Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ALAMI ASAM BASA

Oleh :

1. Hani Hiqmatunnisa
2. Mila Amalia
3. Finka Ainindita
4. M. Fadilah Riski
5. M. Haggyadam D.

Kelas : XI Mipa 2

SMA NEGERI 1 LEMAHABANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

Jl. KH. A. Wahid Hasyim No. 70 Sindanglaut. Telp. (0231) 635246

2018
I. JUDUL
Judul praktikum kimia pada kali ini adalah INDIKATOR ALAMI
ASAM BASA.
II. TUJUAN
1. Menentukan indikator alami asam basa
2. Menemukan indikator alami asam basa
III. LANDASAN TEORI
1. Asam
1.1 Svante August Arrhenius (1884)
Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidrogen (H+).
Berdasarkan kekuatannya asam dibedakan menjadi asam lemah
dan asam kuat yang ditentukan oleh besarnya derajat ionisasi di
dalam larutan air.
- Asam lemah adalah asam yang derajat ionisasinya lebih
kecil atau asam yang mengalami ionisasi sebagian.
- Asam kuat adalah asam yang mengalami ionisasi sempurna.
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam dibedakan
menjadi :
- Asam Monopotrik, adalah asam yang melepaskan satu ion
H+ dalam pelarut air.
- Asam Dipotrik, adalah asam yang melepaskan dua ion H+
dalam pelarut air.
- Asam Tripotrik, adalah asam yang melepaskan tiga ion H+
dalam pelarut air
1.2 Bronsted-Lowry
Asam adalah senyawa yang dapat menyumbang proton, yaitu
H+ ke senyawa atau zat lain.
1.3 Lewis (1923)
Asam adalah zat yang dapat menerima elektron.
2. Basa
2.1 Svante August Arrhenius (1884)
Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion hidroksida (H-). Berdasarkan pada ion H- yang
dilepaskan pada reaksi ionisasi basa dibedakan menjadi :
- Basa monohidroksi, adalah basa yang pada reaksi ionisasi
melepaskan satu ion hidroksida H-
- Basa Polihidroksi, adalah basa yang melepaskan bayak ion
H- pada reaksi ionisasi.
2.2 Bronsted-Lowry
Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu ion
H+ dari senyawa atau zat lain.
2.3 Lewis (1923)
Basa adalah zat yang dapat mendonorkan elektron.

IV. ALAT DAN BAHAN


4.1 Alat :
- Tabung reaksi dan rak
- Pipet tetes
- Alu dan Lesung
- Sendok kimia
4.2 Bahan :
- Larutan cuka
- Larutan NaOH
- Bunga sepatu
- Kunyit
- Kubis ungu
- Bunga ungu
V. CARA KERJA
- Ambil ekstrak kunyit, kubis ungu, bunga ungu dan bunga sepatu
dengan cara menggerusnya dengan alu dan lusang lalu tambahkan
sedikit air.
- Letakkan 2 buah tiap-tiap larutan ektrak pada wadah reaksi.
- Tetesi tiap tiap ektrak dengan larutan NaOH dan larutan cuka.
- Amati perubahannya!

Asam

Basa

- Ket:
1. Kunyit
2. Bunga ungu
3. Kol
4. Bunga sepatu
- Perubahan yang terjadi dapat dijadikan dasar dalam menentukan
suatu larutan yang lain apakah bersifat asam atau basa.
6.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat kita lihat
bahwa kunyit, bunga ungu, bunga sepatu dan kubis ungu dapat
dijadikan sebagai indikator alami asam basa. Hal itu berdasarkan
perubahan warna yang terjadi ketika bahan diatas ditetesi oleh
larutan asam basa. Kunyit mengalami perubahan warna menjadi
kuning tua kecoklatan pada larutan basa, dan tetap berwarna kuning
muda pada larutan asam. Bunga sepatu berwarna merah fanta pada
larutan asam, dan berubah menjadi hijau army pada larutan basa.
Pada larutan asam, bunga ungu berwarna magenta, dan hijau
kekuningan pada larutan basa. Sedangkan kubis ungu berubah
warna menjadi merah pada larutan asam, dan menjadi hiaju
kekuningan pada larutan basa. Perubahan warna yang terjadi pada
percobaan itulah yang menjadi dasar dalam menentukan sifat
keasaman bagi larutan yang lain.

VII. KESIMPULAN

Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan


bahwa:
1. Kunyit,bunga sepatu,kubis ungu dan bunga ungu merupakan
indikator alami asam basa.
2. Indikator yang paling baik untuk dijadikan indikator adalah esktrak
bunga sepatu. Karena perubahan warna yang terjadi teramat
mencolok sehingga mudah untuk dibedakan. Ketika ditetesi larutan
asam akan tetap berwarna merah tetapi jika ditetesi larutan basa
akan berwarna hijau.
VIII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai