6
Total 316 100,0
sedang.
Tabel 5.7
Indeks Massa Tubuh yang Dimiliki oleh Remaja Putri SMA
dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Indeks Massa Tubuh Frekuensi (n) Presentase (%)
Kurus 79 25,0
Normal 210 66,5
Gemuk 14 4,4
Obesitas 13 4,1
Total 316 100,0
54
5.1.4.5. Riwayat Keluarga
Tabel 5.8
Riwayat Dismenore pada Keluarga Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Riwayat Keluarga Frekuensi (n) Presentase (%)
Ya 204 64,6
Tidak 43 13,6
Tidak Tahu 69 21,8
Total 316 100,0
Tabel 5.9
Rata-Rata Usia Menarche Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Mean ± SD Min-Maks 95% CI
Median
12,46 ± 1,18 tahun 7 – 16 12,33 – 12,59
12 tahun
Tabel 5.10
Rata-Rata Lama Menstruasi yang Dialami oleh Remaja
Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Mean ± SD Min-Maks 95% CI
Median
6,57 ± 1,30 hari 3 – 14 6,43 – 6,72
7,00 hari
55
sederajat di Jakarta Barat selama 6,57 ± 1,30 hari dan
Tabel 5.11
Rata-Rata Siklus Menstruasi pada Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Mean ± SD Min-Maks 95% CI
Median
27,27 ± 5,164 hari 14 – 60 26,70 – 27,84
28,00 hari
selama 28 hari.
Tabel 5.12
Dampak Kejadian Dismenore pada Remaja Putri SMA dan
Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
Gangguan Belajar Persentase
(%)
Ketidakhadiran saat KBM 9.5%
Ketidakhadiran saat ujian 2.7%
Tidak memperhatikan penjelasan guru 51,3%
Izin ke UKS 19,2%
Tidur di kelas 44,1%
Lainnya, 7,3%
Berdasarkan tabel 5.12, 51,3% remaja putri yang
untuk tidur di kelas saat KBM guna mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan.
56
5.2. Hasil Bivariat
5.2.1. Karakteristik Orang
5.2.1.1. Usia
Grafik 5.1
Kejadian Dismenore Berdasarkan Usia pada Remaja Putri
SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
57
5.2.1.2. Tingkat Aktivitas Fisik
Grafik 5.2
Kejadian Dismenore Berdasarkan Tingkat Aktivitas Fisik
pada Remaja Putri SMA dan Sederajat Di Jakarta Barat
Tahun 2015
sebesar 0,046. Hal ini dapat terlihat pada grafik 5.2 yang
58
5.2.1.3. Tingkat Stres
Grafik 5.3
Kejadian Dismenore Berdasarkan Tingkat Stres pada
Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun
2015
59
signifikan antara tingkat stres yang dirasakan oleh remaja
0,101.
Grafik 5.4
Kejadian Dismenore Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
pada Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat
Tahun 2015
60
antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore
Grafik 5.5
Kejadian Dismenore Berdasarkan Riwayat Keluarga pada
Remaja Putrid SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun
2015
61
dismenore. Hal ini karena nilai pvalue yang didapat
sebesar 0,000.
Grafik 5.6
Kejadian Dismenore Berdasarkan Usia Menarche Remaja
Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
62
5.2.2.2. Lama Menstruasi
Grafik 5.7
Kejadian Dismenore Berdasarkan Lama Menstruasi pada
Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun
2015
63
terdapat hubungan yang bermakna antara lama menstruasi
Grafik 5.8
Kejadian Dismenore Berdasarkan Siklus Menstruasi pada
Remaja Putri SMA dan Sederajat di Jakarta Barat Tahun 2015
64
ditunjukkan dengan nilai pvalue yang didapat sebesar
0,828.
65
BAB VI
PEMBAHASAN
kuesioner pada bagian IMT (kode F). Hal ini terjadi karena pada
terjadi pada perut bagian bawah yang menyebar ke pinggang dan paha.
66
Nyeri ini dapat timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan
dismenore pada remaja putri di Jakarta Barat sangat tinggi khususnya pada
penelitian lain pun ada juga yang menemukan bahwa dismenore ringan
nyeri ringan (Nurhidayati, 2007). Pada penelitian Asih (2013), pada siswi
Sirait dkk (2014), dari 85,9% siswi SMA yang mengalami dismenore,
yang menemukan bahwa nyeri sedang 41%, sedangkan nyeri ringan hanya
sebesar 27%. Hal serupa juga ditemukan oleh penelitian Gumanga dan
dismenore sedang. Okoro dkk (2013) juga menemukan hasil yang berbeda
67
Selain nyeri pada perut bagian bawah, biasanya remaja putri juga
yang paling sering dialami adalah kram pada perut. Gejala lain yang
umumnya dialami antara lain, mual, muntah, diare, nyeri punggung, pegal,
sakit kepala, pusing hingga pingsan (Okoro dkk, 2013). Gejala yang paling
banyak menyertai nyeri dismenore pada penelitian ini tidak jauh berbeda
yang dilakukan pada siswi SMA di Provinsi Khon Kaen, Thailand. Pada
penelitian tersebut, gejala seperti pegal dan sakit punggung menjadi yang
dan 63,7% mengalami sakit punggung pada saat dismenore. Akan tetapi
gejala lain yang juga tinggi dialami oleh responden, yaitu perubahan
perasaan (mood) sebesar 84,8% dan gejala inilah yang paling banyak
Banikarim dkk (2000) dan Hillen dkk (1999) juga menyatakan hal yang
serupa
pendarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun beratnya
68
haid. Lebih dari 50% responden yang mengalami dismenore merasakan
nyeri ≤2 hari pada penelitian ini. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan
pada penelitian Alosaimi (2014) bahwa lama dismenore yang dialami oleh
atau lama nyeri kurang dari 24 jam, yaitu sebesar 64,9%. Bahkan dalam
remaja selama 24 jam pertama saat menstruasi. Gagua dkk (2012) juga
69
Penelitian Al Kindi dan Al Bulushi (2011) dilakukan pada
70
risiko mengalami dismenore semakin besar. Responden yang
2005).
dan toleransi nyeri secara teori tidak diketahui dengan luas yang
71
Akan tetapi 4,4% remaja putri yang mengalami nyeri berat
dialami oleh remaja putri. Tetapi di lain pihak dapat dikatakan juga
Hal tersebut terlihat pada grafik 5.3 bahwa remaja putri yang
aktivitas fisik berat. Salah satu jenis aktvitas fisik yang cukup
secara teratur.
72
Beberapa penelitian terdahulu mendukung teori tersebut.
73
kesehatan fisik orang tersebut (National Safety, 2003). Pada
oleh remaja putri semakin besar pula presentase nyeri berat yang
74
tahun. Prihartanti (2010) juga menemukan korelasi sedang antara
jurnal atau buku atau menari (Muntari, 2010). Oleh karena itu,
75
6.3.4. Indeks Massa Tubuh
76,8% siswi memiliki status gizi normal dan 23,2% tidak normal.
tetapi jika dilihat pada grafik 5.5, remaja putri pada setiap
76
IMT dengan kejadian dismenore. Begitu pula dengan Charu dkk
Bulushi, 2011).
77
kejadian dismenore. Penelitian Okoro dkk (2013) pun mendukung
(Sirait dkk, 2014 dan Sylvia dan Lorraine, 2006). Sedangkan pada
nutrisi perlu dilakukan oleh remaja putri. Selain itu perlu juga
78
6.3.5. Riwayat Keluarga
riwayat keluarga.
79
dismenore. Hasil ini serupa dengan beberapa penelitian terdahulu.
80
putri perlu mendapatkan informasi dan pendidikan mengenai
usia 13-14 tahun. Akan tetapi, beberapa kasus dapat terjadi pada
cepat dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal, seperti
pola hidup dan status gizi (Santrock, 2003). Hasil penelitian ini
menemukan bahwa 50,3% ≤12 tahun, 42,1% usia 13-14 tahun dan
81
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja putri yang
Utara.
dismenore berat 4,34 kali dibanding dengan remaja putri yang usia
82
menarche normal. Penelitian yang dilakukan oleh Charu (2012),
menarche.
lebih dini akan memiliki IMT yang lebih tinggi, sedangkan remaja
putri yang matang terlambat memiliki IMT yang lebih kecil pada
83
oleh faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan pada umumnya.
(Charu, 2012).
umumnya.
tidak normal (>7 hari). Begitu pula dengan penelitian Sirait dkk
bahwa 57% responden memiliki lama menstruasi <7 hari dan 43%
84
Hasil penelitian ini juga serupa dengan beberapa penelitian
Hameed dkk (2011) pun menunjukkan hal yang serupa yaitu 51,2%
85
Medan, menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
hari.
menjadi berlebih (Utami dkk, 2013 dan Sirait dkk, 2014). Oleh
pada umumnya.
86
6.4.3. Siklus Menstruasi
hari), 19,5% tidak normal (kurang dari 25 hari atau lebih dari 32
normal.
pada remaja putri di Jakarta Barat. Hal ini sejalan dengan beberapa
87
dismenore. Penelitian yang dilakukan oleh El Gilany dkk (2005) di
30 hari (El Gilany dkk, 2005). Oleh karena itu, pihak sekolah dapat
remaja putri yang mengalami dismenore 48,5% tidak hadir di dalam kelas
dan 27,8% tidak hadir ketika ujian. Selain itu penelitian Charu (2012)
88
Hidayati (2010) ditemukan bahwa kejadian dismenore pada remaja putri
belajar dan tidur saat jam pelajaran ditemukan oleh Aziato dkk (2014).
89
BAB VII
7.1. Simpulan
dismenore
90
2) lama menstruasi memiliki median selama 7 hari. Tidak terdapat
dismenore.
7.2. Saran
akibat dismenore
kesehatan reproduksi.
91
DAFTAR PUSTAKA
Abdelmoty, Hatem., Youssef, dkk. 2015. Menstrual Pattern and Disorder among
Adnan dan Kaseng. 2008. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Widia
Utama.
Prawihardjo
Alosaimi, J.A. 2014. Saudi Intermediare School Girl’s Knowledge, Attitudes and
Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan.
Asih, Ade S.S. 2013. Analisis Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri
Siliwangi.
92
Avasarala dan Panchangam. 2008. Dysmenorrhoea in Different Settings: Are the
Biomed Central
Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010. www.bps.go.id.
CDC. 2011. The CDC Guide to Strategies to Increase Physical Activity in the
Community. Atlanta.
Vol. 4 No. 4.
93
Disdik DKI Jakarta. 2015. Ringkasan Hasil Ujian Nasional Tahun 2015 Provinsi
DKI Jakarta.
½.
El Hameed, N.A.A., Maher S. M. Nadia H.A. dan Eman R.A. 2011. Assessment
Med Journal.
Fauziyah, Iin Zuliyati. 2013. Efektivitas Teknik Effleurage dan Kompres Hangat
http://tumbuhkembanganakku.com/2012/11/04/gangguan-emosi-pada-
94
Gagua, Tinatin dkk. 2012. Primary Dysmenorrhea : Prevalence in Adolescent
Health; 25:40-5.
Medika.
Latthe dkk. 2006. Factor Predisposing Women to Chronic Pelvic Pain: Systematic
95
Manorek dkk. 2014. Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian Dismenore
Sam Ratulangi.
Manuaba. 2001. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetrik Ginekologi dan KB.
Jakarta: EGC.
Maruf, Fatai A. dkk. 2013. Physical Activity Level and Adiposity: Are They
Mulastin. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore Remaja Putri
Muntari. 2010. Hubungan Stres pada Remaja Usia 16-18 Tahun dengan Gangguan
Stikes NU.
Ahmad Yani.
96
Nurmalina R. 2011. Pencegahan dan Manajemen Obesitas Bandung: Elex Media
Komputindo.
Okoro, R.N., Maglwi H dan Okoro, G.O. 2013. Evaluation of Factor that Increase
8-13.
Poppy, K.D. 1998. Kamus Kedokteran Dorland Dyah , editor. Jakarta: EGC.
Saguni, F.C.A., Agnes Malianung dan Gresty Masi. 2013. Hubungan Dismenore
97
Seotjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.
Sumatera Utara.
Smeltzzer. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner dan Suddarth
Soewadi, dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Bekasi: Inter Plus.
98
Sylvia dan Lorraine. 2006. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Utami, A.N.R., Jumriani Ansar dan Dian Sidik. 2013. Faktor yang Berhubungan
Yogyakarta.
99
Lampiran 1
Dengan ini saya bersedia menjadi partisipan penelitian dan bersedia mengisi lembar kuesioner
yang telah disediakan dibawah ini dengan sadar tanpa paksaan.
Jakarta, _________ 2015
Peneliti, Partisipan,
( .......................................) ( .......................................)
100
BACALAH PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
IR. IDENTITAS RESPONDEN
Identitas responden diperlukan untuk menghindari pemberian kuesioner pada orang yang sama dan
untuk mengkonfirmasi ketika ada pertanyaan yang belum dijawab atau ada jawaban responden yang
kurang jelas.
IR1 Sekolah
IR2 Kelas
IR3 Jurusan/Program
IR4 Nama
IR5 No. Hp (Mohon diisi)
IR6 Tanggal Lahir Tanggal ____ Bulan __________ Tahun ______
IR7 Usia ___ Tahun
IR8 Alamat
101
A. DISMENORE DAN KELUHAN Diisi
Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda petugas
2. Berat, aktivitas sangat terganggu
dan obat yang diminum tidak
mempan
A5 Jika minum obat, obat apa yang 1. Feminax
Anda konsumsi? 2. Panadol
[ ]
3. Kiranti
4. ...................... (Sebutkan)
C. MENSTRUASI Diisi
Tuliskan jawaban Anda dengan menggunakan bilangan cacah petugas
C1. Pada usia berapa Anda pertama kali [ ]
_____ Tahun
menstruasi?
C2. Berapa lama biasanya Anda [ ]
_____ Hari
menstruasi?
C3. Berapakah rata-rata rentang antara
menstruasi ke menstruasi berikutnya [ ]
_____ Hari
(siklus menstruasi) yang biasa Anda
alami?
102
D. AKTIVITAS FISIK Diisi
Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang ada dan gunakan bilangan cacah tanpa petugas
rentang pada pertanyaan waktu
D2 Berapa hari Anda melakukan kegiatan tersebut _____ hari
[ ]
sebagai bagian dari aktivitas Anda dalam satu
minggu?
D3 Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk
[ ][ ]
melakukan aktivitas tersebut sehari-hari? _____ jam _______menit
103
E. STRES
Berikan tanda ceklis () pada pilihan jawaban Anda.
104
F. INDEKS MASSA TUBUH Diisi
Jawablah berdasarkan keadaan Anda sesuai periode menstruasi sebelumnya petugas
F1 Berapakah berat badan Anda? ________ Kg [ ]
F2 Berapakah tinggi badan Anda? ________ cm [ ]
[ ]
105
Lampiran 2
N %
Reliability Statistics
Cases Valid 21 100.0
a Cronbach's
Excluded 0 .0
Alpha N of Items
Total 21 100.0
.861 14
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
106
Lampiran 3
Hasil Penelitian
Statistics
ir07
N Valid 316
Missing 0
Mean 16.63
Median 17.00
Range 3
Minimum 15
Maximum 18
a01
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a04
ya Count 7 12 0 19
107
a022 * a04 Crosstabulation
a04
ya Count 2 1 0 3
a04
ya Count 5 1 1 7
a04
ya Count 54 41 2 97
108
a025 * a04 Crosstabulation
a04
a04
ya Count 10 19 1 30
a04
ya Count 28 28 3 59
109
a028 * a04 Crosstabulation
a04
ya Count 0 2 0 2
a04
ya Count 4 3 0 7
Statistics
a03
N Valid 261
Missing 55
Mean 2.36
Median 2.00
Range 7
Minimum 1
Maximum 8
110
katlmdis
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a04
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a051
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a052
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
111
Missing System 211 66.8
a053
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a054
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a04
112
Chi-Square Tests
b021
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b022
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
1 3 .9 1.5 100.0
b023
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
113
b024
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b025
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Missing 0 0 0
Range 9 11 46
Minimum 7 3 14
Maximum 16 14 60
Crosstab
a04
114
13-14 tahun Count 28 69 42 5 144
Chi-Square Tests
Crosstab
a04
Chi-Square Tests
115
Chi-Square Tests
Crosstab
a04
Chi-Square Tests
Crosstab
a04
116
aktiv aktivitas Count 20 51 16 1 88
ringan
% within aktiv 22.7% 58.0% 18.2% 1.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Crosstab
a04
117
Chi-Square Tests
Statistics
f02 f01
Missing 0 0
Crosstab
a04
kurus Count 5 32 16 1 54
gemuk Count 1 10 3 0 14
obesitas Count 1 7 3 2 13
118
Crosstab
a04
kurus Count 5 32 16 1 54
gemuk Count 1 10 3 0 14
obesitas Count 1 7 3 2 13
Chi-Square Tests
g01
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
119
g03
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
g051
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
g052
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
g053
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
120
g053
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
g054
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
121