Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH :

METODE KHUSUS KEBIDANAN

(Bedside Teaching Dan Case Presentation)

O
L
E
H

NAMA : DESRIANTI .T SOAMOLE


NIM : C02414025
KELAS : B –BIDAN PENDIDIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO


PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah “Metode Khusus Kebidanan“ yang
berjudul tentang “ Metode Pembelajaran Bedside Teaching dan Case Presentation
“ ini dapat Terselesaikan dengan baik.

Saya sangat berterima kasih kepada dosen pengampuh ( ST SURYA


INDAH NURDIN S.ST M.kes ), Semoga dengan adanya makalah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua khususnya mahasiswa kebidanan.

Dalam penyusunan makalah ini saya sebagai penyusun menyadari bahwa


makalah ini belum begitu sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, Selasa 02 Januari


2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Setiap guru yang akan mengajar harus
selalu membuat perencanaan,salah satu yang harus dilakuan adalah
mampu membuat peserta didik senang dengan suasana belajar melalui
metode yang menarik.penggunaan metode belajar bertujuan membantu
guru dalam menyampaikan materi agar mudah ditangkap oleh peserta
didiknya. Metode belajar menarik adalah metode pembelajaran kreatif
yang menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam diri anak
didik
Ada beberapa metode pembelajaran kreatif agar peserta didik senang
dengan suasana belajar, diantaranya adalah metode belajar Bedside
Teaching dan case presentation (presentasi kasus). Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas tentang metode Bedside Teaching dan Case
Presentation.
Menurut Conigliaro (2009), bedside teaching merupakan proses
pembelajaran dimana pembimbing, mahasiswa dan pasien bersama dengan
tujuan untuk memperoleh informasi tentang status kesehatan pasien,
melakukan pemeriksaan fisik, dan mendiskusikan diagnosa dan perawatan
pasien.

( Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 April 2014: 19–25)


https://media.neliti.com/media/publications/114907-ID-none.pdf

Metode ini telah diaplikasikan sejak lama dalam pendi- dikan kebidanan dan
keperawatan dan disi- plin ilmu lainnya dalam kesehatan, khususnya diluar negeri.
Bahkan hasil review atas pe- laksanaan BST menyatakan bahwa BST dapat
mengatasi kekurangan tenaga pera- wat, meningkatkan kepuasan perawat serta
memperbaiki kualitas pelayanan (Block & Korow, 2005).
https://ejournal.unisayogya.ac.id>jurnal kebidanan dan keperawatan,
vol.11,No.2,Desember 2015:141-157

Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang


sering dilakukan di ruang diskusi.Pada kegiatan ini, mahasiswa
mempresentasikan kasus pasien yang dijumpai oleh Dokter Muda
selama melakukan kegiatan dipoli rawat jalan, UGD maupun rawat
inap.Dokter Muda membuat catatan status pasien sesuai dengan format
catatan medis pasien untuk rumah sakit pendidikan. Pada saat
melakukan presentasi kasus, Dokter Mudaakan dinilai dengan
menggunakan form penilaian Case-based Discussion (CbD).

(BUKU PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI – TA. 2015/2016)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bedside Teachinng dan Case Presentation ?
2. Apa tujuan Bedside Teaching dan Case Presentation ?
3. Apa manfaat Bedside Teaching dan Case Presentation?
4. Apa kelebihan Bedside Teaching dan Case Presentation ?
5. Apa kekurangan Bedside Teaching dan Case Presentation ?
6. Bagaimana pelaksanaan Bedside Teaching dan Case Presentation ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami metode Bedside Teaching dan Case
Presentation
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Bedside Teachinng dan
Case Presentation.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan Bedside Teachinng dan Case
Presentation.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat Bedside Teachinng dan Case
Presentation.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kelebihan Bedside Teachinng dan
Case Presentation.
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kekurangan Bedside Teachinng
dan Case Presentation.
6. Mahasiswa mampu mengidentifikasi prosedur dari Bedside Teachinng
dan Case Presentation.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bedside Teaching


a) Pengertian Bedside Teaching

Bedside Teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung


didepan pasien.Dengan metode Bedside Teaching mahasiswa dapat
menerapkan ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan
komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan
seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkaah laku dan
pendekatan dokter kepada pasien.

Metode bimbingan klinik bedside teaching merupakan salah satu


model bantuan yang di berikan oleh pembimbing untuk membantu
peserta didik dalam mencapai pembelajaran klinik melalui proses
peningkatan kemampuan intelektual, tehnikal dan interpersonal.
Metode bedside teaching memungkinkan pembimbing klinik untuk
mengajarkan secara langsung kepada peserta didik supaya bisa
menguasai keterampilan prosedural dan menumbuhkan sikap
profesional.

frilasari, heni .2013.pengaruh metode bet side Teaching terhadap


praktik asuhan kebidanan I ditinjau dari prestasi belajar praktik
klinik
II.(file:///D:/Documents/SEMESTER%207/REN%20PEMBELAJAR
AN%20DI%20LABORATORIUM/TUGAS%20IBU%20UYA/ABST
RACT.pdf ).Diakses 29 desember 2017.
Bedside Teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan
interaktif yang mendekatkan pembelajaran pada real clinical setting.
Bedside Teaching merupakan model pembelajaran yang peserta
didiknya mengaplikasikan kemampuan kognitif. Psikomotorik dan
afektif secara terintegrasi. Sementar itu, dosen bertindak sebagai
fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan
bimbingan dan umpan balik kepada peserta didik. Di dalam
proses bedside teaching diperlukan kearifan fasilitator tentang
kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat
dari interaksi antara peserta didik (mahasiswa kesehatan) dan pasien.

(Susilo,yuniar.metode pembelajaran
klinik.(https://www.scribd.com/document/318334376/BAB-II ). Diakses
29 desember 2017.)

Menurut Conigliaro (2009), bedside teaching merupakan proses


pembelajaran dimana pembimbing, mahasiswa dan pasien bersama
dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang status
kesehatan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan
mendiskusikan diagnosa dan perawatan pasien.

( Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 April 2014: 19–25)


https://media.neliti.com/media/publications/114907-ID-none.pdf

b) Tujuan Bedside Teaching


Antara Lain:
1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap profesional.
3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.
Doni Luter(https://id.scribd.com/doc/259438997/Bedside-Teaching).
Diakses 29 desember 2017
c) Manfaat Bedside Teaching
Agar pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik peserta
didik untuk menguasai keterampilan prosedural, menumbuhkan sikap
profesional, mempelajari perkembangan biologis/fisik, melakukan
komunikasi melalui pengamatan langsung (Nursalam 2007).
(Made Suwastika Darma Arta

https://id.scribd.com/document/85017922/Bab-2. Diakses 29
desember 2017.)

d) Kelebihan atau Bedside Teaching


Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain :
1. Observasi langsung.
2. Menggunakan seluruh pikiran.
3. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
4. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
5. Memperagakan fungsi :
6. Perawatan
7. Keterampilan interaktif
8. Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit,
keterampilan bedside teaching juga dapat diterapkan dibeberapa
situasi di mana ada pasien.

e) Kekurangan Bedside Teaching


1. Gangguan (misalnya ada panggilan telepon/HP berdering).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.
(Susilo,yuniar.metode pembelajaran
klinik.(https://www.scribd.com/document/318334376/BAB-II ). Diakses 29
desember 2017.)

f) Prosedur /pelaksanaan Bedside Teaching


Keterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang
matang agar berhasil dan efektif.

Persiapan sebelum pelaksanaan bedside teaching :

1. Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.
2. Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran
a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar :
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu.
c. Mintalah pasien untuk mematikan televisinya.
Pelaksanaan bedside teaching antara lain:
1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien.
2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b.Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankanboleh berada dalam ruangan
jika pasien mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan
didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal
penting atau untuk memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba
hepar, dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil
pemeriksaan yang baru pertama kali ditemukan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur.
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan
dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b. Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab
kepada mahasiswa yang merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
“Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu
gunakan kesempatan untuk mencari jawaban.
d. Hindari bicara yang tidak perlu.
e. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat
tidur.
f. Minta pasien untuk menanggapibedside teaching yang telah
dilakukan.
g. Ucapkan terima kasih pada pasien.
a) Hambatan Bedside Teaching
Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang
mungkin timbul dalam pelaksanaan bedside teaching:
a. Gangguan (misalnya panggilan telepon).
b. Waktu rawat inap yang singkat.
c. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
d. Tidak ada papan tulis.
e. Tidak dapat mengacu pada buku.
f. Pelajar lelah.
Adapun beberapa hambatan dari pasien :
a. Pasien merasa tidak nyaman.
b. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak
stabil.
c. Pasien tidak ada di tempat.
d. Pasien salah pengertian dalam diskusi.
e. Pasien tidak terbuka.
f. Pasien tidak kooperatif atau marah.
Doni Luter(https://id.scribd.com/doc/259438997/Bedside-Teaching). Diakses 29
desember 2017
B. Pengertian Case Presentatin
a) Pengertian Case Presentation

Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter


dengan sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik
atau professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan
teknik sajian dan media yang terencana.
Didalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk social
menemukan banyak kasus yang dihadapi yang perlu dipecahkan.
Masalah tersebut bisa dijadikan contoh untuk pembelajaran mahasiswa
yaitu dengan presentasi kasus yang diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui, digunakan
sebagai bahan pembelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama
untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
Case presentation merupakan salah satu strategi pembelajaran secara
langsung. Strategi pembelajaran secara langsung sangat diarahkan oleh
pengajar. Metode yang cocok antara lan adalah ceramah, tanya jawab,
demontrasi dan latihan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi
(biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya
dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/ peserta,
dan observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi kasus
dalam presentasi(case presentation). Moderator adalah orang yang
memipin dan mengatur jalannya suatu case presentation. Moderator
mempunyai tugas membuka acara presentasi, meguraikan latar
belakang dan tujan case presentation, memperkenalkan biodata penyaji
dan tema case presentation, menentukan waktu penyajian dan diskusi
atau mekanisme tanya jawab, memimpin jalannya diskusi, setelah itu
merangkum pertanyaan yang telah diberikan dan kesimpulan dari
diskusi dari case presentation.
Mahendra, putu.2011. Case
presentation.(https://www.scribd.com/search?content_type=tops&page=1
&query=Makalah%20Case%20presentation ). Diakses 29 desember 2017.

Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang


sering dilakukan di ruang diskusi.Pada kegiatan ini, mahasiswa
mempresentasikan kasus pasien yang dijumpai oleh Dokter Muda
selama melakukan kegiatan dipoli rawat jalan, UGD maupun rawat
inap.Dokter Muda membuat catatan status pasien sesuai dengan format
catatan medis pasien untuk rumah sakit pendidikan. Pada saat
melakukan presentasi kasus, Dokter Mudaakan dinilai dengan
menggunakan form penilaian Case-based Discussion (CbD).

(BUKU PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI – TA. 2015/2016)

Presentasi kasus dilaksanakan setelah mahasiwa memberikan


asuhan keperawatan selama tiga hari. Kasus yang dipresentasikan
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan dilakukan secara
individual dihadapan mahasiswa yang lain.
(THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol.
4, No. 2, Juni 2014)

b) Kelebihan Case Presentation


1) terjadi sharing pengalaman mengasuh pasien,
2) mengeksplorasi kemampuan presentasi, diskusi, dan argumentasi,
3) belajar menghargai pendapat orang lain, jujur, dan mengendalikan
emosi.
Kelebihan pada metode presentasi kasus selain mengoptimalkan hard
skills juga soft skills. Soft skills merupakan strategi yang diperlukan
untuk meraih sukses hidup dan kehidupan dalam masyarakat.
Kecakapan soft skills diantaranya: berpikir kritis, kreatif, bersemangat,
jujur, sikap tangguh dan ulet (Widoyoko, 2009)
(THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 2,
Juni 2014)

c) Kekurangan Case Presentation


1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus
yang ditemui.
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
3. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak
dan kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD,
laptop, ruang dan listrik.

d) Pelaksaan case Presentation

Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu


diketahui terlebih dahulu: (SPAM)
– Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan
presentasi
– Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi
yang dilakukan
– Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari
presentasi Anda
– Method : metode apa yang akan Anda pakai sehingga tujuan
presentasi dapat tercapai
Langkah-langkah case presentation:
 Tahap Pengumpulan Bahan
 Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
 Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
 Tahap pengembangan pembukaan presentasi
 Tahap penutupan
 Tahap latihan penyajian/Gladiresik
 Tahap Penyajian
 Evaluasi
Mahendra,putu.2011.Case
presentation.(https://www.scribd.com/search?content_type=tops&pag
e=1&query=Makalah%20Case%20presentation ). Diakses 29 desember
2017.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan


pasien. Dengan bedside teaching mahasiswa bisa menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana
tingkah laku dan pendekatan dokter kepada pasien.

Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan


seluruh peserta didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial
secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok tutornya dalam
memecahkan masalah / kasus yang didapatkan oleh kelompok
tersebut.Presentasi dilakukan oleh seorang wakil kelompok yang ditunjuk
sebagai juru bicara dan waktu presentasi dialokasikan 15 – 20 menit untuk
setiap kelompok.Jumlah presentasi disesuaikan dengan jumlah / macam dari
seluruh masalah / kasus yang diberikan kepada setiap kelompok.Diskusi
terbuka dilakukan setelah presentasi, dengan teknik penyelenggaraan
disesuaikan dengan waktu, kondisi, dan keragaman masalah yang
dipresentasikan.

Presentasi kasus dilaksanakan setelah mahasiwa memberikan asuhan


keperawatan selama tiga hari. Kasus yang dipresentasikan sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan dilakukan secara individual dihadapan
mahasiswa yang lain. (the Indonesian journal of healt science,2014)
B. SARAN

Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan


memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan
tentang metode bedside teaching sehingga mahasiswa dapat menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana
tingkah laku dan pendekatan tenaga medis (dokter, bidan, perawat,
dll) kepada pasien,sehingga masyarakat dapat menghargai profesi tenaga
medis dan mereka dapat lebih mencintai profesinya dengan melihat peran dan
tanggung jawab tenaga medis sebagai tenaga pendidik nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unisayogya.ac.id>jurnal kebidanan dan keperawatan,


vol.11,No.2,Desember 2015:141-157

( Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 April 2014: 19–25)


https://media.neliti.com/media/publications/114907-ID-none.pdf

the Indonesian journal of healt science,vol.4,No.2, Juni 2014

frilasari, heni .2013.pengaruh metode bet side Teaching terhadap praktik


asuhan kebidanan I ditinjau dari prestasi belajar praktik klinik
II.(file:///D:/Documents/SEMESTER%207/REN%20PEMBELAJARAN%20DI%
20LABORATORIUM/TUGAS%20IBU%20UYA/ABSTRACT.pdf ).Diakses 29
desember 2017.

Mahendra, putu.2011. Case


presentation.(https://www.scribd.com/search?content_type=tops&page=1&query=Mak
alah%20Case%20presentation ). Diakses 29 desember 2017.

Atwosn,fadil.2013.metode pembelajaran
klinik.(https://www.scribd.com/doc/154291198/Makalah-Metode-Pembelajaran-Klinik
). Diakses 29 desember 2017.

Susilo,yuniar.metode pembelajaran
klinik.(https://www.scribd.com/document/318334376/BAB-II ). Diakses 29 desember
2017.

Doni Luter(https://id.scribd.com/doc/259438997/Bedside-Teaching). Diakses 29


desember 2017

BUKU PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


– TA. 2015/2016)

Diakses 29 desember 2017

Anda mungkin juga menyukai