PENDAHULUAN
1
yang sangat pendek tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi. Hasil
pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi olehkualitas
pelayanan.Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas
diperlukan adanya pedoman dalam pelaksanannya.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dasar pelaksanaan kegiatan di unit kerja Ruang Bersalin di UPT
Puskesmas Batu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Rangkaian Pedoman Pelayanan Ruang Kamar Bersalin ini diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di UPT Puskesmas Batu dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan pertolongan persalinan yang
aman,serta sebagai usaha dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg
sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan
berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.
Hipertensi Kronik
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum
kehamilan dan menetap setelah persalinan,
Tekanan darah ≥140/90 mmHg,
Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui
adanyahipertensi pada usia kehamilan <20 minggu,
Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin),
Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung,
dan ginjal
Hipertensi Gestasional
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan
Pre-eklamsia berat:
Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
Usia kehamilan > 20 minggu
Proteinuria 3+
Eklampsia
Kejang
Tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih
Usia kehamilan > 20 minggu
Proteinuria 2+ atau lebih
Malposisi
Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagaipenanda) terhadap panggul ibu.
Malpresentasi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain vertex
Bumil dengan Penyakit penyerta
Semua ibu hamil yang mempunyai penyakit HIV/ AIDS, IMS,
hepatitis dan jantung.
Kala I lama
1. Fase laten memanjang
4
Jika ibu masuk perawatan pada saat persalinan berada pada fase
laten pembukaan ˂3 cm dan tetap dalam fase laten selama
delapan jam berikutnya,berarti kemajuannya abnormal.
2. Fase aktif memanjang
Jika pembukaan servik pada partograf menunjukkan ke sebelah
kanan
menjauhi garis waspada.
Kala II lama
Apabila ditemukan persalinan dengan tidak ada kemajuan
penurunan bagian
terendah janin pada persalinan kala II. Dengan batasan waktu
maksimal 2 jam untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara, mka
segera dilaksanakan rujukan persalinan ke rumah sakit.
5
Perdarahan Pascasalin (HPP/ Hemorargia Postpartum)
Definisi
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelahpersalinan, sementara perdarahan pascasalin sekunder
adalah perdarahanpervaginam yang lebih banyak dari normal antara
24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml setelah
bayi lahir atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.
Penyebab Perdarahan Pascasalin
Penyebab Gejala dan tanda yang harus dipikirkan
Atonia uteri
Perdarahan segera setelah anak lahir
Uterus tidak berkontraksi atau lembek
Retensio plasenta
Plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi
Sisa plasenta
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah)
tidak lengkapPerdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin
disertaisubinvolusi uterus
Robekan jalan lahir
Perdarahan segera
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
Ruptura uteri
Perdarahan segeraa (perdarahan intraabdominal dan/atau
pervaginam)
Nyeri perut yang hebat
Kontraksi yang hilang
Inversio uteri
Fundus uteri tidak teraba pada palpasi abdomen
Lumen vagina terisi massa
Nyeri ringan atau berat
Gangguan pembekuan
Perdarahan tidak berhenti, encer, tidak terlihat darah gumpalan
darahKegagalan terbentuknya gumpalan pada uji
pembekuandarah sederhana
6
Terdapat faktor predisposisi:
Solusio plasenta
Kematian janin dalam uterus
Eklampsia
Emboli air ketuban
Syok
Syok adalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-
organ vital.
Diagnosis
Gelisah, bingung, penurunan kesadaran
Nadi >100 kali/menit, lemah
Tekanan darah sistolik <90 mmHg
Pucat
Kulit dingin dan lembab
Pernapasan >30 kali/menit
Jumlah urin <30 ml/jam
Persalinan Preterm
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia
kehamilan37
minggu.
Kehamilan Lewat Waktu
WHO mendefinisikan kehamilan lewat waktu sebagai kehamilan
usia ≥ 42
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari pertama haid
terakhir. Namun
penelitian terkini menganjurkan tatalaksana lebih awal
Gawat Janin
Denyut jantung janin (DJJ) abnormal
DJJ < 100x/menit DI LUAR kontraksi
DJJ > 160x/menit dan ibu tidak mengalami takikardi
DJJ ireguler: kadang-kadang ditemukan DJJ > 160x/menit
tetapi
disertai takikardi ibu.
Ketuban Pecah Dini
7
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum
persalinan atau dimulainya tanda inpartu
Asfiksia Neonatorum
Asfiksia pada BBL adalah kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
BBLR
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
tanpa
memandang masa gestasi.Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir
3. Persalinan dengan penyulit non obstetri seperti TBC, Jantung,
Asma, Hepatitis, PMS dll.Maka dilakukan pelayanan pra rujukan
dan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
9
10
Wastafel
Troli Lemari
Instrumen pasien Ruang Jaga Petugas
BED TINDAKAN
BED NIFAS
KOMPUTE Meja
R
Petugas
STANDAR FASILITAS
Lampu
BAB III
sorot
Meja Meja
Lemari Alat Lemari Arsip Resusitasi Petugas
Lemari
Wastafel Sterilisator
obat
Kamar Mandi
DENAH RUANG
Bed Tindakan
Troli
Periksa
Meja
3.1
3.2 STANDAR FASILITAS
Ruang bersalin yang didalamnya mempunyai tempat tidur terdapat
KM/WC dengan ventilasi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan no.21 tahun
2021, standar peralatan di Ruang Bersalin adalah sebagai berikut :
11
20. Klem Pemasang Klip 3 buah -
Hegenbarth
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah 1
22. Masker Oksigen + Kanula 2 buah 2
Nasal Dewasa
23. Meja Instrumen 2 buah 1
24. Needle Holder Matheiu 3 buah 3
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah -
26. Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 3
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah -
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 2
29. Resusitator Dewasa 1 set 1
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah -
31. Setengah Kocher 3 buah 3
32. Skalpel No. 3 3 buah -
33. Skalpel No. 4 3 buah -
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah -
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah -
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah -
37. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Besar
38. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Kecil
39. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Medium
40. Standar 12infuse 1 buah 1
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1
42. Stetoskop Janin/ 1 buah 1
Fetoscope
43. Stilet untuk Pemasangan 1 buah -
ETT
44. Tabung Oksigen dan 1 set 1
Regulator
45. Tempat Klem Kasa 2 buah 1
(Korentang)
46. Tempat Tidur Periksa 1 set 1
(examination bed)
12
47. Tempat Tidur untuk 1 set 1
Persalinan
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1
49. Termometer Dewasa 1 buah 1
III. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump 1 set
portable
2. Endotracheal Tube 2,5 1 buah -
3. Endotracheal Tube 3 1 buah -
4. Endotracheal Tube 3,5 1 buah -
5. Endotracheal Tube 4 1 buah -
6. Infant T piece resuscitator 1 buah -
dengan PEEP
7. Infant T piece System 1 buah -
8. Laringoskop Neonatus 1 set -
Bilah Lurus (3 ukuran)
9. Meja Resusitasi dengan 1 set 1
Pemanas (Infant Radiant
Warmer)
10. Oxygen Concentrator 1 buah 1
11. Penghisap Lendir DeLee 1 buah 2
(neonatus)
12. Pompa Penghisap Lendir 1 buah -
Elektrik
13. Stetoskop Duplex 1 buah -
Neonatus
IV. BAHAN HABIS PAKAI
1. Alkohol v
2. Benang Chromic Catgut v
3. Desinfektan v
4. Gelang Bayi v
5. Infus Set Dewasa v
6. Infus Set dengan Wing -
Needle untuk Anak dan
Bayi nomor 23 dan 25
7. Jarum Jahit Tajam v
8. Jarum Jahit Tumpul v
13
9. Kantong Urin v
10. Kapas v
11. Kateter Folley dewasa v
12. Kateter Nelaton v
13. Kateter intravena 16 G v
14. Kateter intravena 18 G v
15. Kateter Intravena 20 G v
16. Kateter Penghisap Lendir -
Dewasa 10
17. Kateter Penghisap Lendir -
Dewasa 8
18. Nasogastric Tube Dewasa -
19. Nasogastric Tube Dewasa -
5
20. Pembalut v
21. Pengikat tali pusat v
22. Plester Non Woven v
23. Sabun Cair untuk Cuci v
Tangan
24. Sarung Tangan v
25. Sarung Tangan Panjang v
(Manual Plasenta)
26. Sarung Tangan Steril v
27. Spuit disposable (steril) 20 -
ml
28. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 1 ml
29. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 10 ml
30. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 3 ml
31. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 5 ml
32. Three-way Stopcock (steril) -
14
1. Formulir Informed Sesuai v
Consent Kebutuhan
2. Formulir dan Surat Sesuai v
Keterangan lain sesuai kebutuhan
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir Laporan Sesuai v
kebutuhan
4. Formulir Partograf Sesuai v
kebutuhan
5. Formulir Persalinan/nifas Sesuai v
dan KB kebutuhan
6. Formulir Rujukan Sesuai v
Kebutuhan
7. Formulir Surat Kelahiran Sesuai v
kebutuhan
8. Formulir Surat Kematian Sesuai v
kebutuhan
9. Formulir Surat Sesuai v
Keterangan Cuti Bersalin kebutuhan
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah -
2. Boks Bayi 1 buah 2
3. Sphygmomanometer 1 buah 1
Dewasa
4. Standar infus 1 buah 1
5. Stetoskop Anak 1 buah -
6. Tabung Oksigen dan 1 buah 1
Regulator
7. Tempat Tidur Dewasa 1 set 3
8. Termometer Anak 1 buah -
9. Termometer Dewasa 1 buah 1
10. Timbangan Bayi 1 buah 1
II. Bahan Habis Pakai
1. Infus Set Dewasa 2 set v
2. Kantong Urin 2 buah v
3. Kasa Non Steril Sesuai v
15
Kebutuhan
4. Kasa Steril Sesuai v
Kebutuhan
5. Kateter Folley dewasa Sesuai v
Kebutuhan
6. Kateter intravena 16 G Sesuai v
Kebutuhan
7. Kateter intravena 18 G Sesuai v
Kebutuhan
8. Kateter Intravena 20 G Sesuai -
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap Lendir 2 buah -
Dewasa 10
10. Kateter Penghisap Lendir 2 buah -
Dewasa 8
11. Sarung Tangan Sesuai v
Kebutuhan
12. Sarung Tangan Steril Sesuai v
Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril) 20 5 buah v
ml
14. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 1 ml
15. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 10 ml
16. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 3 ml
17. Spuit/Disposable Syringe 5 buah V
(steril) 5 ml
1. Bantal 1 buah 3
2. Baskom Kecil 1 buah 3
3. Handuk Pembungkus Sesuai v
Neonatus Kebutuhan
4. Kantong Metode Kanguru 1 set v
sesuai ukuran neonatus
5. Kasur 1 buah 3
6. Kotak Penyimpan Jarum 1 buah v
16
Bekas
7. Lemari Obat 1 buah 1
8. Lemari Alat 1 buah 1
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah 2
10. Perlak 2 buah 8
11. Pispot 1 buah 1
12. Pompa Payudara untuk 1 buah
ASI
13. Sarung Bantal 2 buah 3
14. Selimut Bayi 2 buah 3
15. Selimut Dewasa 2 buah 3
16. Seprei 2 buah 3
17. Set Tumbuh Kembang 1 buah 4
Anak
18. Sikat untuk 1 buah 1
Membersihkan Peralatan
19. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 2
yang dilengkapi dengan
injakan pembuka penutup
20. Toples Kapas / Kasa Steril 2 buah 2
21. Tromol Kasa / Kain Steril 2 buah 2
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah 2
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2
2. Lemari Arsip 2 buah 1
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Buku Register Pelayanan 1 buah 1
2. Formulir lain sesuai Sesuai v
kebutuhan pelayanan kebutuhan
3. Rekam Medik Pasien Sesuai v
kebutuhan
V. Perlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah 1
2. Lemari Obat 1 buah 1
3. Mangkok Iodin 1 buah 1
17
4. Pengukur panjang bayi 1 buah 1
5. Pengukur Tinggi Badan 1 buah 1
(microtoise)
6. Pisau Pencukur 1 buah 1
7. Timbangan bayi 1 buah 1
8. Timbangan Dewasa 1 buah 1
9. Tromol Kasa 1 buah 1
10. Waskom Bengkok Ukuran 1 buah -
30 cm
11. Waskom Bengkok Ukuran 1 buah -
23 cm
VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 4
2. Lemari Arsip 1 buah 1
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah
18
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
19
BAB V
LOGISTIK
Setiap pemakaian obat dan BHP (bahan habis pakai ) dicatat dalam form
LPLPO Ruang Bersalin.
Obat dan BHP dilakukan inventaris setiap bulan sekali. Obat yang habis
stoknya dimintakan kembali kepada petugas farmasi /apotik dengan
menggunakan form permintaan Obat Ruang Bersalin
Setiap kebutuhan barang perlengkapan / meubelair ruang bersalin
dimintakan kepada Koordinator UKP untuk selanjutnya dimintakan kepada
bendahara barang Puskesmas.
20
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
21
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
22
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
23
BAB IX
PENUTUP
24