Anda di halaman 1dari 13

TEMA = THE WORLD IS OUR

PEMAIN =
- Cica = Ibu - Elfath = Polisi
- riswan dan willian = Anak - yusuf = polisi
- arwan Teman 1 - imo = polwan
- wide = Teman 2 - Bagas = peguasa
- Safira = Teman 3 - Imha = istri penguasa
- Nurul = Teman 4 - Ika = warga 1
- arnold = Pak kepdes - Puspita = warga 2
- elsa = Istri kepdes - Rahma warga 3
- alfian = Oknum 1 dan teman rian - lilis = warga 4
- rian = Oknum 2 dan teman willian

Disebuah kota hiduplah seorang ibu dengan anak lelakinya yang bernama riswan. Riswan merupakan
seorang aktivis mahasiswa yang bergerak sebagai pemerhati lingkungan, dia anak yang patuh kepada
ibunya, dan mempunyai kepedulian yang besar terhadap lingkungan alam. Sedangkan disebuah desa
hiduplah seorang ibu beserta anak lelakinya yang bernama wili. Wili merupakan seorang mahasiswa
hedonis yang selalu megutamakan kesenangannya semata, bahkan dia bersifat apatis tentang
lingkungannya dan cenderung egois terhadap sekitarnya. Kalau biasanya mahasiswa hedonis itu dari
kalangan kaya raya, lain halnya dengan wili, dia hanyalah anak dari seorang ibu pedagang kayu bakar,
bahkan rumahnya pun berada didekat hutan, tapi dia tetap bertingkah seolah-olah dia dapat memiliki
segala yang diinginkanya. Hinnga pada suatu hari terjadilah sebuah tragedi yang membuat riswan dan
wili bertemu, dimana riswan pada saat itu sebagai tim relawan dan wili sebagai orng untuk pertama
kalinya peduli dengan sekitarnya.

** Author’s POV /point of view (pov)

Ditengah hutan terdapat seorang ibu yang dengan tangguhnya memungut ranting-ranting pohon
bahkan sesekali memotong batang pohon yang akan ia jualnya di warga desa yang membutuhkan kayu
bakar. Tanpa mengenal lelah, sang ibu dengan langkah gontainya menjajakan kayu bakar yang telah di
ambilnya dari tengah hutan, semua yang dia lakukan semata-mata hanya untuk menghidupinya dan
anak semata wayangnya yang tidak tahu diri itu. Ketika langit sudah mengelap sang ibu akan pulang
kerumah untuk memasak makan malam untuk anaknya.

_Di rumah Wili

Ibu wili : assalamualaikum

Wili : (tiba-tiba datang kedepan ibunya dengan wajah kesalnya) ibu dari mana saja sih baru pulang
sekarang? Ibu tau gak kalau aku dari tadi kelaparan?

Ibu wili : maafkan ibu nak, ibu baru pulang dari menjual kayu bakar nak

Wili : heleh aku gak peduli bu, pokoknya kalau ibu mau pergi yah masak dulu dong. Pokonya aku gak
mau tau sekarang aku mau makan, siniin uangnya (sambil menarik uang yang dipegang oleh ibunya,
kemudian pergi dari rumah)

Ibu wili : yaa allah ampunilah anak hamba( sambil meneteskan air mata)

(Keesokan paginya, ibu wili membangunkan wili yang sedang tidur

Ibu wili: nak bangun nak ini sudah jam 10, apa kamu tidak kekampus hari ini?

Wili : apa sih bu aku gak mau pergi kampus kalau ibu tidak ngasih aku uang

Ibu wili : memangnya uang yang kamu ambil semalam sudah habis?
Wili : (kemudian wili berdiri dihadapan ibunya) ibu, ibu, ibu tau tidak uang yang 50 ribu itu diluar sana
hanya untuk membeli rokokku saja bu

Ibu wili : (hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat kelakuan anak kesayangannya itu)

Wili : pokoknya aku tetap tidak mau ke kampus sebelum ibu ngasih aku uang titik.

Ibu wili : yasudah kamu tunggu disini ibu ambilkan kamu uang (dengan langkah yang tergopoh-gopoh
sang ibu pun mengambil uang simpanannya untuk diberikan kepada anaknya yang kurang ajar itu)

Ibu wili : ini uangnya nak (sembari memberikan uang kepada anaknya)

Wili : nahh gitu dong bu, yaudah aku pergi dulu ( sambil melangkah keluar rumah)

_Diprjalanan

Wili : ngapain juga aku kekampus Cuma membawa uang 50 ribu, mending aku belikan saja rokok sambil
nongkrong sama si rian

(akhirnya wili ketempat nongkrongnya si rian yang berada di sekitaran hutan. Disana sudah ada rian dan
fian)

Wili : hai broo( sambil menghampiri rian dan fian)

Rian : haii elo gak kekampus

Wili : gak, males. Nih rokok (sambil mengeluarkan rokok dari kantong celananya)

Fian : nahhh ini nih yang ditunggu (sambil mangambil rokok yang wii keluarkan tadi)

Mereka pun dengan asyiknya berbicara dan tanpa sadar sudah menghabiskan beberapa rokok yang
puntungnya mereka buang sembarangan. Tiba tiba rian dan fian berdiri dan pamit pulang duluan.

Rian : bro aku balik duluan yoo

Fian : iya bro aku juga

Wili : okok (sambil tetap duduk dan merokokdengan santainya) tumben mereka cepat pulang(ucapnya
dalam hati)

Tiba-tiba sore harinya ada warga yang lewat dan menghampiri wili

Warga 1 : hei wil kamu tidak takut apa kalau nnti bekas puntung rokok kamu itu bisa membakar hutan
ini

Wili : (hanya melihat kearah warga itu sekilas sembari berkata) kamu pikir aku peduli? Jelas tidak (
sambil membuang puntung rokoknya yang masih ada setengan dengan sembarangan kemudian pergi)

Warga 1 itu hnya menggelengkan kepala melihat wili, kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut
karena hari mulai gelap

_Di rumah wili

Malam pun tiba, wili bersiap-siap untuk berangkat kerumah temannya yang ada di kota, tiba-tiba ibu
lewat dan melihatnya

Ibu wili : mau kemana nak?

Wili : ( tanpa menggybris prtanyaan ibunya dia terus mengikat sepatunya )

Ibu wili : nak ibu tau kamu pasti tidak ke kampus tadi pagi, ibu tau disini ibu yang salah karena belum
mampu membhagiakn kamu,dan tidak bisa mengabulkan semua permintaan kamu, tapi ingat nak ibu
menyekolahkan kamu tinggi” supaya kamu bisa menjadi orang yang sukses sehingga kamu bisa membeli
semua yang ingin kamu beli, jadi jika suatu saat nanti ibu sudah tidak ada kamu harus tetap mengejar
cita cita mu itu nak kamu harus menjadi orng yang sukses (ucap sang ibu sambil meneteskan air
matanya untuk kesekian kalinya dan mengelus puncak kepala sang anak)

Wili : (jauh didalm hatinya ia jg merasa ada yang aneh dari sikap ibunya) ibu ngomong apa sih, aku mau
pergi dulu (sembari melangkah keluar rumah)

Ibu wili : iya nak hati-hati

Keesokan harinya, dikampus wili sedang asik memainkan hpnya tiba” berbunyi

Wili : halo

Warga 2 : halo wil, kamu harus secepatnya pulang ke desa ibu kamu wil ibu kamu

Wili : kenapa dengan ibu aku

Warga 2 : ibumu meninggal

Wili : gak mungkin, aku gak percaya, kamu pasti bohong

Warga : tidak wil aku serius hutan yang dekat dari rumahmu terbakar dan menghanguskan rumahmu
beserta ibumu

Wili : gak, gak mungkin (kemudian wili berlari secepat mungkin untuk dapat sampai didesanya dengan
perasaan yang tidak karuan)

_Di desa

Wili pun sampai didesa dan langsung berlari ke rumahnya yang sudah hangus terbakar

Wili : (menerobos kerumunan orang) mana ibuku? Manaaa?( tanyanya kepada orang-orang)

Tiba-tiba warga yang dia temui dihutan tersebut menghampirinya

Warga 1 : peduli apa kamu? Kenapa kamu kesini? Siapa yang kamu cari? Ibumu? ibumu sudah pergi dan
kamu yang membuatnya pergi

Wili : gak, gak mungkin aku bukan pembunuh

Warga 1 : tapi kamuah penybab ini semua, seandainya kemarin kamu dengar apa yang kubilang ibumu
mungkin masih hidup sampai detik ini tapi apa dia sudah meningga akibat ulah dari anaknya sendiri

Wili : tidak aku tidak percaya dengan kalian semua

Warga 2 : wil

Wili : warga 2 cepat beritahu saya dimana ibu saya sekarang

Warga 2 : ikuti saya (sembari melangkah ke mushollah dan diikuti oleh wili dibelakangnya)

Tiba tiba warga 2 berhenti tepat didepan jenazah ibu wili yang sudah dikafani, wili yang ada
dibelakangnya sudah tidak mampu menopang tubuhnya sendiri hingga sekarang berlutut dihadapan
jenazah ibunya

Wili tak kuasa menahan air matanya sembari mengguncang” jenazah ibunya

Wili : ibu jngan tinggali aku sendiri buuu, ibu, ibu......(teriaknya)

( Setelah melewati rangkaian proses pemakaman ibunya dia pun kembali ke rumahnya yang sudah habis
terbakar, dia mencoba menenangkan dirinya sambil duduk memeluk lututnya menyesali segala
perbuaannya, tiba-tiba beberapa warga dan polisi datang dan memasang garis polisi disekitaran hutan
yang terbakar)

Warga 1 : ini nih pak orang yang ada dibalik terjadinya kebakaran hutan disini ( sambil menunjuk wili)

Wili : apa-apaan ini kalian tanpa bukti mengatakan kalau sya pelakunya?

Pak polisi : benar yang dikatakan anak ini kami masih perlu mncari bukti untuk dapat menyatakan kalau
anak ini yang bersalah

Warga 1 : tapi saya bisa menjadi saksi pak, saya melihat dengan sangat jelas kalau dia dengan tidak
pedulinya membuang puntung rokoknya sembarangan, saya sudah mengingatkannya pak kalau hutan
sekarang sngat mudah terbakar jika musim kemarau seperti ini, tapi dia tak peduli

Pak polisi : baiklah biarkan kami yang menyelidikinya terlebih dahulu

Di lain sisi tepatnya di kota Sukamaju terdapat sebuah rumah salah satu aktivis mahasiswa yaitu riswan.
Malam harinya, sang anak dengan seriusnya menatap layar laptopnya yang sedang memperlihatkan
betapa parahnya kondisi lingkungan alam di desa Suka sedih. Kemudian sang ibu datang dengan
membawa secangkir teh

Ibu : tehnya diminum dulu nak

Riswan : iya bu

Ibu : memangnya kamu sedang nonton apa nak?

Riswan : nonton youtube bu, tentang kebakaran hutan yang terjadi di desa Sukasedih

(Sang ibu pun duduk disamping anaknya turut melihat deretan videonya)

Ibu : entah sampai kapan, hal yang seperti ini akan terus terjadi, disini yang kita butuhkan hanyalah
kesadaran diri dari setiap orang yang masih peduli dengan lingkungan alam, nak.

Riswan : iya bu, secepatnya kasus ini perlu ditangani karena jika tidak akibatnya akan sangat fatal bu

Ibu : iya nak ibu setuju denganmu, ibu akan selalu mendukung apa pun yang kamu lakukan selama hal
itu merupakan hal yang baik

Riswan : makasih bu

Ibu : iya nak, semoga semua usaha mu dapat membuahkan hasil yang baik

Anak : aamiin bu

** Di sekret relawan

Disebuah ruangan terdapat beberapa orang yang merupakan anggota dari tim relawan Youth Act yang
dpimpin oleh riswan sendiri. Semenjak maraknya terjadi bencana alam, Riswan sudah memutuskan
untuk bergabung dengan tim relawan tersebut dan disinilah mereka semua berkumpul untuk membahas
penanggulangan kasus kebakaran hutan yang terjdi di desa sukasedih.

Riswan : bagaimana pendapat kalian mengenai kasus kebakaran hutan yg terjadi didesa Sukasedih?

Teman 1 : menurut saya kita perlu membantu masyarakat disana untuk mengurangi dampak yang dapa
ditimbukan dari kebakaran hutan tersebut

Teman 2 : kalau menurut saya kita perlu mencari tahu asal mula terjadinya kebakaran hutan tersebut
Teman 3 : menanggapi pernyataan dari teman 1 menurut saya sebaiknya kita juga perlu untuk
menggerakkan masyarakat didesa itu sendiri untuk ikut gotng royong membersihkan sisa-sisa dri
kebakran hutan tersebut

Riswan : bagaimana teman-teman yang lain? Apakah masih ada yang ingin mengemukakan
pendapatnya?

Teman 4 : mungkin pendapat dari ketiga teman tadi sudah mewakili dari pendapat kita semua yang
ada disini

Riswan : baikalah kalau begitu, saya setuju dengan pendapat kalian disini kita harus menyelidiki asal
muasal terjadinya kebakaran hutan tersebut disamping kita juga mengadakan sosialisasi pengurangan
dari dampak yang ditimbulkn dari kebakaran hutan tersebut

Teman 1 : kalau begitu mungkin sekarang kita harus menentukan jadwal ke berangkatan kita ke desa
sukasedih

Teman 2 : bagaimana kalau lusa

Teman 3 : kenpa tidak besok saja?

Teman 2 : karena kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sebelum kita berangkat
ke tkp

Riswan : baikalh kalau begitu sekarang kita atur agenda apa saja yang akan dilakukan disana? Kapan kita
berangkat? Dan siapa saja yang mau ikut kesana?

Teman 1 : untuk agenda itu sendiri sebaiknya pertama tama kita keliling” desa melihat apa saja dampak
yang sudah ditimbulkan dri kebakaran hutan tersebut supaya kita tahu apa saja yang seharusnya
dibenahi

Teman 2 : iya saya setuju, kemudian setelah melihat keadaan desa kita sebaiknya terlebih dahulu
meminta izin dengan kepala desa setempat untuk masuk ke daerah hutan yang terbakar dan meminta
sedikit informasi dari penyebab kebakaran huatn itu sendri

Teman 3 : dan menurut saya selama kita disana lebih baiknya kita memasang tenda disekitran tkp untuk
lebih mudah menelusuri penyebab terjadinya kebakaran tersebut sekaligus kita tidak perlu
menyusahkan warga dengan tinggal dirumah mereka

Riswan : baikalah, saya setuju dengan pendapat kalian, jadi siapa saja yang ingin ikut andil dalam
penanggulngan kasus kebakaran ini?

( teman 1,2,dan 3 mengangkat tangan yang berati mereka siap untuk ikut berpartisipasi)

Riswan : oke kalau begitu, besok lusa kita berangkat ke desa sukasedih jadi saya harap besoknya kita
sudah menyiapkan apa” saja yang akan dibawa dan kita berempat kumpul disini, adapun agendanya
yaitu seperti yang telah teman” jelaskan tadi.

Riswan : apakah masih ada yang ingin dipertanyakan?

( teman 1,2, dan 3 menggelenkan kepala tandanya tak ada lagi yang ingin ditnyakan)

Riswan : baikalah saya rasa semuanya sudah cukup jelas, sebaiknya sekarang kita pulang

Teman 1,2, dan 3 : baiklah!!!

Mereka semua pun kembali kerumahnya masing-masing

** keesokan siangnya di rumah

Ibu yang awalnya menyapu menghentikan kegiatannya ketika sang Riswan tercintanya pulang dari
kampus
Riswan : assalamualaikum bu (sembari mnyalimi tangan sang ibu

Ibu : waalaikumsalam nak, yok masuk ibu sudah buatkan makan siang kamu pasti sudah lapar kan?

Riswan : hehehe ibu tau aja

Mereka pun masuk kedalam rumah, ketika sang ibu ingin mengambilkan makanan tiba-tiba sang Riswan
berkata

Riswan : ibu (sang ibu pun menghentikan kegiatannya)

Ibu : iya anakku

Riswan : bu bsok pagi aku bersama teman teman dari tim relawan Youth act akan berangkat ke desa
sukasedih untuk membantu msyarakat yang ad disana

Ibu : (dengan senyum yang terukir dibibirnya) iya nak silahkan, tapi ingat yah jaga etikanya ketika
sampai dikampung orang

Riswan : (tersenyum sumringah) pasti bu 

Ibu : yaudah sekarang kamu makan

Riswan : iya bu

** keesokan paginya

Riswan pun memeriksa kembai bawaannya sembari meminta izin dengan ibunya

Riswan : aku pergi dulu yah bu

Ibu : iya nak hati” ingat jaga etika, jaga diri dan jngan lupa sholatnya juga dijaga yah

Riswan : iya bu, doakan semoga anakmu ini dilancarkan segala urusannya disana

Ibu : iya nak pasti ibu selalu mendoakanmu

Riswan : makasih bu, assalamualaikum

Ibu : waalaikumsalam

** di sekret tim relawan

Disana sudah ada teman 1,2,3 yang datang lebih awal dengan semangat yang menggebu-gebu. Tiba tiba
Riswan pun datang

Riswan : assalamualaikum

Teman 123 : waalaikumsalam

Riswan : saya kira saya yang akan paling cepat datang, ternyata kalian lebih excited daripada saya 

Teman 3: hehehe iya dong kita harus semangat 45 untuk melindungi alam kita ini

Semua orng pun tertawa

Riswan : apakah semua perlengkapan sudah siap?

Teman 1 : saya rasa semuany sdh siap

Teman 2 : baikalah kalau begitu ayo berangkat

All : ayooo
** di desa sukasedih

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan memakan waktu mereka berempat pun telah
sampai didesa sukasedih

Teman 3 : alhamdulillah akhirnya kita sampai juga

Teman 1 : iya yah, mungkin sebaiknya kita keliling” desa dulu sebelum kerumah kepala desanya

Teman 2 : okok gak masalah

Ditengah keasikan mereka bertiga, Riswan lebih fokus memperhatikan kondisi lingkungan yang ada
disekitarnya dimana asap masih menyelimuti desa tersebut,

Ditengah teriknya matahari mereka berempat pun tetap melnjutkan perjalanannya mengelilingi desa
tersebut

Riswan : melihat kondisi yang seperti sekarang ini mereka masih saja bisa bersantai-santai tanpa
memikirkan dampak yang akan terjadi dengan dirinya (sambil melihat beberapa pemuda (rian dan fian)
yang duduk dengan santainya di pinggir jalan sambil merokok)

Teman 3 : berarti tujuan kita dtang kesini sudah tepat untuk melakukan sosialisasi akan bahaya yang
akan ditimbulkan apabila kasus kebakaran ini tidak ditindak lanjuti

Teman 1 : benar, sepertinya warga disini masih minim kesadarnnya untuk menjaga lingkunagn alam ini

Teman 2 : sedari tadi pun saya tidak melihat adanya kegiatan warga untuk menanggulangi dampak
kebakaran hutan itu sendiri

Riswan : yasudah kalau begitu kita sekarang kerumah kepala desa saja untuk mencari tau informasi yg
lebih benarnya lagi

** dirumah kepala desa

Setelah bertanya-tnya tntang alamat rumah kepala desa dengan warga sekitar, akhirnya sampailah
mereka didepan rumah kepala desa

Riswan : assalamualaikum (sambil mengetuk-ketuk pintu)

Istri kepala desa : waalaikumsalam (sambil membukakan pintu) ada yang bisa saya bantu

Riswan : maaf mengganggu apakah ini rumah kepala desa disini?

Istri kd : iya betul

Riswan : apakah kami bisa bertemu dengan pak kepala desa?

Istri kepdes : ohh iya bisa, tunggu sebentar yah saya panggilkan, silahkan masuk

Riswan : ohh iya bu makasih

Mereka pun masuk kerumah kepala desa, tiba tiba kepala desa pun keluar, mereka bermpat pun
langsung menyalimi kepdes,

Kepala desa : ohh iya ini ada apa?

Riswan : jadi begini pak kami dari tim relawan youth act ingin mengadakan sosialisasi tentang
penanggulangan darri bahaya yang dapat ditimbulkan dari kebakaran hutan dan kami juga datang kesini
ingin sedikit bertnya tentang apa penyebab dari terbakarnya hutan yang ada didesa ini pak
Teman 1 : iya pak kami disini datang untuk membantu msyarakat didesa sini tapi kami tetap
membutuhkan informasi dari bapak sendiri selaku kepala desa sini

Kepdes : sebenarnya saya juga kurang tahu pasti penyebabnya apa, tetapi bnyak warga yang mengira
bahwa ini ulah dari seorang pemuda yang dengan sembarang membuang puntung rokoknya di sekitaran
hutan dan apalagi sekarang sedang musim kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan tanah
gambut sangat mudah untuk terbakar selain itu juga karena kemarau saat ini diikuti dengan dengan
angin kencang jadi semakin mudah kebakaran tersebut untuk menyebar

Teman 3 : jadi apakah keseluruhan hutan sudah habis terbakar?

Kepdes : berdasarkan hasil investigasi, masih ada sebagian hutan yang tidak terbakar

Riswan : apakah bapak bisa menunjukkan lokasi hutan yang masih belum terbakar?

Kepdes : yah bisa saja, tapi kita tetap harus hati hati jangan samapai masih ada titik api yang kita lewati
karena lokasinya itu kita harus melewati hutan yang sudh kebakaran

Riswan : iya pak

Kepdes : baiklah kalau begitu ayo kita pergi

( mereka pun berangkat ke tempat lokasi hutan yang belum terbakar, stelah berjalan cukup jauh
kedalam hutan mereka pun telah sampai )

** Di tengah hutan

Riswan : melihat kondisi hutan yang dilewati tadi dapat kita ketahui kalau kebakaran hutan yang terjadi
sangatlah besar

Kepdes : begitulah kondisi hutan paska kebakaran terjadi

Teman 1 : kalau dilihat lihat memang kebakaran hutan ini sangatlah besar, saya curiga sepertinya
kebakaran hutan ini tidak hanya disebabkan karena puntung rokok dan cuaca panas yang ekstrim pak

Teman 2 : iya saya setuju denganmu, karena tidaklah mungkin akibat dari puntung rokok dapat
membakar habis hutan yang seluas ini

Teman 3 : apakah bapak atau bahkan warga desa tidk curiga kalau sebenarnya ada oknum yang sengaja
membkar hutan ini?

Kepdes : sbenarnya saya jg brpikir begitu tetapi sejauh ini tdak ada orang asing yang masuk kedesa kami
jadi kami berpikir kalau kebakaran hutan ini murni akibat dari puntung rokok dan cuaca panas yang
ekstrim

Riswan : kalau begitu pak bisakah kami meminta izin untuk beberapa hari ini membangun tenda
disekitaran sini untuk lebih mudah menyelidiki apa penyebab sesungguhnya kebakaran hutan didesa ini

Kepdes : baiklah kalau kalian ingin mendirikan tenda disini tapi kalian dirikan tenda agak jauhan dari
sekitaran hutan yang habis kebakaran yah takutnya nnti masih ada titik api yang menyala

Riswan : baiklah pak, makasih sudah mengizinkan kami untuk tinggal beberapa hari disini

Kepdes : yasudah kalau begitu bapak tinggal dulu karena masih ada hal yang bapak ingin kerjakan
dikantor, kalau ada apa-apa kalian langsung saja beritahukan saya yah

Riswan : iya pak , pasti

( kepdes pun bernjak pergi keluar hutan, sedang kan tim relawan bersiap siap mendirikan tenda sebelum
langit menggelap, setelah selesai berberes beres merka pun kembali membahas apa sebenarnya yang
menyebabkan hutan tersebut terbakar
Teman 3 : kalian sadar gak sih kenapa kebakaran hutan ini sepertinya kayak sesuatu yang
direncanakan?

Teman 2 : iya juga sih , bagaimana tidak? Lihat saja hanya bagian pinggir hutan saja yang terbakar

Teman 1 : sepertinya mereka membakar hutan ini dengan terencana. Lihat saja mereka membakar
hutan ini secara berangsur sepertinya oknum itu mulai membakar bagian depan sampai ke tengah hutan
otomatis bagian hutan dari tengah ke belakang yang selanjutnya yang akan mereka bakar

Riswan : benar juga apa yang kalian katakan, oke kalau begitu mari kita biikin sip-sipan yang berjaga-jaga
diluar tenda, karena kemungkinan mereka melakukan aksinya ketika sepi yaitu dimalam hari

Teman 2 : iya benar juga, kalau begitu saya dan teman 1 yang menjaga dari magrib smapai jam 12
malam, selanjutnya kalian berdua yang menjaga smapai subuh

Riswan ; yasudah kalau begitu yang tidak menjaga sebiknya istirahat terlebih dahulu

Teman 123 : oke

( dimalam harinya, ketika mereka sudah akan bergantian untuk menjaga tiba tiba terdengar sesuatu
seperti ada orang yang berjalan di tengah hutan)

Teman 3 : hey, hey apakah kalian dengar sesuatu?

Teman 1 : iya seprtinya kayak ada orang yang jalan

Anak : matikan sebentar senter kalian

(mereka pun mematikan senternya, dengan adanya cahaya dari bulan dapat dilihat kalau ada dua orng
yang berjalan menuju tengah hutan sembari membawa beberapa jergen yang entah isinya apa)

Anak : ayo kita ikuti mereka, jangan lupa bawa tali

Teman 123 : ayo

Mereka berempat pun dengan hati-hati mengikuti kedua orang itu, ketika kedua orng itu berhenti
mereka berempqt pun bersembunyi dibalik pohon. Tiba-tiba kedua orng itu pun ingin membuka jergen
dan melemparkan isinya ke pohon,Riswan tiba-tiba keluar dari persembunyiannya sembari teriak

Anak : heyyy apa yang kalian lakukan?

Kedua orang itu pun terkejut melihat beberapa orang yang menangkap basah dirinya ingin membakar
hutan mereka berdua pun berlari dan melepar jergen yang mereka bawa. Terjadilah aksi kejar-kejaran
antara oknum dan tim relawan. Salah satu tim relawan memastikn apa isi dari jergen tersebut, dan
setelah menciumnya tenyata isinya bensin, sehingga dia pun mngambilnya sebagai barang bukti. Setelah
aksi kejar-kejaran tersebut ditangkap lah kedua orng itu. Kedua orang itu diikat tangannya dan dibawa
kerumah kepala desa

** dirumah kepala desa

Riswan : assalamualaikum

Setelah lama mngetuk pintu akhirnya pintu itu pun terbuaka dan keluarlah pak kepdes

Kepdes : waalaikumsalam, ini ada apa nak tengah malam kesini, dan kenapa kalian mengikat dua orang
ini

Riswan : begini pak kami membawa pelaku yang ada dibalik kasus kebakaran hutan didesa ini

Teman 1 : iya pak, kami mengkap basah mereka ketika hendak menyiramkan bensin yang dia bawa ke
pohon” yang ada dihutan pak
Kepdes : astagfirullah al-adhim ternyata kalian berdua pelakunya, dan kamu(sembari menunjuk salah
satu pelaku) kamu anaknya pak muhiddin kan salah satu warga yang dilarikan kerumah sakit akibat
sesak nafas dan itu semua gara-gara ulahmu sendiri (saking shoknya pak kepdes hnya bisa
menggelengkan kepala tak percaya kalau pemuda dari desanya sendiri yang menyebabkan bnyaknya
kekacauan yang timbul didesanya)

Oknum 1 : saya minta maaf pak, ini semua saya lakukan demi mendapatkan uang, para penguasa itu
sudah membutakan saya dengan uang pak

(Pak kepdes hanya menggelengkan kepalanya tak percaya)

Kepdes : dan kamu (menunjuk oknum yang satunya lagi) kamu adalah temannya wili kan , karena
ulahmu warga sekampung menghakimi wili yang ternyata adalah korban dari ulah kalian berdua, kamu
tau? Kamu hampir saja memenjarakan korban yang seharusnya mendapatkan bantuan tapi malah
dihakimi oleh warga sekampung

Oknum 2 : (sambil menunduk dalam dan meneteskan air mata) saya minta maaf pak, tolong jangan
penjarakan kami berdua. Saya sangat menyesal :”

Kepala Desa: Siapa yang membayar kalian berdua untuk membakar hutan?

Oknum 2 : Ba.....ba..bapak (sambil terbata-bata)

Riswan : cepat jawab ,siapa yang membayar kelian berdua?

Oknum 1 : kami dibayar oleh bapak penguasa Mereka ingin mengambil alih lahan dari pembakaran
hutan tersebut, untuk mendirikan perusahaan kelapa sawit.

Kepala Desa: Antarkan saya bertemu dengan bapak penguasa yang membayar kalian .

Oknum 2 : iya pak.

Keesokan paginya .. kepala desa,tim relawan dan kedua oknum tersebut pergi kekantor polisi
untuk melaporkan kejadian yang sebenarnya dan untuk menangkap penguasan tersebut.

Tetapi tiba-tiba diperjalanan wili datang dengan emosi yang sudah tdak bisa tertahankan lagi, bgaiman
tidak orang satu-satunya yang dinggap teman sudah mengkhianatinya bahkan telah menyebabkan
ibunya meninggal akibat dari kebakaran hutan yang terjadi karen ulah kedua orang tersebut, bahkan
karena ulah temannya sendiri ia hampir dijebloskan kepenjara karena tuduhan yang diberikan oleh
warga sekampung.

Wili : tunggu!!! (sembari berlari kearah rian dan lansung melayangkan tinjunya tepat didepan muka rian)
brengsek!!! Ternyata kamu yg sudah membunuh ibuku (sambil terus terusan menhujaninya dengan
tinjuannya) karena kamu aku dihakimi oleh warga sekampung bahkan hampir dijebloskan ke dalam
penjara( ucapnya sambil terus terusan memukuli rian tanpa ampun

Pak kepdes dan tim relawan pun sudah berusaha menghentikan wili tapi tetap saja kekuatan wili seolah-
olah bertambah jauh lebih kuat

Setelah puas memukuli rian wili bangkit kemudian melayangkan tinjunya ke fian yang juga ikut andil
dalam kematian ibunya, sama halnya dengan rian tadi, tiba-tiba riswan teriak dan menyadarkan wili

Riswan : sudah cukup, kamu pikir dengan menghabisi mereka berdua ibu kamu akan hidup kembali hah?
Yang ada kamu akan ikut masuk kedalam penjara karena telah mencelakai orang, kamu paham? Lagi
pula mereka berdua ini hanya disuruh oleh penguasa yang ingin mengambil alih lahan dari kebakaran
hutan tersebut

( Mendengar itu wili akhirnya mengakhiri aksi membabi butanya dan tertunduk untuk menenangkan
dirinya sendiri) setelah sudah cukup merasa tenang mereka semua akhirnya melanjutkan perjalanannya
berangkat ke kantor polisi

Dikantor polisi..
Pak polisi : Pagi,ada yang bisa di bantu pak?

Kepala desa : pagi pak, kami datang kesini untuk melaporkan pelaku dari kejadian kebakaran hutan.

Kepala polisi:ooh iyaa pak ,mari masuk.

Di dalam ruangan ...

Kepala desa: begini pak , di desa kami 3 hari yang lalu terjadi kebakaran hutan yang hampir
menghanguskan seluruh hutan.Dan tepatnya semalam ,hampir saja terjadi lagi kebakaran hutan
untungnya ada meraka (sambil menunjuk) tim relawan yang masuk kehutan untuk mencari tahu asal
muasal kebakaran hutan tersebut dan menemukan kedua oknum ini sedang ingin melancarkan aksi
pembakarannya. Ternyata mereka berdua juga merupakan pelaku dari pembakaran hutan
sebelumnya.selain itu pula kami datang kemari juga ingin meminta bantuan untuk menagkap penguasa
yang menyuruh mereka berdua pak.

Kepala polisi:ooh rupanya seperti itu pak.baik saya akan mengerahkan tim saya untuk ikut bersama
bapak.

Kepala desa : terimakasih pak (sambil berjabat tangan ).

_Di rumah bapak penguasa

Oknum 1 :ketuk pintu ( 2x lebih )

Istri penguasa : permisi cari siapa pak?

Oknum 2: bapak penguasa ada?

Istri penguasa :ooh bapaknya ada di dalam pak,tunggu saya pangillkan,mari masuk pak.

Pak Polisi : selamat pagi bu, kami disini mencari bapak penguasa tolong dipanggilkan segera

Istri penguasa mulai merasa panik melihat kedatangan polisi tersebut kemudian masuk dengan
tergopoh-gopoh memanggil suaminya

Karena sangat lama menunggu akhirnya bapak polisi masuk dan langsung mencari tersangka

Oknum 2 : pak ini dia orangnya (sambil menunjuk orang yang sedang dduduk santai menonton tv)

Wili : jadi kamu dalang dari semua ini (sembari maju ingin melayangkan tinjunya tapi cepat dihentikan
oleh tim relawan )

Pak polisi : (sembari menodongkan pistol ke arah penguasa yang mencoba ingin kabur) jangan bergerak
anda ditangkap dengan tuduhan pembakaran hutan di desa sukasedih, silahkan ikut bersama dengan
kami ke kantor polisi anda dapat memberikan penjelasan disana(sembari ingin memborgol tangan
penguasa)

Penguasa : jangan pegang saya pak(berusaha berdiri dari kursinya) saya bisa berdiri sendiri (jawabnya
denagna angkuhnya)

Oknum 1 : bapak memang tidak ada muka bersalahnya, saya menyesal termakan dengan uang yg bapak
tawarkan dan saya sangat menyesal telah membakar desa saya sendiri

Penguasa : kau memang orang desa yang gampang ditipu hanya karena uang (tertawa sinis)

Polisi pun membawa penguasa ke kantor polisi bersama dengan 2 oknum lainnya. Sedangkan kepala
desa dan tim relawan youth act serta wili kembali ke desa.

** Didesa
Mereka telah sampai di rumah pak kepdes yang sudah di penuhi dengan warga kampung yang
berkumpul untuk mengetahui lebih jelas mengenai masalah pelaku yg sesungguhnya yang telah
tertangkap dan dimasukkan kedalam penjara

Warga 3 : siapa pelaku yang sebenarnya pak?

Warga 4 : bagaimana bisa pelaku tersebut ditangkap pak? Siapa yang menangkap basah mereka?

Warga 1 : apakah wili dinyatakan tidak bersalah?

Pak kepdes : dimohon tenang saudara” sekalian, saya akan menjawab pertanyaan kalian satu”

Pertama- tama, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada tim relawan youth act yang telah
membantu kami untuk dapat menangkap pelaku yang sebenarnya yaitu saudara rian dan fian (warga
terlihat mulai berbisik-bisik) dan sekarang mereka sudah ditangani oleh pihak yang berwajib selain
mereka berdua ternyata ada dalang yang membayar mereka berdua yaitu si penguasa yang ingin
mengambil alih lahan dari hasil pembakaran hutan tersebut dan diapun sudah ditangani pula sama pihak
yang berwajib, dan saya sebagai kepala desa disini mewakili seluruh warga yang sudah menghakimi
tanpa bukti memohon maaf sebesar-besarnya kepada saudara wili yang sebenarnya adalah korban atas
meninggalnya sang ibu akibat kebakaran hutan tersebut. Jadi dari kasus ini kita dapat mengambil banyak
pelajaran bahwa kita harus melindungi lingkungan kita, kita harus lebih meningkatkan kesadaran diri kita
untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan kita misalnya dengan tidak membuang sampah
sembarangan serta kita seharusnya tidak boleh langsung menghakimi seseorang tanpa adanya bukti
yang kuat. Saya berharap, semoga dengan kejadian yang menimpa kita ini, dapat membuat kita semua
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, sekian. Assalamualikum wr. wb

Riswan : assalamualaikum wr.wb ,saya selaku perwakilan dari tim relawan youth act mengucapkan
terima kasih untuk beberapa hari ini sudah mengizinkan kami untuk tinggal disini, terima kasih juga
untuk kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menyelidiki kasus ini secara lebih lagi dan satu
pesan saya untuk kita semua agar lebih meningkatkan kesadaran diri kita untuk tetap menjaga
lingkungan alam. Ingat saudara”ku kalau bukan kita yang menjaga alam kita sendiri siapa lagi, karena
semua yang terjadi disekitar kita berasal dari diri kita sendiri. Dan untuk segala sesuatu yang telah kami
lakukan sudah merupakan tugas kami untuk membantu saudara kita yang sedang mengalami kesusahan.

Wili : bisakah saya bicara?

Pak kepdes : silahkan

Wili : terima kasih, saya hanya ingin mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga desa yang
sering saya resahkan kemarin” karena ulah dan sikap saya, sekarang saya sudah sadar bahwa yang saya
lakukan kemarin” merupakan sesuatu yang salah, bahkan kemarin” saya kurang memperhatikan
lingkungan sekitar saya jangankan lingkungan sekitar saya bahkan tidak pernah memprdulikan segala
kebaikan yng diberikan oleh ibu saya hingga pada akhirnya beliau telah meninggalkan saya sekarang
dengan rasa penyesalan yang amat dalam jadi saya harap untuk kalian yang masih memiliki ibu tolong
sayangilah dia, patuhlah kepadanya, dan jangan sekali-kali kalian durhaka kepadanya karna dialah kita
bisa ada didunia ini dan surga berada ditelapak kakinya sungguh mulia ibu kita(ucapnya haru bahkan
sampai meneteskan air matanya dan sesekali melap air matnya bukti dari penyesalan yang sangat amat
dalam) dan tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada tim relawan
youth act yang telah dapat membuktikan bahwa bukan saya yang dengan sengaja membakar hutan
tetapi orang lain yang tega membuat kekacauan didesanya sendiri hanya karena uang semata dan
menghianati sahabatnya sendiri. Saya harap kejadian ini tidak akan terjadi lagi di desa kita ini. Sekian
assalamualaikum wr. Wb

(tepukan tangan dan sorak-sorakan dari warga pun memenuhi desa sukasedih yang kembali damai.
Setelah itu dilakukanlah penanaman pohon kembali di daerah bekas kebakaran hutan tersebut setelah
sisa-sisa dari kebakaran tersebut telah dibersihkan oleh warga desa yang saling bekerja sama sehinnga
semuanya terasa ringan bagi mereka untuk dilakukan.
Setelah aksi gotong royong pembersihan desa, Desa sukasedih kembali asri, damai, tentram dan
msyarakatnya pun telah kembali beraktivitas seperti biasanya. Disisi lain wili telah resmi bergabung
dengan tim relawan youth act. Dan mulai ikut membantu daerah yang mengalami bencana alam.
Bahkan sekarang wili dan riswan bersahabat sejak riswan mengajak wili ikut tinggal dirumahnya dan
disetujui oleh ibunya riswan yang berhati lembut itu. Bahkan ibunya riswan telah mengangkat wili
sebagai anak angkatnya karena mengingat kondisi wili yang saat ini adalah anak yatim piatu dan tuna
wisma. Keluarga itupun hidup tentram dengan kasih sayang yang diberikan oleh sang ibu yang tak henti-
hentinya menanamkan nilai” moral kepada anak”nya riswan dan wili.

Anda mungkin juga menyukai