Manajemen Energi
Manajemen Energi
2. Pengorganisasian / Organizing.
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem manajemen
energi. Dalam upaya pengaturan energi bertujuan untuk penghematan energi,
karena dengan adanya pengaturan maka dapat diketahui energi yang dibutukan
dan energi yang tidak dibutuhkan sehingga energi tidak terbuang sia-sia.
3. Pengarahan / Directing.
Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi energi. Dengan adanya pengarahan maka energi dapat
dikelola dengan baik sehingga energi bermanfaat dengan sempurna.
4. Pengendalian/ controlling.
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian energi yang ada.
Dengan adanya pengendalian maka suatu dapat termonitoring dalam pemakainya.
Bentuk pengendalian energi seperti pembatasan penggunaan energi tertentu,
konversi energi, dll. Sehingga energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya.
Selaian melakukan audit energi listrik penerapan energi listrik juga dapat
dilakukan dengan cara melakukan penghematan energi listrik. Penghematan energi
listrik dapat dilakukan di semua aspek bidang, mulai dari yang berskala kecil hingga
yang berskala besar, sehingga dengan melakukan penghematan energi listrik maka
secara otomastis akan memangkas kegiatan operasiobal dari sebuah industri.
Dari berbagai kegiatan manajemen energi maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Energi
adalah semua proses terkait pengadaan dan penggunaan atau pemakaian energi secara
bijaksana. Banyak orang beranggapan bahwa dengan menghemat pemakaian energi pasti
keuntungan total suatu perusahaan atau institusi lain menjadi naik. Anggapan spt itu tidak
benar. Anak kisah yang menarik. Seorang pimpinan berupaya menghemat energi. Oleh
sebab itu dia menginstruksikan supaya setelah jam 4 sore semua lampu dan ac dimatikan.
Apa yang terjadi. Pemakaian listrik dan baiya listrik memang turun, tetapi produktivitas
karyawan juga akhirnya turun. Akibatnya keuntungan perusahaan juga ikut turun. Oleh
sebab itu dalam hal manajemen energi harus dengan bijak.
Tujuan utama manajemen energi adalah memaksimalkan keuntungan perusahaa Untuk itu
program2 yang dapat dilakukan anata lain:
1. meningkatkan efisiensi penggunaan energi
2. meningkatkan sistem monitoring penggunaan energi
3. membudayakan komunikasi terkait penggunaan energi
4. menerapkan teknologi hemat energi dan lain-lain.
Manajemen Energi ? Apa itu manajemen energi ? Mungkin itu merupakan salah satu dari
sekian banyak pertanyaan yang akan melayang dalam otak dan pikiran kita ketika
pertama kali mendengar kata itu. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen energi
adalah kegiatan pengelolaan energi yang meliputi pemantauan, pencatatan, pengukuran,
akuntansi, penetapan target dan rekomendasi tindak lanjut.
Di tengah krisis global yang melanda bangsa, baik itu krisis ekonomi, krisis moral, maupun
krisis energi, kita sebagai suatu bangsa masih saja bersikap boros. Kita masih boros
mengkonsumsi energi listrik maupun energi bahan bakar minyak dan gas. Dan untuk itu ,
kita sebagai suatu bangsa diharapkan mampu menggunakan dan memanfaatkan energi
tersebut secara efisien. Efisiensi energi sendiri merupakan perbandingan antara masukan
(input) energi dengan keluaran (output) dari manfaat penggunaan energi tersebut.
Peningkatan efisiensi energi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing
perusahaan.
Manajemen energi bagi sebuah perusahaan dapat mendatangkan keuntungan pada sektor
financial maupun sektor lingkungan. Dari sektor lingkungan sendiri, manajemen energi
dapat membantu memerangi global warming. Dengan sedikit mengkonsumsi energi
berarti mengurangi polusi termal dan penggunaan air pendingin, yang intinya dapat
meninngkatkan kualitas lingkungan. Sebagai mana yang kita tahu bahwa, sumber utama
(pembakaran bahan bakar fosil atau kegiatan manusia yang berkaitan dengan penggunaan
energy) pemanasan global dapat mengkhawatirrkan masyrakat yang ada di bumi saat ini.
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada
umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi
perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat
pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan
hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen -
POLC :
Manajemen energi di tanah air selama ini lebih memprioritaskan pada bagaimana
menyediakan energi atau memperluas akses terhadap energi kepada masyarakat. Hal ini
diwujudkan antara lain melalui peningkatan eksploitasi bahan bakar fosil atau
pembangunan listrik perdesaan. Konsumsi energi sendiri bertumbuh dengan pesat,
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Ini diakibatkan karena permintaan pasokan
energi yang semakin hari semakin meningkat.
Salah satu faktor yang menyebabkan konservasi tidak berkembang di Indonesia adalah
pandangan dari kalangan masyarakat bahwa Indonesia adalah Negara yang di anugrahi
akan kekayaan alam serta sumber daya alam yang berlimpah, sehingga menggunakan
energi secara hemat adalah bukan suatu keharusan. Kerugian karena tidak menerapkan
program konservasi energi, sebenarnya sudah di rasakan di tanah air. Salah satu
contohnya pada saat krisis BBM Nasional yang tidak sehat (“subsidi BBM”,
penyeludupan, pengoplosan, serta biaya politik yang ditimbulkannya). Konservasi energi
tidak selalu berarti penggunaan energi yang sesedikit mungkin, akan tetapi adalah
pengeluaran biaya untuk konsumsi energi yang serendah mungkin. Bagaimana cara untuk
memperoleh hal ini diberikan dalam petunjuk-petunjuk yang diberikan gratis kepada
berbagai sektor pemakai energi.
Rugi-rugi (losses) dalam pengusahaan listrik nasional dapat ditekan bila kesadaran
melakukan efisiensi dan konservasi energi telah berkembang di kalangan masyarakat dan
perusahaan listrik itu sendiri. Banyak industri dapat menekan biaya produksi mereka bila
perhatian mengenai bagaimana dapat menggunakan energi secara hemat dipraktekkan
dalam kegiatan industri sehari-hari.
Pengertian Manajemen Energi
Energi merupakan salah satu sumber daya yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi
dalam memproduksi barang. Penggunaan yang efektif dan efisien, sebagai langkah
konservasi energi, dikenal sebagai manajemen energi. Manajemen Energi Terpadu (MET)
adalah suatu aktifitas manajemen energi yang berdisiplin, terorganisasi dan terstruktur
menuju penggunaan energi yang lebih efisien, tanpa mengurangi tingkat produksi,
kualitas serta ketentuan keselamatan dan pencemaran lingkungan. Prinsip yang mendasari
MET adalah efektifitas dalam biaya. Seperti halnya investasi dalam bidang lainnya,
konservasi energi hanya dilakukan bila secara komersial layak dipertanggung jawabkan.
Dengan demikian MET melibatkan evaluasi baik secara teknis maupun financial.
Pendekatan secara sistematis dan terstruktur terhadap manajemen energi sangat dibutuhkan
dalam usaha mengidentifikasikan dan merealisasikan potensi penghematan yang ada.
Manajemen Energi Terpadu memberikan manfaat pada perusahaan atau organisasi
melalui:a. Penurunan biaya operasib. Peningkatan keuntunganc.
Meminimumkan pengaruh load sheddingd. Peningkatan potensi untuk kesinambungan
pertumbuhan pasare. Pemberian dasar pertimbangan dalam usaha memodernisasikan
perusahaan atau organisasi.
Manajemen energi adalah suatu proses penerapan ilmu manajemen di bidang energi untuk
meningkatkan efektifitas pemakaian energi pada suatu perusahaan atau organisasi. Selain
itu manajemen energi juga mempelajari teknik dan cara pemakaian suatu barang agar
seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan dan organisasi.
Sementara itu di industri, manajemen industri telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah,
swasta maupun konsultan. Sayangnya, rekomendasi yang disampaikan dalam laporan
ternyata banyak yang belum atau tidak dilaksanakan karena berbagai alasan. Ini berarti
ada sesuatu yang belum jelas atau salah, kemungkinan karena manajemen energi belum
dipahami oleh manager perusahaan atau dapat juga disebabkan kesalahan dalam
penyelenggaraan manajemen energi maupun dalam penyusunan rekomendasi.Kegagalan
dalam membuat rekomendasi umumnya disebabkan kurangnya data yang tersedia,
semakin lengkap data (data yang relevan) semakin akurat analisis dan rekomendasi yang
dihasilkan. Kurangnya data biasanya disebabkan oleh terbatasnya latar belakang
pengetahuan para petugas pelaksana atau fasilitas yang diaudit, lebih buruk lagi auditor
tidak menanyakan secara tepat yang harus ditanyakan atau yang ingin diperoleh karena
pengetahuan petugas pengelola fasilitas, proses atau sistem sangat terbatas. Padahal yang
penting dalam manajemen energi adalah adanya komunikasi dan kerjasama yang baik
dapat diperoleh dengan cara:a. Meyakinkan staf atau karyawan dari suatu perusahaan
atau organisasi bahwa mereka adalah bagian dari tim dan kehadiran tim audit disini
bukanlah sebagai pemeriksa.b. Menjelaskan bahwa perubahan operasi, sistem
mungkin direkomendasikan adalah untuk menghemat energi.c. Meyakinkan staf atau
karyawan dari suatu perusahaan atau organisasi bahwa penghematan energi adalah
penghematan biaya yang pada gilirannya akan memberi keuntungan untuk bagi semua
komponen dalam perusahaan atau organisasi tersebut serta akan meningkatkan
keselamatan dan lingkungan kerja. Unsur Utama Manajemen EnergiTujuan manajemen
energi terpadu adalah untuk memperoleh penghematan biaya energi pada fasilitas-fasilitas
industri sehingga pemakaian energi dapat ditekan secara memadai tanpa menurunkan
jumlah dan mutu produksinya.Unsur-unsur utama dalam manajemen energi adalah :a.
Komitmen ManajemenKeterlibatan manajemen puncak sangat dibutuhkan untuk memulai
dan menjaga kelangsungan program Manajemen Energi Terpadu (MET) yang efektif.
Manajemen puncak harus menganggap bahwa biaya energi adalah sebagai salah satu
sumber daya yang dapat memberikan sumbangan berupa keuntungan dan perkembangan
perusahaan.Sebagai suatu sumber daya, biaya energi dapat dikelola agar didapatkan
keuntungan perbaikan hasil dari modernisasi perusahaan atau organisasi. Usaha-usaha
yang perlu dilakukan manajemen dalam keterlibatannya dengan MET antara lain:a.
Menentukan sasaran yang penuh tantangan tetapi realistis dalam usaha untuk mengurangi
biaya energi dalam periode tertentu.b. Menetapkan kebijaksanaan yang dianggap
perlu untuk mencapai sasaran tersebut.c. Menunjuk seorang Manajer Energi, sebagai
penangggung jawab masalah manajemen dan pengawasan dalam pelaksanaan MET.d.
Melibatkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.e. Memantau kemajuan program MET, dalam hal anggaran, jadwal dan
penyelesaiannya.f. Mengevaluasi secara periodic untung rugi program MET dan
kalau perlu merubah sasaran program.g. Membandingkan Return on Investment
(ROI) investasi konversi dengan ROI rencana investasi lainnya.h. Memberi
pengarahan dan dukungan sepenuhnya.Bagian terpenting dari keterlibatan manajemen
adalah menunjuk organisasi yang bertanggung jawab dalam implementasi program
manajemen energi. Biasanya terdiri dari dua tingkat, yakni pembentukan Komite Energi
dan menunjuk Manajer Energi.b. Akuntansi EnergiAkuntansi energi adalah menjaga
jejak dari harga dan konsumsi energi. Dalam segala kasus, akuntansi energi memerlukan
pengukuran. Karena untuk bisa memonitor aliran energi, tidaklah menjadi masalah
seberapa besar atau kecil, diperlukan kemampuan untuk mengukur incoming atau
outgoing dari energi.Akuntansi energi sendiri merupakan suatu peralatan dasar
manajemen yang memanfaatkan konsep dan kegunaan financial cost accounting secara
paralel. Konsep yang terpenting dalam akuntansi energi adalah intensitas energi, di mana
menggambarkan pemakaian energi untuk setiap unit produksi. Dengan menghitung
intensitas energi seorang manager dapat segera mengevaluasi efisiensi prosesnya dan
memberikan rekomendasi perubahan-perubahan bilamana diperlukan.Langkah-langkah
prosedur akuntansi energi secara umum adalah sebagai berikut:a. Membuat
rancangan baku untuk laporan yang dikeluarkan secara berkala mengenai pemakaian dana
efisiensi energi di setiap area atau proses yang menggunakan energi terbesar.b.
Menetapkan prosedur pengumpulan informasi yang diperlukan.c. Menunjuk
penanggung jawab untuk mengumpulkan dan melaporkan data yang dibutuhkan.d.
Mengevaluasi dan menganalisa data yang didapat.e. Mengambil tindakan untuk
mengurangi pemakaian energi dan meningkatkan efisiensi berdasarkan analia data.c.
Survei Energi AwalUnsur ini merupakan salah satu sarana manajemen untuk penaksiran
secara teknis pola penggunaan dan prosedur manajemen energi tahap awal. Hasil survei
ini mencakup rekomendasi penghematan energi melalui perbaikan tanpa biaya atau
dengan biaya rendah, dan segera dapat diimplementasikan.Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan survei energi awal adalah sekitar 1-3 hari untuk mengevaluasi perusahaan
atau organisasi, dan sekitar 1-2 hari untuk mempersiapkan rekomendasi yang akan
diajukan. Akan tetapi hal ini juga bergantung pada besar kecilnya perusahaan atau
organisasi yang ditinjau. Secara besar langkah-langkah survey energi awal sebagai
berikut:b. Identifikasi konsumsi dan biaya energi di perusahaan atau organisasi
dengan menggunakan bentuk format baku.c. Evaluasi secara obyektif kondisi
perusahaan atau organisasi dan meetode pengoperasiannya.d. Pemahaman tentang
kebijaksanaan dan rencana perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan energi,
seperti perubahan proses peningkatan produksi, modernisasi dan lain-lain.e.
Rekomendasi kegiatan-kegiatan tanpa biaya atau dengan biaya rendah untuk
meningkatkan efisien energi.f. Evaluasi kebutuhan dan ruang lingkup survei energi
terinci.d. Implementasi Rekomendasi Penghematan EnergiDengan melalui unsur ini
maka penghematan dan peningkatan keuntungan maksimum dapat diwujudkan.
Implementasi sangat berkaitan dengan lingkaran MET. Tanpa implementasi, lingkaran
MET secara struktur tidak lengkap dan tidak berfungsi mengurangi pemakaian energi
dalam pembentukan produk yang telah ditentukan baik jumlah maupun jenisnya.Ada dua
cara pokok untuk mencapai penghematan biaya pada suatu perusahaan atau organisasi
melalui manajemen energi. Yang pertama dengan cara konservasi energi yaitu usaha
pengurangan pemakaian energi untuk menghasilkan produk yang sudah ditentukan
jumlah dan jenisnya. Yang kedua melalui diversifikasi bahan bakar, misalnya dengan
mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan batu bara yang relatif lebih murah.
Prinsip-prinsip Umum Manajemen EnergiIdentifikasi prinsip-prinsip dasar manajemen
energi adalah suatu hal yang sangat luas jangkauannya karena dengan prinsip-prinsip
dasar ini akan sangat membantu dalam cara pendekatan terhadap problem yang akan
dihadapi. Prinsip-prinsip dasar itu dapat mempersiapkan dasar untuk pendekatan yang
rasional dan penjabaran yang lebih terperinci tentang teknologi yang dibutuhkan.Prinsip
yang pertama adalah melihat data historis tentang pemakaian energi. Kadang-kadang
terjadi variasi musiman atau perubahan pemakaian energi yang mendadak turun karena
terjadi kerusakan mesin atau pemeliharaan mesin tetapi hal itu tidak diketahui. Dengan
melihat kembali data-data historis dapat diketahui hal-hal ynag sebelumnya tidak jelas
dan bahkan dapat memberikan saran untuk mengkombinasikan beberapa proses operasi
yang dapat menghemat pemakaian bahan bakar. Dengan energi audit akan didapat data
pemakaian energi yang terinci dari suatu proses atau mesin tertentu dan dapat terlihat
pemakaian energi yang tidak efisien.Dengan meningkatnya pemeliharaan pada suatu
perusahaan atau organisasi biasanya akan menghemat pemakaian bahan bakar. Peralatan
baru yang lebih efisien dapat menggantikan peralatan lama yang kurang efisien yang
tidak akan mengurangi kualitas produksinya bila dibandingkan dengan proses lama yang
kurang efisien.Energy Containment berusaha untuk memanfaatkan energi, mengurangi
kehilangan dan menggunakan kembali proses yang tersisa yang telah dibuang dari suatu
proses atau peralatan (recovered heat). Bahan yang ekonomis maksudnya menggunakan
kembali bahan-bahan sisa, mengurangi sampah dan perencanaan bahan sisa (design for
salvage), perencanaan produksi (design product) yang mempertimbangkan penggunaan
kembali bagian yang terbuang.
Pemilihan kualitas bahan sangat penting karena bahan dengan kualitas yang baik biasanya
memerlukan biaya yang lebih banyak. Penggabungan pemakaian energi dari beberapa
proses atau peralatan dapat meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan pada
kondisi tertentu. Penilaian ekonomis (economic evaluation) adalah suatu alat yang
penting di dalam energi manajemen. Peralatan baru, proses dan berbagai pilihan lainnya
harus dipelajari untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang diperlukan dan berapa
keuntungan yang diperoleh untuk mendapatkan gambaran yang jelas.>>>Zozon-Kapas