PREKLAMPSIA BERAT
OLEH:
SALSABILLA VALESKA
P17324419034
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan yang berjudul
“Preklampsia”
Karena keterbatasan yang dimiliki, maka saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan, dan semoga makalah ini dapat menjadi titik sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Salsabilla Valeska
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja definisi dari preeklamsi?
2. Bagaimana klasifikasi dari preeklamsi serta tanda dan gejalanya?
3. Bagaimana cara penanganan dari preeklamsi ringan maupun berat?
4. Apa komplikasi dari preeklamsi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja definisi dari preeklamsi.
1
2. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi dari preeklamsi serta tanda
dan gejalanya.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan dari preeklamsi ringan
maupun berat.
4. Untuk mengetahui apa komplikasi dari preeklamsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut Saifuddin (2009 : 543), preeklamsi ringan adalah suatu
sindrom spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang
berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel.
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
berbaring terlentang, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih
atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran
sekurang-kurangnya pada 2x pemeriksaan dengan jarak 1 jam,
sebaiknya 6 jam.
2) Proteinuria 0,3 gr atau lebih, kwalitatif 1+ atau 2+ 24
3) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan BB 1 kg
atau lebih per minggu.
c. Penanganan/penatalaksanaan preeklamsi ringan
4
2) Penatalaksanaan rawat tinggal
Penatalaksanaan rawat tinggal pasien preeklamsi ringan, yaitu”
- Pada kehamilan aterm (kehamilan 37 minggu atau lebih) 25
Persalinan ditunggu sampai terjadi onset persalinan atau
dipertimbangkan untuk melakukan persalinan pada taksiran
tanggal persalinan.
- Kehamilan preterm (kurang 37 minggu)
Bila desakan mencapai normotensif selama perawatan,
persalinan ditunggu sampai aterm.
Bila desakan darah turun tetapi belum mencapai
normotensif selama perawatan maka kehamilannya dapat
diakhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih
3) Cara persalinan: persalinan dapat dilakukan spontan bila perlu
memperpendek kala II .
2. Preeklamsi berat
a. Pengertian preeklamsi berat
Gejala klinis preeklamsi berat menurut Dewi dan Sunarsih (2011 : 108),
yaitu:
1) Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik >
110 mmHg
2) Proteinuria: proteinuria > 5 gram/24 jam atau dipstic >+ 3- 4 pada
dua kali pengukuran selang 4 jam
3) Oliguria, dieresis
5
c. Penanganan Preeklamsi berat
1) Pengelolaan umum:
- Jika TD diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sasmpai
TD diastolik antara 90-100 mmHg
- Pasang infus RL (jarum 16 atau lebih), perhatikan
keseimbangan cairan
Udem pulmo berikan Furosemide 40 mg IV
- Katetrisasi urin: ukur volume + px. proteinuria
- Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi
dapat berakibat kematian ibu dan janin
- Observasi tanda vital, refleks & DJJ setiap 1 jam
- RUJUK setelah antihipertensi & anti konvulsan diberikan
6
o Janin
Hasil fetal assessment jelek NST (Non Stress Test) dan USG
(Ultrasonografi).
Adanya tanda IUGR (Intrauterine Growth Retardation).
o Laboratorium Adanya “HELLP syndrome” (Hemolysis, Elevated
Liver Enzyme, Low Platelets). Pengobatan medisinal Pengobatan
medisinal pasien preeklamsi berat yaitu:
Segera masuk rumah sakit
Tirah baring miring ke satu sisi
Tanda vital diperiksa setiap 30 menit, reflek patella setiap jam
Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infuse
RL 500 cc.
Dipasang foley chateter untuk mengukur pengeluaran urin (f)
Antasida
Diet cukup protein, rendah karbohidarat, lemak dan garam
2) Magnesium sulfat untuk terapi preeklampsia & eclampsia
7
Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 (12,5
ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan..
1. Pada ibu
a. Eklamsi
b. Solusio plasenta
8
c. Perdarahan subkapsula hepar
d. Kelainan pembekuan darah (DIC)
e. Sindrom HELLP
f. Ablasio retina
g. Gagal jantung hingga syok dan kematian
2. Pada janin
a. Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
b. Prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
B. Keluhan
Ibu datang rujukan dari puskesmas ingin memeriksakan kehamilannya,
mengeluh sering pusing, dan bengkak pada bagian kaki.
10
HPHT : 20-07-2021 Taksiran Persalinan: 26-04-2022 Usia
Kehamilan: 37 minggu
Siklus haid : 28 hari Lamanya haid : 6 hari, teratur
Dismenorrhea : Ada Banyaknya : 3 x ganti pembalut/hari
Pergerakan janin yang pertama kali dirasakan : ±5 bulan
Gerkan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhhir : sering
Imunisasi : lengkap, status imunisasi TT5
Periksa kehamialn : 7 Kali Tempat : Puskesmas Oleh :
Bidan
Tablet Fe : 90 tablet , Sisa Cara minum : 1 tablet tiap
malam hari dgn air putih
Anak
Penyulit
Usia Jenis Peno- Kehamilan Keadaan
No Tahun Keadaan
kehamilan persalinanan Long & Nifas L/P BB PB H/M ASI
saat lahir
persalinan
1 12 thn 40 mgg Normal Bidan Tidak ada normal L 3,8 kg 50cm Normal H Ya
2 9 thn 40 mgg Normal Bidan Tidak ada normal L 3,5kg 49cm Normal H Ya
E. Aktivitas Sehari-hari
1. Diet
a. Nutrisi
Pola makan : 3x sehari
Jenis makan yang dikonsumsi : Nasi, sayuran, ikan
Makan yang di pantang : tidak ada
Perubahan makan : tidak ada
Alergi terhadap makanan : Tidak ada
11
b. Hidrasi
Jenis cairan yang di minum : Air putih
Jumlah cairan yng diminum sehari : ± 9 gelas / hari
2. Istirahat dan tidur
Malam : 6 jam/ hari Siang : 1 jam/hari
3. Personal Hygience
Mandi : 2x/ hari Gosok Gigi : 2x/ hari Ganti
pakaian : 2x/ hari
Jenis pakaian yang dipakain saat hamil : pakaian longgar dan
menyerap keringat
4. Aktivitas seksual
Adakah perubahan : Ada Perubahan
Frekuensi : 1x/minggu
Keluhan/ masalah : Tidak Ada
5. Eliminasi
BAK : ± 10 x/ hari Banyak
: ±200 cc
BAK : 1 x/hari Konsistensi : Lunak
F. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah/ sedang diderita
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang pernah atau sedang
diderita.
2. Riwayat penyakit keluarga
Hiptensi : Tidak ada DM : Tidak ada Asthma :
Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada
4. Perilaku kesehatan
Penggunaan alkohol/ obat-obatan sejenis : Tidak
Obat-obatan/jamu yang sering diminum : Tidak
Merokok : Tidak
12
5. Riwayat Kontrasepsi
Jenis kotrasepsi : IUD
Alasan : ingin menunda kehamilan
Lama pemakain : 8 tahun
Keluhan : Tidak Ada
Rencana KB yang akan datang : MOW
G. Riwayat Sosial
Kehamilan diinginkan atau di rencanakan : ibu tidak menggunakan KB
selama 1 tahun
Status perkawinan : Menikah Nikah ke : 1 lamayanya : 13 Tahun
Pengambil keputusan : Suami
Pendamping persalinan : Suami Dukungan keluarga : ibu
diantar oleh ibunya
Pendonor darah : Belum ada
Hubungan klien dengan suami :ibu diantar oleh suaminya
Hubungan klien dengan anggota keluarga lain : Baik
13
inspeksi
Odema : Tidak ada
Pucat atau tidak : Tidak
Palpasi
Odema : Tidak ada
Mata
Inspeksi
Konjungtiva : Terlihat berwarna merah muda
Sclera : Terlihat berwarna putih
Abdomen
Inspeksi
Bentuk perut : Membesar sesuai kehamilan
Sikatrik bekas operasi : Tidak ada
Striae : Ada
Hyperpigmentasi : Linia nigra
Palpasi
TFU : 34 cm
Leopold I : Teraba agak bundar, lunak,
tidak melenting.
Leopold II : Kiri ibu teraba keras memanjang
seperti ada tahanan
Kanan ibu teraba bagian-bagian kecil
janin
Leopold III : Teraba bundar keras tidak
melenting.
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
(Convergent)
Perlimaan : 4/5
TBJ : (34-13)x 155 = 3255 gram
Auskultasi
DJJ : 140x/ menit, regular, kuat.
14
Ekstermitas
Ekstermitas atas
Oedema : Terlihat tidak ada oedema Ka/Ki
Capillary refill : Kembali kurang dari 2 detik
Ekstermitas Bawah
Oedema : Terlihat ada oedema Ka/Ki
Capilary refill : Kembali kurang dari 2 detik
Varises : Tidak Ada
6. Pemeriksaan Laboratorium
Urine : Protein : (+1)
15
Ibu mengerti, dan termotivasi.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup.
Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan tinggi protein dan rendah
karbohidrat.
Ibu mengerti.
6. Konsultasikan kepada dokter spesialis obstetric dan gynekologi (Obgyn)
untuk tindakan selanjutnya.
Dokter menangani.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah dibuatnya makalah ini diharapkan para mahasiswi
kebidanan dapat lemih mengerti dan memahami mengenai preeklamsi,
sehingga dapat menjadi seorang tenaga kesehatan yang peduli terhadap
kesehatan ibu hamil dalam rangka membantu mengurangi Angka Kematian
Ibu dan Bayi di Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-rohayanahn-7481-2-
18.bab-i.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35366/3/Chapter%20ll.pdf
http://www.alodokter.com/preeklamsia
http://www.idmedis.com/2014/12/preeklampsia-pada-ibu-hamil-penyebab-
gejala dan-faktor-resiko.html
18