Struktur Kayu Penampang Berganda Dan Sambungan PDF
Struktur Kayu Penampang Berganda Dan Sambungan PDF
Terhadap Sumbu Y – Y
A = (2b). H
Ix = (1/12) (2b)
(2b)^3
3
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
A = 4 b. h
Ix = 4 . (1/12) b. h^3
4
4
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
CONTOH 1
CONTOH SOAL (a)
CONTOH SOAL (b)
CONTOH 2
SAMBUNGAN
Terdiri dari 2 Jenis yaitu :
Sambungan Mekanis
Sambungan yang hanya menggunakan material kayu.
kayu
Sambungan Non Mekanis (Baut, Paku dan Pasak)
Sambungan yang menggunakan tambahan
SAMBUNGAN
Tujuan Sambungan :
Menyambung 2 Batang Kayu menjadi satu
Memperbesar penampang kayu
Estetika
Kemudahan Pelaksanaan
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
APLIKASI SAMBUNGAN PENAMPANG
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Menerus
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Tegak Lurus
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Menyudut
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Kombinasi
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Tegak Lurus
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Gigi Tunggal dan Ganda
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan pada komponen struktur kayu atau dari satu komponen struktur
k
kayu k komponen
ke k struktur
t kt kauk lainnya
l i t di i atas
terdiri t elemen
l penyambung
b
(pelat buhul, pelat penyambung, pelat pengikat, siku dan pelat pendukung)
dan alat sambung (cincin belah, pelat geser) atau alat pengencang (paku,
jjepretan,
p ,ppasak,, sekrup,
p, baut,, sekrup
p kunci,, dan sistem alat p
pengencang
g g
sejenis).
Sambungan harus direncanakan sedemikian sehingga:
Zu < λ φz Z Z’
dimana Zu adalah tahanan perlu sambungan, λ adalah faktor waktu yang
berlaku sesuai dengan Tabel 6.3-2, φz = 0,65 adalah faktor tahanan
sambungan, dan Z’ Z adalah tahanan terkoreksi sambungan
Faktor Koreksi Sambungan
Kondisi Kondisi FK Diafragma FK Aksi FK Geometri FK Kedalaman FK Serat FK Pelat FK Paku
Terkoreksi = Acuan x Kelompok Penetrasi Ujung Sisi Miring
Paku,
Z’ = Z Cdi pasak Cd Cog Cm
Z’w = Zw Ceg Cm
Sekrup
Z’ = Z Cd Ceg
Z’w = Zw
Baut
Z’ = Z Cg CΔ
Sekrup kunci
kunci,
Z’ = Z Cg pen Cd Ceg
Z’w = Zw CΔ Ceg
Pelat geser,
Z’// = Z// = Cg cincin belah Cd Cst
Z’⊥ = Z⊥ = Cg CΔ Cd
CΔ
SAMBUNGAN MEKANIS
Desain Sambungan Gigi Tunggal
Pada sambungan gigi tunggal, dalamnya gigi, tm,
tidak boleh melebihi sesuatu batas, yaitu (lihat
Gambar C1) tm < 1/3 h, yang mana h adalah
tinggi komponen struktur mendatar. Panjang kayu
muka lm harus memenuhi lm > 1,5
, h,, tetapi
p jjuga
g lm
> 200 mm.
SAMBUNGAN MEKANIS
Tahanan geser pada bagian kayu muka dapat dihitung sebagai berikut,
lmbFv'
N u cos α ≤ λφv
lm
1 + 0 ,25
em
Nu adalah gaya tekan terfaktor,
α adalah sudut antara komponen struktur diagonal terhadap komponen struktur mendatar,
φv adalah faktor tahanan (lihat tabel di depan)
λ adalah faktor waktu (lihat tabel di depan)
lm adalah panjang kayu muka,
b adalah lebar komponen struktur mendatar,
Fv’ adalah kuat geser sejajar serat terkoreksi,
em adalah eksentrisitas pada penampang neto akibat adanya coakan sambungan.
SAMBUNGAN GIGI TUNGGAL
tm
em
Lm
SAMBUNGAN MEKANIS
Langkah Perhitungan :
Menghitung em (eksentrisitas)
em = ½ h – ½ tm = ½ .120 – ½. 40 = 40 mm
Contoh Soal
Untuk itu lm akan direvisi
Direvisi menjadi
Lm = 300 mm
lmbFv' 300.(80).(5.1)
λφv = (0.8) x(0.9) x = 30653.2
lm 300
1 + 0,25 1 + 0.25
em 40
Nu cos < OK
SAMBUNGAN MEKANIS
Desain Sambungan Gigi Majemuk
Pada sambungan gigi majemuk, terdapat dua gigi dan dua panjang muka
yang masing-masing diatur sebagai berikut (lihat Gambar C2),
dalamnya gigi pertama, tm1 > 30 mm
dalamnya gigi kedua, tm2 > tm1 + 20mm, namun tm2 < 1/3 h
panjang kayu muka pertama, lm1 > 200 mm dan lm1 > 4 tm1
yang
ya g mana
a a h ada
adalah
a tinggi
gg komponen
o po e sstruktur
u u mendatar.
e da a .
SAMBUNGAN MEKANIS
Tahanan geser pada bagian
kayu muka yang pertama Nu adalah ggaya
y tekan terfaktor,,
dihitung sebagai berikut, α adalah sudut antara komponen
struktur diagonal terhadap
Fm1 lm1bFv'
1,25 N u cos α ≤ λφv komponen struktur mendatar,
Fm1 + Fm 2 l
1 + 0 ,25 m1
em1 φv adalah faktor tahanan
λ adalah faktor waktu
dan, tahanan geser pada bagian Im adalah panjang kayu muka rerata,
kayu muka yang kedua dihitung
berikut ini, Im1 adalah panjang kayu muka yang
pertama,
lm 2bFv' Im2 adalah panjang kayu muka yang
N u cos α ≤ λφv
l
1 + 0 ,25 m kedua,
em
Fm adalah luas bidang tumpu
SAMBUNGAN MEKANIS
em adalah eksentrisitas rerata pada penampang neto akibat
adanya
d coakan
k sambungan,
b
em1 adalah eksentrisitas bagian kayu muka pertama pada
penampang neto akibat adanya coakan sambungan,
Fm1 adalah luas bidang tumpu bagian kayu yang pertama,
Fm2 adalah luas bidang tumpu bagian kayu yang kedua,
b adalah lebar komponen
p struktur mendatar,,
Fv’ adalah kuat geser sejajar serat terkoreksi.
S b
Sambungan gigi
i i majemuk
j k hanya
h di j k digunakan
dianjurkan di bil α > 45°.
k bila 45°
GIGI MAJEMUK
lm1 lm2
tm1
tm2
em1
em
SAMBUNGAN MEKANIS
Langkah
g Perhitungan
g : Hitung Geser Muka 1
N = P/S = 1326
1326.57
57 / 3347 = 0.39
0 39 buah
Pakai 1 Buah Baut
Contoh Soal
Sehingga Kekuatan Baut :
S =1/2 b d Fc untuk b ≤ 7d
S =3.5d^2 Fc untuk b ≥ 7d b = tebal kayu
d = diameter paku
Fc = Kuat Tekan Tegak Lurus
S = b d Fc untuk b ≤ 7d Serat
S =7d^2 Fc untuk b ≥ 7d
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
Contoh Soal
Tentukanlah Jumlah Paku yyang
g E 15 Î Fc = 13 Mpa
p
digunakan untuk menyambung Kayu
menjadi 1 sejajar. Grade Kayu E 15 Jenis Tampang : Tampang 1
ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
Tekan yang terjadi : 10 KN. Paku 1. Cek Ketebalan
yang ada berdiameter 3.4 mm B = 80 mm
7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 Paku
S =1/2 b d Fc = ½ . 80 . (3.4) . 13 =
1768 N
3. N paku = 10000// 17686 =5.65
6 = 6 buah
Contoh Soal
Tentukanlah Jumlah Paku yyang
g E 15 Î Fc = 13 Mpa
p
digunakan untuk menyambung Kayu
menjadi tampang 2 Grade Kayu E 15 Jenis Tampang : Tampang 2
ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
Tekan yang terjadi : 10 KN. Paku 1. Cek Ketebalan
yang ada berdiameter 3.4 mm B = 80 mm
7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 Paku
S =b d Fc = 80 . (3.4) . 13 = 3536 N
3. N paku = 10000/ 3536 =2.82 = 3 buah
BAUT ATAU PAKU ?
Sekrup Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu. Untuk hasil terbaik, kayu
induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter
sekrup
k bagian
b i lluar. Dengan
D adanya
d ulir
li tersebut,
b aplikasi
lik i sekrup
k membutuhkan
b hk waktu k lebih
l bih lama
l d
daripada
i d paku. k yang hharus
diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup. Kepala sektup harus tetap utuh dan baik sehingga
bisa dipakai pada waktu membuka atau menutup sekrup kembali.
Paku Hanya terdapat guratan pada leher paku dan penampang kepala paku. Guratan pada kepala paku berfungsi agar
martil tidak tergelincir pada waktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku berfungsi untuk menambah daya ikat
paku ke dalam kayu setelah seluruh badan paku terbenam
terbenam. Aplikasi paku jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya
ikat yang lebih rendah. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan detik kita bisa membenamkan beberapa
paku sekaligus. Tidak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan.
Kekurangan paku berada pada daya ikatnya terhadap kayu. Ketika terjadi penyusutan kayu, ikatan antara paku dan kayu
menjadi berkurang. Selain itu paku jarang bisa digunakan kembali ketika dicabut dari kayu karena bengkok atau
permukaan kepala paku mnjadi lebih licin. Hal ini tidak terjadi pada sekrup.
Untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah
alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. Jika anda
membutuhkan konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka sekrup adalah pilihan yang lebih baik daripada paku
dengan konsekuensi waktu lebih lama. Kerapihan hasil kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang
dihasilkan p
paku justru
j lebih kecil dan lebih mudah ditutupi
p dengan
g wood filler. (tersadur
( dari Tentang
g Kayu)
y )
SAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAK