Anda di halaman 1dari 11

“PROPOSAL PENELITIAN

LARUTAN ASAM BASA DENGAN


KERTAS LAKMUS”

Disusun Oleh :

DINDA SYUHADA AFRIANI

Nama Guru Pembimbing: Mahisarani, M.Pd

Kelas : XII Plus

SMA SWASTA NUR IHSAN ISLAMIC FULL

DAY SCHOOL

T-A 2022/2023
PROPOSAL PENELITIAN LARUTAN
ASAM BASA DENGAN KERTAS
LAKMUS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Tinjauan Teoritis

Menurut teori asam basa Lewis, asam adalah zat yang menerima pasangan
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang menyumbangkan atau mendonasikan pasangan
elektron. Menurut Arrhenius asam adalah senyawa yang meningkatkan konsentrasi ion
hidrogen (H+), sedangkan basa adalah yang meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH-
).Menurut Brönsted – Lowry, asam adalah senyawa yang memberi proton (H+) kepada
senyawa lain. basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) dari senyawa lain.

Kimia asam basa berperan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam tubuh kita.
Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita karena dalam sari jeruk
terdapat asam sitrat dan dalam vitamin C terdapat asam askorbat. Di lambung kita terdapat
getah yang dikenal sebagai asam lambung yang mengandung asam klorida yang berguna
untuk menghancurkan makanan dalam proses pencernaan. Contoh asam dan basa dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain ammonia sebagai desinfektan, alumunium hidroksida,
dan magnesium hydroxide untuk obat nyeri lambung, Jus lemon, cuka, dan beberapa produk
sabun yang mengandung belerang.

Asam (HA) merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak
kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam
pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Basa memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa Kristal padat. Basa
dapat dijumpai pada produk rumah tangga, seprti sabun, deodorand, pembersihlantai, pasta gigi,
dan lai-lain. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang
umumnya disebut sebagai soda kaustik, yaitu suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang
mudah larut dalam air. Sedangkan basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat menggangu pernapasan.
Amoniak biasanya digunakan sebagai pupuk, bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.

4. PEMBAHASAN
* Air larutan kol ungu memiliki sifat asam karena kubis ungu memiliki kandungan pigmen
antosianin yang mengalami perubahan warna tergantung dari tingkat asam dan basa
larutan.
* Air kunyit memiliki sifat asam karena kunyit memiliki senyawa aktif yang di sebut
kurkumin,dimana kurkumin adalah senyawa yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
* Air sumur memiliki sifat netral karena air sumur menghasilkan ion H+ dan OH- sama
banyak.
* Air larutan jeruk nipis memiliki sifat karena jeruk nipis mengandung asam sitrat ( citric
acid ) yang merupakan zat anti oksidan.
* Garam akan memilikin sifat netral abila asam dan basa penyusunnya sama sama kuat
atay sama sama lemah
* Air larutan kapur memiliki sifat basa karena air kapur melepaskan dua ion OH- sehingga
dapat di simplkan air kapur bersifat basa.
* Air mineral bersifat netral karena air mineral telah mengalami ionisasi yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) dengan jumlah yang sama.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa
masalah yang perlu dirumuskan, yaitu:

1. Bagaimana cara membedakan basa dengan asam?


2. Apakah cairan kunyit, jus jeruk, air mineral, air sumur, dan larutan k o l u n gu ,
l a ru t an g a ra m , l a ru t an k a p u r mempunyai sifat asam ataukah sifat basa
ataupun netral?
B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan mengidentifikasi larutan asam basa dan n etral yang
terkandung dalam cairan kunyit, jus jeruk, air mineral, air sumur, dan larutan k o l u n g u ,
l a ru t an g a ra m , l a ru t an k a p u r .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asam dan Basa

Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (atau ion
hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+). Basa adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida. Konsep asam
basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan
fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.

Asam memiliki rasa masam. Rasa masam yang kita kenal sering dijumpai pada jenis makanan seperti jeruk,
jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang, serta
air accu. Beberapa asem bereaksi sangat kuat terhadap logam, marmer, dan berbagai bahan lain. Karena logam
besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan garis hydrogen (H2).
Sifat inilah yang menjelaskan mengapa asam bersifat korosit terhadap sebagian besar logam.

Basa memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa Kristal padat. Basa dapat kita
jumpai pada beberapaproduk rumah tangga, seperti deodorant, sabun, dan lain-lain. Basa yang digunakan secara luas
yaitu soda kaustik, suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang mudah larut dalam air. Sedangkan yang

paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat
menyengat sehingga sangat menggganggu pernafasan dan paru-paru jika terhirup. Amoniak biasanya digunakan
sebagai pupuk dan bahan pembuatan rayon, nilon, dan asam nitrat.

B. Mengidentifikasi Asam dan Basa

Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa kita dapat mengujinya dengan menggunakan lakmus biru dan
merah. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya
orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas
akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas
lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi
ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi
orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang
bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana
asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang
berwarna biru akan kembali terbentuk.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini kami lakukan pada hari Selasa, 16 MEI 2023 di ruang kelas SMA Swasta NUR
IHSAN IFDS, yaitu tepatnya di Jalan Bersama, Medan.

B. Alat dan Bahan


• Pipet tetes

• Tabung reaksi 100 ml

• Kertas lamus merah dan biru

• Larutan kol ungu


• Air sumur
• Jus jeruk nipis

• Air garam
• Air mineral

• Larutan kunyit

C. Prosedur Kerja
1. Masukan masing-masing larutan ke dalam gelas kimia yang berbeda dengan volume
setengahnya
2. Beri label untuk setiap gelas yang berisi larutan
3. Masukan kerta lakmus merah dan biru kesetiap larutan asam dan basa
4. Catat hasil pengamatan pada table yang telah ditentukan
D. Hasil Pengamatan

Perubahan pada kertas lakmus


No. Larutan
Merah Biru

1 Air mineral Tidak berubah Tidak berubah

2 Jus jeruk nipis Tidak berubah berubah

3 Air garam Tidak berubah Tidak berubah


4 Air kol ungu Tidak berubah Berubah

5 Larutann kapur Berubah Tidak berubah

E. PEMBAHASAN
* Air larutan kol ungu memiliki sifat asam karena kubis ungu memiliki kandungan pigmen
antosianin yang mengalami perubahan warna tergantung dari tingkat asam dan basa
larutan.
* Air kunyit memiliki sifat asam karena kunyit memiliki senyawa aktif yang di sebut
kurkumin,dimana kurkumin adalah senyawa yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
* Air sumur memiliki sifat netral karena air sumur menghasilkan ion H+ dan OH- sama
banyak.
* Air larutan jeruk nipis memiliki sifat karena jeruk nipis mengandung asam sitrat ( citric
acid ) yang merupakan zat anti oksidan.
* Garam akan memilikin sifat netral abila asam dan basa penyusunnya sama sama kuat
atay sama sama lemah
* Air larutan kapur memiliki sifat basa karena air kapur melepaskan dua ion OH- sehingga
dapat di simplkan air kapur bersifat basa.
* Air mineral bersifat netral karena air mineral telah mengalami ionisasi yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) dengan jumlah yang sama.

BAB III

KESIMPULAN

Asam mempunyai rasa masam. Seperti yang terkandung dalam air jeruk,air gaam,air mineral, dan
lain- lainnya. Asam di buktikan dengan rasa. Sedangkan basa yang memiliki rasa pahit, seperti yang terkandung
dalam air kapur dapat dibuktikan dengan sentuhan. Meskipun itu . Basa bersifat alkali, sehingga jika bereaksi
dengan protein di dalam kulit, sel-sel kulit akan mengalami pergantian.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru di
dapatkan hasil seperti yang tertera pada tablel hasil penlitian. Jadi dapat disimpulkan, apabila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Sedangkan bila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa.
• Cairan pembersih • Larutan kunyit
lantai
E. Prosedur Kerja

1. Masukan masing-masing larutan ke dalam gelas kimia yang berbeda dengan volume setengahnya
2. Beri label untuk setiap gelas yang berisi larutan
3. Masukan kerta lakmus merah dan biru kesetiap larutan asam dan basa
4. Catat hasil pengamatan pada table yang telah ditentukan
F. Hasil Pengamatan

Perubahan pada kertas lakmus


No. Larutan
Merah Biru

1 Cairan detergen Biru Biru

2 Jus jeruk Merah Merah

3 Minuman bersoda Merah Merah

4 Cairan pembersih lantai Biru Biru

5 Larutan kunyit Merah Merah

BAB III

KESIMPULAN

Asam mempunyai rasa masam. Seperti yang terkandung dalam jeruk, cuka, jus lemon, dan lain-
lainnya. Asam di buktikan dengan rasa. Sedangkan basa yang memiliki rasa pahit, seperti yang terkandung
dalam sabun dapat dibuktikan dengan sentuhan. Meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi
atau mencuci. Basa bersifat alkali, sehingga jika bereaksi dengan protein di dalam kulit, sel-sel kulit akan
mengalami pergantian.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan kertas lakmus merah da kertas lakmus biru di
dapatkan hasil seperti yang tertera pada tablel hasil penlitian. Jadi dapat disimpulkan, apabila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Sedangkan bila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa.
paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat
menyengat sehingga sangat menggganggu pernafasan dan paru-paru jika terhirup. Amoniak biasanya digunakan
sebagai pupuk dan bahan pembuatan rayon, nilon, dan asam nitrat.

C. Mengidentifikasi Asam dan Basa

Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa kita dapat mengujinya dengan menggunakan lakmus biru dan
merah. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya
orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas
akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas
lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi
ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi
orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang
bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana
asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang
berwarna biru akan kembali terbentuk.

BAB III
METODE PENELITIAN
G. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini kami lakukan pada hari Selasa, 15 April 2009 di ruang kelas SMK Negeri 1
Lemahabang, yaitu tepatnya di Lemahabang, Cirebon.

H. Alat dan Bahan


• Pisau • Kertas lamus merah • Jus jeruk

• Gelas kimia 100 ml dan biru • Minuman bersoda


• Cairan detergen
• Cairan pembersih • Larutan kunyit
lantai
I. Prosedur Kerja

1. Masukan masing-masing larutan ke dalam gelas kimia yang berbeda dengan volume setengahnya
2. Beri label untuk setiap gelas yang berisi larutan
3. Masukan kerta lakmus merah dan biru kesetiap larutan asam dan basa
4. Catat hasil pengamatan pada table yang telah ditentukan
J. Hasil Pengamatan

Perubahan pada kertas lakmus


No. Larutan
Merah Biru

1 Cairan detergen Biru Biru

2 Jus jeruk Merah Merah

3 Minuman bersoda Merah Merah

4 Cairan pembersih lantai Biru Biru

5 Larutan kunyit Merah Merah

BAB III

KESIMPULAN

Asam mempunyai rasa masam. Seperti yang terkandung dalam jeruk, cuka, jus lemon, dan lain-
lainnya. Asam di buktikan dengan rasa. Sedangkan basa yang memiliki rasa pahit, seperti yang terkandung
dalam sabun dapat dibuktikan dengan sentuhan. Meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi
atau mencuci. Basa bersifat alkali, sehingga jika bereaksi dengan protein di dalam kulit, sel-sel kulit akan
mengalami pergantian.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan kertas lakmus merah da kertas lakmus biru di
dapatkan hasil seperti yang tertera pada tablel hasil penlitian. Jadi dapat disimpulkan, apabila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Sedangkan bila kedua lakmus
(biru dan merah) berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai