A. JUDUL PENELITIAN
Sumberjambe
1.1 Lokasi
jember Secara administratif wilayah ini terdiri dari 9 Desa, Sampai dengan
59.623 jiwa ,Desa Sumberjambe : 6.481 jiwa Desa Rowosari : 4.905 jiwa
Desa Gunung malang : 7.994 jiwa Desa Cumedak : 6.714 jiwa Desa
6.657 jiwa Desa Pringgodani : 6.390 jiwa Desa Jambearum : 8.038 jiwa
1
2
pengamatan pada dua lokasi yaitu desa locus stunting, desa sumberpakem
yang sudah dilakukan program sekolah orang tua hebat dan desa plerean
B. IDENTIFIKASI
Sekarang)
2
3
E-mail Devif7550@gmail.com
Pekerjaan Perawat
Pendidikan D3 Keperawatan
Pendidikan Tertinggi : S2
Riwayat Pendidikan
Akademik
Education:
2012-2016 : Bachelor Of Nursing, Universitas dr. Soebandi,
Jember, East Java, Indonesia
4
5
C.PROTOKOL PENELITIAN
3.1 Ringkasan
Fenomena yang terjadi pada tahap tumbuh kembang anak adalah masalah
tahan tubuh yang buruk. bagian dari upaya yang dilakukan untuk
dengan pendidikan karakter cara pola asah, asuh, asih anak sehingga
asupan nutrisi bisa terpenuhi karena kokohnya pendirian dari seorang ibu
untuk tidak mengabaikan hal hal yang selama ini mereka anggap remeh,
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon match pairs
5
6
asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk,
Permanasari, 2021)
prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita Stunting akan memiliki
riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk.
tahun 2022. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Tahun 2022
6
7
stunting (pendek) yaitu 30,8 persen atau sekitar 7 juta balita (Kemenkes
Timur pada 2022, yakni mencapai 34,9%. Prevalensi Stunting Tahun 2022
kanak. Hal ini dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara
7
8
bagi orang tua dalam pemberian nutrisi anak Melalui pembelajaran yang
enjoi and fun, orang tua sebagai pendidikan pertama bagi anak dan
(Nindya, 2023)
Masalah etika penilitian yang harus di perhatikan antara lain sebagai berikut,
1. Informed Consent
8
9
mudah di hubungi.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
jamin kerahasiaannya.
E. KAJIAN PUSTAKA
dialami anak balita. Hal tersebut terjadi akibat kekurangan energi kronis
dipengaruhi dari keadaan ibu, masa janin, berat badan dan penyakit yang
9
10
pernah diderita saat balita. Masalah gizi lain tidak hanya berkaitan dengan
Berdasarkan (PMK, 2020), kategori status gizi balita antara lain sebagai berikut:
10
11
Bila grafik pertumbuhan anak berada di bawah garis merah, tandanya si Kecil
mengalami kurang gizi sedang hingga berat. Jika anak berada di zona ini,
Biasanya dokter akan bertanya seputar kebiasaan makan dan mengubah jadwal
makan si Kecil. Agar lebih jelas, orangtua bisa konsultasi pada dokter anak
subspesialis metabolik yang fokus terhadap kasus gizi kurang, gizi buruk,
Jika grafik pertumbuhan anak di KMS berada di area warna kuning, hal ini
orangtua hanya perlu membuat evaluasi pemberian makan pada si Kecil. Untuk
Bila grafik pertumbuhan terletak di warna hijau muda di atas garis kuning, si
Kecil memiliki berat badan cukup atau status gizi baik dan dikatakan normal.
11
12
Meski begitu, berat badan anak tetap perlu ditimbang dan diberikan makanan
umurnya.
Grafik KMS di atas warna hijau tua menunjukkan anak memiliki berat badan
yang lebih di atas normal Perlu diingat bahwa anak yang kelebihan berat badan
samping itu, orangtua juga perlu melihat perkembangan dan perubahan posisi
titik pada grafik di setiap bulan. Apakah naik atau turun, semakin menanjak,
atau malah menurun karena hal tersebut memiliki arti berbeda.Titik grafik
sejajar dengan bulan sebelumnya: berat badan sama dengan bulan lalu.Titik
bulan sebelumnya: berat badan anak turun. Berat badan turun sering terjadi
terutama bila anak mulai memasuki usia 6 bulan, ketika gigi sudah mulai
tumbuh. Ketika sedang tumbuh gigi, anak akan mengalami demam ringan dan
nafsu makan akan sedikit menurun. Jika anak tidak mengalami sakit, tetapi
dalam KMS, istilah naik atau tidak naik berat badan anak dilambangkan
dengan huruf N dan T. N yaitu untuk berat badan naik dan T untuk berat badan
tidak naik. Berat badan naik (N) artinya grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan
minimal (KBM) atau lebih. Berat badan tidak naik (T) artinya grafik berat
12
13
a. Asupan Makanan
kuantitas yang baik karena sumber makanan zat gizi makro dan zat
2015: 256).
b. Penyakit infeksi
13
14
2018: 281).
Bayi dengan berat lahir rendah adalah bayi yang dilahirkan dengan
rendah menjadi salah satu dari dampak dari ibu hamil yang
14
15
d. Genetik
a. Karakteristik Responden
15
16
2) Pengetahuan Ibu
16
17
4) Pendapatan Keluarga
5) Pola Asuh
17
18
6) Pelayanan Kesehatan
18
19
7) Sanitasi
19
20
2014: 65).
5. 3 Dampak Stunting
karena pelvis yang lebih kecil. Dampak lain berisiko akan melahirkan anak
dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Anak BBLR akan
cenderung lebih kecil saat tumbuh dewasa (Susanti & Citerawati, 2018:
dari pengindraan khususnya indera mata dan indera telinga yang sebagian
(Notoadmojo, 2012).
20
21
seperti dukungan dan faktor ekternal berupa sarana informasi dan keadaan
(Mubarak, 2011):
1. Pendidikan
2. Perkerjaan
3. Umur
21
22
4. Minat
Keinginan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal yang disukai
5. Pengalaman
juga akan baik begitu pula sebaliknya jika kebudayaan lingkungan buruk
7. Informasi
22
23
(Notoadmojo, 2012).
a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah
ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni
merupakan tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan untuk
mengukur orang yang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat
tahu terhadap objek tersebut, dan juga tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang
23
24
diketahuinya. Orang yang telah memahami objek dan materi harus dapat
yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga
bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkatan ini adalah jika
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada sebelumnya.
dimasyarakat.
24
25
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan di
ukur dari subjek atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur dan
jenis yaitu:
a. Pertanyaan subjektif
hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktuke waktu
b. Pertanyaan objektif
Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple choise), betul alah
5.5.1 Devinisi
Sekolah Orang Tua Hebat, atau biasa disebut dengan SOTH, adalah sekolah
terutama anak BALITA. Posisi PKK pada kegiatan ini adalah sebagai
25
26
26
27
BALITA
• Penyakit Infeksi
• BBLR
• Genetik
• Asupan Makanan
• Penyakit Infeksi
Pengetahuan
• BBLR
• Genetik
27
28
BALITA
Kejadian stunting
Keterangan
= Diukur
= Tidak diukur
F. KONDISI LAPANGAN
28
29
6.2 Fasilitas
keluarga balita)di desa tersebut jumlah peserta 100 0rang yang mempunyai
6.3 Demografis
29
30
G. DESAIN PENELITIAN
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan sekolah
orang tua hebat terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak stunting didesa
Sumberjambe
30
31
c. Menganalisa perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan sekolah orang tua
hebat terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak stunting didesa sumberjambe
7.2 Hipotesis
Hipotesis adalah penegasan tentang hubungan antara kedua variabel yang seharusnya
dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri dari suatu unit atau
bagian dari permasalahan (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini Hipotesis yang di dapat
adalah Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh penerapan sekolah orang tua hebat
Apakah terdapat pengaruh penerapan sekolah orang tua hebat terhadap pengetahuan ibu
Variabel adalah karakteristik yang diamati dan digunakan sebagai suatu fasilitas an dan
atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2017). Variabel dalam penelitian ini adalah:
7.4.1 Variabel Independent dalam penelitian ini adalah penerapan sekolah orang tua
hebat
7.4.2 Variabel Dependen dalam penelian ini adalah adalah pengetahuan ibu yang
31
32
32
33
variable dependen secara bersamaan dalam satu waktu atau hanya satu kali
pada satu saat (Nursalam, 2015). Setiap subjek penelitian hanya dilakukan
pengaruh penerapan sekolah orang tua hebat terhadap pengetahuan ibu yang
korelasi antara paparan atau faktor resiko dan akibat atau efek. Penelitian
amati dalam waktu yang bersamaan jadi tidak di perlukan adanya tindak
lanjut ( Syapitri et al, 2021). Penelitian ini akan melakukan penelitian tentang
pengaruh penerapan sekolah orang tua hebat terhadap pengetahuan ibu yang
7.6.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak stunting di
33
34
7.7 Metode
H. SAMPLING
8.1.1 Populasi
Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
peneliti untuk penelitian dan dari sana peneliti menarik kesimpulan hasil
penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak stunting di desa sumberjambe
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari responden yaitu orang yang
maupun lisan. Sumber data merupakan Subjek dari mana asal data
34
35
data primer dalam penelitian ini berasal dari kuesioner yang di berikan
kepada responden
lolos etik untuk mendapatkan ijin penelitian dari program studi Ilmu
35
36
Jember.
Prosedur teknis pada penelitian ini merupakan teknik pengambilan data primer
36
37
ulang terhadap isian pada kuesioner yang tidak lengkap, maka peneliti
8) Analisa data
9) Hasil
37
38
pekerjaan
8.1.2 Sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁ⅇ2
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Populasi
38
39
Jadi range sampel yang bisa diambil dari metode Slovin adalah antara 10-
N
2
1+ Ne
877
N= ( 0 ,1 ) ,2
1+ 877
N= 877
1+877(0.1)2
877
N = 1+ 8 ,77
877
N=
9 ,77
N= 89,7
Disesuaikan Oleh Peneliti Sample Dibulatkan Menjadi 100
jadi pada penelitian ini sampel yang diambil adalah 100 sampel. Teknik
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2019).
39
40
I. INTERVENSI
kegiatan dan edukasi kepada ibu yang memiliki anak stunting berupa
40
41
inervensi.
J. MONITORING PENELITIAN
K. PENGHENTIAN PENELITIAN
Penelitian ini akan dihentikan apabila penelitian ini sudah selesai atau
11.2 Alasan
melanjutkan atau secara tiba tiba responden mengundurkan diri dan apabila
41
42
12.2 Resiko
Tidak ada resiko dalam penelitian ini, tetapi peneliti tetap menyediakan
M. PENANGANAN KOMPLIKASI
13.1 Penanganan
Tidak ada penanganan serius dalam penelitian ini, tetapi peneliti tetap
N. MANFAAT
42
43
Orang tua balita atau responden dapat menjadikan hasil penelitian ini
didesa sumberjambe
O. JAMINAN KEBERLANJUTAN
15.1 Keberlanjutan
Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh orang tua balita sebagai
hebat (SHOT)
43
44
15.2 Modalitas
ini selesai
P. INFORMED CONSENT
Q. WALI
44
45
Dalam penelitian ini, Wali/Orang tua lah yang akan menerima informed
R. BUJUKAN
Sebagai tanda terima kasih peneliti kepada responden, maka peneliti akan
penelitian yang akan dilakukan dan juga manfaat yang akan diterima oleh
Hasil akhir dari penelitian ini akan diinformasikan kepada responden dan
S. PENJAGAAN KERAHASIAAN
45
46
informed consent kepada Wali/Orang tua, yang berisi tentang maksud dan
suatu variabel.
Relevan, karena dalam data penelitian ini digunakan sesuai dengan tujuan
T. RENCANA ANALISIS
46
47
Suatu data tidak akan memiliki makna jika tidak dianalisis. Menganalisis
data tidak hanya menginterpretasikan data yang sudah diolah. Hasil dari
a. Analisis Univariat
P= x 100%
N
Keterangan:
P= presentase
kategori
F=frekuensi
kategori
N=jumlah
responden
47
48
tabel frekuensi.
b. Analisis Bivariat
diteliti mempunyai pengaruh atau tidak. Pada penelitian ini tehnik analisa
Spearman karena tujuan dari penelitian ini untuk mencari hubungan antar
diteliti
U. MONITOR KEAMANAN
48
49
Tidak relevan karena penelitian ini bukan penelitian intervensi dan tidak
V. KONFLIK KEPENTINGAN
W. MANFAAT SOSIAL
dan peneliti akan memfasilitasi jika terjadi hal atau konsekuensi terkait hal
yang diteliti.
49
50
lainnya.
Y. PUBLIKASI
Jika dari penelitian ini menghasilkan riset yang negative dan tidak
bermanfaat bagi pihak yang terlibat dalam penelitian ini, maka peneliti tidak
akan mempublikasikannya.
Z. PENDANAAN
26.1 Pendanaan
melibatkan sponsor.
oleh Universitas dr. Soebandi dan akan mematuhi prinsip- prinsip yang
tertuang didalamnya.
50
51
Penelitian ini dijamin keaslian datanya dan apabila terdapat bukti adanya
51
52
DAFTAR PUSTAKA
104.
Alhamda, S., & Sriani, Y. (2015). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Deepublish.
Kecukupan Protein dan Zinc dengan Stunting pada Balita Usia 6-35 Bulan
617-626.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan
Zat Gizi dan Riwayat Pemberian Asi Ekslusif Pada BAlita Stunting dan
Departemen Kesehatan.
Hizni, A. J. (2016). Hizni, A., Julia, M., & Gamayanti, I.L., 2016. Status Stunted
52
53
Indonesia, 131-137.
Alfabeta.
Komunitas, 254-261.
Stunting pada Anak Balita Usia 12- 36 Bulan di Wilayah Krja Puskesmas
355.
Kabupaten Jember.
University Press.
53
54
Asuh Makan dan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan, 22- 29.
54