Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pelayanan
E. Batasan Operasional Sumber Daya Manusia
II. STANDAR KETENAGAAN
A. KualifikasiSumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
III. STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Bersalin
B. Standar Fasilitas
IV. TATA LAKSANA PELAYANAN
V. LOGISTIK
VI. KESELAMATAN PASIEN
VII KESELAMATAN KERJA
VIII. PENGENDALIAN MUTU
IX. PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.Setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan secara mandiri berhak menentukan sendiri
pelayanan
kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
Di sisi lain, setiap orang mempunyai kewajiban untuk ikut mewujudkan, mempertahankan
dan meningkatkan derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, termasuk kewajiban
berperilaku sehat, menjaga dan meningkatkan derajad kesehatan orang lain
Dari analisa penyebab kematian Ibu hasil sensus penduduk 2010 menunjukan
bahwa 90% kematian ibu terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan,
dengan penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam Kehamilan (32%);
komplikasi puerperum (31%); perdarahan Post partum (20%); abortus (4%);
perdarahan Ante Partum (3%); partus macet/lama (1%); kelainan amnion (2%); lain –
lain (7%), sedangkan menurut data rutin 35% kematian ibu adalah perdarahan, 22%
karena hipertensi, 5% partus lama, 5% infeksi , 1% abortus
Keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan nifas sangat dipengaruhi oleh
aksesnya setiap saat terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas, terutama karena
setiap kehamilan dan persalinan mempunyai resiko mengalami komplikasi yang
mengancam jiwa.
Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat penting
dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian rupa sehingga setiap
ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan tepat guna.
Pelayanan berkesinambungan sangat penting pada periode proses persalinan
dan dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh karena di dalam waktu yang sangat
pendek tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi. Hasil pelayanan kesehatan yang
optimal sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan.Untuk tercapainya pelayanan
kesehatan yang berkualitas diperlukan adanya pedoman dalam pelaksanannya.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di unit kerja Ruang Bersalin di
Puskesmas Watumalang
2. Tujuan Khusus
Rangkaian Pedoman Pelayanan Ruang Kamar Bersalin ini diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas Watumalang dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan pertolongan persalinan yang
aman,serta sebagai usaha dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran penyusunan pedoman ini adalah untuk petugas ruang bersalin
dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan dengan memperhatikan
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pelayanan adalah meliputi semua pelayanan ibu hamil dan
bersalin yang dilayani di ruang kamar bersalin Puskesmas Watumalang,
E. BATASAN OPERASIONAL
Ruang Bersalin Puskesmas Watumalang melayani persalinan normal mulai dari
anamnesa, perencanaan,pelaksanaan tindakan dan evaluasi.
1. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika:
Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
Persalinan terjadi spontan
Presentasi belakang kepala
Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
Pada persalian normal, terdapat beberapa fase:Kala I dibagi menjadi 2:
 Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam.
 Fase aktif: pembukaan serviks 4 hingga lengkap (10 cm), sekitar 6
jam.
Kala II: pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada primigravida, 2
jam pada multigravida.
Kala III: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, sekitar 30
menit.
Kala IV: segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum.
2. Apabila didapatkan keadaan patologis, maka dilakukan rujukan dengan
persiapan prarujukan seperti :
 Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan
kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas
usia kehamilan kurang dari 20 mingguatau berat janin kurang dari 500 gram.
 Plasenta previa
Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan>22 minggu
 Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
 Syok
 Tidak ada kontraksi uterus
 Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
 Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
 Solusio plasenta
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya ditandai diantaranya dengan
 Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap
 Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio
relatif baru
 Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
 Anemia berat
 Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
 Uterus tegang terus menerus dan nyeri
 Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita
yang sebelumnya normotensi.
 Hipertensi Kronik
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan,
Tekanan darah ≥140/90 mmHg,
Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya
hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu,
Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin),
Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung, dan ginjal
 Hipertensi Gestasional
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan
menghilang setelah persalinan
 Pre-eklamsia berat:
Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
Usia kehamilan > 20 minggu
Proteinuria 3+
 Eklampsia
Kejang
Tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih
Usia kehamilan > 20 minggu
Proteinuria 2+ atau lebih
 Malposisi
Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai
penanda) terhadap panggul ibu.
 Malpresentasi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain vertex
Kala I lama
1. Fase laten memanjang
Jika ibu masuk perawatan pada saat persalinan berada pada fase laten
pembukaan ˂3 cm dan tetap dalam fase laten selama delapan jam
berikutnya,berarti kemajuannya abnormal.
2. Fase aktif memanjang
Jika pembukaan servik pada partograf menunjukkan ke sebelah kanan
menjauhi garis waspada.
Kala II lama
Apabila ditemukan persalinan dengan tidak ada kemajuan penurunan bagian
terendah janin pada persalinan kala II. Dengan batasan waktu maksimal 2 jam untuk
nulipara dan 1 jam untuk multipara, mka segera dilaksanakan rujukan persalinan ke
rumah sakit.
Perdarahan Pascasalin
(HPP/ Hemorargia Postpartum)
Definisi
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan,
sementara perdarahan pascasalin sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih
banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggusetelah persalinan.
Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml setelah bayi lahir atau
yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.
Penyebab Perdarahan Pascasalin
Penyebab Gejala dan tanda yang harus dipikirkan
 Atonia uteri
Perdarahan segera setelah anak lahir
Uterus tidak berkontraksi atau lembek
 Retensio plasenta
Plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi
 Sisa plasenta
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap
Perdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin disertai subinvolusi uterus
 Robekan jalan lahir
Perdarahan segera
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
 Ruptura uteri
Perdarahan segeraa (perdarahan intraabdominal dan/atau pervaginam)
Nyeri perut yang hebat
Kontraksi yang hilang
 Inversio uteri
Fundus uteri tidak teraba pada palpasi abdomen
Lumen vagina terisi massa
Nyeri ringan atau berat
 Gangguan pembekuan
Perdarahan tidak berhenti, encer, tidak terlihat darah gumpalan darah
Kegagalan terbentuknya gumpalan pada uji pembekuan darah sederhana
Terdapat faktor predisposisi:
 Solusio plasenta
 Kematian janin dalam uterus
 Eklampsia
 Emboli air ketuban
Syok
Syok adalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital.
Diagnosis
Gelisah, bingung, penurunan kesadaran
Nadi >100 kali/menit, lemah
Tekanan darah sistolik <90 mmHg
Pucat
Kulit dingin dan lembab
Pernapasan >30 kali/menit
Jumlah urin <30 ml/jam
 Persalinan Preterm
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu.
 Kehamilan Lewat Waktu
WHO mendefinisikan kehamilan lewat waktu sebagai kehamilan usia ≥ 42
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari pertama haid terakhir. Namun
penelitian terkini menganjurkan tatalaksana lebih awal
 Gawat Janin
Denyut jantung janin (DJJ) abnormal
DJJ < 100x/menit DI LUAR kontraksi
DJJ > 160x/menit dan ibu tidak mengalami takikardi
DJJ ireguler: kadang-kadang ditemukan DJJ > 160x/menit tetapi
disertai takikardi ibu.
Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan atau dimulainya tanda inpartu
 Asfiksia Neonatorum
Asfiksia pada BBL adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada
saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
 BBLR
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi.Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam
1 jam setelah lahir
3. Persalinan dengan penyulit non obstetri seperti
TBC,Jantung,Asma,Hepatitis ,PMS dll. Maka dilakukan pelayanan pra
rujukan dan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
BAB.II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Pertolongan Persalinan di Puskesmas Watumalang dilakukan oleh dokter dan
bidan terlatih yang bertanggung jawab pada tugas sift jaga hari tersebut
dengan kompetensi minimal APN.
Standar kompetensi penolong persalinan :
No Jenis tenaga Pendidikan Pelatihan Pengalaman
kerja
1. Dokter Umum S1 Kedokteran - -
2. Bidan D3 Kebidanan APN 2th
Daftar ketenagaan di ruang bersalin Puskesmas watumalang sebagai berikut :
No Nama Pendidikan Pelatihan Pengalaman
kerja
Keterangan
1. Dr. Hermawan Ch S1
Kedokteran
- Penanggung
jawab
2. Nurdiani D4
Kebidanan
APN 23 tahun
3. Azizah R D4
Kebidanan
APN 22 tahun
4. Desti K D4
Kebidanan
APN 22 tahun
5. Rina R D4
Kebidanan
APN 10 tahun
6. Sri Wuryanti D4
kebidanan
APN 21 tahun
7. Nur Alfiah D4
Kebidanan
APN 20 tahun
8. Ika Siptin D3
Kebidanan
APN 11 tahun
9. Sri Lestari D3
Kebidanan
APN 9 tahun
10. Maryani D3
Kebidanan
APN 9 tahun
11. Rofikoh D3 APN 5 tahun
Kebidanan
12. Endah Lestari D3
Kebidanan
APN 19 tahun
13. Endah Sari D3
Kebidanan
APN 11 tahun
14. Verina Pia D3
Kebidanan
APN 5 tahun
15. Ika Puspita D3
Kebidanan
APN 8 tahun
16. Tri Sulis D3
Kebidanan
APN 9 tahun
17. Sri Asiyah D1
Kebidanan
APN 20 tahun Asisten
18. Khuzaenah D1
Kebidanan
APN 25 tahun Asisten
19. Erni Rochani D3
Kebidanan
_ 6 bulan Asisten
20. Sri Wahyuni D3
Kebidanan
APN 6 bulan Asisten
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Untuk melayani persalinan di Ruang Bersalin Puskesmas Watumalang,saat ini
ada 1 orang dokter, dan 19 orang bidan. Sift pagi terdiri dari 3 orang, sift sore 2
orang ,sift malam 2 orang.
C. JADWAL KEGIATAN,TERMASUK PENGATURAN JAGA RAWAT INAP
Pelayanan persalinan di Puskesmas Watumalang buka selama 24 jam per hari.
Pengaturan jadwal piket pelaksana setiap bulan sekali.Jadwal dibuat oleh bidan
yang ditunjuk dan jadwal diketahui serta disetujui oleh kepala Puskesmas
Watumalang.
BAB.III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Ruang Observasi
KM
Ruang Rawat Inap
KM
KM
Ruang Bersalin Ruang Pasca Salin
B. STANDAR FASILITAS
Fasilitas Ruang
Terdiri dari satu ruang bersalin yang didalamnya terdapat KM/WC dengan
ventilasi dan pegangan pasien Fasilitas sarana dan prasarana mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan no.75 tahu 2015.Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan no.75 tahu 2015, standar peralatan di Ruang Bersalin adalah sebagai
berikut :
No Jenis Peralatan
Jumlah
Minumal
Peralatan
Perlengkap
an di
puskesmas
Keterangan
1. Bak instrumen tertutup
besar (Obgin)
3 buah
2. Bak instrumen tertutup
kecil
3 buah
3. Bak instrumen tertutup
Medium
3 buah
4. Doppler 1 buah
5. Doyeri Probe Lengkung 1 buah
6. Endotracheal Tube
Dewasa 2,5
3 buah
7. Endotracheal Tube
Dewasa 3
3 buah
8. Endotracheal Tube
Dewasa 4
3 buah
9. Gunting Benang 3 buah
10. Gunting Episiotomi 3 buah
11. Gunting Iris Lengkung 3 buah
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah
13. Gunting Tali Pusat 3 buah
14. Klem Fenster/Klem
Ovum
3 buah
15. Klem Kasa (Korentang) 3 buah
16. Klem Kelly/Klem
Kocher Lurus
3 buah
17. Klem Linen Backhauss 3 buah
18. Klem Mosquito Halsted
Lengkung
3 buah
19. Klem Mosquito Halsted
Lurus
3 buah
20. Klem Pemasang Klip
Hegenbarth
3 buah
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah
22. Masker Oksigen +
Kanula Nasal Dewasa
2 buah
23. Meja Instrumen 2 buah
24. Needle Holder Matheiu 3 buah
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah
26. Pinset Jaringan
(Sirurgis)
3 buah
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah
29. Resusitator Dewasa 1 set
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah
31. Setengah Kocher 3 buah
32. Skalpel No. 3 3 buah
33. Skalpel No. 4 3 buah
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah
36. Spekulum (Sims)
Medium
5 buah
37. Spekulum Cocor Bebek
Grave Besar
5 buah
38. Spekulum Cocor Bebek
Grave Kecil
5 buah
39. Spekulum Cocor Bebek
Grave Medium
5 buah
40. Standar infus 1 buah
41. Stetoskop Dewasa 1 buah
42. Stetoskop Janin/
Fetoscope
1 buah
43. Stilet untuk
Pemasangan ETT
1 buah
44. Tabung Oksigen dan
Regulator
1 set
45. Tempat Klem Kasa
(Korentang)
2 buah
46. Tempat Tidur Periksa
(examination bed)
1 set
47. Tempat Tidur untuk
Persalinan
1 set
48. Tensimeter dewasa 1 buah
49. Termometer Dewasa 1 buah
III. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump
portable
1 set
2. Endotracheal Tube 2,5 1 buah
3. Endotracheal Tube 3 1 buah
4. Endotracheal Tube 3,5 1 buah
5. Endotracheal Tube 4 1 buah
6. Infant T piece
resuscitator dengan
PEEP
1 buah
7. Infant T piece System 1 buah
8. Laringoskop Neonatus
Bilah Lurus (3 ukuran)
1 set
9. Meja Resusitasi dengan
Pemanas (Infant
Radiant Warmer)
1 set
10. Oxygen Concentrator 1 buah
11. Penghisap Lendir
DeLee (neonatus)
1 buah
12. Pompa Penghisap
Lendir Elektrik
1 buah
13. Stetoskop Duplex
Neonatus
1 buah
IV. BAHAN HABIS PAKAI
1. Alkohol
2. Benang Chromic Catgut
3. Desinfektan
4. Gelang Bayi
5. Infus Set Dewasa
6. Infus Set dengan Wing
Needle untuk Anak dan
Bayi nomor 23 dan 25
7. Jarum Jahit Tajam
8. Jarum Jahit Tumpul
9. Kantong Urin
10. Kapas
11. Kateter Folley dewasa
12. Kateter Nelaton
13. Kateter intravena 16 G
14. Kateter intravena 18 G
15. Kateter Intravena 20 G
16. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 10
17. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 8
18. Nasogastric Tube
Dewasa
19. Nasogastric Tube
Dewasa 5
20. Pembalut
21. Pengikat tali pusat
22. Plester Non Woven
23. Sabun Cair untuk Cuci
Tangan
24. Sarung Tangan
25. Sarung Tangan Panjang
(Manual Plasenta)
26. Sarung Tangan Steril
27. Spuit disposable (steril)
20 ml
28. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 1 ml
29. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 10 ml
30. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 3 ml
31. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 5 ml
32. Three-way Stopcock
(steril)
1. Formulir Informed
Consent
Sesuai
Kebutuhan
2. Formulir dan Surat
Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
Sesuai
kebutuhan
3. Formulir Laporan Sesuai
kebutuhan
4. Formulir Partograf Sesuai
kebutuhan
5. Formulir
Persalinan/nifas dan KB
Sesuai
kebutuhan
6. Formulir Rujukan Sesuai
Kebutuhan
7. Formulir Surat
Kelahiran
Sesuai
kebutuhan
8. Formulir Surat
Kematian
Sesuai
kebutuhan
9. Formulir Surat
Keterangan Cuti
Bersalin
Sesuai
kebutuhan
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah
2. Boks Bayi 1 buah
3. Sphygmomanometer
Dewasa
1 buah
4. Standar infus 1 buah
5. Stetoskop Anak 1 buah
6. Tabung Oksigen dan
Regulator
1 buah
7. Tempat Tidur Dewasa 1 set
8. Termometer Anak 1 buah
9. Termometer Dewasa 1 buah
10. Timbangan Bayi 1 buah
II. Bahan Habis Pakai
1. Infus Set Dewasa 2 set
2. Kantong Urin 2 buah
3. Kasa Non Steril Sesuai
Kebutuhan
4. Kasa Steril Sesuai
Kebutuhan
5. Kateter Folley dewasa Sesuai
Kebutuhan
6. Kateter intravena 16 G Sesuai
Kebutuhan
7. Kateter intravena 18 G Sesuai
Kebutuhan
8. Kateter Intravena 20 G Sesuai
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 10
2 buah
10. Kateter Penghisap
Lendir Dewasa 8
2 buah
11. Sarung Tangan Sesuai
Kebutuhan
12. Sarung Tangan Steril Sesuai
Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril)
20 ml
5 buah
14. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 1 ml
5 buah
15. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 10 ml
5 buah
16. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 3 ml
5 buah
17. Spuit/Disposable
Syringe (steril) 5 ml
5 buah
1. Bantal 1 buah
2. Baskom Kecil 1 buah
3. Handuk Pembungkus
Neonatus
Sesuai
Kebutuhan
4. Kantong Metode
Kanguru sesuai ukuran
neonatus
1 set
5. Kasur 1 buah
6. Kotak Penyimpan
Jarum Bekas
1 buah
7. Lemari Obat 1 buah
8. Lemari Alat 1 buah
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah
10. Perlak 2 buah
11. Pispot 1 buah
12. Pompa Payudara untuk
ASI
1 buah
13. Sarung Bantal 2 buah
14. Selimut Bayi 2 buah
15. Selimut Dewasa 2 buah
16. Seprei 2 buah
17. Set Tumbuh Kembang
Anak
1 buah
18. Sikat untuk
Membersihkan
Peralatan
1 buah
19. Tempat Sampah
Tertutup yang
dilengkapi dengan
injakan pembuka
penutup
2 buah
20. Toples Kapas / Kasa
Steril
2 buah
21. Tromol Kasa / Kain
Steril
2 buah
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah
2. Lemari Arsip 1 buah
3. Meja Tulis . biro 1 buah
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Buku Register
Pelayanan
1 buah
2. Formulir lain sesuai
kebutuhan pelayanan
Sesuai
kebutuhan
3. Rekam Medik Pasien Sesuai
kebutuhan
V. Perlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah
2. Lemari Obat 1 buah
3. Mangkok Iodin 1 buah
4. Pengukur panjang bayi 1 buah
5. Pengukur Tinggi Badan
(microtoise)
1 buah
6. Pisau Pencukur 1 buah
7. Timbangan bayi 1 buah
8. Timbangan Dewasa 1 buah
9. Tromol Kasa 1 buah
10. Waskom Bengkok
Ukuran 30 cm
1 buah
11. Waskom Bengkok
Ukuran 23 cm
1 buah
VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah
2. Lemari Arsip 1 buah
3. Meja Tulis . biro 1 buah
BAB.IV.
TATALAKSANA PELAYANAN
1. Petugas melaksanakan pelayanan dengan optimal, sesuai dengan kondisi
pasien dengan menggunakan fasilitas yang tersedia.
2. Petugas melaksanakan kegiatan pelayanan kebidanan secara profesional dan
berdasarkan prosedur dan etika profesi.
3. Petugas melaksanakan KIE.
4. Petugas melaksanakan fungsi sebagai penanggungjawab persalinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
5. Petugas melakukan analisa, telaah dan evaluasi kegiatan demi meningkatkan
mutu pelayanan.
BAB.V
LOGISTIK
Setiap pemakaian obat dan BHP dicatat dalam buku LPLPO Ruang Bersalin.
Obat dan BHP di lakukan inventaris setiap bulan sekali.Obat yang habis stoknya
dimintakan kembali kepada petugas farmasi /apotik dengan menggunakan buku Bon
Obat Ruang Bersalin
Setiap kebutuhan barang perlengkapan / meubelair ruang bersalin dimintakan
kepada Koordinator UKP untuk selanjutnya dimintakan kepada bendahara barang
Puskesmas.
BAB VI.
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien selalu diutamakan dengan melaporkan setiap Kejadian
Tidak diinginkan,Kejadian Nyaris celaka,dan kejadian potensial cedera yang
ditemukan oleh petugas. KTD,KNC,KPC, segera dilaporkan kepada Tim
Keselamatan Pasien Puskesmas untuk mendapatkan tindak lanjut.
Setiap pelayanan yang dilaksanakan mengacu pada prosedur yang berlaku.
BAB.VII
KESELAMATAN KERJA
Pertolongan persalinan beresiko terjadinya penularan penyakit dari pasien
kepada petugas kesehatan.Hal tersebut terjadi melalui cairan tubuh seperti darah,air
ketuban, dan ASI.
Untuk menghindari kecelakaan kerja, setiap pelayanan yang dilaksanakan
mengacu pada prosedur yang berlaku.
Setiap petugas wajib melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dan
memakai APD sesuai standar yang berlaku.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin sesuai SOP yang berlaku dalam
rangka meningkatkan mutu playanan sehingga tercapai kepuasan pelanggan.
Pengendalian mutu dilaksanakan dengan memberikan kuesioner kepada pasien yang
dilayani di ruang bersalin.
Kuesioner di rekap dan dicatat dalam buku, dan dibahas dalam pertemuan
petugas ruang bersalin untuk dilaporkan,dan ditindak lanjuti.
Pencatatan indikator mutu dilaksanakan dalam format yang berlaku dan dilaporkan
kepada Koordinator UKP Puskesmas
BAB IX
PENUTUP
Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin merupakan salah satu jenis pelayanan
yang dilaksanakan di Puskesmas Watumalang.
Untuk menjaga pelayanan di Ruang Bersalin berjalan dengan baik,diperlukan
pedoman sebagai acuan pelaksanaan kegiatan , sampai evaluasi yang terenncana dan
terprogram dengan baik sesuai dengan Pedoman Pelayanan di Ruang Bersalin yang
telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai