Anda di halaman 1dari 14

Proses Pembentukan Model Matematika

Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Pemodelan Matematika Dengan Persamaan Diferensial

February 22, 2017

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Garis Besar Penyajian

1 Proses Pembentukan Model Matematika

2 Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Silabus Pembelajaran Modul I

Pengenalan Pemodelan Matematika Dengan Persamaan


Diferensial
1. Proses Pembentukan Model
- Pendekatan Pemodelan Matematika
- Asumsi dan Proses Pembentukan Model Matematika
2. Pemodelan Matematika Untuk Sistem Massa Pegas dan
Bandul
- Sistem Massa Pegas Horizontal
- Sistem Massa Pegas Vertikal
- Masalah Syarat Batas
- Pendulum
3. Model Pertumbuhan Populasi
- Model Pertumbuhan Bidang Biologi
- Model Pertumbuhan Bergantung Kepadatan
- Model Pertumbuhan Dua Spesies

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Proses Pembentukan Model Matematika


Pemodelan Matematika merupakan suatu proses merepresentasikan
dan menjelaskan permasalahan pada dunia nyata kedalam
pernyataan matematis.

Berikut diagram alur proses pemodelan matematika.

Figure: Diagram Alur Pemodelan Matematika

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Langkah-Langkah Pembentukan Model Matematika

1. Menyatakan permasalahan nyata kedalam pengertian


Matematika
- Identifikasi variabel dalam bahasa matematis
- Membentuk beberapa hubungan antar variabel yang dihasilkan
dari permasalahan tersebut
2. Membuat asumsi
Asumsi dalam pemodelan mencerminkan bagaimana proses
berfikir sehinga model dapat berjalan.
3. Formulasi persamaan/pertidaksamaan matematika
- Pengujian kembali asumsi agar dalam pembentukan model
formulasi dapat sesuai dan realistik.
- Dilakukan pengkajian ulang asumsi dan membentuk asumsi
baru jika ditemukan ketidaksesuaian model.

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Langkah-Langkah Pembentukan Model Matematika


(Lanjutan)

4. Menyelidiki sifat dari solusi


Menyelidiki sifat dari solusi yaitu apakah solusi sistem stabil
atau tidak stabil.
5. Interpretasi hasil
- Interpretasi hasil dapat diwujudkan dalam bentuk grafik yang
digambarkan berdasarkan solusi yang diperoleh.
- Interpretasikan grafik sebagai solusi dalam dunia nyata.

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Pendekatan Pemodelan Matematika

1. Model Empiris
- Diperlukan data yang berhubungan dengan problem
menentukan peran yang penting.
- Mengkontruksi formula (atau persamaan) matematika yang
dapat menghasilkan grafik yang terbaik untuk mencocokan
data.
2. Model Simulasi
- Program komputer didasarkan pada aturan untuk membentuk
suatu proses atau fenomena akan berjalan terhadap waktu
dalam kehidupan nyata.
- Program komputer dijalankan terhadap waktu sehingga
implikasi interaksi dari berbagai variabel dan komponen yang
akan di kaji dan di uji.

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Pendekatan Pemodelan Matematika(Lanjutan)


3. Model Deterministik
- Penggunaan persamaan atau himpunan persamaan untuk
merepresentasikan hubungan antara berbagai komponen atau
variabel suatu sistem.
- Menunjukkan hubungan antara kuantitas (yang dinyatakan
oleh variabel tak bebas dari persamaan ) dan waktu sebagai
variabel bebas.
- Persamaan diferensial dapat diselesaikan untuk memprediksi
perilaku sistem model dengan di berikan syarat awal yang
sesuai.
- Persamaan ini digunakan untuk menyatakan problem dunia
nyata yang diformulasikan berdasarkan pada hubungan dasar
faktor-faktor yang terlibat dalam problem ini (variasi random
diabaikan).
4. Model Stokastik
- Variabel random tidak di abaikan.
- Menggunakan pendekatan secara probabilistik.
Modul I. Pemodelan Matematika
Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Contoh 1

Contoh 1.
Larutan garam sebuah tangki mula-mula berisi 12 liter air murni.
Air garam dengan kadar 0,2 kg /liter memasuki tangki dengan laju 2
liter /menit. Larutan garam didalam tangki dianggap teraduk

sempurna dan keluar dengan laju 2 liter /menit. Tentukan


1
banyaknya garam dalam tangki setelah jam.
2

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Contoh 1 (Penyelesaian)

dy
= banyak garam yg masuk − banyak garam yg keluar
dt
y
= 0, 2 kg /liter · 2 liter /menit − −2 liter /menit ·
12
1
= 0, 4 − y
6
Persamaannya menjadi
dy 1
+ y = 0, 4
dt 6
R 1 1
diperoleh µ = e = e 6 dt = e 6 t sehingga
p(t) dt

R Z R
p(t) dt
ye = Q(t)e p(t) dt dt
1
y = 2, 4 + Ce − 6 t
Modul I. Pemodelan Matematika
Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Contoh 1 (Penyelesaian)

Untuk y (0) = 0 maka C = −2, 4 sehingga


1
y = 2, 4 − 2, 4e − 6 t

Untuk t = 30 diperoleh

y (30) = 2, 4 − 2, 4e −5

1
Banyak garam setelah jam adalah
2

2, 4 − 2, 4e −5 kg
/liter

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Latihan Soal

Contoh 2.
Mula-mula secangkir kopi mempunyai suhu 2000 F mendingin
mengikuti hukum pendinginan Newton. Misalkan dalam 1 menit
suhu kopi dalam ruangan bersuhu 700 F sudah turun menjadi 1900
F. Tentukan kapan suhu kopi menjadi 1900 F

Contoh 3.
Mula-mula kapasitas tangki adalah 500 galon yang terdiri dari 200
galon air dan 100 lb garam. Larutan air terdiri dari 1 lb
garam/galon yang dimasukkan dengan jarak 2 galon/menit dan
keluar tangki sebesar 2 galon/menit. Tentukan banyak garam yang
tersisa.

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Contoh 4.
Mula-mula sebuah tangki berisi 100 galon
 air dan 50 oz garam. Air
1 1
memuat garam dengan konsentrasi 1 + sin t oz/galon
4 2
dimasukkan kedalam tangki dengan kelajuan 2 galon/menit dan
keluar dengan kecepatan yang sama. Tentukan banyak garam pada
menit ke 20.

Contoh 5.
Didalam ruangan yang dingin dan bersuhu 400 F ditemukan mayat
bersuhu 720 F. Suhu mayat tersebut telah turun menjadi 66, 80
dua jam kemudian saat ahli forensik datang. Taksirlah waktu
kematian mayat tersebut (suhu manusia normal 950 F).

Modul I. Pemodelan Matematika


Proses Pembentukan Model Matematika
Pemodelan Sederhana Persamaan Diferensial

Modul I. Pemodelan Matematika

Anda mungkin juga menyukai