Anda di halaman 1dari 39

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANG

MELAKUKAN KOMUNIKASI TIMBAL BALIK


DI TEMPAT KERJA
F. 410100.002.02

BUKU INFORMASI

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
A. TUJUAN UMUM ......................................................................... 4

B. TUJUAN KHUSUS ........................................................................ 4

BAB II MENERIMA DAN MENYAMPAIKAN INFORMASI ……………………….. 5


A. Pengetahuan yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan

informasi ............................................................................................. 5

B. Keterampilan yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan

informasi ............................................................................................. 29

C. Sikap Kerja yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan

informasi ............................................................................................. 29

BAB III MELAKUKAN KOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA DENGAN PIHAK


TERKAIT ……………………………………………………………………………………………….. 30
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melakukan Komunikasi dan

bekerjasama dengan pihak terkait.......................................................... 30

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melakukan Komunikasi dan

bekerjasama dengan pihak terkait.......................................................... 28

C. Sikap Kerja yang diperlukan untuk Melakukan Komunikasi dan

bekerjasama dengan pihak terkait.......................................................... 28

BAB IV BERPERAN SERTA DALAM PROSES RAPAT TERBATAS……………. 29


A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Berperan serta dalam proses

rapat terbatas ...................................................................................... 29

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 2 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Berperan serta dalam proses

rapat terbatas ....................................................................................... 35

C. Sikap Kerja yang diperlukan Berperan serta dalam proses rapat terbatas . 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 36


A. Buku Referensi ..................................................................................... 36

B. Referensi Lainnya ................................................................................. 36

DAFTAR ALAT DAN BAHAN ................................................................... 37


A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ................................................................. 37

B. DAFTAR BAHAN ................................................................................... 38

DAFTAR PENYUSUN ............................................................................. 39

BAB I

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 3 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu Melakukan Komunikasi


Timbal Balik di Tempat Kerja
B. TUJUAN KHUSUS

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melakukan


Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja ini guna memfasilitasi peserta sehingga
pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menerima dan menyampaikan informasi
2. Melakukan komunikasi dengan pihak terkait
3. Bekerja sama dengan pihak terkait
4. Berperan serta dalam proses rapat terbatas

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 4 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB II
MENERIMA DAN MENYAMPAIKAN INFORMASI
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan
informasi

1.Pengertian

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gesture tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.
Keterampilan berkomunikasi mempunyai manfaat yang sangat penting untuk
menyampaikan gagasan/idee maupun saran pemikiran kepada pihak lain baik
secara individu maupun kelompok.Disamping itu melalui komunikasi yang efektif
akan dapat mempengaruhi dan mendorong perubahan sikap maupun tingkah laku
pihak lain sehingga akan muncul sikap tertentu yang memacu peningkatan prestasi
maupun kualitas kerja atau kualitas produk yang dihasilkan.
Setiap individu maupun kelompok mempunyai perbedaan ciri khas (karakteristik)
tertentu, oleh karena itu dalam melakukan komunikasi harus efektif . Hal ini banyak
dipengaruhi oleh komunikasi maupun media yang digunakan selain kesiapan
konunikan dalam pelaksanaan proses komunikasi.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 5 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Pada dasarnya komuniksai adalah penyampaian informasi atau pengetahuan


antara dua atau lebih individu.
3.Macam-macam Informasi
Berdasarkan media komunikasi dapat dibedakan
1) Komunikasi verbal, menggunakan bahasa (simbol)
2) Komunikasi nan verbal, menggunakan gerak anggota tubuh atau bahasa
signal.
Berdasarkan adanya umpan balik dibedakan
1) Komunikasi satu arah, pengiriman informasi tidak memperoleh umpan
balik.
2) Komunikasi dua arah, ada umpan balik yang diterima oleh pengirim
informasi.
Berdasarkan fungsi jiwa yang dilibatkan dalam komunikasi, dibedakan dalam:
1) Komunikasi pada tingkat pikir (dalam proses pelatihan)
2) Komunikasi pada tingkat perasaan.
3) Komunikasi pada tingkat pribadi ( contoh di antara sahabat)

4.Unsur-unsur Komunikasi

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 6 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Proses komunikasi meliputi unsur-unsur sebagai berikut :


Sumber (source)  Adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan
dapat berupa individu (orang), lembaga, buku dan sejenisnya. Apabila salah
mengambil sumber maka kemungkinan komunikasi berakibat tidak seperti yang
diharapkan.
Komunikator  Adalah seseorang yang menyampaikan berita/informasi kepada
orang lain. Waktu komunikator menyampaikan pesan/informasi. Kadang-kadang
komunikan dapat menjadi komunikator, dan sebaliknya komunikator dapat
menjadi komunikan.
Syarat-sarat komunikator yang baik adalah :
1) Memiliki kredibilitas yang tinggi.
2) Memiliki keterampilan berkomunikasi
3) Memiliki pengetahuan yang luas
4) Memiliki sikap yang baik
5) Memiliki daya tarik / penampilan
Ciri-ciri Komunikator
Komunikator yang membangun
 Mau medengarkan pendapat orang lain dan dia tidak pernah dirinya yang
paling benar sendiri.
 Ingin bekerja sama dan mempertimbangkan sesuatu persoalan dengan
sesamanya dan diambil suatu rasa saling pengertian.
 Tidak selalu mendominasi situasi dan mau mengadakan komunikasi dua
arah (TIMBAL BALIK)
Komunikator yang mengendalikan
 Pendapatnya merupakan hal yang paling baik, sehingga ia tidak mau
mendengarkan orang lain.
 Ia menginginkan komunikasi satu arah saja.

Komunikator yang melepaskan diri


 Ia lebih banyak menerima dari hal yang baru
 Kadang-kadang merasa rendah diri

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 7 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Ia lebih suka mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak sungguh-


sungguh menanggapinya
 Sumbangan pikirannya banyak mengandung arti, tetapi ia lebih suka
melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.
Komunikator yang menarik diri
 Ia selalu bersifat pesimis
 Ia lebih suka melihat keadaan seadanya
 Ia selalu diam tidak mengajukan reaksi serta mengajukan buah pikirannya.
Pesan  Adalah seluruh hal yang disampaikan oleh komunikator
Bentuk-bentuk pesan
Informatif  memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikasi
dapat mengambil kesimpulan sendiri.
Persuasif  bujukan yang membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang
bahwa apa yang disampaikan akan memberikan perubahan, yang terjadi adalah
atas kehendak sendiri.
Coersif  memaksa dengan menggunakan sangsi-sangsi. Coersif dapat berbentuk
perintah dan sebagainya.
Aliran informasi  aliran informasi dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi ke atas  yang berasal dari karyawan/peserta kepada
pimpinan/instruktur yang berupa lisan atau tulisan.

Komunikasi ke bawah  para pimpinan terutama strata menengah harus menjalankan


keputusan dan kebijaksanaan manajemen kepada karyawan/staf dengan sikap
mendorong. Apabila pimpinan menengah tidak setuju dengan kebijaksanaan antara dapat
menyatakannya kepada pimpinan atasnya akan tetapi ketidak setujuannya bukan untuk
dipublikasikan sebab terikat untuk mendukung kebijaksanaan pimpinan di depan
bawahannya.

Komunikasi Historis  yang terjadi antara satu tingkat/jenjang atau unit kerja yang
dengan yang lain unit kerja yang lainnya satu level untuk memberikan informasi guna
menunjang pencapaian tujuan organisasi/lembaga atau perusahaan.
Media  Penyampaian informasi dilakukan melalui :

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 8 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Alat penyampaian  dalam proses instruksional berupa media instruksional, misalnya


media cetak, media visual, media auditif, media audio visual.
Saluran penyampaian  disesuaikan dengan informasi yang disampaikan serta indera
yang dilibatkan Misalnya : udara, kabel, cahaya.
Komunikan  dari segi sasarannya maka komunikan atau penerima pesan dapat
digolongkan dalam 3 jenis sebagai berikut :
1) Komunikan personal (perseorangan)
2) Komunikan kelompok
3) Komunikan massa
Hasil  akhir dari suatu komunikasi adalah sesuai tidaknya sikap dan tin gkah laku
komunikan seperti yang diinginkan. Jika sikap dan tingkah laku komunikan sesuai seperti
apa yang diinginkan maka berarti berhasil, deemikian pula sebaliknya.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah suatu kegiatan antara pengirim dan penerima informasi yang
dapat menghasilkan dan menciptakan pengertian dan penerimaan yang sama, serta
menghasilkan suatu tindakan yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama pula.
Proses ini akan lebih jelas dan terarah jika dibahas dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
1.Siapa yang mengkomunikasikannya ?  Who
 Perseorangan
 Kelompok
 Departemen
 Organisasi
 Dll.
2.Apakah yang hendak dikomunikasikan ?  What
 Fakta yang sesungguhnya
 Suatu teori
 Suatu pernyataan
 Suatu pendapat
3.Kepada siapa hendak disampaikan ?  Whom
 Perorangan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 9 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Kelompok
 Orang yang acuh tak acuh
 Umum / masyarakat
 Dll.
4.Bagaimana saluran / media komunikasi ?  How
 Kata-kata / ceramah
 Film
 Radio
 Percakapan
 Dll.
5.Kenapa dan apa maksudnya ?  Why
 Memberitahukan sesuatu
 Menanyakan sesuatu
 Mendorong/merangsang
 Mengajarkan sesuatu
6.Dalam waktu, tempat dan suasana/keadaan bagaimana ?  When, Where, and under
what circum ances)
 Pelatihan
 Diskusi
 Seminar
 Pekerjaan
 Dll.
7.Apa tanggapannya  What the Response
 Positif
 Negatif
8.Apa tindakannya  What the Action
 Apakah sudah ada tindakan/aksi penerima ?
 Apakah tindakan/aksi itu sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan pengirim ?

Tahap Proses Komunikasi


1) Penetapan gagasan atau ide-ide oleh komunikator
2) Pengiriman informasi / gagasan yang telah disusun melalui media komunikasi.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 10 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Penerimaan berita oleh komunikan. Dalam hal komunikan mengadakan interpretasi


terhadap berita yang diterima dan melanjutkannya dengan suatu tindakan (response)

Gambar : Model Proses Komunikasi

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 11 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

3.1.1. Situasi Komunikasi

NO. HAL FUNGSI INFORMASI FUNGSI


MELATIH/TEKNISI

I. Komunikator Setiap orang dengan Instruktur


pengetahuan
II. Tujuan hubungan
Komunikasi
1. Komunikator Diharapkan membawa Diharapkan Instruktur
berita yang cakap. yang terampil.
2. Komunikan Diharapkan akan Diharapkan akan
mendengarkan. mendengarkan dengan
cermat.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 12 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

III. Hubungan
Kebudayaan
1. Komunikator Diharapkan membawa Diharapkan Instruktur
berita yang cakap yang terampil
2. Komunikan Diharapkan akan Diharapkan
mendengarkan mendengarkan dengan
cermat.
IV. Pola komunikasi
1. Antar Bisa di mana saja Di Lembaga DIKLAT
pribadi Media informasi Media instruksional.
2. Media
V. Effek
1. Reaksi Mempunyai perhatian atau Perhatian terhadap
tidak Berterima kasih atau masalah dan kegiatan
meragukan. belajar
2. Perubahan
Perhimpunan informasi Perhimpunan informasi
baru yang dapat diterima yang dapat diterima
untuk perubahan sikap. dan yang
berhubungan untuk
penggunaan jangka
panjang.

Berbicara dan mendengarkan secara efektif


Ada sepuluh faktor utama yang perlu diperhatikan dalam situasi pembicaraan :
Persiapan material komunikasi
Siapanyang akan diajak bicara
Sensitivitas apa yang telah mereka ketahui
Apakah mereka memerlukan persuasi
Apakah mereka mereka mengerti dengan istilah-istilah yang akan digunakan
Kepekaan pendengaran

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 13 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Lamanya waktu yang tersedia


Sasaran pembicaraan
Pembukaan
Presentasi yang logis
Kelengkapan data pendukung
Penyajian (suara dan sikap)
Alat bantu (visual Aids)
Kesimpulan.
 Pembicaraan tidak akan mampu dilaksanakan secara efektif jika terganggu oleh
perasaan gugup.
Mengatasi kegugupan (Nervous)  Kegugupan adalah kejadian normali
 Kegugupan merupakan suatu tantangan oleh karena itu perlu untuk
dilawan.
 Gunakan tenaga ekstra untuk menunjukan penampilan yang terbaik.
 Atur pernafasan
 Minum air segelas.
 Percaya diri atas persiapan yang telah dibuat.
 Selalu ingat bahwa pendengar ada di pihak anda
 Beri senyuman
 Ambil posisi yang tepat dan jangan terburu-buru serta jangan mulai
berbicara bila pendengar belum tenang.

Kepekaan Mendengar
Pertimbangan:
 Usia rata-rata anggota kelompok
 Latar belakang sosial, pendidikan dan budaya.
 Waktu terluan mereka.
 Kehendak perusahaan dalam waktu pendek.
 Prasangka mereka tentang sosial, ekomnomi, dan politik serta teknik.
 Sikap mereka ( menerima, bermusuahan, tidak peduli, apatis)
 Pengetahuan tentang subjek yang akan dibicarakan.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 14 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

4.4..3. Dua aspek berbicara secara efektif :


4.4..3.1. Topik yang akan dipilih
Ada lima langkah metode dalam menyampaikan suatu kasus atau masalah:
a. Persiapan
1) Dapatkan fakta
2) Bedakan fakta dan opini
3) Interprestasikan fakta
4) Rumusan sasaran.
b. Membuat suatu ringkasan
c. Menghilangkan hambatan-hambatan dan rintangan
d. Berikan pemikiran atau argumentasi
e. Tanyakan fakra-fakta yang relvant
 Dalam menggunakan metode 5 (lima) langkah ini ada beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian.
a. Ketrika anda berbicara
o Harus membantu kepada setiap pendengar agar dapat mengikuti
pembicaraan dengan baik
o Harus dapat mengendalikan forum
b. Bila anda telah berhasil jangan merasa puas diri.
c. Gun akan rencana yang fleksibel.
Komunikasi kelompok  suatu komunikasi antara seseorang dengan sejumlah
orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. Kelompok ini bisa
kecil dan bisa besar, tetapi jumlah orang sebagai anggota kelompok tidak
ditentukan secara eksak berapa orang yang termasuk kelompok kecil, berapa orang
yang termasuk kelompok besar.
Contoh : dalam kedlompok ini adalah rapat, briefing, diskusi, kuliah, seminar,
dal lain-lain.
Tiga langkah untuk melakukan presentasi yang efektif dalam kelompok:
1) Persiapan  Golongan pokok persoalan yang akan dipresentasikan ke dalam
katagori:

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 15 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

a. Must know  harus diketahui


b. Should know  penting untuk diketahui
c. Nice to know  sebaiknya diketahui
Jangan menyampaikan semua hal di atas secara sekaligus dalam waktu singkat.
a. Penyajian  Dalam presentasi ada bebrapa hal yang perlu
diperhatikan pada pendengar:
b. Ada orang (pendengar) yang senang dengan membaca
dokomen/paper/risalah.
c. Ada orang senang dengan dengan melihat apa yang
disajikan/disuguhkan.
Oleh karena itu agar presentasi menarik dan membangkitkan minat pendengar
perlu diperhatikan:
a. Dalam presentasi hubungan dengan pertemuan sebelumnya.
b. Bicaralah secara hidup, antusias.
c. Gunakan alat bantu visual
d. Berikan contoh-contoh baik pengalaman pribadi maupun kasus-kasus
yang sebenarnya.

2) Ringkasan  Perhatikan 3 hal berikut:


a. Mereka mendengar tentang apa yang mereka dengarkan atau
beritahukan kepada pendengar apa yang akan dibicarakan.
b. Dengarkan mereka.
c. Mereka mendengarkan tentang apa yang mereka dengarkan atau
katakan apa yang telah dibicarakan.
Instrumen suara  Tujuh langkah berpidato efektif:
1) Penenangan diri (fondamen dalam aktifitas)
2) Ambil nafas yang cukup dan kontrol pernafasan.
3) Gunakan suara (resonansi)  kunci penampilan berpidato
4) Cara mengucapkan kata-kata  perhatikan alat pengeras suara dan
ucapkan kata-kata dengan keras.
5) Lafal harus dapat diterima umum

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 16 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

6) Variasi
 Tinggi suara
 Kecepatan suara
 Saat berhenti
7) Utamakan peningkatan dan intensi melalui penekanan dan kata-kata
penting.

 Faktor-faktor keberhasilan dan rintangan komunikasi


Faktor keberhasilan  Keberhasilan komunikasi dapat digolongkan ke dalam 2
(dua) faktor, yaitu :
1. Data/Keterangan yang diberikan harus sesuai, benar up to date (tidak
kadarluasa)
2. Penyampaian data keterangan harus jelas, konsekuen, seragam, dalam
penggunaan istilah/tanda dan lancar.
Disamping faktor-faktor di atas ada pakar komunikasi menyimpulkan adanya 7
faktor penyebab komunikasi efektif  the seven C=s Communications)
a. Credibility (kepercayaan)  komunikasi dan komunikan harus saling
mempercayai.
b. Context (perhubungan, pertalian)  Hubungan pesan dengan kenyataan
yang ada.
c. Content (muatan/kepuasan)  Isi berita yang disampaikan komunikator
dapat dipahami oleh komunikan.
d. Clearity (kejelasan/jelas)  Kesederhanaan dan kejelasan perumusan yang
dipergunakan dalam pesan, yang meliputi isi berita, tujuan istilah yang
digunakan.
e. Continuity & Consistency (kesinambungan dan konsisten)  Komunikasi
harus dilakukan secara terus menerus, dan informasi yang diberikan jangan
bertentangan dengan informasi yang terdahulu.
f. Capability of audience (kemampuan komunikan)  Komunikator harus
menyesuaikan pengiriman berita dengan kemampuan dan pengetahuan
komunikan.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 17 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

g. Channels of Distributions ( saluran pengiriman berita:  Penggunaan


saluran komunikasi yang lazim (biasa) digunakan.
Rintangan dalam berkomunikasi

Gangguan (media) dan pada penerimaan informasi.

Rintangan dalam komunikasi dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu :


1) Rintangan yang bersifat teknis:
a. Kurangnya sarana dan prasarana
b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang
efektif
c. Penguasaan teknik methode komunikasi yang tidak memadai.
2) Rintangan perikalu
a. Pandangan yang sifatnya apriori
b. Prasangka yang berdasarkan kepada emosi
c. Ketidak mauan untuk berubah.
3) Rintangan bahasa
a. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan sehingga tidak
menimbulkan salah pengertian (miscommunication).
4) Rintangan struktur
a. Adanya rasa takut, malu, sungkan terhadap orang yang mempunyai
kedudukian/posisi yang lebih tinggi.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 18 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

5) Rintangan jarak (Rintangan geografis)


a. Sarana komunikasi yang tidak memadai.
6) Rintangan latar belakang
a. Latar belakang sosial
b. Latar belakang pendidikan.
Perlu disadari bahwa berkomunikasi tidaklah mudah, dikarenakan itulah
komunikator harus mempersiapkan informasi dengan baik dan memilih media
yang tepat untuk digunakan dalam penyampaiannya.
Dalam proses negosiasi/diskusi dengan pihak klien/pekerja faktor-faktor yang akan
menyebabkan komunikasi tidak berhasil harus dihindari, di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Komunikator tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam berkomunikasi
dengan pihak komunikan.
b. Komunikator menggunakan ide-ide atau pun istilah yang tidak dimengerti
oleh pihak komunikan.
c. Komunikator tidak menyampaikan hal-hal yang dikomunikasikan dengan
jelas dan tepat.
d. Media penyampaian yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
e. Komunikan tidak mengerti pesan/hal-hal yang disampaikan oleh
komunikator.
f. Pesan/hal-hal yang disampaikan terlalu banyak.
g. Komunikan tidak menerima suatu penguatan dari komunikator.
h. Komunikator tidak menerima umpan balik dari komunikan.
i. Komunikator tidak merangsang pikiran maupun perhatian komunikan
dengan baik.
Hal-hal yang tersebut di atas adalah suatu teoritis yang perlu diperhatikan jika
kita ingin menjadi seorang komunikator agar dapat terjadi suatu komunikasi
yang timbal balik sehingga menghasilkan suatu persebpsi yang dibangun oleh
komunikator dapat diterima oleh komunikan.
Disamping itu seorang komunikator perlu juga memperhatikan suatu rumusan
komunikasi secara emphiris yang berlaku didalam suatu komunitas seperti atasan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 19 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

dan bawahan (vertical communication) Sejawat kerja atau kelompok kerja


(horizontal communication.) hal tersebut dapat dilihat dibawah ini.
Komunikasi adalah suatu interaksi antara dua atau lebih individu yang akan
mendorong diambilnya suatu tindakan sehingga akan mendapatkan suatu hasil
atau kesepakatan bersama dalam mengambil suatu keputusan. Dengan harapan
membuahkan hasil yang lebih baik dalam hubungan antara individu dalam proses
sosial maupun proses teknologi dimana semua individu menagacu kepada aturan
aturan yang mengikat.
Menurut Gordon Berthune seorang pakar komunikasi mengatakan bahwa “
kecuali berbahaya atau ilegal kalau kita sampaikan, ya akan / harus kita
sampaikan.  Bagaimana cara menyampaikan?

Komitmen dan Hubungan  Tim-tim dapat efektif jika memiliki rekan-rekan


kerja dalam tim yang terus berbicara satu sama lainnya sehingga akan
menunjukkan :

 Gaya interaksi
 Cara menangani konflik
 Cara mengambil keputusan.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 20 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Komunikasi Tim ada beberapa komunikasi yang terjadi didalam kelompok sosial dan
kelompok teknis untuk itu ada beberapa teknik berkomunikasi :

Dari pemimpin kepada rekan-rekan satu tim 

 Bersikaplah konsisten

 Bersikaplah yang jelas

 Bersikaplah sopan
Dari rekan-rekan kepada pemimpin  Lugas dan bersikaplah hormat
Di antara sesama anggota tim 
 Bersikap mendukung
 Memprioritaskan yang sekarang
 Bersikap akrab.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 21 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Di antara tim dengan publik


 Respectiv (memperhatikan)
 Responsive (tanggap)
 Realistic (realistis)
Komunikasi Empaty  berusaha memahami baru dipahami
Teknik Komunikasi  Komunikasi terbuka
Observation  obserfasi
 Thought  pemikiran
 Feel  perasaan
 Desire  keinginan
Memperbaiki
 Pengakuan
 Pemaafan
 Arahan pada yang baik
 Kesepakatan baru

Anarchi (fakta brutal)


 Mengarahkan dengan pertanyaan
 Melibatkan dengan dialog, tetapi bukan dengan paksaan.
 Melakukan autopsi tanpa ada sifat menyalahkan.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 22 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Memberi rambu-rambu lampu merah


Memberdayakan komunikasi
 Maukah kamu mendengarkan saya?
 Maukah kamu membagi informasi yang aku butuhkan agar
pekerjaan ku dapat diselesaikan dengan baik?
 Maukah kamu ikut dalam keputusan yang ku ambil?

Matrik Penyelidikan – Pembelaan


Mengatakan
 Menguji
 Mendiktekan
 Menegaskan
 Menjelaskan
Mengamati
 Menonton
 Merasakan
 Menarik diri

Bertanya
 Menginterograsi
 Menklarifikasi
 Mewawancarai
Membangkitkan
 Diskusi mahir
 Dialog
 Berpolitik

Matrik Penyelidikan – Pembelaan


Mengatakan
 Menguji
 Mendiktekan
 Menegaskan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 23 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Menjelaskan
Mengamati
 Menonton
 Merasakan
 Menarik diri
Bertanya
 Menginterograsi
 Menklarifikasi
 Mewawancarai
Membangkitkan
 Diskusi mahir
 Dialog
 Berpolitik
 Pembelaan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 24 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Menguji Begitulah menurut saya, bagaimana


menurut anda?
 Menegaskan Begitulah menurut saya, dan ini
alasannya.
 Mendiktekan Begitulah menurut saya, dan tak
peduli mengapa “disfungsional”
 Menjelaskan Beginilah dunia kerja dan mengapa
saya dapat melihat dengan secara itu.
Penyelidikan
 Menginterograsi Mengapa anda tidak dapat
melihat bahwa sudut pandang anda salah?
(disfungsional)
 Menklarifikasi Apa pertanyaan yang sedang kita
jawab?
 Mewawancarai Menggali sudut pandang orang lain
dan alasan-alasan dibaliknya.

Diskusi mahir
 Menyeimbangkan pembelaan dan penyidikan
 Keingintahuan yang tulus membuat pertimbangan
menjadi eksplisit.
 Tanyakan kepada yang lain tentang asumsi-
asumsi tanpa bersikap mengkritik atau menuduh.
 Dialog Menyingkirkan semua asumsi, dengan
mencipkan suatu wadah dimana akan memunculkan
suatu pemikiran bersama.

B. Keterampilan yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan


informasi

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 25 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

1. Menganalisa dan mengelompokkan Keterampilan yang diperlukan untuk


menerima dan menyampaikan informasi

2. Menentukan tingkat kesulitan Keterampilan yang diperlukan untuk


menerima dan menyampaikan informasi

C. Sikap kerja yang diperlukan untuk menerima dan menyampaikan


informasi

1. Harus cermat dan teliti dalam menerima dan menyampaikan informasi

2. Harus cermat dan teliti melaksanakan komunikasi

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 26 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB III
MELAKUKAN KERJASAMA DAN KOMUNIKASI
DENGAN PIHAK TERKAIT
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan kerjasama dan
komunikasi dengan pihak terkait
1.Pengertian Kerjasama

Kerjasama ialah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau juga lebih
agar bisa mencapai tujuan ataupun target yang sebelumnya sudah direncanakan dan
juga disepakati secara bersama. Atau juga kerjasama bisa diartikan sebagai sebuah
tindakan-tindakan di dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih
agar bisa mencapai tujuan serta demi keuntungan bersama.

Biasanya di dalam sebuah perusahaan atau juga lembaga-lembaga kerjasama tim


sudah menjadi sebuah kebutuhan agar dapat mewujudkan keberhasilan di dalam
mencapai tujuan. Kerjasama sebuah tim yang akan menjadi sebuah dorongan
sebagai energi ataupun motivasi bagi setiap individu yang juga tergabung di dalam
sebuah tim kerja. Jika sebuah kerjasama tim bisa berjalan secara baik, maka sebuah
kelancaran di dalam berkomunikasi ataupun rasa bertanggung jawab kepada setiap
individu yang ada di dalam sebuah tim kerja akan dapat terbentuk.

Cara-Cara Untuk Membina Kerjasama


Sebuah kerjasama dapat dilakukan jika cara yang digunakan sudah tepat, untuk itu
pembahasan yang selanjutnya ialah membahas tentang cara membuat kerjasama
yang akan di bahas berikut ini.
 Menentukan Sebuah Tujuan
 Menyiapkan profil
 Membuat sebuah pesan yang positif
 Menghargai setiap pendapat dan juga kebiasaan rekan kerja
 Selalu fokus kepada kualitas
 Menawarkan bantuan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 27 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

 Menunjukan antusiasme

2.Bentuk-Bentuk Kerjasama

Selain bagaimana cara untuk dapat membentuk kerjasama, tetapi ada juga bentuk-
bentuk dari kerjasama. Apa saja bentuk tersebut? mari langsung saja kita
melanjutkan pembahasan berikut ini.
Tawar menawar atau Bargaining, ialah membentuk kerjasama tentang kesepakatan
pertukaran produk atau juga jasa antara dua orang atau juga lebih.
Koalisi atau Coalition, ialah gabungan dari dua lembaga organisasi atau juga lebih
yang memiliki tujuan yang sama, mereka bekerjasama agar mencapai tujuan
tersebut.
Joint Venture, ialah kerjasama agar mengerjakan proyek-proyek tertentu supaya
bisa cepat terselesaikan dan juga tujuan cepat tercapai.
Cooptation, ialah proses kerjasama penerimaan dari berbagai unsur yang baru pada
kepemimpinan sebuah organisasi, hal ini bisa dijadikan sebuah cara agar
menghindari terjadinya sebuah kecurangan atau juga hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat terjadi.Atas dasar kerukunan, ialah kerjasama yang didasari karena
sebuah kerukunan sesama manusia, biasanya sebuah kerjasama yang didasari
kerukunan tidak diharapkan imbalan atau juga upah.

3.Manfaat Dari Kerjasama

Selain dari penjelasan yang sudah diberikan ada sebuah manfaat yang didapatkan
dengan kerjasama, mamfaat dari kerjasama adalah sebagai berikut :

1. Dapat mempererat ikatan kerjasama


2. Menumbuhkan sebuah semangat persatuan
3. Pekerjaan bisa lebih cepat selesai
4. Pekerjaan menjadi lebih ringan

4.Melakukan Komunikasi Dengan Pihak Terkait


Membina komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait adalah suatu
kegiatan pertemuan untuk membahas suatu program dan kegiatan yang

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 28 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

menghasilkan suatu kesepakatan untuk bekerjasama dalam melaksanakan program


secara berkesinambungan.Komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait dapat
berupa pertemuan lintas sektoral, lintas program, MOU dan kesepakatan bersama.
Tujuan sebagai sarana dalam melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan
pihak-pihak terkait

2.2 Prosedur
1. Petugas merencanakan program kegiatan dan pelaksanaannya
2. Petugas mengidentifikasi pihak terkait yang berperan dalam program
3. Petugas mengumpulkan permasalahan yang muncul dalam program
4. Petugas melakukan pertemuan dengan pihak terkait yang berperan dalam
program dan kegiatan
5. Petugas dengan pihak terkait membahas program
6. Petugas bersama pihak terkait merencana pelaksanaan dan melakukan
pembagian tugas dalam hal pelaksanaan program dan kegiatan
7. Petugas dengan pihak terkait menyusun rencana tindak lanjut evaluasi

B. Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan kerjasama dan


komunikasi dengan pihak terkait
1. Menganalisa dan mengelompokkan Keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan kerjasama dan komunikasi dengan pihak terkait
2. Menentukan tingkat kesulitan Keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan kerjasama dan komunikasi dengan pihak terkait

C. Sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan kerjasama dan


komunikasi dengan pihak terkait
1. Harus cermat dan teliti dalam melakukan kerjasama dan komunikasi
dengan pihak terkait

2. Harus cermat dan teliti melaksanakan bentuk-bentuk kerjasam

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 29 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB IV
BERPERAN SERTA DALAM PROSES RAPAT TERBATAS

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk berperan serta dalam proses rapat


terbatas

1. Pengertian Rapat (meeting)

Rapat merupakan sarana yang berguna dalam lembaga, organisasi, biro jasa,
perusahaan, dan lain-lain yang dapat membantu manajemen karena melalui rapat
dapat dipermudah tugas yang makin sulit untuk mengoordinasi kegiatan yang
sifatnya beraneka ragam.

Pengertian rapat (meeting) adalah *berkumpulnya sekurang-kurangnya dua atau


lebih orang untuk memutuskan suatu tujuan (Shrap v. Dawes, 1976).

Rapat dapat bervariasi ukurannya, baik dari jumlah peserta, tujuan, maupun yang
lain. Rapat sekelompok kecil orang dalam organisasi secara teratur disebut rapat
komisi. Komisi merupakan suatu badan yang mencakup orang-orang yang secara
kolektif bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya terhadap otoritas ysng
lebih tinggi. Komisi diberi wewenang untuk mengesahkan suatu keputusan melalui
mayoritas suara dan lazim terikat atas suara itu.

2.Tujuan rapat antara lain :


1. memberikan informasi tentang sesuatu, misalnya hasil pertemuan, rapat,
seminar yang relevan, keputusan rapat terbatas
2. memperoleh informasi tentang kegiatan, hasil observasi, kerja lapangan, dan
problema mendesak
3. menghimpun pengetahuan serta pengalaman untuk memecahkan masalah
4. mengembangkan kerja sama dan mempengaruhi sikap agar berkomitmen,
berdedikasi, dan berloyalitas

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 30 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

5. mengutarakan keluhan
6. mengambil keputusan dalam batas-batas kewenangannya
7. menentukan langkah-langkah kerja opreasional

3.Keuntungan rapat
1. anggota diberi kesempatan untuk menentukan sikap mereka
2. anggota dapat mengajukan kepentingan mereka
3. pengetahuan dan pengalaman dapat dihimpun bersama
4. banyak informasi yang tersedia yang dapat dikumpulkan angota
5. gagasan dapat dikembangkan
6. pemecahan baru dapat diusulkan melalui rapat tersebut
7. kepuasan kerja dan kinerja SDM dapat ditinngkatkan sebab mereka merasa
memberikan sumbangan untuk organisasi
8. pihak manajemen dapat memeproleh masukan tentang kesulitan, hambatan,
dan keluhan sehingga dapat diambil tindakan yang tepat dan cepat guna
mencegah terjadinya hal –hal yang tak diinginkan.
9. Arus komunikasi horizontal terbina serta garis strukutral dapat berjalan

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 31 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

4.Kekurangan rapat

1. Segi penundaan
2. Penundaan terjadi karena:
3. tanpa alasan yang jelas
4. diskusi berlarut-larut dan tak relevan
5. seseorang mementingkan diri atau demi kelompoknya
6. kesulitan mengumpulkan orang karena waktu singkat.
Penundaan dapat berakibat buruk jika keputusan harus diambil segera.
Pengambilan keputusan dapat tertunda dan menimbulkan keresahan serta rasa
frustrasi. Anggota yang tidak hadir biasanya terkejut.

Segi kepribadian

Segi kepribadian dapat menghambat bila:


1. kurang pandai dalam menentukan kebijakan atau pendapat kurang dewasa
dalam bersikap
2. rasa egoisme tinggi
3. lupa atas status dan kedudukan yang erat kaitannya dengan hak, kewajiban,
dan kewenangan
4. sikap berpikir positif dan terbuka yang kurang berjalan
5. tidak bisa menepiskan kepentingan tersembunyi di balik gagasan.

Jenis rapat
Berdasarkan sifat : 1) rapat formal; 2) rapat nonformal.
Berdasarkan jumlah peserta: 1) rapat kecil; 2) rapat raksasa.
Rapat formal bercirikan:
ada prosedur dan peraturan-peraturan yang relatif ketat dan disepakati
kepemimpinan dikendalikan oleh seorang ketua
contoh:

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 32 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

1. rapat umum tahunan


2. rapat umum perusahaan
3. rapat dewan direktur
4. rapat dewan pemerintahan
5. rapat komisi lokal
6. rapat asosiasi profesional
7. rapat dewan kerja
8. rapat komisi konsultatif

Rapat nonformal bercirikan


1. kurang diperhatikan prosedur dan ketentuan atau peraturan
2. sering sekadar bertemu muka
3. sering juga sengaja dibuat nonformal sesuai dengan tujuan sehingga tepat
sasaran
4.menghimpun pendapat dan memecahkan masalah
5. tidak ada ketua, acara, peraturan, resolusi atau laporan meskipun ada data
tertulis.

Beberapa jenis dan urusan yang berbeda mungkin dipadukan, dan formalitas dapat
diubah yang memberi kesempatan diskusi efektif serta pengambilan keputusan
sebagaimana diperlukan.

Rapat eksekutif bersifat membahas dan menentukan pokok-pokok pembicaraan


serta mempunyai tugas tambahan yaitu mengimplementasikan isi keputusan. Misal
dewan direktur

Prosedur dalam rapat

*Pola tetap dalam kegiatan rapat. Dasarnya adalah peraturan dan konvensi yang
sudah dikondisikan, ditinjau, ditimbang, dan diterima secara umum dalam
pengertian adil dan secepatnya.

Ketua rapat

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 33 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

Ketua merupakan orang yang penting dalam rapat yang atas kesanggupannya amat
menentukan hasil pertemuan.

Untuk itu bagi seorang ketua rapat perlu:


1. memiliki watak yang kuat
2. tak bersikap dogmatiktak memaksakan kehendak atau pandangan sendiri
3. mampu mengungkapkan gagasan secara lancar tanpa harus berpidato
4. mampu mengendalikan rapat tanpa menolak adanya tukar-menukar pikiran
5. berwibawa
6. menghormati pendapat orang lain
7. menanamkan sikap adil
8. tegas dalam menentukasn sikap
9. arif dan bijaksana dalam berpikir, berkata, bertiundak, dan berbuat

Tugas ketua
1. memastikan bahwa penunjukan dirinya sesuai dengan peraturan
2. memastikan bahwa rapat diadakan secara sah sesuai dengan ketetapan yang
berlaku dan kuorum memenuhi ketentuan
3. mengikuti urutan mata acara
4. memelihara ketertiban dan mengoordinasi dengan baik
5. memberi kesempatan yang ingin bicara
6. mengedalikan pembicaraan sesuai dengan tujuan rapat sehingga tak terbawa ke
hal yang tak relevan
7. menangkap aspirasi peserta baik yang menerima maupun menolak pendapat
8. membuat catatan yang perlu selain menunjuk seorang notulis
9. menyampaikan informasi kepada pihak yang berkompeten.

Wewenang ketua
1. memelihara ketertiban dan bila perlu memerintahklan orang yang tak tertib
meninggalkan tempat rapat
2. menentukan urutan acara
3. memutuskan titik-titik prosedur

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 34 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

4. menunda rapat (jika perlu)


5. menentukan rumusan hasil rapat sebagai kesimpulan yang perlu ditegaskan
6. menggunakan jalan/suara khusus apabila rapat menemui jalan buntu.

Pendekatan ketua dalam rapat


1. menyambut hadirin, terutama anggota yang baru
2. mengatakan tujuan rapat (menegasskan tujuan)
3. menggalakkan diskusi, lewat pernyataan umum atau tanggapan khusus atas
seorang peserta
4. membuat ringkasan pada tahap tertentu
5. mengulangi argumen pro dan kotra atas usulan yang belum diambil keputusan
6. menutup rapat dengan tepat waktu.

Notulis

Notulis merupakan pihak yang terlibat dalam rapat dengan tugas utama
menginventarisasi prosedur dan gagasan pembicaraan.

Untuk itu bagi seorang notulis perlu:


1. memiliki keterampilan menyimak gagasan dengan baik
2. mempunyai kemampuan mengangkap gagasan utama pembicaraan
3. memiliki keterampilan menulis dengan cepat
4. memiliki kemampuan merumuskan gagasan dengan cermat
5. mempunyai kecerdikan dalam memilih kata-kata rumusan
6. bersikap objektif
7. mampu membedakan fakta dan opini
8. mampu membedakan konsep dan pendapat
9. dan lain-lain.

Tugas Notulis

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 35 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

1. menulis deskripsi tentang rapat dalam 5W+H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana)
2. mencatat urutan prosedural rapat
3. menuliskan gagasan-gagasan yang muncul beserta pihak yang mengemukakan
4. menuliskan butir-butir kesepakatan hasil rapat
5. menuliskan butir-butir keputusan rapat
6. merumuskan ketetapan hasil rapat

B.Keterampilan yang diperlukan untuk berperan serta dalam rapat


terbatas
1. Menganalisa dan mengelompokkan Keterampilan yang diperlukan untuk
berperan serta dalam proses rapat terbatas

2. Menentukan tingkat kesulitan Keterampilan yang diperlukan untuk berperan


serta dalam proses rapat terbatas

C.Sikap kerja yang diperlukan untuk berperan serta dalam rapat terbatas
1. Harus cermat dan teliti dalam mengatur dengan baik untuk berperan serta
dalam proses rapat terbatas

2. Harus cermat dan teliti dalam melaksanakan proses rapat terbatas

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 36 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi
a. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks.
Bandung: Widya Padjadjaran
b. Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya. 2007
c. Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
d. Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.

B. Referensi Lainnya

a. http://www.spengetahuan.com/2016/10/pengertian-kerjasama-dan-manfaat-
kerjasama-terlengkap.html
b. http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manfaat-dan-bentuk-kerjasama-
beserta-contohnya-lengkap/
c. https://www.academia.edu/11677868/Modul_Melakukan_Komunikasi_Timbal_
Balik
d. http://kamparkab.go.id/home/berita/bangkinang-kota/komunikasi-timbal-balik-
dalam-tugas-pokok-humas-pemerintah-1-bersambung.html
e. https://muhamadmuslihlatief91.wordpress.com/2013/05/03/34-hubungan-
timbal-balik-antara-organisasi-manejemen-dan-tata-kerja-dalam-sebuah-
perusahaan/

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 37 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Laptop Untuk setiap peserta
3. Printer
4. Stapless
5.
6.
7.

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Buku Informasi Setiap peserta
2. Buku kerja Setiap peserta
3. Buku Penilaian Setiap peserta
4. tinta Kelompok
5. Kertas HVS A4 kelompok
6. penjepit
7.
8.
9.

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 38 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.002.02
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1 Sunardi,S.Pd Widyaiswara

Judul Modul: Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja


Halaman: 39 dari 39
Buku Informasi - Versi 2018

Anda mungkin juga menyukai