Anda di halaman 1dari 9

KEUANGAN INTERNASIONAL

EKSPOSUR TRANSAKSI

Disusun Oleh :

Selly Febrianti 0810320386


Dwi Tika Rahayu 0810320234
Niki Lorini 0810323151

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011
EKSPOSUR TRANSAKSI

Dalam kajian resiko valas, seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan
kurs valas secara umum disebut eksposur. Eksposur transaksi, yang berasal dari kemungkinan
diperolehnya keuntungan atau kerugian usaha akibat transaksi yang terlanjur menggunakan mata
uang asing sebagai denominasi. Dengan kata lain, eksposur transaksi merupakan resiko
terganggunya aliran kas perusahaan di masa mendatang akibat fluktuasi kurs valas. Eksposur
transaksi mengukur perubaha nilai kewajiban finansial yang terjadi sebelum ada perubahan kurs
valas. Pusat perhatian adalah pada perubahan aliran kas dari akibat kontral yang telah
ditangdatangani.

Eksposur transaksi menitikberatkan pada perubahan yang tidak dihjarapkan dalam aliran
kas di masa mendatang pada horizon waktu yang lebih pendek disbanding eksposur ekonomi.
Eksposur transaksi mengukur keuntungan ataupun kerugian akibat adanya kewajiban financial
yang syarat – syaratnya dinyatakan dalam valuta asing.

Eksposur transaksi ini timbul karena:

1. Pembelian atau penjualan barang/ jasa secara kredit, di mana harganya dinyatakan dalam
valas
2. Peminjaman atau pemberian pinjaman dana dimana pembayaran bunga dan cicilan utang
dibuat dalam mata uang asing.
3. Menjadi suatu kelompok kontrak forward yang tidak jadi
4. Memperoleh aktiva ataupun mendatangkan kewajiban yang didenominasi dalam valas

Eksposur transaksi paling umum muncul adalah bila suatu perusahaan memiliki aktiva atau
pasiva yang didenominasi dalam mata uang asing.

Suatu eksposur transaksi tercipta pertama kali ketika penjual mengkutip suatu kurs valas
kepada pembeli potensial. Kutipan tersebut dapat dilakukan secara verbal lewat telepon atau
dalam bentuk tertulis, atau bahkan dalam daftar kurs yang tertulis. Dengan dilakukannya
pesanan, eksposur potensial yang tercipta pada saat kutipan kini berubah menjadi eksposur
transaksi yang signifikan bagi penjual. Eksposur transaksi akan terus muncul sampai pembayaran
yang sebenarnya diterima oleh si penjual.

MENGIDENTIFIKASI NET TRANSACTION EXPOSURE


Bila eksposur transaksi benar – benar ada maka perusahaan menghadapi tiga tugas utama:

1. Perusahaan harus mengidentifikasi derajat eksposur transaksi


2. Perusagaan harus memutuskan apakah perlu atau tidak menghilangkan (gedging)
eksposur ini
3. Bila perusahaan memutuskan untuk melenyapkan sebagian atau seluruh eksposur ini,
perusahaan harus memilih teknik lindung nilai yang tersedia

Sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan hedging atau tidak, ia mau tidak mau
harus mengidentifikasi masing – masing eksposur transaksi bersih pada setiap mata uang. Istilah
bersih mengacu pada konsolidasi semua lairan kas masuk dan keluar yang diharapkan pada
kurun awktu dan dalam mata uang tertentu.

Untuk mengetahui eksposur bersih pada setiap mata uang pada semua cabang
eprusahaan, TNC pertama – tama harus mengidentifikasi posisi masing – masing cabangnya
intuk seluruh mata uang yang digunakan. Table dibawah memperlihatkan suatu contoh kasus
TNC yang memiliki 4 cabang di London,. Munich, Paris, Toronto dan melakukan transaksi
dalam 4 amta uang. Posisi pada mata uang 1 dimana dua cabang memiliki aliran masuk bersih,
sedang dua cabang lain mempunyau aliran keluar bersih. Berdasarkan laporan konsolidasi, TNC
tersebut mengharapkan aliran masuk bersih sebesar 20.000 unit dalam mata uang 1. Setiap
konsolidasi aliran masuk bersih dihitung dengan akuntansi posisi semua cabang.

cabang Posisi bersih pada setiap mata uang yang diukur dalam mata uang
perusahaan induk (dalam 1000 unit)
Mata uang 1 Mata uang 2 Mata uang 3 Mata uang 4
London + 100 - 60 - 80 - 30
Munich - 50 - 30 + 50 - 20
Patis - 60 - 50 +70 +100
Toronto + 30 + 70 - 10 - 50
Konsolidasi + 20 - 70 + 30 +0
eksposur bersih
untuk setiap mata
uang

TEKNIK MENGATASI EKSPOSUR TRANSAKSI


Eksposur transaksi dapat diatsai dengan dua cara:

1. Dengan teknik kontraktual: yaitu dengan menggunakan hedging di pasar forward, futures,
uang , dan opsi, termasuk berbagai persetujuan swap baik berupa back to back loan, swap
mata uang maupun kredit swap.

2. Dengan menerapkan strategi operasi, termasuk di dalamnya dan lags dalam pembayran
dan penagihan.

Teknik-Teknik Menghilangkan Exposure Transaksi

Bila perusahaan memutuskan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh eksposur


transaksinya, teknik yang dapat digunakan adalah :

1. Forward market hedge : perusahaan yang berada dalam posisi long akan menjual valas
forward, sementara perusahaan pada posisi short akan membeli forward tersebut. Dengan
cara ini, perusahaan dapat mematok nilai dolar dari aliran kas valas. Sebagai ilustrasi,
misalkan kurs spot deutsche mark adalah DM 1 = $ 0,40 dan kurs forward satu tahun
adalah DM 1 = $ 0,3828. Maka penjualan forward sebesar DM 25 juta untuk satu tahun
penyerahan akan menghasilkan $9, 57 juta, berapapun kurs spot pada tgl 31 Desember.

Kurs Spot Nilai piutang awal+L/R dalam kontrak forward=Total aliran kas

DM 1 = $ 0,40 $ 10.000.000 ($ 430.000) $ 9.570.000

DM 1 = $ 0,3828. $ 9.570.000 0 $ 9.570.000

DM 1 = $ 0,36. $ 9.000.000 $ 570.000 $ 9.570.000

2. Money Market Hedge : melalui kegiatan meminjam dan sekaligus meminjamkan dalam
dua nata uang berbeda, dengan tujuan mengunci nilai dolar dari aliran kas valas di masa
mendatang

3. Risk Shifting : memindahkan risiko dapat dilakukan dengan mencoba mengekspor dalam
mata uang yang emnguat nilainya dan mengimpor dalam mata uang yang nilainya
melemah
4. Pricing decisions : mengkonversi antara harga valas dan harga dolar dengan
menggunakan kurs forward, bukan kurs spot. Bila harga dolar cukup tinggi eksportir
sebaiknyamengikuti dengan melakukan penjualan. Sebaliknya bila harga dolar dalam
impor cukup rendah importer sebaiknya mengikuti dengan melakukan pembelian. Harga
valas merupakan rata – rata tertimbang dengan dari kurs forward untuk penuerahan pada
tanggal tersebut.

5. Exposure netting: menghilangkan eksposur dalam satu mata uang dengan eksposur
dalam mata uang yang sama atau mata uang yang lain, sedemikian rupa sehingga laba/
rugi dalam kedua posisi mata uang akan dapat saling meniadakan eksposur satu sama lain

6. Currency risk sharing : membagi risiko mata uang dapat dilakukan dengan
mengembangkan kontrak customized hedge yang melekat pada transaksi perdagangan.
Kontrak ini berbentuk klausul penyesuaian harga dimana harga dasar disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan kurs tertentu.

7. Foreign currency options : Bila jumlah aliran kas keluar dari valas tidak diketahui,
maka sebaiknya membeli currency forward, namun bila jumlah tersebut diketahui,
sebaiknya beli call option pada mata uang tersebut. Bila jumlah aliran kas masuk dari
valas diketahui, sebaiknya jual currency forward, namun bila jumlah tersebut tidak
diketahui, sebaiknya beli put option pada mata uang tersebut.

Meng-hedge exposure transaksi jangka panjang

Sejumlah perusahaan multinasional yang memiliki arus kas valuta asing beberapa tahun
dari sekarang dapat menggunakan hedging jangka panjang. Sebagai contoh, Disney Company
telah meng-hedge arus kas yen jepang yang akan dikembalikan ke AS (dari japan Disney) untuk
20 tahun ke depan. Eastman kodak company dan General Electric company memasukkan
manajemen nilai tukar mereka ke dalam perencanaan korporasi jangka panjang. jd,dibutuhkan
teknik-teknik untuk meng-hedge exposure nilai tukar jangka panjang.

Bagi perusahaan-perusahaan yang bisa mengestimasi secara akurat hutang atau piutang
valuta asing yang akan muncul beberapa tahun dari sekarang ada 3 teknik yang sering di pakai
untuk meng-hedge exposure transaksi jangka panjang semacam itu:
 Kontrak forward jangka panjang

Sampai akhir-akhir ini kontrak forward jangka panjang atau long forward, jarang
digunakan. Dewasa ini, long forward sangat populer. Sebagian besar bank internasional
besar secara rutin mengkuotasikan kurs forward berjangka waktu hingga 5 tahun untuk
pound inggris,dolar kanada, mark jerman, dan franc swiss. Long forward sangat menarik
bagi perusahaan-perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor
bernilai tetap jangka panjang dan ingin melindungi arus kas mereka dari pergerakan nilai
tukar.
Sama seperti kontrak forward jangka pendek, long forward dapat dirancang untuk
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Bank-bank besar mau
menjual atau membeli long forward berjangka waktu hingga 10 tahun untuk valuta-valuta
penting. Karena sebuah bank harus yakin perusahaan akan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya yang telah ditetapkan dalam kontrak, bank hanya mau berurusan dengan
perusahaan-perusahaan yang paling kredibel.

 Currency swap

Currency swap adalah teknik kedua yang bisa digunakan untuk meng-headge exposure
transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Currency swap memiliki banyak
bentuk. Salah satu bentuk currency swap dapat mengakomodasi dua perusahaan yang
memiliki kebutuhan jangka panjang berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS
disewa untuk membangun jaringan pipa minyak di inggris. Perusahaan ini
memperkirakan akan menerima pembayaran pound inggris 5 tahun dari sekarang pada
saat konstruksi selesai. Pada saat yang sama, sebuah perusahaan inggris disewa oleh
sebuah bank AS sebagai konsultan proyek jangka panjang.

Untuk menciptakan currency swap, perusahaan perlu mencari perusahaan lain


yang bisa mengakomodasi kebutuhannya. Bank-bank komersial dan bank-bank investasi
besar memiliki pialang-pialang yang bertindak sebagai perantara swap. Korporasi-
korporasi dapat menghubungi pialang-pialang tersebut jika mereka ingin menghilangkan
exposure transaksi dari valuta-valuta tertentu.
Sejalan dengan berlalunya waktu, currency swap mungkin menjadi tidak
menguntungkan bagi salah satu pihak yang terlibat. Dengan menggunakan contoh
perusahaan AS yang ingin men-swap penerimaan pound dengan dolar akan dirugikan,
jika setelah swap ditandatangani, dolar melemah dan perusahaan dapat membeli dolar
dengan harga yang lebih murah dalam pasar spot.

 Parallel loan
Parallel loan (back-to-back loan) melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak
dengan kesempatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta yang bersangkutan pada
kurs tertentu di masa depan. Parallel loan dapat diidentikkan dengan dua swap yang
digabungkan menjadi, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya
lagi pada suatu tanggal tertentu di masa depan. Parallel loan diinterpretasikan oleh
akuntan sebagai pinjaman biasa dan dengan demikian harus dimasukkan dalam laporan
keuangan.

STRATEGI OPERASI

Apabila teknik lindung nilai tidak tersedia atau terlalu mahal, untuk menghilangkan
eksposur transaksi maka laternatif metode untuk setidaknya mengurangi eksposur adalah sebagai
berikut:

1. Leading and lagging: perusahaan dapat menggunakan tindakan leading dengan


mempercepat saat pembayaran sebelum dolar mengalami apresiasi atau tindakan lagging
dengan memperlambat pembayaran sampai depresiasi mata uang domestic usai. Tindakan
percepatan dan perlambatan mencerminkan penyesuaian dalam waktu pembayaran ataui
penerimaan untuk mencerminkan ekspektasi mengenai nilai tukar di masa depan. Sebagai
contoh pertimbangkan sebuah perusahaan multinasional AS yang memiliki anak
perusahaan di seluruh dunia. Sebuah anak perusahaan berada di inggris dan membeli
sejumlah bahan baku dari anak perusahaan lain di jerman. Asumsikan bahwa bahan baku
ini didenominasi dalam mark jerman. Jika anak perusahaan inggris memperkirakan
pound akan segera mengalami depresiasi terhdap mark, anak perusahaan ini dapat
mempercepat waktu pembayarannya sebelum pound benar-benar mengalami depresiasi.
Strategi ini dinamakan dengan percepatan Sebagai contoh kedua pertimbangan bahwa
anak perusahaan inggris tersebut memperkirakan pound akan segera mengalami apresiasi
terhadap mark. Dalam hal ini anak perusahaan tersebut dapat menunda pembayaran
sampai pound benar-benar mengalami apresiasi.
2. Cross hedging: melakukan lindung nilai posisi terbuka pada satu mata uang dengan
melakukan lindung nilai pada mata uang lainnya yang amat erat korelasinya dengan mata
uang yang pertama. cross-hedging merupakan metode umum yang dipakai untuk
mengurangi exposure transaksi pada saat suatu valuta tidak dapat di hedge. Asumsikan
bahwa sebuah perusahaan AS memiliki hutang dalam valuta X 90 hari dari sekarang.
Karena khawatir valuta X akan mengalami apresiasi terhadap dolar AS, perusahaan
tersebut ingin meng hedge posisi ini. Jika kontrak forward dan teknik hedging lain tidak
tersedia untuk valuta X perusahaan bisa menggunakan cross hedging di mana perusahaan
harus terlebih dahulu mengidentifikasi valuta lain (katakanlah valuta Y) yang dapat di
hedge dan memiliki korelasi yang tinggi dengan valuta X. Kemudian perusahaan dapat
membeli kontrak forward 90 hari yang mendasari valuta Y. Jika dua valuta memiliki
korelasi yang sangat tinggi satu sama lain relatif terhadap dolar AS maka ilai tukar antara
dua valuta ini akan stabil dari waktu ke waktu.
3. Currency diversification: nilai aliran kas masuk di masa datang dari valas akan lebih
stabil bila valas yang diterima tidak berkorelasi positif. Metode ketiga yang bisa dipakai
untuk mengurangi exposure transaksi adalah diversifikasi valuta. Pertimbangan sebuah
perusahaan multinasional AS yang memiliki bisnis utama ekspor impor dan mempunyai
lebih banyak arus kas masuk dari pada arus kas keluardalam tiap valuta asing. Dalam hal
ini, perusahaan multinasional ini akan dirugikan jika dolar menguat karena jumlah dolar
yang diterima dari arus kas masuk valuta asing menjadi lebih kecil. Nilai dolar dari arus
kas masuk valuta asing di masa depan akan lebih stabil jika valuta-valuta asing yang akan
diterima tidak memiliki korelasi yang tinggi satu sama lain. Korelasi positif yang rendah
atau korelasi negatif dapat mengurangi variabilitas nilai dolar dari semua arus kas masuk
valuta asing.

4. Reinvocing center : suatu cabang perusahaan mengelola pada suatu lokasi semua
eksposur transaksi dari perdaganan intra perusahaan. Ada tiga manfaat menggunakan
strategi ini:
1. Manajemen dari semua eksposur transaksi atas penjualan intra perusahaan dipusatkan
pada satu lokasi.

2. Dengan menjamin kurs atas order dimasa depan, pusat inidapat menentukan biaya
pada mata uang local sebelumnya

3. Pusat ini mampu mengelola aliran kas intra perusahaan, termasuk mempercepat dan
memperlambat pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai