Modul Sejarah Dan Perkembangan Promosi Kesehatan
Modul Sejarah Dan Perkembangan Promosi Kesehatan
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN PROMOSI
KESEHATAN
PERHATIAN! Petunjuk Pengerjaan Modul
1. Bacalah modul dan pertanyaan yang ada di dalam modul ini dengan
seksama!
2. Bacalah setiap perintah penugasan yang tertera dalam reading
activity dan aktivitas discovery learning dengan teliti untuk dapat
menjawab setiap pertanyaan dalam modul ini!
3. Kerjakan setiap soal dalam modul ini secara berkelompok!.
4. Tambahkan minimal 1-2 pustaka selain yang digunakan dalam modul
ini untuk mengerjakannya! Anda dapat memanfaatkan link
perpustakaan nasional RI atau SCOPUS yang dapat diakses di
lingkungan kampus Universitas Airlangga.
5. Gunakan metode sitasi yang tepat sebelum mengumpulkan hasil kerja
Saudara.
6. Kumpulkan tugas yang telah diselesaikan dalam format .doc atau
.docx dengan font size 12 spasi 1.5 kepada kepada koordinator mata
kuliah di kelas Saudara, untuk kemudian dikirimkan ke
setho.h@fkp.unair.ac.id dalam bentuk compressed folder (.zip atau
.rar) selambat-lambatnya 1 September 2017.
Pendahuluan
WHO (1986) mendefinisikan promosi kesehatan sebagai ...‘the process of
enabling people to increase control over, and to improve, their health’… atau
proses memberdayakan orang untuk mengendalikan, dan meningkatkan
kesehatannya. Perhatian dunia terhadap esensi promosi kesehatan pertama
kali dicanangkan dalam konferensi internasional pada 17-21 November 1986
di Ottawa, dan kemudian berkelanjutan pada agenda-agenda lain di tahun-
tahun selanjutnya (WHO 2009).
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran mandiri dalam minggu ini, Anda
diharapkan mampu untuk:
Mulanya kegiatan ini dinilai efektif. Namun pada akhirnya, upaya ini dinilai
tidak memberikan dampak signifikan tanpa adanya upaya perbaikan perilaku
masyarakat. Sejak itulah, upaya pendidikan kesehatan masyarakat (Health
Education) dipadukan dengan upaya pengorganisasian publik. Pada dekade
1970an, kegiatan ini dikenal sebagai “promosi kesehatan”. Upaya-upaya ini
merebak secara luas di dunia internasional, dan berujung pada Konferensi
Internasional Promosi Kesehatan 1 pada 17-21 November 1986 yang dibidani
oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) di Ottawa, Kanada.
Tiga tahun berselang, pada 9-15 juni 1991 konferensi III diselenggarakan di
Sundsvall Swedia. Fokus utama pembahasan konferensi ini adalah strategi
penyiapan lingkungan yang mendukung promosi kesehatan. Produk
konferensi ke-tiga ini adalah kebijakan penyiapan lingkungan yang dapat
dijadikan pedoman bagi pemangku kebijakan (pemerintah), pengampu
keputusan, dan aktivis serta NGO kesehatan dan sektor lingkungan.
Konferensi ini menyepakati bahwa setiap individu memiliki peran dan
kontribusi terhadap output dan outcome kesehatan publik.
Kerjakan soal ini dalam essay secara berkelompok. Gunakan setidaknya satu
(1) artikel dalam database SCOPUS untuk mendukung argumentasi Saudara.
Pada tahun 1924 oleh pemerintah Belanda mendirikan Dinas Higiene dengan
kegiatan pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di daerah
Banten (Medisch Hygienische Propaganda). Upaya propaganda ini kemudian
meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan melangkah pula dengan
penyuluhan di sekolah-sekolah dan pengobatan kepada anak-anak sekolah
yang sakit. Dinas inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Dinas Kesehatan
Kabupaten di Purwokerto pada 1933.
Reading activity 3
Ministry of Health of the New Zealand, 2003, A Guide to Developing Health
Promotion Programmes in Primary Health Care Settings, Wellington,
New Zealand.
Ontario Agency for Health Protection and Promotion (Public Health Ontario),
2015, At a glance: The six steps for planning a health promotion
program, Toronto, ON: Queen’s Printer for Ontario, Canada.
Simpulan
Dalam topik minggu ini Saudara telah mempelajari sejarah dan
perkembangan promosi kesehatan Internasional dan di Indonesia. Melalui
aktifitas ini, Anda telah mempelajari bahwa upaya promosi kesehatan tidak
hanya berfokus pada peningkatan kesadaran dan kemauan serta
kemampuan mengendalikan outcome kesehatan. Terdapat peran penting
perawat di dalam setiap elemen upaya program promosi kesehatan di
Indonesia.
Pustaka
WHO 2009, Miliestones in health promotion, statements from global
conferences.