Tugas Makalah Bakteri
Tugas Makalah Bakteri
Disusun oleh :
NIM : 30112099
No. Absen : 13
Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel
sempurna disebut waktu generasi.Waktu generasi tidak selalu tetap,tetapi tergantung
factor-faktor dalam medium,spesies dan umur bakteri.
Bersifat menular
Melekat pada sel pejamu
Menginvasi sel dan jaringan sel pejamu
Menghasilkan toksin
Mampu menghindari system imun pejamu
BAKTERI-BAKTERI PATOGEN :
♣ MORFOLOGI :
Alpha hemolisis (α-hemolisis), jika di bawah koloni ada gelap kehijauan dari agar-
agar .Alpha hemolisis umumnya disebabkan oleh peroksida yang dihasilkan oleh
bakteri. Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans menampilkan
hemolisis alpha.
Beta hemolisis (β-hemolisis) menunjukkan zona jernih pada agar darah di sekitar
koloni bakteri. Hal ini disebabkan oleh lisis lengkap dari sel darah merah dalam
media. Daerah sekitar dan di bawah koloni terlihat transparan. Streptococcus
pyogenes serta beberapa strain beta hemolisis dan Staphylococcus aureus
menghasilkan beta hemolisis
♣ SIFAT BIAKAN :
- Konvek
- semi translucent
Tumbuh pada suhu kamar dan suhu badan (22C atau 37C)
♣ PATOGENITAS :
♣ DIAGNOSTIK LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
Hapusan tenggorok
Swab pus
Media CAS
SAMPEL PUS
Pewarnaan Gram
Coccus Gram (+)
Pewarnaan Gram
│
Berderet Bergerombol
Test Koagulase
Opthochin Test
IDENTIFIKASI
2. GENUS STAPHYLOCOCCUS
Yaitu bakteri berbentuk bulat dan bekelompok seperti buah anggur.Kuman ini
sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia.
♣ KLASIFIKASI STAPHYLOCOCCUS
♣ MORFOLOGI :
Menghasilkan Enterotoksin
♣ SIFAT BIAKAN :
- Koloni micrococcus tumbuh baik pada media agar pada suhu normal (22-
30 o C) 24 jam.
- Koloni halus,basah,menonjol,tepi bulat dan berwarna kuning jernih atau
putih atau kuning emas
- Dapat tumbuh pada lingkungan aerob/anaerob
- Produksi pigmen terlihat baik pada suasana aerob dan suhu rendah.Dalam
media kaldu yang berisi dextrose,sukrosa,maltosa,manitol akan terjadi
pemecahan menjadi asam tanpa gas.
♣ PATOGENITAS :
♣ DIAGNOSTIK LABORATORIUM :
Warna koloni : putih/kuning emas/kuning jeruk
Ukuran koloni : kecil cembung
Hemolisa : / / hemolisa
Pewarnaan Gram
Coccus Gram (+), Bergerombol
Test Koagulase
IDENTIFIKASI
1. GENUS NEISSERIA
PENYEBAB
♣ PATOGENITAS :
Agar Liventhal
Media Thayer-Martin
BAHAN PEMERIKSAAN :
Secret urethra
Konjungtiva / serviks
♣ MORFOLOGI :
Berbentuk diplococcus
Masing-masing coccus mempunyai diameter 0,8 mikron
Tidak bergerak, tidak berspora
Bentuk coccus menyerupai biji kopi
Pada koloni yang sudah tua atau yang sudah kontak dengan antibiotika,
kuman menggelembung
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ PATOGENITAS :
♣ DIAGNOSA LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAN :
Darah Swab tenggorok
Cairan cerebrospinalis Cairan petechiae
N. meningitidis + + -
N. gonorrhoe + - -
N. catharralis - - -
N. sisca + + +
♣ SKEMA PEMERIKSAAN NEISSERIA ♣
SAMPEL
↓ ↓ ↓
1. Test Oksidase
- tetra methyl para phenylen diamin dihydrochlorida 0,5-1%)
- (+) koloni tersangka , campur add rata
- Positif bila terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda
sampai merah lembayung.
2 Pewarnaan Gram
- biji kopi, tersusun berpasangan (diplococcic),
- berwarna merah,
- sifat gram negative.
↓
Biokimia reaksi (ink. 37C 24 jam)
↓
IDENTIFIKASI
II. BAKTERI BENTUK BATANG (BASIL)
1. CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAE
Genus : Corynebacterium
Penyakitnya : Diphtheria
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
Bersifat Aerob
Tumbuh pada media Loffler yang mengandung serum yang
dikoagulasikan dan media tellurit dengan koloni yang khas
(Media tellurit untuk memisahkan C.diphtheriae dari kuman
Corynebacterium lainnya)
PH pertumbuhan 7,2 – 7,8
Suhu pertumbuhan 15 - 48C
Ciri koloni C. diphteriae pada media CTBA :
o Warna koloni hitam, berkilau
o Sulit diambil
o Permukaan cembung
o Mereduksi tellurite
Ciri koloni C. diphteriae pada media Loeffler serum/ PAI :
o Warna koloni putih kekuningan/ kuning muda
o Ukuran kecil
o Smooth, basah
o Licin agak menonjol dan batas tak jelas
Bentuk pendek,tampak besar rata, keruh, kering, warna abu-abu kehitaman
dengan tepinya hitam
Bentuk panjang, tampak medium (sedang) ,konvek, mengkilat, basah,
hitam mengkilat
Bentuk batang, tampak kecil, rata, keruh, kering, bagian tengah hitam
dan tepinya kurang hitam
Reaksi biokimia :
Memecah karbohidrat menjadi asam tanpa gas , seperti table di bawah
Tipe Gravis + - + -
Tipe Mitis + - - +
Tipe Intermedius + - - -
Corynebacterium lain - + - -
♣ PATOGENITAS :
♣ DIAGNOSTIK LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
- Usap tenggorok
- Usap hidung
Loffler serum Sediaan langsung
Koloni : kelabu Neisser (+)
Tersangka (+)
Cystin : Sediaan Neisser
Koloni : hitam C. diphtheriae (+)
Loffle serum Serum bouillon
Biakan murni Biakan murni
Sifat biokimia :
C.dipht. grafis + + - - +
C.dipht. mitin - + - + +
C,dipht, intermedius - + - - +
C. xarosis - + + - -
Test Invitro : Test Invivo :
Test Elek - cara intraperitonial dengan marmut
- cara intrakutan dengan marmut
IDENTIFIKASI
2. GENUS CLOSTRIDIUM
KLINIS :
Species yang patogen membentuk toksin dan diantara toksin itu ada yang
bersifat sangat potensial ( penyebab kematian )
Sebagian bersifat saprofit, meragi karbohidrat menjadi asam dan gas dan
banyak pula yang bersifat PROTEOLITIK (merusak jaringan otot)
Clostridium yang anaerob tidak memproduksi enzim :
o Sitokhrom oksidase
o Katalase
o Peroksidase
Clostridium tersebar luas di alam, tanah dan saluran intestinal pada
manusia dan hewan, secara alami merupakan flora normal saluran usus.
♣ CLOSTRIDIUM YANG PATOGEN DIBAGI MENJADI :
A. CLOSTRIDIUM TETANI
Nama penyakit : TETANUS
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
Bersifat Anaerob
Pada media padat : bentuk koloni bagian tengahnya padat dan berumbai
ke samping
Pada media agar darah : mula-mula terlihat alfa hemolisa dan selang 2-
3 hari terlihat adanya beta hemolisa
Spora terbentuk dalam media setelah 3 hari
Media yang digunakan untuk membiakkan C. tetani mengandung reducing
agent (mengambil O2), misalnya :
o Thioglycolate broth
o Heart infusion broth
o Plat agar darah/ nutrient agar dalam anaerobic jar (suasan anaerob)
♣ PATOGENITAS :
Tempat masuknya kuman pada jaringan yang tidak utuh (rusak), misalnya
tali pusat, jahitan oprasi
Masa inkubasi sekitar 3-5 hari,kadang-kadang dalam beberapa hari sampai
berminggu-minggu.Makin cepat masa inkubasinya makin jelek
prognosanya
Kuman yang masuk adalah bentuk spora C. tetani bekerja sama dengan
kuman aerob, sehingga bentuk spora Clostridium berubah menjadi bentuk
vegetatif yang mengahsilkan eksotoksin
C. tetani tidak bersifat invasi, karena kuman tetap tinggal pada jaringan
yang luka tetapi eksotoksinnya yang menyebar
♣ GEJALA KLINIK :
♣ DIAGNOSA LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
SAMPEL PUS
Pewarnaan Gram dan Pewarnaan Tahan Asam
Batang gram (+), ZN (-)
IDENTIFIKASI
B. CLOSTRIDIUM BOTULINUM
yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan atau mabuk makanan
oleh bakteri
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ REAKSI BIOKIMIA :
Toksin botulinum adalah racun yang paling ampuh yang menyerang urat
saraf, menyebabkan kelumpuhan pada pernafasan
Cara kerja toksin ini adalah menghambat pembebasan asetilkolin oleh
serabut saraf ketika impuls saraf lewat disepanjang saraf perifer, ini
akibatnya terikatnya toksin pada bagian ujung saraf eferen (yang
membawa impuls dari susunan saraf pusat ke suatu efektor)
Penyebab paling umum adalah makanan basa yang dibumbui ,diasap,
dikemas- vakum atau dikalengkan yang dimakan tanpa dimasak dahulu
♣ GEJALA KLINIS :
♣ DIAGNOSIS LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
serum penderita
faeces penderita
Media Thioglycolate
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
Tumbuh baik dalam suasana anaerob atau dapat tumbuh pada suasana
kurang anaerob, berbeda dengan spesies Clostridium lainnya.
Dalam media ber pH netral atau sedikit alkalis membentuk spora
SENTRAL
Pada media yang mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi tidak
akan membentuk spora (dalam tubuh hewan)
♣ REAKSI BIOKIMIA :
♣ PATOGENITAS :
♣ GAMBARAN KLINIS :
♣ DIAGNOSA LABORATORIUM :
BAHAN :
o Sediaan eksudat dari penderita gas gangren (dari luka, nanah, dan
jaringan)
♣ GAMBARAN KLINIS :
A. BACILLUS ANTHRACIS
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ DIAGNOSTIK LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
- Media semisolid
♣ SKEMA IDENTIFIKASI BACILLUS ANTHRAXIS ♣
SAMPEL
Pewarnaan Gram
Anaerob
A. MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
♣ MORFOLOGI
Berbentuk batang, ramping, lurus atau agak membengkok ujung membulat
Berukuran lebar 0,2-0,5 mikron dan panjang 1-4 mikron
Kuman ini bersifat tahan asam
Tidak bergerak, tidak berspora, tidak berselubung
Pada pewarnaan Ziehl-Neelsen terlihat batang warna merah dengan l;atar
belakang biru
Kuman bersifat tahan asam, Gram (+)
KETERANGAN GAMBAR :
Mycobacterium tuberculosis (panah) pada spesimen sputum yang telah
diproses dan diwarnai dengan pewarnaan Ziehl Neelsen.Mycobacterium
tuberculosis berwarna merah dengan latar belakang biru.
KETERANGAN GAMBAR :
♣ SIFAT BIAKAN :
Infeksi terjadi melalui debu atau titik cairan (droplet) yang mengandung
kuman tuberculosis dan masuk ke jalan nafas
Pleurisi (peradangan selaput paru-paru), disertai batuk, demam di siang
hari, rasa lelah, turunnya berat badan
Setelah terhisap masuk tubuh, membentuk luka kecil, luka sembuh
membentuk tuberkel kecil, ini seterusnya dihuni oleh Basillus tuberculosis
Penyakit timbul setelah kuman menetap dan berkembangbiak dalam
paru-paru atau kelenjar getah bening
Perkembangan penyakit tergantung pada :
o Dosis kuman yang masuk
o Daya tahan dan hipersensitivitas hospes
♣ DIAGNOSIS LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :
- sputum
- cucian lambung
♣ MORFOLOGI :
Bentuk batang lurus atau sedikit membengkok,langsing
Kebanyakan kedua ujungnya tumpul
Berukuran 1-7 x 0,3 x 0,5 mikron
Bersifat tahan asam
Susunannya tunggal/ bergerombol/ berkelompok
Kadang terdapat granula
Gram (+)
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ GAMBARAN KLINIS :
SAMPEL
Ziehl-Neelsen (+)
Aerob
Identifikasi Mycobacterium
B. BATANG GRAM (-)
A. FAMILI ENTEROBACTERIACEAE
1. Enterobacter
2. Escherichia coli
3. Shigella
4. Salmonella
5. Klebsiella
6. Proteus
7. Pseudomonas
8. Vibrio cholerae
9. Yersinia
1. ENTEROBACTER
♣ MORFOLOGI :
Eterobacteriaceae berukuran 0,5-3,0 mikron
Gram (-)
Bentuk batang
Tidak berspora dan bergerak dengan flagel, missal pada famili
Pseudomonadaceae dan Vibrioceae
Dinding sel Enterobacteriaceae terdiri dari mureins, lipoprotein,
phospolipid, proten dan lipopolisakarida dalam beberapa lapisan
♣ SIFAT BIAKAN :
Pada media selektif atau media differensial, missal agar darah, agar
Enterobacteriaceae tampak Smooth, abu-abu, koloni basah, Hemolisa
terjadi pada jenis beta dan bersifat motil
Pada biakan media Bouillon bakteri enteric tersebut tumbuh keruh merata
♣ PATOGENITAS :
Menyebabkan sebagian besar infeksi Enterobacter
Menyebabkan serangkaian luas infeksi nosokomial seperti :
o Pneomonia
o Infeksi saluran kemih
o Infeksi luka
o Dan infeksi yang diperantai alat
2. ESCHERICHIA COLI
♣ MORFOLOGI :
(S)mooth,
(M)ucoid
(R)ough
Dan yang paling bersifat patogen yaitu koloni S
♣ PATOGENITAS :
Bakteri ini banyak didapatkan di usus bagian ileococal dan makin ke arah
proximal dan distal, jumlahnya makin menurun sebagai habitatnya adalah
tractus digestifus dari manusia, binatang tanah, sampah dan air
BAHAN PEMERIKSAAN :
* Feses penderita
Media Bouillon
Mac Conkey EMB
IDENTIFIKASI
1. SHIGELLA
♣ MORFOLOGI :
Kuman berbentuk batang ukuran 0,5 -0,7 M X 2-3 M
Bersifat Gram (-)
Tidak berspora, tidak memiliki flagel, tidak berselubung
Hasil pengamatan pada pewarnaan Gram
o Bentuk : Batang
o Warna : Merah
o Susunan : Menyebar
o Sifat : Gram (-)
♣ PATOGENITAS :
Daya Invasive
o Kuman menembus ke dalam lapisan sel epitel di permukaan
mukosa usus memperbanyak diri reaksi tubuh terjadi
peradangan mengelupasnya lapisan tersebut tukak
Shigella spesies adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenal
sebagai agen penyebab penyakit DISENTRI BASILLER atau
SHIGELLOSIS yang merupakan infeksi usus akut yang dapat sembuh
sendiri
3 bentuk diare yang ditimbulkan Shigella :
o Disentri Klasik : - Tinja lembek
o Darah (+), Mukus (+), Pus (+)
o Watery diarrhea dan kombinasi kedua-duanya
Shigella dysentriae membentuk endotoksin dan exotoksin (neurotoksin)
Menyebabkan feses encer dan mengandung lendir dan darah setelah
pembuangan air besar pertama
Biasanya terdapat nyeri yang hebat (tenesmus)
Tetapi pada anak-anak kecil kadangkala menyebabkan kematian
disebabkan dehidrasi dan asidosis
Masa inkubasi 2-4 hari, lebih lama 1 minggu
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ DIAGNOSIS LABORATORIUM
BAHAN PEMERIKSAAN :
Bercak lendir
Fermentasi : Laktosa (-) Reduksi tellurite (-) Reduksi Bismuth Sulfit (-)
Pewarnaan Gram
IDENTIFIKASI
2. SALMONELLA
Bentuk batang pendek gemuk dengan diameter 0,5 – 0,8 mikron dan
panjang 1-3 mikron
Bergerak dengan Flagella peritrika ( kecuali S. pullorum dan S.
gallinarum)
Tidak membentuk spora
Tidak berkapsul
Bersifat Gram (-)
Pada Pewarnaan Gram
o Bentuk : Batang
o Susunan : Menyebar
o Warna : Merah
o Sifat : Gram (-)
♣ PATOGENITAS :
BAHAN PEMERIKSAAN :
Pewarnaan Gram
IDENTIFIKASI
♣ MORFOLOGI
♣ PATOGENITAS :
Menyebabkan :
o Lobar pneumoniae
o UTI (Urinary Tract Infection)
o Sepsis
o Infeksi rongga hidung
♣ SIFAT BIAKAN :
BAHAN :
Sputum Darah
Urine
SAMPEL
Mac Conkey Eosin Methylen Blue
Koloni : Besar Koloni : Besar
Pewarnaan Gram
- Maltosa (+) -
Urea : (+)
Motility : (-)
IDENTIFIKASI
IMVIC : - - + +
4. PROTEUS
♣ MORFOLOGI :
♣ PATOGENITAS :
Terdapat di alam bebas seperti air, tanah, sampah, dan tinja (Proteus
vulgaris)
Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan menyebabkan
bakteremia, pneumonia, dan lesi local pada penderita yang lemah atau
pada penderita yang menerima infus intravena
Proteus mirabilis menyebabkan infeksi saluran kemih
Proteus morgani dan Proteus vulgaris dapat menyebabkan INFEKSI
NOSOKOMIAL
Proteus morgani menyebabkan DIARRHAE pada anak-anak terutama di
musim panas
Spesies Proteus menghasilkan UREASE, yang mengakibatkan
HIDROLISIN UREA yang cepat pada saluran kemih sehingga urine
bersifat basa
Menyebabkan Tract Infection pada penderita bakteriuris kronis
Menyebabkan sepsis
Menyebabkan OMP (congek)
Menyebabkan luka-luka kulit superficial
♣ SIFAT BIAKAN :
BAHAN PEMERIKSAAN :
Darah Urine
SAMPEL
Koloni : Halus
Warna : Jernih
Swarming
Manosa : (-) (Urea beri hasil (+) dlm waktu 4-6 jam)
IDENTIFIKASI
IMVIC : VV–V
5. PSEUDOMONAS
♣ MORFOLOGI :
♣ SIFAT BIAKAN :
BAHAN PEMERIKSAAN :
SAMPEL
Pewarnaan Gram
Manosa : (-)
IDENTIFIFKASI
IMVIC : - - - V
6. VIBRIO CHOLERA (VIBRIO COMA)
♣ MORFOLOGI :
Berbentuk batang bengkok bila diisolir dari feces penderita atau dari
biakan yang masih muda dan dari biakan sudah tua berbentuk batang lurus
Ukuran 1-3 x 0,4 – 0,6 mikron
Bergerak dengan flagella peritrik, tidak berspora, tidak berselubung
Bersifat Gram (-)
♣ PATOGENITAS :
Meragi sukrosa, glukosa, manitol menjadi asam tanpa gas dan laktosa
diragikan lambat
♣ DIAGNOSTIK LABORATORIUM
BAHAN PEMERIKSAAN :
Soda agar
Biokimia Reaksi
♣ SKEMA PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERAE ♣
SAMPEL
Mac Conkey TCBS Soda Agar
Pewarnaan Gram
Negatif Positif
String test (dari TCBS) KIA
Lereng : Alkalis
Dasar : Acid
KIA Non Vibrio Gas : (-)
Dasar : Acid
Gas : (-) Biokimia Reaksi
Biokimia Reaksi Test Aglutinasi
Test Aglutinasi IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI
IMVIC : + + - -
1. TREPONEMA PALLIDA
♣ MORFOLOGI :
Berbentuk spiral dengan lekukan sebanyak 4-14 yang teratur dan berjarak
1 mikron satu sama lainnya
Berukuran panjang 5-20 x 0,2 – 0,4 mikron
Bergerak aktif dan mempunyai 3 macam gerakan :
o Gerakan menggelombang (undulasi)
o Gerakan seperti pembuka botol (cork-screw)
o Gerakan maju mundur
Pada mikroskop electron akan tampak diantara dinding sel kuman dan
membran sitoplasma terdapat beberapa filamen aksial
Treponema pallida berkembang biak dengan cara BINARY FISION di
tengah badan kuman
♣ SIFAT BIAKAN :
♣ DIAGNOSA LABORATORIUM :
BAHAN PEMERIKSAAN :