Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM KIMIA
Indikator Alami Asam – Basa

Nama : DAVID ROYKOFLEN

Kelas: XII IPA 4

Tanggal Praktikum : 2 – Februari 2024

TUJUAN : Untuk memahami bagaimana suatu bahan alami dapat


digunakan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan laporan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
\
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Bontang, 2 Februari 2024

DAVID R J P
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KIMIA
I. JUDUL : Indicator Alami Asam – Basa
II. TUJUAN : Untuk memahami bagaimana suatu bahan alami dapat
digunakan sebagai indicator asam basa pada suatu senyawa.
III. TANGGAL PRAKTIKUM : 7-Februari 2024
IV. NAMA PRAKTIKAN : David Roykoflen
V. KELAS : XII IPA 4
VI. LANDASAN TEORI : Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang
disampaikan oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia menyatakan
bahwa asam adalah senyawa yang mengandung hydrogen dan menghasilkan ion H3O +
bila dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah suatu senyawa yang mengandung OH
dan menghasilkan ion OH jika dilarutkan dalam air.Beberapa ahli mengatakan bahwa
teori ini mempunyai kelemahan karena keterbatasan pelarutnya air. Teori kedua
disampaikan oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang mendefinisikan asam dan
basa berdasarkan pada reaksi protonisasi. Asam merupakan suatu senyawa yang dapat
menghasilkan ion hidrogen ( donor proton). Basa merupakan senyawa yang dapat
menerima ion hidrogen (aseptor proton).
VII. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

Alat Jumlah

Pipet tetes Secukupnya

Pisau 1 buah

Lumpang porselen + alu 1 buah

Wadah uji coba 12 buah

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

Bahan Jumlah
Air Secukupnya

Larutan Jeruk Nipis (Asam ) Secukupnya

Larutan NaOH (natriun hidroksida) Secukupnya

Ekstrak Kunyit Secukupnya

Bunga Terompet kuning Secukupnya


Daun Pandan Secukupnya

Wortel Secukupnya

Bawang Merah Secukupnya

VI. CARA KERJA

Ikuti cara kerja percobaan sebagai berikut:

1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu


Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga
sepatu, yang diambil mahkotanya, benang sari dan putiknya dibuang.
Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.
Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam cekungan plat

tetes. Ikuti dengan langkah yang sama pada indicator alami

yang lain.

2. Untuk masing-masing bahan ekstrak,teteskan pada 2 slot (cekungan) pada


plat tetes.

3. Berikan tanda pada plat tetes pada setiap ekstrak indicator sebagai
pembeda dari ekstrak yang lain.

4. Catat warna alami setiap ekstrak sebelum ditambahkan dengan larutan


asam atau basa.

5. Beri dua tetes larutan penguji asam (HCl) atau basa (NaOH) pada
masing-masing bagian ekstrak.

6. Amati perubahan warna yang terjadi , dan catat perubahan tersebut.

7. Ulangi hal yang sama bila menggunakan larutan penguji asam (jeruk
nipis) atau basa (soda kue).

8. Amati perubahan warna yang terjadi , dan catat perubahan warna tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Warna sebelum ditambahkan Warna sesudah ditambahkan asam dan
basa Asam dan Basa

No. Nama Indikator


Warna
1 Kunyit orange pekat
kuning tua
2 Bunga terompet
kecoklatan
3 Wortel orange muda Warna Indikator
Pertanyaan :
4 Daun Pandan hijau lumut No. Nama
putih ke abu Indikator HCl NaOH
51. Bawang Merah Dari
abu
pengujian beberapa 1 Kunyit orange muda Orange tua
Bunga
ekstrak indicator, indicator manakah yang dapat 2
Terompet
kuning muda kuning tua
digunakan sebagai indicator asam-basa yang baik 3 Wortel orange muda orange tua
? Jelaskan jawabanmu. Hijau (tidak
4 Daun Pandan hijau
berubah)
2. Bila suatu larutan diuji dengan indicator warna putih
alami dan diperoleh hasil sebagai berikut; 5 Bawang Merah merah muda kekuning-kun
a. Dengan kunyit , larutan berwarna ingan

merah tua/ coklat tua


b. Dengan bunga kembang sepatu , larutan berwarna hijau muda.
Berdasarkan hasil uji tersebut , larutan yang diuji tersebut bersifat apa?
Jelaskan.
3. Bila larutan basa yang digunakan adalah Natrium Hidroksida memiliki
konsentrasi 1 x 10 – 2 M. Tentukan nilai pH-nya.
4. Bila larutan asam yang digunakan adalah Asam Klorida yang memiliki
konsentrasi 5 x 10 – 3 M. Tentukan nilai pH-nya

Jawaban :

1. Bunga Terompet dan bawang merah, Karena saat bunga terompet dan bawang
merah diberikan larutan jeruk nipis dan soda kue maka akan berubah warna.

2. A. Basa
B. Basa
3. BaOH
[OH-] = 1 x 10-².
pOH = 2-log¹
pH = 14-2-log¹
= 12-log¹
4. H2SO4
[H+] = 5 x 10-
³

pH = 3 log⁵

1. Kesimpulan :Identifikasi Sifat Larutan: Indikator membantu


dalam mengidentifikasi sifat larutan, apakah bersifat asam, basa,
atau netral. Ini berguna dalam berbagai aplikasi laboratorium dan
industri.
2. Prinsip Kerja: Indikator berubah warna karena perubahan
struktur kimianya dalam menanggapi perubahan konsentrasi
ion H+ (hidrogen) dan OH- (hidroksil) dalam larutan.
Misalnya, indikator berubah warna merah di lingkungan asam
dan biru di lingkungan basa.
3. Ketelitian: Beberapa indikator memiliki rentang pH yang lebih
luas daripada yang lain. Beberapa cocok untuk mengidentifikasi
larutan yang sangat asam atau basa, sementara yang lain lebih
cocok untuk menunjukkan perubahan pH pada larutan yang
lebih netral.
4. Pemilihan Indikator yang Tepat: Pemilihan indikator yang
sesuai sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Ini
melibatkan mempertimbangkan rentang pH yang diuji dan
perubahan warna yang diinginkan.
5. Aplikasi Luas: Indikator asam dan basa digunakan dalam
berbagai bidang termasuk kimia, biologi, dan industri
makanan. Mereka membantu dalam pengendalian kualitas,
analisis laboratorium, dan pemahaman reaksi kimia.

Kesimpulan: Dalam percobaan ini, sering kali menggunakan


indikator pH yang dapat berubah warna sesuai dengan tingkat
keasaman atau kebasaan larutan. Indikator ini akan berubah warna
ketika terjadi perubahan pH dalam larutan yang diuji, memberikan
petunjuk visual tentang sifat asam atau basa zat tersebut. Hasil
percobaan ini dapat membantu dalam identifikasi sifat kimia dari

Anda mungkin juga menyukai