Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi fenomena mekanika berikut dengan menggunkan konsep-konsep IPA

MEKANIKA
1. Mengapa pada kenderaan yang sedang melaju, lalu dilakukan pengereman mendadak maka
penumpang akan terdorong ke arah laju kenderaan.
2. Mengapa pada kenderaan yang sedang diam, lalu dilakukan dijalankan secara tiba-tiba maka
penumpang akan terdorong berlawanan arah dengan laju kenderaan.
3. Mengapa menaikan benda melalui bidang miring lebih mudah dibandingkan menaikan benda
secara vertikal.
4. Mengapa menaikan benda secara vertikal dengan menggunakan katrol lebih mudah
dibandingkan tanpa katrol?
5. Mengapa dapat terjadi siang dan malam?
6. Mengapa dapat terjadi gerhana bulan?
7. Mengapa dapat terjadi gerhana matahari?
8. Mengapa dapat terjadi perubahan musim panas dan dingin di daerah kutub dan sub tropis?
9. Mengapa dapat terjadi gempa?
10. Mengapa dapat terjadi pasang naik dan pasang surut
11. Bagaimana dapat terjadinya angin laut dan angin darat?
12. Mengapa terjadi perbedaan waktu sholat di berbagai temapat di muka bumi?
13. Mengapa terjadi perbedaan lamanya waktu menjalankan ibadah puasa di daerah tropis dan
daerah sub tropis atau kutub.
14. Mengapa pada jalan yang menikung dibangung dengan konstruksi miring?

Catatan:
 Tugasdikerjakanperkelompok
 Hasil tugasdikirimkewagrup
 Tugasdikirim paling lama: Rabu 30/10/019
JAWABAN :

1. Pada saat mobil direm secara tiba" tubuh terdorong kedepan hal ini terjadi krna tubuh kita
sdh nyaman dngn kondisi percepatan konstan yg kita alami shngga pada saat mobil
dipercepat,tubuh tidak siap untuk meningkatkan kecepatan sehingga tubuh terdorong ke
depan. Pada saat mobil dipercepat dan jika bus dipercepat tubuh kita akan terdorong ke
blkang hal ini trjadi krna tubuh mempertahankan posisi diam saat mobil berjalan sehingga
pada saat mobil direm mendadak tubuh mengalami gaya dorong untuk segera bergerak yang
menyebabkan ia terdorong ke blkang. Menurut Hukum Newton I : Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja
untuk mengubahnya. Menurut hukum Newton I suatu benda akan cendrung
mempartahankan kedudukannya.Jika benda diam cenderung tetap diam dan jika benda
bergerak maka akan cenderumg terus bergerak. Dalam keseharian kita sering mengalami
efek kelambaman, efek kelambaman atau inersia adalah sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak ), hanya kita tidak pernah
menyadarinya. ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang kemudian supir
menginjak rem sekaligus, untuk menghentikan mobil, maka kita akan terdorong kedepan,
karena hukum kelambaman kita yang sedang begerak kedepan bersama bus cendrung
mempertahakan gerak ke depan. Ketika bus berhenti mendadak kita tetap mempertahankan
gerak ke depan. Sebagai akibat nya kita terdorong ke depan. Dari penjelasan itu jelas bahwa
benda yang tidak dikenai gaya akan mengalami dua kemungkinan yaitu benda diam akan
tetap diam. Ketika naik mobil maka akan terjadi 2 kemungkinan, yang pertama mobil diam
tiba tiba bergerak dan ketika melaju kencang tiba tiba mobil di rem mendadak. Pada
kemungkinan pertama (mobil diam tiba tiba bergerak ), tidak terlalu berbahaya karena tubuh
akan tertahan oleh jok mobil, tetapi kemungkinan kedua (mobil tiba-tiba di rem) sangat
berbahaya karena tubuh cenderung bergerak dan jika tidak memakai sabuk pengaman tubuh
akan terhenyak pada dashboard. Seorang akan mengalami gaya tekan dashboard mobil
sekitar 10 kali berat badannya jika dihentikan mendadak pada kelajuan70 km/jam. Dengan
memakai sabuk pengaman maka akan meminalisai kecelakaan.
2. L’’,mnb
3. Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut
tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi
hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh,
daripada jika beban itu diangkat vertikal. Pada bidang miring berlaku sebagai berikut: (a)
Semakin curam suatu bidang miring, maka makin besar gaya yang diperlukan, akan tetapi jalan
yang dilalui lebih pendek. (b) Semakin landai bidang miring, maka semakin kecil gaya yang
diperlukan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih panjang. Ketika hendak memakai suatu
bantuan bidang miring maka, gaya yang dikeluarkan guna mendorong sebuah benda
menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun lintasan yang ditempuh menjadi lebih
panjang.
4. Bumi adalah salah satu planet yang mengitari matahari dan juga mengitari dirinya sendiri.
Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan
inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia. Selama 24 jam waktu bumi berputar
mengitari porosnya. Perputaran bumi pada porosnyalah yang menyebabkan terjadinya siang
dan malam. Sumbu Bumi tidak tegak lurus, namun mengalami sedikit kemiringan sebesar
23,5 derajat dari sumbunya. Efek dari miringnya sumbu rotasi bumi ini adalah pembagian
waktu yang tidak setara antara siang dan malam. Ada kalanya sebagian wajah bumi
berhadapan dengan Matahari dan inilah area yang mengalami siang. Dan kemudian seiring
dengan perputaran bumi, wajah yang tadinya berhadapan dengan matahari kemudian
berputar dan membelakangi matahari sehingga sisi wajah bumi yang tidak disinari matahari
ini mengalami malam hari.
5. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh
bumi. gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena
kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika (Ekliptika adalah jalur yang dilalui
oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu) sebesar 5°
maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana
bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah
titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.
Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan
membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena
kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih
adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan
sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat
gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga,
ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya
sama sekali.
6. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga
terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara
tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana
matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran.
Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki
kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga
posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Mengamati gerhana
matahari secara langsung dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total
radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan
permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk
melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan
memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong,
atau teleskop kecil.
7. Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu.
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Selain pergeseran lempeng
bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan
gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh,
akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki
berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru
terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga
akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.
Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya
gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak
lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk. Beberapa gempa
Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa
Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa
gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar
di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat
terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal). Terakhir, gempa
juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
8. Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi
bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi
berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5º ke arah Timur Laut dari
sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian
utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim
panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling jauh dari
matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya terdapat
musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan bumi,
ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut garis
lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang
selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa. Semakin ke
utara, derajat posisinya semakin besar dan maksimum berada pada titik 90 o.Air laut
adalah zat cair yang mudah berubah bentuk ketika dikenai gaya. Bentuk permukaan laut bisa
berbeda akibat dikenai gaya gravitasi bulan ditempat yang berbeda pada laut yang berbeda.
Hal ini mengakibatkan adanya permuakaan laut yang naik (pasang) dan adanya permukaan
laut yang turun (surut). Karena bumi berotasi, maka dalam satu hari suatu tempat mengalami
dua kali pasang dan dua kali surut. Pasang surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi
bulan atau gravitasi matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih
besar daripada gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi. Kondisi air laut
pasang terjadi dua kali yaitu saat bulan purnama dan bulan baru. Pada belahan bumi yang
mengalami bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat
bumi dengan pusat bulan. Hal yang sama terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan
baru, jarak air laut dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat
bulan. Ini mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air
laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah yang disebut air
laut pasang. Kondisi air laut surut terjadi pada belahan bumi yang tidak mengalami bulan
purnama maupun bulan baru atau disebut pasang perbani. Peningkatan ketinggian air laut di
bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan baru tentunya mengambil jatah air
dari belahan bumi lainnya. Hal ini menyebabkan belahan bumi lainnya mengalami
permukaan laut yang surut. Pada saat bulan separuh, air laut surut lebih banyak terjadi
karena bagian bumi tersebut berada tepat ditengah diantara bagian yang mengalami bulan
purnama dan bulan baru. Pada saat permukaan air laut naik disebut pasang naik. Sebaliknya,
pada saat permukaan air laut turun disebut pasang surut. Gerakan itu dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bulan dan matahari. Meskipun tidak sebesar gaya gravitasi bumi dan jaraknya
cukup jauh dari bumi, gaya gravitasi bulan dapat menarik air laut sehingga permukaannya
akan naik. Gaya gravitasi matahari sangat besar, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi.
Akibatnya, pengaruhnya terhadap pasang air laut hanya sekitar setengah kali pasang laut
karena bulan. Pada saat bulan baru dan bulan purnama, posisi bumi, bulan, dan matahari
berada pada satu garis lurus. Posisi seperti ini menyebabkan pasang purnama. Pada saat
pasang purnama terjadi pasang naik dan pasang surut tertinggi. Pada saat bulan paruh posisi
bumi, bulan, dan matahari membentuk sudut siku-siku. Posisi seperti ini menyebabkan
pasang perbani. Pada saat pasang perbani terjadi pasang naik dan pasang surut terendah.
9. Angin Darat dan Angin Laut adalah angin yang bergerak dalam daerah darat dan laut. Angin
Laut adalah jenis angin yang bergerak dari lautan ke daratan, sebaliknya pada malam hari,
daratan lebih dingin daripada lautan. Saat itu udara bergerak dari daratan ke lautan, peristiwa
ini disebut Angin darat. Adanya angin darat dan angin laut ini menyebabkan perubahan garis
pantai. Air laut atau ombak yang dihasilkan angin lama kelamaan akan mengikis pasir atau
batuan pantai. Air laut membawa pasir atau serpihan batu ke laut. Akibatnya, garis pantai
mengalami perubahan. Proses terjadinya angin darat yaitu pada malam hari daratan lebih
dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat
menerima dingin. Angin Darat dan Angin Laut. Daratandn menjadi daerah yang mempunyai
tekanan tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan
rendah (minimum). Angin darat biasanya digunakan oleh nelayan untuk berangkat mencari
ikan ke laut. Oleh karena itu, kita sering melihat nelayan pergi menangkap ikan malam hari
dan kembali dari menangkap ikan siang hari. Sedangkan prose terjadinya angin laut adalah
Pada saat itu suhu di laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan
sifat laut (perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya.Sehingga laut
menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah
yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Angin laut digunakan oleh para nelayan untuk
pulang dari laut.
10. Nklll
11. Perbedaan waktu puasa ini disebabkan oleh kedudukan matahari yang berbeda-beda
mengikuti gerak semu tahunan matahari, satu kondisi dimana matahari seakan-akan bergeser
ke utara dan ke selatan secara teratur sepanjang waktu dalam tahun Tarikh Umum (TU).
Dalam ilmu falak, gerak semu tahunan itu ditandai dengan perubahan deklinasi Matahari
dari 0º untuk kemudian secara berangsur-angsur meningkat menjadi +23,5º lalu berangsung-
angsur menurun kembali ke 0º dan lalu beranjak terus hingga menjadi -23,5º. Puasa dimulai
pada saat cahaya fajar (fajar astronomis) mulai muncul di kaki langit timur, dan berakhir
manakala matahari tepat terbenam sempurna, yakni pada piringan teratas matahari tepat
meninggalkan garis kaki langit barat (garis horizon semu). Namun, kedudukan matahari ini
berbeda-beda seiring gerak semu tahunannya, yang menyebabkan durasi puasa di negara-
negara dunia juga menjadi berbeda seiring perbedaan kedudukan garis lintangnya.
Perbedaan ini mungkin tak akan terlalu terasa di kawasan tropis, seperti Indonesia, karena
kedudukan matahari yang mengalami gerak semu tahunan di antara garis balik utara (lintang
23,5 LU) hingga garis balik selatan (lintang 23,5 LS). Namun di kawasan subtropis, durasi
puasa akan sangat berbeda seiring peningkatan nilai garis lintang. Durasi puasa terpanjang
bagi kawasan subtropis terjadi pada puncak musim panas, di mana bagi belahan Bumi utara,
semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin panjang. Hal yang
sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan. Sebaliknya durasi puasa terpendek terjadi
pada puncak musim dingin, di mana bagi belahan Bumi utara, semakin mendekat ke arah
kutub utara, maka durasi puasa akan semakin pendek. Hal yang sama berlaku pula bagi
belahan bumi selatan.
12. Kontur jalan raya tidak dibuat sama. Ketika jalanan lurus, maka jalan raya juga bidangnya
datar. Namun ketika tikungan, jalanannya miring beberapa derajat. Ketika kita melewati
jalanan yang miring, badan akan terasa terlempar atau bergerak ke arah yang berlawanan
dengan arah belokan. Dalam fisika, ini dikenal dengan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal
adalah gaya yang secara jelas mendorong atau menarik objek dari pusat rotasi. Atau secara
sederhana, pada kasus jalanan miring, gaya sentrifugal adalah gaya yang mendorong ke arah
luar lingkaran. Pada saat menikung sebetulnya kita sedang membuat gerak melingkar, meski
tidak utuh. Pada kondisi jalanan rata, hal ini dapat membuat pengendara seakan terdorong ke
luar tikungan, atau ada gaya yang malah memaksa kendaraan untuk lurus (menjauhi pusat
rotasi). Di sinilah fungsi jalanan yang miring. Kemiringan dibutuhkan untuk menahan, atau
minimal mengurangi gaya sentrifugal yang memaksa kendaraan keluar lintasan. Penentuan
tingkat kemiringan ini biasanya berdasarkan kecepatan kendaraan dan kontur jalan dan lalu-
lintas di wilayah itu. Semakin cepat rata-rata kendaraan yang melewatinya, maka sudut
kemiringan akan semakin besar. Jika jalur cepat, maka kemiringan akan dibuat lebih tinggi
dan ruas jalan lebih luas. Sebab masih ada gaya sentrifugal yang tersisa dari efek kecepatan
tinggi kendaraan untuk diredam permukaan jalan. Sebaliknya, jika jalan yang dibuat
merupakan jalur lambat, maka tingkat kemiringannya pun disesuaikan. Bidang jalannya pun
biasanya lebih sempit seperti misalnya di pegunungan. Apabila jalan menikung
permukaannya dibuat datar maka potensi kecelakaan cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai