Anda di halaman 1dari 43

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN CLINICAL PATHWAY (CP)

KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

Disusun Oleh :
KOMITE MEDIK DAN KOMITE KEPERAWATAN
RSU MITRA PARAMEDIKA

RSU MITRA PARAMEDIKA


Jl. Raya Ngemplak, Kemasan, Widodomartani, Ngemplak
Sleman, Yogyakarta 55584 Telp : ( 0274 ) 4461098

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka buku “Panduan Praktik
Klinis” yang disusun oleh (PPA) RSU Mitra Paramedika ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami mengharapkan buku ini dapat dipergunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam
memberikan pelayanan kesehatan obstetri ginekologi sehingga dapat memberikan pelayanan
yang bermutu tinggi tanpa mengesampingkan variable biaya demi meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada tim penyusun dan semua pihak atas segala
kerja kerasnya sehingga buku ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan dengan terbitnya buku Panduan Praktek Klinis ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi anggota dan masyarakat umum pada umumnya. Harapan kami buku ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sleman, Desember 2018

Penyusun

ii
TIM PENYUSUN

Ketua Tim Penyusun : dr. Agus Wahyu W. Sp.OG


Anggota : 1. dr. Taufik Rahman Sp.OG
2. dr. Rintiyoso W
3. Tri Widayati, Amd Keb
4. Panggah Kusumastuti, Amd. Keb

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
Tim Penyusun ........................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
BAB I Panduan Praktek Klinik.................................................................................. 1
1. Pre Eklamsi........................................................................................................... 2
2. Gawat Janin.......................................................................................................... 8
3. Perdarahan Ante Partum....................................................................................... 12
4. Abortus ................................................................................................................ 15
5. Kista Ovarium...................................................................................................... 17
BAB II CLINICAL PATHWAY................................................................................ 19
1. Pre Eklamsi........................................................................................................... 20
2. Gawat Janin.......................................................................................................... 25
3. Perdarahan Ante Partum....................................................................................... 29
4. Abortus ................................................................................................................ 33
5. Kista Ovarium...................................................................................................... 37

iv
BAB I
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIK (PPK)

1
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

RSU MITRA
PARAMEDIKA
PRE EKLAMPSIA
DEFINISI Suatu “new onset hypertension” disertai proteinuria atau disfungsi
organ target pada perempuan yang sebelumnya tidak ada riwayat
hipertensi, pada kehamilan 20 minggu atau lebih
ANAMNESIS 1. Menentukan usia kehamilan
2. Riwayat hipertensi, penyakit ginjal, diabetes
3. Riwayat obstetri (jarak dengan kehamilan sebelumnya)
4. Riwayat pre eklampsia sebelumnya, pre eklampsia pada keluarga
5. Pemeriksaan antenatal sebelumnya
PEMERIKSAAN 1. Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik
FISIK ≥ 90 mmHg
Rekomendasi:
a. Pemeriksaan dimulai ketika pasien dalam keadaan tenang.
b. Sebaiknya menggunakan tensimeter air raksa atau yang
setara, yang sudah tervalidasi.
c. Posisi duduk dengan manset sesuai level jantung.
d. Gunakan ukuran manset yang sesuai.
e. Gunakan bunyi korotkoff V pada pengukuran tekanan darah
diastolik
2. Proteinuria >+1
3. Gangguan visual dan serebral.
4. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen.
5. Edema paru dan sianosis.
6. Gerakan janin berkurang atau pertumbuhan janin lambat
KRITERIA Kriteria Minimal Pre Eklampsia
DIAGNOSA  Hipertensi : sistol ≥ 140 mmHg atau diastol ≥ 90 mmHg pada 2
kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang
sama
 Protein Urin : melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes dipstik >
+1
Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah

2
satu dibawah ini :
 Trombositopenia : Trombosit <100.000
 Gangguan fungsi ginjal : creatinin > 1,1 mg/dl atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum dari sebelumnya pada
kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal sebelumnya
 Gangguan liver : peningkatan enzim transaminase 2 kali normal
atau adanya nyeri di regio kanan atas abdomen
 Edema paru
 Gangguan neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
 Gangguan sirkulasi uteroplasenta : oligohidramnion, fetal
growth restriction, atau didapatkan adanya absent or reversed
end diastolic velocity (ARDV)
Kriterian pre eklampsia berat jika diagnosis pre eklampsia terpenuhi
dan tekanan darah sistol ≥ 160 mmHg atau diastol ≥ 110 mmHg
DIAGNOSA KERJA Pre Eklampsia
DIAGNOSA 1. Pre eklampsia superimposed
BANDING 2. HELLP syndrome
3. Hipertensi gestasional
4. Hipertensi kronis
5. Transient hipertensi
PEMERIKSAAN Darah Lengkap, CT, BT, Golongan darah, HbSAg, B20, Syphilis,
PENUNJANG GDS, USG Kandungan, fungsi ginjal dan liver, doppler
TATA LAKSANA Pencegahan Sekunder Preeklampsia
Rekomendasi:
1. Istirahat di rumah tidak di rekomendasikan untuk pencegahan
primer preeclampsia
2. Tirah baring tidak direkomendasikan untuk memperbaiki luaran
pada wanita hamil dengan hipertensi (dengan atau tanpa
proteinuria)
3. Pembatasan garam untuk mencegah preeklampsia dan
komplikasinya selama kehamilan tidak direkomendasikan
4. Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari) direkomendasikan
untuk prevensi preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi
5. Aspirin dosis rendah sebagai prevensi preeklampsia sebaiknya
mulai digunakan sebelum usia kehamilan 20 minggu
6. Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari direkomendasikan
terutama pada wanita dengan asupan kalsium yang rendah
7. Penggunaan aspirin dosis rendah dan suplemen kalsium

3
(minimal 1g/hari) direkomendasikan sebagai prevensi
preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi terjadinya
preeclampsia
8. Pemberian vitamin C dan E tidak direkomendasikan untuk
diberikan dalam pencegahan preeklampsia.
Perawatan Ekspektatif pada Preeklampsia tanpa Gejala Berat
Rekomendasi:
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus
preeklampsia tanpa gejala berat dengan usia kehamilan < 37
minggu dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih ketat
2. Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus
preeklampsia tanpa gejala berat.
3. Evaluasi ketat yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh
pasien
b. Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara
poliklinis
c. Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu
d. Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala
(dianjurkan 2 kali dalam seminggu)

Perawatan Ekspektatif pada Preeklampsia Berat


Rekomendasi:
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus
preeklampsia berat dengan usia kehamilan kurang dari 34
minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin yang stabil
2. Manajemen ekspektatif pada preeklampsia berat juga
direkomendasikan untuk melakukan perawatan di fasilitas
kesehatan yang adekuat dengan tersedianya perawatan intensif
bagi maternal dan neonatal
3. Bagi wanita yang melakukan perawatan ekspektatif
preekklamsia berat, pemberian kortikosteroid direkomendasikan
untuk membantu pematangan paru janin
4. Pasien dengan preeklampsia berat direkomendasikan untuk
melakukan rawat inap selama melakukan perawatan ekspektatif

4
Manajemen Pre Eklampsia Belum Dalam Persalinan

Manajemen Pre Eklampsia Dalam Persalinan


1. Bed rest : awasi gejala eklampsia, awasi perburukan (paru ginjal
liver saraf), oksigenasi
2. Awasi vital sign dan kesadaran, refleks tendon
3. Balans cairan, urin output 30-40 cc/jam, pasang kateter
4. Medikasi : MgSO4, antihipertensi, kosrtikosteroid
5. Pemeriksaan laboratorium : protein urin darah rutin, fungsi
ginjal dan liver
6. Awasi kesejahteraan janin : USG, air ketuban, doppler
Pemberian MgSO4 ;
1. Loading Dose
a. 4-6 gr dilusi dalam 100 cc RL intravena dalam 15-20 menit
b. 10 gr diberikan 5 gr intramuskuler boka boki
2. Maintenance Dose
a. 2 gr/jam (1-3 gr/jam)  12 gr dalam 500 cc RL 15 tetes
permenit
b. Dosis teraupetik 4,8 – 8,4 mg/dl
c. Sampai 12-24 jam post partum
3. Awasi toksisitas, meliputi urine output, refleks tendon,
pernafasan, kesadaran, sedia Ca Glukonas (1-2 gr intravena)
4. Evaluasi protein urine setelah MgSO 4

5
Pemberian Antihipertensi pada Preeklampsia Berat
Rekomendasi:
1. Antihipertensi direkomendasikan pada preeklampsia dengan
hipertensi berat, atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau
diastolik ≥ 110 mmHg
2. Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg
dan diastolik < 110 mmHg
3. Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral
short acting, hidralazine dan labetalol parenteral
4. Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitogliserin,
metildopa, labetalol
5. Dosis nifedipin 10 mg, maksimal dosis 80 mg
6. Dosis labetalol intravena, dosis awal 20 mg, bila tidak efektig
dinaikkan menjadi 40-80 mg jarak watu 10 menit
7. Dosis hidralazine inta vena, 5-10 mg setiap 15-30 menit, dosis
maksimal 30 mg per hari

Pemberian Kostikosteroid
1. Diberikan pada umur kehamilan 24 – 34 minggu
2. Betametasone (1 seri = 2 kali), 12 mg intramuskuler, diulang
dalam 24 jam (1 kali)
3. Dexametasone (1 seri = 4 kali), 6 mg intramuskuler, diulang
setiap 12 jam (3 kali)
Tindakan Obstetrik
Terminasi sesudah 30 menit terapi medikomentosa :
1. Terminasi kehamilan belum inpartu
a. Induksi persalinan : amniotomi + oksitosin drip dengan
syarat skor Bishop >5
b. Seksio sesarea bila : syarat oksitosin drip tidak dipenuhi
atau adanya kontraindikasi oksitosin drip, 12 jam sejak
dimulainya Oksitosin drip belum masuk fase aktif.
c. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan
terminasi dengan seksio sesarea
2. Terminasi kehamilan sudah inpartu :
1. Kala I
1) Fase latent : seksio sesarea
2) Fase aktif : amniotomi, bila 6 jam setelah amniotomi
tidak terjadi pembukaan lengkap, dilakukan SC.

6
2. Kala II
Persalinan pervaginam diselesaikan dengan partus buatan.
EDUKASI 1. Kondisi ibu dan kondisi janin
2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang
dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada ibu
dan janinnya
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS dr. Agus Wahyu W. Sp.OG
dr. Taufik Rahman Sp.OG
INDIKATOR MEDIS Penurunan angka kesakitan dan kematian bayi
KEPUSTAKAAN Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis dan Tata
Laksana Pre Eklampsia, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia, Himpunan Kedokteran Feto Maternal, 2016

7
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

RSU MITRA
PARAMEDIKA
GAWAT JANIN
DEFINISI 1. Gawat janin disebabkan oleh berbagai macam faktor yang
menyebabkan penurunan aliran darah uretroplasenta sehingga
terjadi asfiksia intrauterine karena kegagalan transport oksigen
pada ruang intervilosa yang bila dibiarkan dapat menyebabkan
kematian janin atau kerusakan jaringan yang permanen
2. Keadaan hipoksia janin
3. Suatu keadaan tergantungnya kesejahteraan janin
ANAMNESIS Faktor maternal :
1. Hipotensi sistemik (syok)
2. Supine hipotensi
3. Penyakit pembuluh darah
4. Anemia
5. Vasospasme
6. Kontraksi uterus yang berlebihan
Faktor janin :
1. Anemia
2. Penekanan tali pusat
3. Penurunan cardiac output
4. Kelahiran kurang bulan
Faktor Plasenta
1. Infark plasenta
2. Solusio plasenta
3. Plasenta previa
PEMERIKSAAN 1. Pemantauan denyut jantung janin, dilakukan tiap 2 jam pada kala
FISIK 1 durasi 2 menit saat 1 menit setelah kontraksi dengan ketuban
masih intak, jika ketuban sudah pecah dilakukan tiap 1,5 jam
2. Kardiotokografi, dapat dilihat gambaran abnormal berupa
deselerasi variabel, akselerasi lambat, penurunan variabilitas, atau
gabungan salah satu diatas dengan takikardi atau bradikardi
(normal baseline 120-160 kali per menit)

8
3. Mekoneum staining
4. Gambaran kardiografi
Penilaian perubahan FHR ialah berdasarkan pada:
a. Baseline rate
Normal baselin rate ialah anatar 120-6- beat perminute. Jika
baselin FHR diatas 160 bpm disebut takikardi dan bila
dibawah 120 bpm disebut bradikardi.
b. Variabilitas
Variabilitas merupakan aspek pentaing pada FHR dan terdiri
dari dua komponen long term dan short term variability. Short
time variability mencerminkan perbedaan interval yang
sesungguhnya. Long time variability mencerminkan
perubahan FHR dengan siklus 3-6 menit. Variabilitas
digambarkan sebagai perubahan FHR serial dengan arah
positif dan negative.
c. Akselerasi
Akselerasi adalah penngkatan mendadak denyut jantung janin.
d. Deselerasi
Gambaran deselerasi ditandai dengan bentuk yang sama dan
berbentuk seperti bayangan cermin dengan kontrksi uterus,
dari kontraksi ke kontraksi berikutnya.
e. Deselerasi variabel
f. Gambaran deselerasi variabel ditandai dengan oenurunan tiba-
tiba FHR yang diikuti peningkatan mendadak FRH. Turunnya
FRH dibawah 120 bpm dan sering dibawah 60 bpm. Bentuk,
lam, dan waktu deselerasi variabel tidak sama.
Deselerasi lambat pada FHR adalah penurunan bertahap yang
Nampak secara jelas dan kembali ke baseline FHR berkaitan
dengan kontraksi uterus.
Klasifikasi CTG untuk pemantauan jenis elektronik secara
kontinyu:
a. Normal apabila kekempat kriteria masuk dalam kategori
reassuring.
b. Suspicious apabila satu kriteria non reassuring da nada yang
lain reassuring.
c. Patologis apabila dua atau lebih kriteria non reassuring dan
satu atau lebih kriteris masuk dalam kategori abnormal.

9
KRITERIA 1. Denyut jantung janin < 120 atau > 160 kali permenit
DIAGNOSA 2. Ketuban pecah bercampur mekoneum
3. CTG abnormal
DIAGNOSA KERJA Kehamilan dengan gawat janin
DIAGNOSA -
BANDING
PEMERIKSAAN Darah Lengkap, CT, BT, Golongan darah, HbSAg, B20, Syphilis,
PENUNJANG GDS
TATA LAKSANA Resusitasi intra uterine
1. Menghindari tidur terlentang
2. Mengurangi kontraksi uterus
3. Pemberian infus cairan
4. Oksigenasi
Tindakan definitif
1. Persalinan per vaginam
2. Seksio sesaria
3. Penanganan bayi baru lahir

EDUKASI 1. Kondisi ibu dan kondisi janin


2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang
dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada ibu
dan janinnya

10
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS dr. Agus Wahyu W. Sp.OG
dr. Taufik Rahman Sp.OG
INDIKATOR MEDIS Penurunan angka kesakitan dan kematian bayi
KEPUSTAKAAN Prawirohardjo, Sarwono, Prof. dr. SpOG, 2009, Ilmu Kebidanan
Edisi IV, Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

11
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

RSU MITRA PARAMEDIKA

PERDARAHAN ANTEPARTUM
DEFINISI 1. Perdarahan antepartum adalah perdarahan dari jalan lahir pada
wanita hamil dengan usia kehamilan 20 minggu atau lebih, dapat
berupa plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya tidak normal
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
3. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebagian atau
seluruhnya, pada plasenta yang implantasinya normal sebelum
janin lahir.
ANAMNESIS 1. Perdarahan dari jalan lahir pertama kali atau berulang tanpa
disertai rasa nyeri, dapat sedikit-sedikit ataupun banyak.
2. Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi rahim.
3. Faktor predisposisi: grande multipara, riwayat kuretase berulang
PEMERIKSAAN 1. Tanda-tanda syok (ringan sampai berat).
FISIK 2. Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum
masuk pintu atas panggul atau ada kelainan letak.
3. Pada pemeriksaan spekulum, darah berasal dari ostium uteri
eksternum
KRITERIA 1. Anamnesis
DIAGNOSA 2. Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA KERJA Perdarahan Ante Partum
DIAGNOSA Plasenta Previa, Plasenta Letak Rendah, Solusio Plasenta
BANDING
PEMERIKSAAN Darah Lengkap, CT, BT, Golongan darah, HbSAg, B20, Syphilis,
PENUNJANG GDS, USG Kandungan
TATA LAKSANA Stabilisasi, monitor tanda vital, ABC (Posisikan semi ekstensi,
bebaskan jalan nafas, O2 jika perlu, resusitasi cairan). Tentukan ada
syok atau tidak. Jika ada, berikan infus cairan, tranfusi jika perlu.
Jika tidak ada syok atau keadaan umum optimal, segera lakukan
pemeriksaan untuk mencari etiologi.
Penatalaksanaan :
1. Ekspektatif,dengan syarat :
a. Keadaan umum ibu dan janin baik.

12
b. Perdarahan sedikit.
c. Usia kehamilan < 37 minggu/TBJkurang dari 2500 gr.
d. Tidak ada his persalinan.
2. Penatalaksanaan ekspektatif :
a. Pasang infus, tirah baring
b. Bila ada kontraksi prematur bisa diberi tokolitik.
c. Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan CTG
setiap minggu.
3. Penatalaksanaan Aktif
a. Persalinan pervaginam, dengan syarat :
1) Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta
marginalis atau plasenta previa lateralis anterior
2) Diagnosis ditegakkan dengan USG
3) Dilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban
b. Sectio sesarea, dilakukan jika :
1) Plasenta previa dengan perdarahan banyak
2) Plasenta previa totalis
3) Plasenta previa lateralis di posterior
4) Plasenta letak rendah dengan janin sungsang
EDUKASI 1. Kondisi ibu dan kondisi janin
2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan, tindakan yang
dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada
ibu dan janinnya
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS dr. Agus Wahyu W. Sp.OG
dr. Taufik Rahman Sp.OG
INDIKATOR MEDIS Penurunan angka kesakitan dan kematian bayi
KEPUSTAKAAN Prawirohardjo, Sarwono, Prof. dr. SpOG, 2009, Ilmu Kebidanan
Edisi IV, Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

13
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

RSU MITRA
PARAMEDIKA
ABORTUS
DEFINISI Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan dan sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500
gram
ANAMNESIS 1. Adanya terlambat haid kurang dari 20 minggu
2. Perdarahan pervaginam, dapat disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi
3. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis pubis
PEMERIKSAAN 1. Keadaan umum tampak baik atau shock akibat perdarahan
FISIK 2. Tekanan darah normal atau menurun
3. Denyut nadi bisa normal atau cepat dan kecil
4. Pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam
b. Inspekulum : ostium uteri eksterna terbuka, tampak sisa
hasil konsepsi
5. Pemeriksaan bimanual : portio terbuka, tinggi fundus uteri lebih
kecil dari usia kehamilan, tidak didapatkan nyeri goyang portio,
teraba sisa jaringan.

KRITERIA 1. Anamnesis
DIAGNOSA 2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG Kandungan)
DIAGNOSA KERJA Abortus
DIAGNOSA Abortus Imminen, Abortus Insipien, Abortus Inkomplet, Abortus
BANDING Komplet
PEMERIKSAAN Darah Lengkap, CT, BT, Golongan darah, HbSAg, B20, GDS, USG,
PENUNJANG Urin Rutin
TATA LAKSANA 1. Pemberian antibiotika profilaksis
2. Bila didapatkan hemodinamik tidak stabil, dilakukan resusitasi,
dilanjutkan dengan :

15
a. Pada usia kehamilan <12 minggu : kuretase
b. Pada usia kehamilan >12 minggu : Oksitosin drip 20 IU
dalam cairan Ringer Laktat 500 cc, diberikan 28 tetes per
menit, dilanjut kuretase, drip dilanjutkan sampai dengan 12
jam pasca kuretase
EDUKASI 7. Kondisi ibu dan kondisi janin
8. Tujuan dan tatacara tindakan medis
9. Alternatif tindakan medis dan resikonya
10. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang
dilakukan
11. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada ibu
dan janinnya
12. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS dr. Agus Wahyu W. Sp.OG
dr. Taufik Rahman Sp.OG
INDIKATOR MEDIS Penurunan angka kesakitan ibu
KEPUSTAKAAN Prawirohardjo, Sarwono, Prof. dr. SpOG, 2009, Ilmu Kebidanan
Edisi IV, Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

16
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KSM OBSTETRI GINEKOLOGI

RSU MITRA
PARAMEDIKA
KISTA OVARIUM
DEFINISI Massa kistik yang berasal dari ovarium yang bersifat jinak
ANAMNESIS 1. Perdarahan di luar menstruasi
2. Terasa ada benjolan di perut bawah
3. Perubahan pola haid
4. Nyeri perut bawah
PEMERIKSAAN 1. Keadaan umum tampak baik atau shock akibat perdarahan
FISIK 2. Tekanan darah normal atau menurun
3. Denyut nadi bisa normal atau cepat dan kecil
4. Pemeriksaan abdomen : kista dapat teraba jika diameter >7 cm
KRITERIA 1. Anamnesis
DIAGNOSA 2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang (USG Kandungan)
DIAGNOSA KERJA Kista ovarii
DIAGNOSA Myoma uteri sub serosa
BANDING Keganasan ovarium
Appendicitis
PEMERIKSAAN Darah Lengkap, CT, BT, Golongan darah, HbSAg, B20, GDS, USG,
PENUNJANG Urin Rutin, USG Kandungan
TATA LAKSANA 1. Observasi, jika diameter < 7 cm
2. Operatif, jika diameter > 7 cm, atau kista mengalami puntiran,
atau ruptur, atau disertai infeksi
EDUKASI 1. Kondisi ibu
2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang
dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi pada ibu
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS Ad vitam : bonam

17
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS dr. Agus Wahyu W. Sp.OG
dr. Taufik Rahman Sp.OG
INDIKATOR MEDIS Terangkatnya jaringan
KEPUSTAKAAN Prawirohardjo, Sarwono, Prof. dr. SpOG, 2009, Ilmu Kebidanan
Edisi IV, Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

18
BAB II
CLINICAL
PATHWAY (CP)

19
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
PRE EKLAMSI Tggl Lahir :

BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak

HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN Uraian kegiatan
1 2 3
ANAMNESIS
1. Menentukan usia
kehamilan
2. Riwayat hipertensi,
penyakit ginjal,
diabetes
3. Riwayat obstetri (jarak
dengan kehamilan
sebelumnya)
4. Riwayat pre eklampsia
sebelumnya, pre
eklampsia pada
keluarga
5. Pemeriksaan antenatal
sebelumnya
DIAGNOSIS
Asesmen kesadaran
Asesmen tanda vital dan
nyeri, refleks patella, urin
Asesmen klinis output
Asesmen medik
Assement dokter UGD

20
Asesmen DPJP
PENUNJANG

Darah Rutin
CT BT Golongan darah
Protein urin
Pemeriksaan HbSAg B20 Syphilis
Laboratorium
GDS
Ureum Creatinin
SGOT SGPT
Pemeriksaan Lainnya USG Kandungan
Denyut Jantung Janin
Konsultasi dr. Spesialis Plan SC, perawatan bayi
Konsultasi
Anak baru lahir
Assesment ulang DPJP Visite dokter
Assemen lanjutan Assesment perkembangan Kalau ada kedaruratan
harian medis
Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Edukasi / Informasi Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di
Rencana rumah
pemulangan Kebutuhan keperawatan
suportif
TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Oksigenasi
Injeksi MgSO4 loading
dose (4 gr iv atau 10 gr
im)
 Intra vena : MgSO4 40%
10 cc + NS 100 cc, habis
dalam 15 menit, pakai

21
syringe pump
 Intra muskuler : MgSO4
40% 12,5 cc boka +
MgSO4 40% 12,5 cc
boki
Injeksi MgSO4
maintenance dose selama
24 jam  dosis 1 gr/jam
 MgSO4 40% 25 cc + NS
25 cc  pakai syringe
pump kecepatan 5
cc/jam (habis dalam 10
jam)
 Ulangi langkah diatas
(habis dalam 10 jam)
 MgSO4 40% 10 cc + NS
10 cc kecepatan 5 cc/jam
habis dalam 4 jam
MgSO4 40% 5 cc + NS 5
cc bolus intravena selama Jika pasien kejang
3 menit
Nifedipine 10 mg
Injeksi Dexametasone 6
mg
Pasang kateter
Lepas Kateter
Jika terdapat kegawatan
ibu dan janin, ketuban
Sectio Sesarea
pecah dini, umur
kehamilan >34 minggu
Inj Cefazolin 1-2 gr Diberikan 15-60 menit
sebelum operasi
Inj ketorolac 30mg/8 jam
Diet lambung, makanan Diet makanan lunak
Diet / Nutrisi
lunak
Asuhan Gizi
Edukasi gizi pasien pulang
Rekonsiliasi obat Pertama sekali dilakukan
oleh perawat, selanjutnya
di konfirmasi oleh

22
farmasi pada setiap resep
yg dibuat oleh DPJP /
dokter jaga
Asuhan Farmasi
Pemantauan Drug related Pemantauan interaksi
problem tergantung berdasarkan
laporan
Pemantauan terapi obat Perawat dan dikonfirmasi
Farmasi sebelum ps
pulang
Monitoring Efek samping
obat
Konseling pasien pulang
Asuhan Gizi Khusus
Pelayanan diet khusus
Tirah baring
GIZI Mobilisasi duduk di
tempat tidur
Aktivitas harian mandiri
Latihan gerak otot
ASUHAN Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
High Care
Pembuatan Assesmen
pulang
Evaluasi
Assesmen Transportasi
pulang
OUTCOME
Kesadaran membaik
Tekanan darah terkontrol
Pemeriksaan klinis Tidak ada tanda dan gejala
syok
Evaluasi protein urine
Tidak ada pemanjangan hari perawatan
Penjelasan Penyakit
Rencana Terapi, obat
pulang
EDUKASI
Rencana tindakan
Penjelasan perkembangan
penyakit berkaitan terapi
dan tindakan yg sudah

23
dilakukan
Konseling Gizi
Jadwal dan cara pemberian
obat pulang
Surat pengantar kontrol
Obat pulang Amoxicillin 3X500 mg
Asam Mefenamat 3X500
mg

Sleman, _________________

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

_____________________________ ________________________ ________________________

Keterangan :
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda (ѵ) : Bila sudah dilakukan

24
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
GAWAT JANIN Tggl Lahir :

BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak

HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN Uraian kegiatan
1 2 3
ANAMNESIS

 Status obstetri
 Status ginekologi
DIAGNOSIS
Asesmen kesadaran
Asesmen tanda vital dan
nyeri

Asesmen klinis Asesmen medik


Assement dokter IGD
Asesmen DPJP

PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Rutin


Laboratorium
CT BT Golda HbSAg B20
GDS
Pemeriksaan Lainnya Ro Thorax
Denyut Jantung Janin
Konsultasi dr. Spesialis Anak Plan SC, perawatan bayi
Konsultasi
baru lahir
Assemen lanjutan Assesment ulang DPJP Visite dokter

25
Assesment perkembangan Kalau ada kedaruratan
harian medis
Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Edukasi / Informasi Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di
Rencana rumah
pemulangan Kebutuhan keperawatan
suportif
TERAPI
IVFD RL 20 tpm

Oksigenasi

Injeksi Ceftriaxone 1 g/12


jam
Injeksi Ketorolac 1A/8 jam
Pasang kateter
Sectio sesarea
Inj Cefazolin 1-2 gr
Inj Ketorolac 30 mg/8jam
Diet lambung, makanan Diet makanan lunak
Diet / Nutrisi
lunak
Asuhan Gizi
Edukasi gizi pasien pulang
Rekonsiliasi obat Pertama sekali dilakukan
oleh perawat, selanjutnya
di konfirmasi oleh
farmasi pada setiap resep
yg dibuat oleh DPJP /
Asuhan Farmasi dokter jaga
Pemantauan DRP Pemantauan interaksi
tergantung berdasarkan
laporan
Pemantauan terapi obat Perawat dan dikonfirmasi
Farmasi sebelum ps
pulang
Monitoring Efek samping
obat

26
Konseling pasien pulang
Asuhan Gizi Khusus
GIZI
Pelayanan diet khusus
Rehabilitasi
Oleh perawat Tirah baring
Mobilisasi duduk di tempat
tidur
Aktivitas harian mandiri
Latihan gerak otot
ASUHAN Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
High Care
Evaluasi
Hasil Tindakan Pembuatan Assesmen pulang
Medis
Assesmen Transportasi
Hasil Tindakan
pulang
Medis
OUTCOME
Asesmen Nyeri membaik
Pemeriksaan klinis Tekanan darah terkontrol
Tidak ada febris
Tidak ada pemanjangan hari perawatan
Penjelasan Penyakit
Rencana Terapi
Rencana tindakan

EDUKASI Penjelasan perkembangan


penyakit berkaitan terapi dan
tindakan yg sudah dilakukan
Konseling Gizi
Surat pengantar kontrol
Obat Pulang Amoxicillin 3X500 mg
Asam mefenamat 3X500 mg

Sleman, _________________

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

_____________________________ ________________________ ________________________

27
Keterangan :
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda (ѵ) : Bila sudah dilakukan

28
CLINICAL PATHWAY Nama :
PERDARAHAN No RM :
Tggl Lahir :
ANTEPARTUM
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak

HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN Uraian kegiatan
1 2 3
ANAMNESIS

 Status obstetri
 Status ginekologi
DIAGNOSIS
Asesmen kesadaran
Asesmen tanda vital dan
nyeri
Asesmen klinis
Asesmen medik
Assement dokter IGD
Asesmen DPJP
PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Rutin


Laboratorium
CT BT Golda HbSAg B20
GDS
Pemeriksaan Lainnya USG Kandungan
Denyut Jantung Janin
Konsultasi dr. Spesialis Anak Plan SC, perawatan bayi
Konsultasi
baru lahir
Assemen lanjutan Assesment ulang DPJP Visite dokter

29
Assesment perkembangan Kalau ada kedaruratan
harian medis
Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Edukasi / Informasi Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di
Rencana rumah
pemulangan Kebutuhan keperawatan
suportif
TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Oksigenasi
Injeksi Ketorolac 1A/8 jam
Pasang kateter
Lepas Kateter
Jika aterm, perdarahan
Sectio Sesarea banyak, kondisi gawat
janin
Inj. Cefazolin 1-2 gr
Diet lambung, makanan Diet makanan lunak
Diet / Nutrisi
lunak
Asuhan Gizi
Edukasi gizi pasien pulang
Rekonsiliasi obat Pertama sekali dilakukan
oleh perawat, selanjutnya
di konfirmasi oleh
farmasi pada setiap resep
yg dibuat oleh DPJP /
Asuhan Farmasi dokter jaga
Pemantauan DRP Pemantauan interaksi
tergantung berdasarkan
laporan
Pemantauan terapi obat Perawat dan dikonfirmasi
Farmasi sebelum ps
pulang
Monitoring Efek samping
obat

30
Konseling pasien pulang
Asuhan Gizi Khusus
GIZI
Pelayanan diet khusus

Rehabilitasi Oleh Tirah baring


perawat
Mobilisasi duduk di tempat
tidur
Aktivitas harian mandiri
Latihan gerak otot
ASUHAN Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
High Care
Pembuatan Assesmen pulang
Evaluasi Hasil
Tindakan Medis Assesmen Transportasi
pulang
OUTCOME
Kesadaran membaik
Tekanan darah terkontrol
Pemeriksaan klinis
Tidak ada tanda dan gejala
syok
Tidak ada pemanjangan hari perawatan
Edukasi Penjelasan Penyakit
Rencana Terapi, obat pulang
Rencana tindakan
Penjelasan perkembangan
penyakit berkaitan terapi dan
tindakan yg sudah dilakukan
Konseling Gizi
Jadwal dan cara pemberian
obat pulang
Surat pengantar kontrol
Obat pulang Amoxicillin 3X500 mg
Asam Mefenamat 3X500 mg

Sleman, _________________

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

_____________________________ ________________________ _______________________

31
Keterangan :
: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda (ѵ) : Bila sudah dilakukan

32
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
ABORTUS Tggl Lahir :

BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak

HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN Uraian kegiatan
1 2
ANAMNESIS

 Status obstetri
 Status ginekologi
DIAGNOSIS
Asesmen kesadaran
Asesmen tanda vital dan
nyeri

Asesmen klinis Asesmen medik


Assement dokter IGD
Asesmen DPJP

PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Rutin


Laboratorium
CT BT Golda HbSAg B20
GDS
Pemeriksaan Lainnya USG Kandungan
Denyut Jantung Janin
Konsultasi dr. Spesialis
Konsultasi
Anak

33
Assesment ulang DPJP Visite dokter
Assemen lanjutan Assesment perkembangan Kalau ada kedaruratan
harian medis
Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Edukasi / Informasi Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di
Rencana rumah
pemulangan Kebutuhan keperawatan
suportif
TERAPI
IVFD RL 28 tpm

Oksigenasi

Injeksi cefazolin 1-2 gr j


Drip Oksitosin
Kuretase

Diet lambung, makanan Diet makanan lunak


Diet / Nutrisi
lunak
Asuhan Gizi
Edukasi gizi pasien pulang
Rekonsiliasi obat Pertama sekali dilakukan
oleh perawat, selanjutnya
di konfirmasi oleh
farmasi pada setiap resep
yg dibuat oleh DPJP /
Asuhan Farmasi dokter jaga
Pemantauan DRP Pemantauan interaksi
tergantung berdasarkan
laporan
Pemantauan terapi obat Perawat dan dikonfirmasi
Farmasi sebelum ps
pulang
Monitoring Efek samping
obat

34
Konseling pasien pulang
Asuhan Gizi Khusus
GIZI
Pelayanan diet khusus
Rehabilitasi
Oleh perawat Tirah baring
Mobilisasi duduk di
tempat tidur
Aktivitas harian mandiri
Latihan gerak otot
ASUHAN Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
High Care
Evaluasi
Hasil Tindakan Pembuatan Assesmen
Medis pulang
Assesmen Transportasi
pulang
OUTCOME
Kesadaran baik
Pemeriksaan klinis Tekanan darah terkontrol
Perdarahan Minimal

Darah Rutin dalam batas


Laboratorium
normal

Tidak ada pemanjangan hari perawatan


Penjelasan Penyakit
EDUKASI
Rencana Terapi
Rencana tindakan
Penjelasan perkembangan
penyakit berkaitan terapi
dan tindakan yg sudah
dilakukan
Konseling Gizi
Jadual dan cara pemberian
obat
Surat pengantar kontrol

35
Amoxicillin 3X500mg
Obat pulang Asam Mefenamat
3X500mg

Sleman, _________________

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

_____________________________ ________________________ ________________________

Keterangan :
Yang harus dilakukan

Bisa ada atau tidak

Beri tanda (ѵ) : Bila sudah dilakuk

36
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
KISTA OVARIUM Tggl Lahir :

BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak

HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN Uraian kegiatan
1 2 3
ANAMNESIS

 Status obstetri
 Status ginekologi
DIAGNOSIS
Asesmen kesadaran
Asesmen tanda vital dan
nyeri

Asesmen klinis Asesmen medik


Assement dokter IGD
Asesmen DPJP

PENUNJANG

Pemeriksaan Darah Rutin


Laboratorium
CT BT Golda HbSAg B20
GDS
Pemeriksaan Lainnya USG Kandungan
Denyut Jantung Janin
Konsultasi dr. Spesialis
Konsultasi
Anak
Assemen lanjutan Assesment ulang DPJP Visite dokter

37
Assesment perkembangan Kalau ada kedaruratan
harian medis
Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Edukasi / Informasi Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di
Rencana rumah
pemulangan Kebutuhan keperawatan
suportif
TERAPI
IVFD RL 28 tpm

Oksigenasi

Dinerikan 15-60 menit


Injeksi Cefazolin 1-2 gr
sebelum operasi
Injeksi Ketorolac 1 A/8
jam kp
Jika diameter > 7 cm
Laparotomi kistektomi atau terpuntir atau
ruptur atau infeksi

Diet lambung, makanan Diet makanan lunak


Diet / Nutrisi
lunak
Asuhan Gizi
Edukasi gizi pasien pulang
Rekonsiliasi obat Pertama sekali
dilakukan oleh
perawat, selanjutnya
di konfirmasi oleh
farmasi pada setiap
Asuhan Farmasi resep yg dibuat oleh
DPJP / dokter jaga
Pemantauan DRP Pemantauan interaksi
tergantung
berdasarkan laporan
Pemantauan terapi obat Perawat dan
dikonfirmasi Farmasi
sebelum ps pulang
Monitoring Efek samping

38
obat
Konseling pasien pulang
Asuhan Gizi Khusus
GIZI
Pelayanan diet khusus
Tirah baring
Mobilisasi duduk di
Rehabilitasi Oleh tempat tidur
perawat
Aktivitas harian mandiri
Latihan gerak otot
ASUHAN Asuhan Keperawatan
KEPERAWATAN
High Care
Pembuatan Assesmen
Evaluasi Hasil pulang
Tindakan Medis Assesmen Transportasi
pulang
OUTCOME
Kesadaran baik
Pemeriksaan klinis Tekanan darah terkontrol
Perdarahan Minimal
Tidak ada pemanjangan hari perawatan
EDUKASI Penjelasan Penyakit
Rencana Terapi
Rencana tindakan
Penjelasan perkembangan
penyakit berkaitan terapi dan
tindakan yg sudah dilakukan
Konseling Gizi
Jadual dan cara pemberian
obat
Surat pengantar kontrol
Obat pulang Amoxicillin 3X500mg

Asam Mefenamat 3X500mg

39
Sleman, _________________

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

_____________________________ ________________________ ________________________

Keterangan :
Yang harus dilakukan

Bisa ada atau tidak

Beri tanda (ѵ) : Bila sudah dilakukan

40

Anda mungkin juga menyukai