Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ASAM DAN BASA

Nama : Muhammad Fajar


Kelas : XI MIPA 3

SMA NEGERI 1 TANJUNG


TAHUN 2022
I. Judul Praktikum : Indikator Asam dan Basa
II. Tujuan Praktikum : untuk menguji zat asam dan basa yang terdapat pada indikator alami
III. Hari/tanggal Pelaksanaan : 10 Februari 2022
IV. Dasar Teori :
Ada beberapa teori mengenai asam dan basa
Teori Asam Basa Arrhenius
Teori ini memiliki kekurangan atau kelemahan, di mana teori ini hanya dapat digunakan
pada penggunaan air sebagai pelarut saja. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat
melepaskan ion H+ di dalam air sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa
adalah zat yang dapat melepaskan ion OH - di dalam air sehingga konsentrasi ion OH- dalam
air meningkat.
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Teori asam basa yang kedua merupakan teori asam basa yang muncul untuk dapat
menyempurnakan kekurangan yang ada pada teori Arrhenius. Yaitu dengan keterbatasan
pelarut, yaitu hanya senyawa air saja serta dapat menjelaskan reaksi dari asam basa yang
terjadi pada fase cair, gas, serta fase padat pula. Ketika senyawa asam klorida atau HCl
dilarutkan dalam air, maka asam klorida tersebut larut sempurna serta menghasilkan
sebuah ion baru. Menurut teori asam basa dari Bronsted dan Lowry, asam merupakan
senyawa yang mampu memberikan proton H+ pada senyawa lain dan disebut sebagai donor
proton. Sedangkan basa menurut teori ini merupakan senyawa yang menjadi penerima dari
proton H+ dari senyawa lainnya dan disebut pula sebagai akseptor proton.
Teori Asam Basa Lewis
Menurut pandangan Gilbert Newton Lewis, asam merupakan suatu zat yang memiliki
kecenderungan dalam menerima pasangan electron yang berasal dari basa. Contoh dari
beberapa asam Lewis adalah SO3, BF3, maupun AlF3. Sedangkan basa menurut Newton
Lewis merupakan zat yang mampu memberikan pasangan pada electron. Dalam pandangan
teori asam basa Lewis, basa memiliki pasangan yang elektronnya bebas, contohnya adalah
seperti NH3, Cl-, maupuan ROH.
Teori yang diusung oleh Lewis ini memiliki beberapa keunggulan, berikut penjelasannya.
1. Teori asam basa yang diusung oleh Lewis ini mampu menjelaskan sifat asam serta basa
dalam pelarut lain maupun ketika asam basa tidak memiliki pelarut. Sama halnya dengan
teori asam basa yang diusung oleh Bronsted dan Lowry.
2. Lewis dengan teorinya mampu menjelaskan sifat asam basa molekul maupun ion yang
memiliki pasangan elektron bebas maupun yang mampu menerima pasangan elektron
bebas. Contohnya seperti pada pembentukan yang terjadi pada senyawa kompleks.
3. Teori asam basa Lewis mampu menerangkan sifat basa yang berasal dari zat organik
contohnya seperti DNA maupun RNA yang memiliki kandungan atom nitrogen serta memiliki
pasangan elektron bebas.
V. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
Mortar dan alu Larutan HCL atau asam cuka
Gelas ukur Larutan NaOH
Plat tete Kertas saring
Pipet Indikator alami

VI. Cara Kerja :


Tumbukkan bahan indicator alami dengan sedikit air (kira-kira 3ml)
Masukkan airnya ke dalam dua lubang pada plat tetes dengan menggunakan pipet, masing-
masing isinya setengah lubang
Teteskan larutan HCL/asam cuka ke lubang pertama dan NaOH pada lubang kedua
Lalu perhatikan perubahan warnanya
VII. Data Percobaan/Pengamatan
N Perubahan warna (+asam) Perubahan warna (+NaOH)
Bahan
O Warna awal Warna akhir Warna awal Warna akhir
1 Bunga Sepatu Merah Merah Merah Cokelat
Cokelat Cokelat Cokelat Kuning
2 Bunga Matahari Kecil
Muda Muda Muda kehijauan
3 Bunga Byblis Aquatica Ungu Maroon Ungu Hijau lumut
Merah
4 Kunyit Kuning Kuning Kuning
darah

VIII. Analisa Data


Ada beberapa indikator alami yang berubah warna Ketika dicampur dengan larutan asam
atau basa dan ada juga yang tidak berubah.
Indikator alami yang berubah setelah diteteskan NaOH
Bunga sepatu berubah dari warna merah ke warna cokela, bunga matahari kecil berubah
dari warna cokelat muda menjadi warna kuning kehijauan, bunga byblis aquatica berubah
dari warna ungu menjadi warna hijau lumut, dan kunyit berubah dari warna kuning menjadi
merah darah
Indikator alami yang berubah setelah diteteskan cairan asam
Bunga byblis aquatica berubah dari warna ungu menjadi warna maroon
Kenapa mereka berubah? Jika bahan indikator alami yang dicampur dengan NaOH (atau
basa) akan berubah warna, jadi bahan indikator alami tersebut mengandungi zat basa.
Seperti yang terjadi kepada seluruh bahan indikator alami yang telah dipraktekkan.
Bagaimana dengan HCl/asam? Jika bahan indikator alami yang dicampur dengan HCl/asam,
berarti bahan indikator alami tersebut mengandung zat asam, seperti yang terjadi terhadap
bunga byblis aquatica
Bunga byblis aquatica ini berubah warna setelah diteteskan NaOH dan HCl/asam cuka,
artinya bunga ini mengandung zat basa dan zat asam
Syarat zat yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa yaitu harus memiliki sifat yang
stabil dan memiliki perubahan warna.
IX. Kesimpulan
Indikator alami yang berubah warna setelah diteteskan NaOH berarti mengandung zat basa,
sedangkan indikator alami yang berubah warna setelah diteteskan HCl/asam cuka berarti
mengandung zat asam
X. Daftar Pustaka
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia, diakses pada 15 Februari 2022
https://www.gramedia.com/literasi/teori-asam-basa/#:~:text=Menurut%20teori%20asam
%20basa%20dari,disebut%20pula%20sebagai%20akseptor%20proton.
XI. Lampiran

Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai