Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DEPAPRE
Jln Teluk Waiya , Distrik Depapre Kode Pos 99358,

NOTULEN

Rapat : Mini Lokakarya Lintas Sektor


Hari/Tanggal : Jumat, 6 April 2018
Waktu rapat : 09.00 - Selesai
Susunan Acara : 1. Pembukaan (Doa)
2. Sambutan
3. Presentasi RUK Puskesmas Depapre Tahun 2019
4. Diskusi
5. Presentasi Capaian Kinerja Triwulan 1 Tahun 2018
6. Diskusi
7. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Pimpinan rapat
Ketua : Ganefo, SP (Kepala Distrik Depapre)
Sekretaris : Demas Alfaris Worumi, S.STP (Sekretaris Distrik Depapre)
Pencatat : Maryam Demetouw, AMG

Peserta rapat : 1. Kepala Kampung Se-Distrik Depapre


2. Kapolsek Depapre
3. Komadan Danramil Depapre
4. Kepala BPK Kabupaten Jayapura
5. Kader se-Distrik Depapre
6. Bamuskam se-Distrik Depapre
9. Staff Puskesmas Depapre
(Absen Terlampir)

Sesi 1 Pembukaan (Doa)


Doa dibawakan oleh Ibu Sroyer kader Kampung Waiya

Sesi 2 Sambutan
Sambutan dibawakan oleh Bapak Ganefo, SP selaku Kepala Distrik Depapre. Dalam
sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh para undangan yang telah hadir
dalam rapat koordinasi bidang kesehatan yang biasa dikenal dengan mini lokakarya lintas sektor.
Beliau berpesan bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama bukan hanya
tanggung jawab Puskesmas dan merupakan pilar penting dalam mewujudkan Visi dan Misi
Kabupaten Jayapura menuju Pembangunan Nasional yang lebih baik, sehingga beliau berharap
seluruh lintas sektor dapat mengambil peran aktif dalam pembangunan kesehatan di Distrik
Depapre.

Sesi 3 Presentasi RUK Puskesmas Depapre Tahun 2019


Presentasi RUK Puskesmas Depapre dibawakan oleh dr. Andrew Wicaksono selaku Kepala
Puskesmas Depapre. Presentasi dimulai dengan memperlihatkan peta permasalahan tiap
Kampung berdasarkan hasil capaian kinerja Puskesmas Tahun 2017 menggunakan Tools
Perencaan Terpadu Tingkat Puskesmas. Dalam peta tersebut terlihat bahwa masalah tiap-tiap
kampung berbeda, yang menjadi masalah hampir di semua kampung adalah malaria dan
Promkes, selain malaria Kampung Kendate memiliki masalah pada program TB dan HIV
dikarenakan penjaringan dan temuan kasus yang masih kurang, Kampung Tablanusu terdapat
masalah KIA dikarenakan kunjungan ibu hamil pada trimester 1 kurang, Kampung Waiya
terdapat masalah KIA yaitu selain kunjungan ibu hamil kurang, persalinan pada tenaga
kesehatan, dan kunjungan posyandu balita juga kurang. Selain itu juga Kampung Waiya masih
memiliki masalah program kesehatan lingkungan karena belum menjadi kampung stop buang air
besar sembarangan. Kampung Tablanusu juga masih bermasalah pada program kesehatan
lingkungan. Kampung Yepase masalah pada program KIA. Kampung Wambena memiliki
masalah pada program Kesehatan Lingkungan, dan Kampung Doromena dan Yewena masalah
pada Program KIA. Setelah itu Kepala Puskesmas memaparkan tentang hasil singkat Survey
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah dituangkan juga
dalam RUK Puskesmas Depapre selain dari analisis pencapaian program tadi. Sebelum masuk
dalam Presentasi RUK, Kepala Puskesmas sedikit memaparkan mengenai Panduan Penggunaan
Dana Desa untuk Bidang Kesehatan menurut Permendes PDTT No. 19 Tahun 2017, sehingga
bisa dilakukan sharing cost dari dana desa dengan Puskesmas Depapre untuk menjawab
permasalahan kesehatan yang telah dipaparkan baik dari sisi cakupan dan survey masyarakat.
Setelah itu Kepala Puskesmas memaparkan mengenai RUK 2019 yang didalamnya secara rinci
terlihat jadwal kegiatan serta sumber dana baik yang berasal dari Puskesmas maupun dari dana
kampung, seperti transport-trasnport kader, pengadaan sarana MTBSM, pengadaan bahan
makanan tambahan, pembentukan kampung Siaga Malaria dan pengadaan logistiknya,
penyemprotan malaria (IRS), pemicuan kampung Stop BABS untuk 3 kampung yang belum
deklarasi, pembentukan Posbindu beserta logistiknya dan mendukung program PIS-PK dalam
pengadaan kuisioner.

Sesi 4 Diskusi
Tanggapan Kepala Badan Peduli Kesehatan Kabupaten Jayapura:
 Puskesmas Depapre telah memiliki Badan Peduli Kesehatan seperti yang dipersyaratkan
dalam regulasi, sehingga dapat berperan aktif mendorong keterlibtan masyarakat dalam
forum untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan sebagai pelayanan dasar.
Tanggapan Kepala-Kepala Kampung:
 Semua kepala kampung berkomitmen untuk mendukung program kesehatan seperti yang
tertuang dalam RUK tahun 2019 dan telah memasukannya dalam hasil musrenbang
kampung agar dapat keluar pada DPA tahun 2019 karena sebelumnya telah dibahas di
masing-masing kampung.
 Untuk beberapa kegiatan tidak harus menunggu tahun 2019 untuk mulai berjalan karena
akan menggunakan dana tahun 2018 karena merupakan program rutin bidang kesehatan
dari kampung seperti transport kader dan pembelian BMT.
 Kepala-kepala kampung meminta Rincian Anggaran Belanja dari setiap kegiatan yang
akan dibantu oleh dana Kampung
Tanggapan Kepala Distrik:
 Kepala-kepala kampung harus konsisten terhadap penggunaan dana kampung untuk
kesehatan karena sudah ada porsi yang ditetapkan baik dari Pusat dan Kabupaten
 Kepala distrik akan mengawal hasil kesepakatan ini dalam setiap pencairan dana desa
melalui verifikasi pertanggung jawaban tingkat distrik
Tanggpan pendamping distrik:
 Pendamping minta untuk dilibatkan dalam setiap proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga evaluasi yang akan dilakukan.
Tanggapan dari Kepala Puskesmas Depapre:
 Alur koordinasi penggunaan dana desa untuk kesehatan ini harus jelas
 Setiap dana kesehatan dimasing masing kampung yang akan diberikan harus diketahui
oleh kepala puskesmas dan masing masing penanggung jawab program di puskesmas,
tidak langsung diberikan kepada petugas kampung, agar pencatatan, pelaporan dan
evaluasinya dapat jelas.
 Puskesmas akan membuat perincian kebutuhan dan akan menyurati kembali ke masing
masing kampung.

Sesi 5 Presentasi Capaian Kinerja Triwulan 1 Tahun 2018


Presentasi capaian kinerja Puskesmas Depapre Triwulan 1 tahun 2018 dibawakan oleh Kepala
Puskesmas Depapre. Dalam presentasinya Kepala Puskesmas memaparkan capaian kinerja
berdasarkan indikator SPM yaitu:

Capaian Target
No Indikator TW 1 TW 1
(%) (%)
1 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 21,05 22,5
2 Persentase Komplikasi Kebidanan yang ditangani 9,34 25
Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga kesehatan yang
3 25,23 22,5
memiliki kompetensi Kebidanan
4 Persentase Pelayanan Ibu Nifas (KF 3) 24,3 25

5 Persentase Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani 25,2 25

6 Persentase Pelayanan Kunjungan bayi 6,48 22,5


7 Persentase Desa / Kelurahan Universal Child Imunisation ( UCI ) 14,8 25

8 Persentase Pelayanan Anak Balita 57,15 22,5

10 Persentase Balita Gizi buruk Mendapat Perawatan 100 100

11 Persentase Penjaringan Kesehatan Siswa SD & setingkat 0 100.0

12 Persentase Cakupan Peserta KB aktif 33,02 100.0


13 Persentase penemuan & penanganan Penderita penyakit :
a. Penemuan Penderita Pneumonia Balita 0 20

b. Penemuan Pasien Baru TB BTA positif 10 25

c. Penderita DBD yang ditangani ( Suspeck ) 0 25


(Tidak
Ada
Kasus)
d. Penemuan penderita Diare 26 25
14 Persentase Desa Siaga Aktif 12,5 25

Dari hasil presentasi cakupan puskesmas di atas Kepala Puskesmas menyampaikan bahwa ada
beberapa indikator yang belum capai target seperti Kunjungan Ibu Hamil K4, dapat dilihat
bahwa gap yang terjadi tidak terlalu jauh hal ini dikarenakan masih ada ibu hamil yang belum
mencapai umur kehamilan trimester 3 dan dilihat dari pencapaian penemuan ibu hamil K1 murni
program KIA optimis untuk mencapai target pada akhir tahun, sehingga rekomendasi kegiatan
yang akan dilakukan sweeping ANC ibu hamil bagi ibu hamil yang tidak memeriksakan dirinya
dan melakukan sweeping K1 murni serta kelas ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai kehamilan, persalinan dan proses setelah itu, selain untuk memenuhi target capaian
indikator mutu tersebut kegiatan ini dapat mendongkrak capaian indikator KIA lainnya.
Komplikasi Kebidanan yang ditangani masih cukup jauh antara capaian dan target, hal ini
disebabkan karena ibu hamil dengan komlplikasi tidak banyak dan sebagian besar ibu hamil
yang datang melahirkan dalam keadaan normal, namun untuk ini pihak Puskesmas akan
melakukan deteksi dini ibu hamil beresiko tinggi melalui ANC rutin dalam gedung maupun
kunjungan rumah ibu hamil untuk melakukan pemantauan ibu hamil beresiko tinggi. Capaian
Pelayanan Ibu Nifas (KF 3) tidak terlalu jauh dari target namun Puskesmas bersama pengurus
Rumah Tunggu untuk memaksimalkan peran rumah tunggu dan melakukan kunjungan rumah
nifas dan neonates untuk mencapai target indikator. Persentase Pelayanan Kunjungan bayi sangat
rendah dikarenakan jumlah bayi yang lahir pada triwulan pertama sangat rendah dan akan
dilakukan evaluasi pada triwulan berkutnya, namun untuk cakupan kunjungan bayi dan balita,
Puskesmas sudah sepakat untuk pelaksanaan DDTK bisa dibantu oleh kader pada saat
penimbangan dan petugas akan melakukan SDIDTK apabila diperlukan sehingga capaian ini
dapat dipenuhi. Persentase Desa / Kelurahan Universal Child Imunisation ( UCI ) juga belum
mencapai target hal ini dikarenakan banyak bayi yang baru akan menyelesaikan imunisasinya
pada triwulan 3 dan 4, namun untuk itu Puskesmas akan melakukan imunisasi di Posyandu dan
akan melakukan sweeping bagi bayi yang tidak datang untuk imunisasi di Posyandu. Persentase
Penjaringan Kesehatan Siswa SD & setingkat masih nol karena kegiatan ini baru akan
dilaksanakan pada bulan agustus untuk menjaring siswa baru pada tahun ajaran baru. Persentase
Cakupan Peserta KB aktif juga belum mencapai target karena masih terdapat kepercayaan dan
belum jelasnya informasi KB di masyarakat, untuk itu Puskesmas akan melakukan penyuluhan
KB dan mengintegrasikan KB pada program Keluarga Sehat pada saat pendataan untuk
dilakukan peyuluhan KB, selain itu bidan dapat langsung menawarkan KB saat ibu kunjungan
ulang setelah melahirkan dan melakukan sweeping DO akseptor. Penemuan Penderita
Pneumonia Balita masih belum ditemukan penderita dikarenakan belum aktifnya kembali
pelayanan MTBS di Puskesmas dan MTBSM di 2 kampung yang telah dilatih sehingga akan
diaktifkan kembali pelayanan MTBS di Puskesmas yang akan dilanjutkan supervise ke 2
kampung MTBSM untuk mengaktifannya kembali. Penemuan Pasien Baru TB BTA positif juga
masih belum mencapai target karena kurangnya penjaringan baik di dalam gedung maupun di
luar gedung, untuk itu perlu ditekankan kepada poli umum, poli HIV dan poli lain terkait untuk
dapat menjaring suspek lebih banyak dan untuk luar gedung perlu dilakukan penjaringan pada
keluarga, dan lingkungan sekitar pasien TB paru. Persentase Desa Siaga Aktif hanya baru 1
kampung dari 8 kampung yang ada, hal ini dikarenakan belum cairnya dana desa tahap pertama,
sehingga Kepala Puskesmas menghimbau untuk kepala kampung setelah menerima dana untuk
pembentukan kampung siaga malaria untuk mengkoordinasikan dengan Puskesmas agar kegiatan
dapat dilaksanakan.

Sesi 6 Diskusi

Tanggapan Kepala Kampung Tablasupa


 Kepala Kampung meminta Kapolsek Depapre untuk memfasilitasi masalah yang terjadi
pada bidan desa agar dapat kembali bertugas
 Kepala kampung mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat mengenai jam buka loket
dan pelayanan lab yang masih terkadang terlambat sehingga meminta pihak Puskesmas
untuk memperhatikannya
Tanggapan Kepala Kampung Kendate
 Meminta kepada kader untuk melaporkan hasil kegiatan posyandu tidak hanya kepada
Puskesmas namun ke aparat kampung
 Meminta Puskesmas untuk memberikan jadwal kegiatan kepada aparat kampung agar
bisa membantu fasilitasi kegiatan yang akan dilaksanakan di kampung
Tanggapan Kepala Distrik
 Meminta kepada pihak Puskesmas untuk dapat membuat laporan rutin hasil kinerja setiap
3 bulan selain dipresentasikan di rapat sehingga dapat dipakai sebagai data dasar dalam
mengadvokasi baik ke tingkat kampung maupun tingkat kabupaten.
 Meminta kepada kepala-kepala kampung yang menjadi lokus kegiatan agar dapat
membantu jalannya setiap kegiatan kesehatan agar dapat mengejar target-target cakupan
yang ada.
Tanggapan Kepala Puskesmas
 Kepala Puskesmas mengucapkan terima kasih untuk semua masukan dan akan
menindaklanjuti ke depan dalam lebih berkoordinasi saat akan melakukan kegiatan
maupun sistem pelaporan kepada distrik.

Sesi 7 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut


Dalam rapat ini disepakati:
1. Rapat minilokarya lintas sektor akan dilaksanakan kembali bulan Juli 2018
2. Pada rapat tersebut akan dilaporkan perkembangan capaian kinerja Puskesmas dan akan
memonitoring serta evaluasi kesepakatan yang telah diambil bersama pada rapat hari ini.

KEPALA DISTRIK DEPAPRE

GANEFO,SP
PEMBINA
NIP.196511211987091001

Anda mungkin juga menyukai