Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM KIMIA

Penggunaan Indikator Alami Untuk Menentukan Sifat Asam Basa Larutan

Disusun Oleh :
Nama : Andreu Evan Enteng
Kelas : XII MIPA 2
No Peserta : 020
Guru : Ir. Iman Adi

SMA DHARMA PUTRA


Tangerang
2024
MENGUJI SIFAT ASAM BASA LARUTAN DENGAN INDIKATOR ALAMI

A. Tujuan
Menemukan sifat asam basa berbagai larutan dengan indikator alami

B. Teori
Setiap zat atau senyawa memiliki sifat asam, basa atau netral. Kita dapat menentukan
apakah zat atau senyawa tersebut bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan
indikator. Indikatir ini dapat berupa indikator universal maupun kertas lakmus biru-kertas
lakmus merah yang telah dibuat di laboratorium, atau bisa juga menggunakan indikator
asam-basa dengan bahan yang di dapat dari alam seperti tumbuhan.

Indikator alami adalah indikator yang di berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara
memperolehnya dengan cara mengekstrakn bahan-bahan alami tersebut. Prinsip indikator
adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa.
Indikator alami yang biasa digunakan dalam pengujian asam dan basa adalah tumbuhan
yang memiliki warna mencolok, berupa bunga, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.

C. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Larutan HCl
4. Larutan NaOH
5. Larutan Asam Sitrat
6. Larutan Mg(OH)2 atau Obat maag
7. Ekstrak bunga telang
8. Ekstrak kol ungu
9. Ekstrak kunyit

D. Cara Kerja
1. Masukan masing-masing ekstrak ke dalam tabung reaksi sebanyak 3-4 cm (sebanyak 4
tabung reaksi)
2. Tambahkan larutan HCl, NaOH, Asam Sitrat, dan Mg(OH)2 masing-masing kedalam
tabung reaksi yang sudah diisi dengan ekstrak sebanyak 2-3 ml
3. Aduk campuran yang ada di dalam tabung reaksi tersebut sampai warnanya berubah
atau tercampur rata
4. Catat hasilnya
5. Lakukan hal yang sama untuk menguji asam basa pada larutan A, larutan B, larutan C,
larutan D, dan larutan E
E. Pembahasan
Pada praktikum dengan melakukan mengambil ekstrak bunga telang, kol ungu, dan kunyit
untuk menguji perubahan warna indikator sebagai pembanding dengan mencampurkan
setiap ekstrak ke NaOH (Larutan Basa), Asam Sitrat (Asam), HCl (Asam), dan Mg(OH)2 (Basa).
Sehingga didapatkan hasil perubahan warna dari indikator alami yang digunakan jika
dicampurkan dengan larutan asam dan basa.

Selanjutnya untuk menentukan sifat asam dan basa larutan indikator alami. Dengan cara,
mengambil salah satu dari 3 ekstrak tanaman, lalu campurkan salah satu ekstrak dengan
tambahan larutan A, larutan B, larutan C, larutan D, dan larutan E ke dalam tabung reaksi,
selanjutnya akan didapatkan perubahan warna dari setiap larutan itu.

Indikator alami apa yang paling baik berdasarkan percobaan yang saya lakukan adalah
= Kol Ungu, karena memiliki reaksi yang kuat terhadap larutan-larutan yang dicampurkan
dan memiliki perubahan warna yang sensitif.

Apakah cukup teliti menentukan pH larutan dengan indikator alami


= Untuk menentukan pH dapat diukur dan ditentukan dengan cukup teliti, dengan
menggunakan indikator universal yang dibuat dari indikator asam basa yang dicampurkan.
Keuntungan indikator ini terdapat dalam berbagai larutan yang derajat keasamannya tidak
sama dapat menunjukan warna-warna yang berlainan

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikun yang saya lakukan dengan menggunakan bahan indikator alami
ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu pH
larutan. Selain bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak
menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alamu seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai
indikator. Hanya ekstrak bunga atau tanaman yang mempunyai warna mencolok yang
mampu dijadikan indikator yang baik, karena perubahan warnanya mudah dianalisa dan
dipahami.

Ekstrak tanaman dan bunga-bungaan yang menurut saya bagus digunakan sebagai indikator
alami sesuai dengan praktikum adalah bunga telang, kol ungu, dan kunyit. Karena, ketiga
indikator alami tersebut memiliki ekstrak dengan warna yang cukup mencolok dan cukup
mengalami perubahan warna setelah dicampurkan dengan larutan asam dan larutan basa.
 Lampiran Percobaan Ekstrak Bunga Telang

Warna Alami Ekstrak Bunga Telang

Warna Ekstrak Bunga Telang Setelah Dicampur Larutan

Asam Sitrat-NaOH-HCl-Mg(OH)2

Ekstrak bunga telang dengan warna awal biru yang berada di gambar pertama. Lalu setelah
dicampurkan dengan larutan asam dan larutan basa warnanya berubah :

Awal -> Biru

Asam Sitrat -> Ungu

NaOH -> Hijau

HCl -> Pink

Mg(OH)2 -> Biru Muda


 Lampiran Percobaan Ekstrak Kol Ungu

Warna Alami Ekstrak Kol Ungu

Warna Ekstrak Kol Ungu Setelah Dicampur Larutan

Asam Sitrat-NaOH-HCl-Mg(OH)2

Ekstrak kol ungu dengan warna awal ungu yang berada di gambar pertama. Lalu setelah
dicampurkan dengan larutan asam dan larutan basa warnanya berubah :

Awal -> Ungu

Asam Sitrat -> Pink

NaOH -> Hijau Daun

HCl -> Merah

Mg(OH)2 -> Ungu Muda


 Lampiran Percobaan Ekstrak Kunyit

Warna Alami Ekstrak Kunyit

Warna Ekstrak Kunyit Setelah Dicampur Larutan

Asam Sitrat-NaOH-HCl-Mg(OH)2

Ekstrak kunyit dengan warna awal kuning ke jingga yang berada di gambar pertama. Lalu setelah
dicampurkan dengan larutan asam dan larutan basa warnanya berubah :

Awal -> Kuning ke Jingga

Asam Sitrat -> Kuning ke Jingga

NaOH -> Hitam

HCl -> Kuning ke Jingga

Mg(OH)2 -> Kuning ke Jingga


 Menentukan sifat asam basa larutan menggunakan indikator Bunga Telang

Warna Alami Ekstrak Bunga Telang

Warna Ekstrak Bunga Telang Setelah Dicampur Larutan A, B, C, D, dan E

Larutan A-B-C-D-E

Ekstrak bunga telang dengan warna awal biru yang berada di gambar pertama. Lalu setelah
dicampurkan dengan larutan A, larutan B, larutan C, larutan D, dan larutan E warnanya berubah :

Awal -> Biru

Larutan A -> Ungu Muda

Larutan B -> Hijau Daun

Larutan C -> Pink

Larutan D -> Biru Muda

Larutan E -> Biru Muda

Anda mungkin juga menyukai