Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAWETAN MINUMAN

Mata Kuliah : Ilmu Pengetahuan Alam Terapan

Dosen Pengampu : Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S. Pd., M. Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Aisyah Nurul A. (K7121019)


2. Fais Ahla D. (K7121101)
3. Mugi Siti M. (K7121174)
4. Putri Nanda (K7121226)
5. Rizali Nurfahmi (K7121248)
6. Tiara Damayanti P. (K7121278)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2023

LAPORAN PRAKTIKUM

A. Judul
Pengawetan Minuman Susu Kedelai

B. Tujuan

1. Melalui kegiatan praktikum mahasiswa dapat mengetahui pengaruh


pasteurisasi terhadap daya simpan susu kedelai dengan tepat.

2. Melalui praktikum ini mahasiswa dapat mendemonstrasikan


pengawetan susu kedelai dengan tepat.

C. Landasan Teori
Susu kedelai berwarna putih seperti susu, dan bergizi tinggi
mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Susu
kedelai memiliki beberapa keunggulan yakni tidak mengandung
kolesterol, proteinnya tidak menimbulkan alergi sehingga cocok untuk
bayi dan anak-anak yang alergi susu sapi, rendah lemak, bergizi tinggi,
teknologi pembuatan susu kedelai relatif mudah dan biaya produksi relatif
murah dan tidak mengandung laktosa. (Muhardianti, 2017).
Susu kedelai cair yang mengandung banyak gizi, dapat menjadi
media pertumbuhan dan penyebaran yang baik bagi bakteri patogen
Salmonella thypii, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyrogens,
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia Coli, Bacillus subtilis sehingga
kandungan zat gizi atau cita rasa menyimpang (basi). Bakteri patogen
tersebut akan menyebabkan keracunan apabila dikonsumsi (Leboffe dan
Pierce 2011).
Lama penyimpanan berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
pada susu kedelai. Daya tahan susu kedelai cair yaitu 1 hari pada suhu
ruang, tetapi apabila pada proses pembuatan tidak bersih atau steril maka
akan mengakibatkan daya tahan susu tidak sampai 1 hari dikarenakan
adanya kontaminasi dengan mikrobia (Priyanti, 2008). Menurut Gillis
(2005), bakteri dapat mengakibatkan kerusakan sehingga susu menjadi
tidak layak untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dilakukan penanganan untuk
mencegah adanya kerusakan dan tumbuhnya bakteri patogen serta dapat
meningkatkan daya tahan susu agar layak untuk dikonsumsi.

D. Alat dan Bahan

Alat

1. Panci sedang 1 buah

2. Wadah kaca tertutup 1 buah

3. Sendok 1 buah

4. Gelas ukur 1 buah

5. Gelas Saji 1 buah

6. Kompor gas 1 buah

Bahan

1. Sari kedelai 250 ml

2. Gula Pasir 2 sdm

3. Air mentah 1 liter

4. Daun pandan 1 lembar

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Memanaskan air hingga mendidih.

3. Memasukkan peralatan ke dalam air untuk disterilisasi selama 10-


15 menit.

4. Mengangkat alat yang sudah disterilkan dan membuang air bekas


sterilisasi.

5. Menuangkan 250 ml sari kedelai, gula, dan daun pandan ke dalam


panci.

6. Memanaskan susu hingga suhu 71.7°C kemudian tahan


selama 15 detik.

7. Mematikan kompor setelah 15 detik.


8. Mendiamkan susu hingga suhu turun menjadi suhu ruang.

9. Menuang susu ke dalam botol kaca steril dan menutup botol


dengan penutup.

10. Merebus botol yang telah berisi susu selama 10-15 menit.

11. Mendiamkan botol berisi susu kedelai hingga suhu turun menjadi
suhu ruang.

12. Menyimpan botol berisi susu kedelai di dalam lemari es selama 3


hari.

13. Membuka botol susu kedelai dan mengamati perubahan yang


terjadi.

14. Menyajikan susu kedelai dengan variasi sesuai selera.

F. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa susu setelah melewati proses pengawetan dengan cara
pasteurisasi maka susu tersebut akan menjadi lebih awet. Susu menjadi
lebih awet dikarenakan ketika pasteurisasi bakteri-bakteri yang
terdapat dalam susu akan mati. Rasa susu kedelai menjadi manis
dengan tekstur kental dan terdapat sari sari kedelai di dalamnya.

b. Pembahasan
Kedelai mengandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh yakni sebagai sumber protein, dan lemak, serta sebagai
sumber vitamin A, E,K, dan beberapa jenis vitamin B dan mineral K,
Fe, Zn, dan P. Susu kedelai cair menjadi media pertumbuhan bakteri
yang sempurna karena mengandung banyak gizi sehingga menjadi
cepat basi. Susu kedelai merupakan salah satu bentuk emulsi. Sifat
emulsi pada susu kedelai cenderung kurang stabil yaitu cepat
mengalami pengendapan. Endapan tersebut merupakan zat nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.
Susu kedelai yang mengandung endapan tidak disukai konsumen
(Siburian, 2014).
Pembuatan susu kedelai dengan cara pasteurisasi yaitu
dilakukan dengan mensterilkan botol yang akan digunakan untuk
wadah pengawetan susu kedelai terlebih dahulu. Setelah itu merebus
sari susu kedelai, pandan, dan gula pasir hingga suhu 71.7°C kemudian
tahan selama 15 detik. Lalu mematikan kompor setelah 15 detik dan
menunggu hingga susu kedelai menjadi suhu normal. Langkah
selanjutnya memasukkan susu kedelai kedalam wadah dan merebus
botol yang telah berisi susu selama 10-15 menit dan mendiamkan botol
berisi susu kedelai hingga suhu turun menjadi suhu ruang. Setelah itu
dapat menyimpan botol berisi susu kedelai di dalam lemari es selama 3
hari.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pengawetan
dengan cara pasteurisasi pada susu kedelai yaitu suhu ketika
pasteurisasi dan lama waktunya serta kesterilan alat alat yang dipakai.
Proses pengawetan dengan cara pasteurisasi dapat membunuh bakteri
yang terdapat dalam susu sehingga susu akan tetap terasa segar dalam
jangka waktu yang lebih lama.

G. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa proses pengawetan dengan cara pasteurisasi
dapat membunuh bakteri yang terdapat dalam susu sehingga susu akan
tetap terasa segar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pengawetan
dengan cara pasteurisasi pada susu kedelai yaitu suhu ketika pasteurisasi
dan lama waktunya serta kesterilan alat alat yang dipakai.

H. Daftar Pustaka
Amrin, T. (2000). Susu kedelai. Niaga Swadaya.

Arianty, N., & Masyhura, M. (2019, October). Strategi Pemasaran Susu


Kedelai Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga. In
Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp.
257-264).

Picauly, P., Talahatu, J., & Mailoa, M. (2015). Pengaruh penambahan air
pada pengolahan susu kedelai. Agritekno: Jrnal Teknologi
Pertanian, 4(1), 8-13.

I. Lampiran
Alat
Kompor
Gelas

Sendok

Wadah kaca
Panci

Bahan
Sari Kedelai

Air
Pandan

Gula Pasir

Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM

A. Judul

Pengawetan Minuman Sirup Kunyit Asem.

B. Tujuan

1. Melalui kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat


mendemonstrasikan pembuatan minuman awetan berupa sirup kunyit
asem dengan baik.
2. Melalui kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui pengaruh bahan yang digunakan dalam minuman awetan
sirup kunyit asem dengan tepat.

C. Landasan Teori
Kunyit dan asam termasuk salah satu jenis rempah yang banyak
ditanam oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini masuk ke dalam jenis
rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu masak. Selain sebagai bumbu
masak, kunyit dan asam dapat pula digunakan sebagai bahan dasar minuman
tradisional yang sudah banyak dikenal di Indonesia.
Kunyit asam merupakan minuman yang dibuat dari bahan baku utama
berupa sari dari rimpang kunyit Curcuma domestica, daging buah asam jawa
Tamarindus indica dan gula. Minuman kunyit asam dapat dikategorikan
sebagai jamu atau minuman herbal yang memiliki manfaat kesehatan. Hal ini
disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa atau komponen fungsional
pada kunyit, seperti kurkuminoid dan minyak atsiri (Muniroh, dkk, 2010) dan
(Rezki, dkk, 2015). Kurkuminoid adalah senyawa yang berpotensi sebagai
antioksidan (Mulyani, dkk, 2016).
Minuman kunyit asam merupakan salah satu minuman tradisional
dengan bahan baku kunyit Curcuma domestica Val L. dan buah asam
Tamarindus indica L. (Satriawan I, Mulyani S;, 2006. Ekstrak kunyit asam
telah terbukti mengandung komponen bioaktif berupa antioksidan golongan
flavonoid (Mulyani S, Harsojuwono BA, Puspawati GAKD, 2014). Minuman
ini berpotensi sebagai minuman kesehatan karena kandungan bahan aktif
berupa antioksidan, maka dapat dikelompokan pada pangan fungsional.
Selama beberapa bulan terakhir, menjaga dan meningkatkan daya
tahan tubuh menjadi salah satu hal yang penting dilakukan. Hal ini
dikarenakan maraknya wabah virus Covid-19 yang menjadi pandemik global
yang telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO). Antioksidan
yang terkandung dalam minuman kunyit asam diketahui dapat membantu
sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan imunitas dari bakteri dan virus
berbahaya (Riza, 2020).

D. Alat dan Bahan

a. Alat
1. Panci 1 buah
2. Baskom 2 buah
3. Parutan kelapa 1 buah
4. Saringan 1 buah
5. Spatula 1 buah
6. Botol kosong 1 buah
7. Gelas 2 buah
8. Sendok 1 buah
9. Pisau 1 buah

b. Bahan

1. Asam jawa 250 gram

2. Kunyit 250 gram

3. Gula jawa 250 gram


4. Gula pasir 250 gram

5. Air matang/mineral 800 ml

6. Garam 10 gram

E. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Mengupas kunyit menggunakan pisau lalu memarutnya.

3. Menaruh parutan kunyit ke dalam baskom.

4. Menambahkan 500 ml air ke dalam baskom.

5. Memeras parutan kunyit yang telah ditambahkan air dan


menyaringnya ke dalam baskom yang lain.
6. Memasukkan air perasan kunyit ke dalam panci.

7. Menambahkan asam jawa ke dalam panci yang telah diisi air


perasan kunyit.
8. Menyalakan kompor.

9. Merebus air perasan kunyit sampai mendidih sambil diaduk.

10. Menambahkan gula jawa, gula pasir, dan garam secukupnya ke


dalam panci.

11. Mengaduk sampai semua bahan larut.

12. Mematikan kompor kemudian mengangkat panci.

13. Mendiamkan sebentar sampai agak mendingin.

14. Memasukkan sirup kunyit asam yang sudah matang ke dalam


botol.
F. Hasil & Pembahasan

Hasil

Setelah melakukan praktikum didapati bahwa sirup kunyit asam memiliki


tekstur yang kental seperti sirup pada umumnya dengan warna yang
cenderung orange didapati dari warna kunyitmya itu sendiri dan memiliki
rasa asam dan manis yang berasal dari asam jawa dan gula merah.

Pembahasan

Kunyit asam merupakan minuman yang dibuat dari bahan baku utama
berupa sari dari rimpang kunyit Curcuma domestica, daging buah asam jawa
Tamarindus indica dan gula. Minuman kunyit asam dapat dikategorikan
sebagai jamu atau minuman herbal yang memiliki manfaat kesehatan. Pada
praktikum kali ini kunyit akan diproses menjadi sebuah sirup. Pemilihan
sirup karena dilandasi rasa pahit dan pedas dari rimpang kunyit tersebut,
sehingga menyebabkan banyak orang yang enggan mengkonsumsinya.
Pembuatan sirup merupakan salah satu cara untuk menghilangkan rasa pahit
dan pedas pada kunyit. Proses pembuatan sirup pada kunyit ini juga tidak
boleh mengurangi kandungan gizi di dalamnya. Ekstrak kunyit asam telah
terbukti mengandung komponen bioaktif berupa antioksidan golongan
flavonoid (Mulyani S, Harsojuwono BA, Puspawati GAKD, 2014).

Pemilihan bahan utama kunyit dikarenakan Kunyit Curcuma


domestica Val L. mengandung bahan-bahan yang dapat berfungsi sebagai
antibakteri. Rimpang kunyit mengandung senyawa kurkumin dan juga
minyak atsiri yang bersifat sebagai antibakteri. Senyawa-senyawa golongan
terpenoid dapat merusak membran biologis sel atau asosiasi enzim sehingga
pertumbuhan bakteri akan terhambat. Selain minyak atsiri, kurkumin juga
merupakan senyawa yang terdapat pada kunyit yang bersifat sebagai
antibakteri. Kurkumin dalam rimpang kunyit merupakan kelompok
persenyawan fenolik. kurkumim sebagai antibakteri mirip dengan
persenyawaan fenol lainnya yaitu menghambat metabolisme bakteri dengan
cara merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel yang
menyebabkan kebocoran nutrien dari sel sehingga sel bakteri mati atau
terhambat pertumbuhannya.

Bahan lainnya seperti asam jawa berguna sebagai penambah rasa pada
sirup dan gula merah selain menambah rasa manis dalam sirup juga
berpengaruh sebagai bahan pengawet makanan gula merah sebagai bahan
pengawet mampu mengikat zat air pada makanan sehingga mencegahnya
busuk atau basi.

G. Simpulan

Kunyit asam merupakan minuman yang dibuat dari bahan baku utama
berupa sari dari rimpang kunyit Curcuma domestica, daging buah asam jawa
Tamarindus indica dan gula. Pada praktikum kali ini dapat dibuktikan bahwa
kunyit dapat membantu proses pengawetan minuman. Karena, kunyit
mengandung bahan-bahan yang dapat berfungsi sebagai antibakteri yaitu
kurkumin dan minyak atsiri. Selain kunyit, bahan lainnya yang membantu
proses lengawetan adalah gula merah. Gula merah sebagai bahan pengawet
mampu mengikat zat air pada makanan sehingga mencegahnya busuk atau
basi.

H. DAFTAR PUSTAKA
Ingsih, I. S., Winaktu, G., & Wirateruna, E. S. (2020). Pembuatan Jamu
Tradisional Kunyit Asam Sebagai Minuman Peningkat Daya
Imunitas Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19. In Prosiding
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung.

Suseno, R., Surhaini, S., Rahmayani, I., Ulyarti, U., & Lavlinesia, L.
(2021). Pelatihan Pembuatan Sirup dan Minuman Serbuk Kunyit
Asam di Desa Suka Maju Muaro Jambi. Jurnal Karya Abdi
Masyarakat, 5(3), 349-355.

Triastuti, U. Y., & Handayani, I. (2020). Pemanfaatan Minuman Kunyit


Asam Dan Susu Kedelai Bubuk Pada Pembuatan Pudding
Bavarois. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 15(1).

I. Lampiran

Alat

a. Panci

b. Baskom

c. Parutan kelapa
d. Saringan

e. Spatula

f. Botol kosong
g. Gelas

h. Sendok

i. Pisau
Bahan

a. Asam jawa

b. Kunyit

c. Gula jawa
d. Gula pasir

e.Air matang

f. Garam

Anda mungkin juga menyukai