Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan di Indonesia sesuai dengan rencana strategis
Kementrian Kesehatan (Renstra) yang mengacu pada rencana pembangunan
jangka menengah nasional (RPJMN) 2015 -2019. Pembangunan kesehatan
pada periode 2015- 2019 adalah program indonesia sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan kesehatan.Sasaran RPJMN
mempunyai enam fokus prioritas yang salah satunya adalah meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak.
Tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) 2015
untuk menurunkan AKI menjadi menjadi 70 / 100000 kelahiran hidup pada
tahun 2030 dan AKB menjadi 12 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Untuk mencapai target di atas di perlukan upaya inovatif untuk
mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi, serta adanya kebijakan
dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama
ini. Penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia, BBLR dan infeksi
sedangkan kematian ibu pada umumnya disebabkan oleh pendarahan pasca
persalinan, infeksi, preeclampsia/ eklampsia persalinan macet dan abortus.
Kematian tersebut dapat pula disebabkan oleh keterlambatan pengambilan
keputusan, merujuk dan mengobati.
Untuk mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan 4 MISI
pembangunan kesehatan yaitu: (1) Menggerakkan pembanguna kesehatan
nasional berwawasan kesehatan (2) Mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat (3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau (4) Memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat
penting dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikianrupa
sehingga setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi
mempunyai akses ke pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan
tepat guna.
Pelayanan berkesinambungan sangat penting pada periode proses
persalinan dan dalam 24 jam pertama pasca-salin oleh karena di dalam waktu

1
yang sangat pendek tersebut sebagian besar kematian ibu terjadi. Hasil
pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi olehkualitas
pelayanan.Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas
diperlukan adanya pedoman dalam pelaksanannya.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dasar pelaksanaan kegiatan di unit kerja Ruang Bersalin di UPT
Puskesmas Batu.
1.2.2 Tujuan Khusus
Rangkaian Pedoman Pelayanan Ruang Kamar Bersalin ini diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di UPT Puskesmas Batu dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan terutama dalam memberikan pertolongan persalinan yang
aman,serta sebagai usaha dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

1.3 SASARAN PEDOMAN


Sasaran penyusunan pedoman ini adalah untuk petugas ruang bersalin
dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan dengan memperhatikan
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan

1.4 RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup pelayanan adalah meliputi semua pelayanan ibu hamil
dan bersalin yang dilayani di ruang kamar bersalin UPT Puskesmas Batu.

1.5 BATASAN OPERASIONAL


Ruang Bersalin UPT Puskesmas Batu melayani persalinan normal mulai
dari anamnesa, perencanaan,pelaksanaan tindakan dan evaluasi.
1. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika:
 Usia kehamilancukup bulan (37-40 minggu)
 Persalinan terjadi spontan
 Presentasi belakang kepala
 Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
 Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
 Pada persalian normal, terdapat beberapa fase:Kala I dibagi
menjadi 2:
 Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam.
2
 Fase aktif: pembukaan serviks 4 hingga lengkap (10 cm),
sekitar 6 jam.
 Kala II: pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada
primigravida, 2 jam pada multigravida.
 Kala III: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,
sekitar 30 menit.
 Kala IV: segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-
partum.
2. Apabila didapatkan keadaan patologis, maka dilakukan rujukan
dengan persiapan prarujukan seperti :
 Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat
hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia
kehamilan
kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru
menetapkan batas
usia kehamilan kurang dari 20 mingguatau berat janin kurang
dari 500 gram.
 Plasenta previa
Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan>22 minggu
 Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
 Syok
 Tidak ada kontraksi uterus
 Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
 Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
 Solusio plasenta
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya ditandai
diantaranya dengan
 Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap
 Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan
jika solusio
relatif baru
 Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
 Anemia berat
 Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
 Uterus tegang terus menerus dan nyeri

3
 Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg
sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan
berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.
 Hipertensi Kronik
 Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum
kehamilan dan menetap setelah persalinan,
 Tekanan darah ≥140/90 mmHg,
 Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui
adanyahipertensi pada usia kehamilan <20 minggu,
 Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin),
 Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung,
dan ginjal
 Hipertensi Gestasional
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan
 Pre-eklamsia berat:
 Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
 Usia kehamilan > 20 minggu
 Proteinuria 3+
 Eklampsia
 Kejang
 Tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih
 Usia kehamilan > 20 minggu
 Proteinuria 2+ atau lebih
 Malposisi
Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagaipenanda) terhadap panggul ibu.
 Malpresentasi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain vertex
 Bumil dengan Penyakit penyerta
Semua ibu hamil yang mempunyai penyakit HIV/ AIDS, IMS,
hepatitis dan jantung.

Kala I lama
1. Fase laten memanjang

4
Jika ibu masuk perawatan pada saat persalinan berada pada fase
laten pembukaan ˂3 cm dan tetap dalam fase laten selama
delapan jam berikutnya,berarti kemajuannya abnormal.
2. Fase aktif memanjang
Jika pembukaan servik pada partograf menunjukkan ke sebelah
kanan
menjauhi garis waspada.
Kala II lama
Apabila ditemukan persalinan dengan tidak ada kemajuan
penurunan bagian
terendah janin pada persalinan kala II. Dengan batasan waktu
maksimal 2 jam untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara, mka
segera dilaksanakan rujukan persalinan ke rumah sakit.

5
Perdarahan Pascasalin (HPP/ Hemorargia Postpartum)
Definisi
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelahpersalinan, sementara perdarahan pascasalin sekunder
adalah perdarahanpervaginam yang lebih banyak dari normal antara
24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml setelah
bayi lahir atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.
Penyebab Perdarahan Pascasalin
Penyebab Gejala dan tanda yang harus dipikirkan
 Atonia uteri
 Perdarahan segera setelah anak lahir
 Uterus tidak berkontraksi atau lembek
 Retensio plasenta
Plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah kelahiran bayi
 Sisa plasenta
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah)
tidak lengkapPerdarahan dapat muncul 6-10 hari pascasalin
disertaisubinvolusi uterus
 Robekan jalan lahir
Perdarahan segera
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
 Ruptura uteri
 Perdarahan segeraa (perdarahan intraabdominal dan/atau
pervaginam)
 Nyeri perut yang hebat
 Kontraksi yang hilang
 Inversio uteri
 Fundus uteri tidak teraba pada palpasi abdomen
 Lumen vagina terisi massa
 Nyeri ringan atau berat
 Gangguan pembekuan
Perdarahan tidak berhenti, encer, tidak terlihat darah gumpalan
darahKegagalan terbentuknya gumpalan pada uji
pembekuandarah sederhana

6
Terdapat faktor predisposisi:
 Solusio plasenta
 Kematian janin dalam uterus
 Eklampsia
 Emboli air ketuban
Syok
Syok adalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-
organ vital.
Diagnosis
 Gelisah, bingung, penurunan kesadaran
 Nadi >100 kali/menit, lemah
 Tekanan darah sistolik <90 mmHg
 Pucat
 Kulit dingin dan lembab
 Pernapasan >30 kali/menit
 Jumlah urin <30 ml/jam

 Persalinan Preterm
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia
kehamilan37
minggu.
 Kehamilan Lewat Waktu
WHO mendefinisikan kehamilan lewat waktu sebagai kehamilan
usia ≥ 42
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari pertama haid
terakhir. Namun
penelitian terkini menganjurkan tatalaksana lebih awal
 Gawat Janin
 Denyut jantung janin (DJJ) abnormal
 DJJ < 100x/menit DI LUAR kontraksi
 DJJ > 160x/menit dan ibu tidak mengalami takikardi
 DJJ ireguler: kadang-kadang ditemukan DJJ > 160x/menit
tetapi
 disertai takikardi ibu.
 Ketuban Pecah Dini
7
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum
persalinan atau dimulainya tanda inpartu
 Asfiksia Neonatorum
Asfiksia pada BBL adalah kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir

 BBLR
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
tanpa
memandang masa gestasi.Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir
3. Persalinan dengan penyulit non obstetri seperti TBC, Jantung,
Asma, Hepatitis, PMS dll.Maka dilakukan pelayanan pra rujukan
dan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA


Pertolongan Persalinan di Puskesmas Balongbendo dilakukan oleh bidan
terlatih yang bertanggung jawab pada tugas shift jaga hari tersebut dengan
kompetensi minimal APN.
Standar kompetensi penolong persalinan:

NO. Jenis Ketenagaan pendidikan Standar


(ijazah) pelatihan
1. Dokter Jaga Dokter Umum PPGDON
2. Bidan D III Kebidanan APN

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN


Untuk melayani persalinan di Ruang Bersalin UPT Puskesmas Batu saat
ini . 11 orang bidan dan shift pagi terdiri dari 2 orang ,shift sore 2 orang.

2.3 JADWAL KEGIATAN


Pelayanan persalinan di UPT Puskesmas Batu buka dari jam 07.00-
20.00 per hari. Pengaturan jadwal piket pelaksana setiap bulan sekali. Jadwal
dibuat oleh bidan yang ditunjuk sebagai koordinator kepala unit bersalin dan
jadwal diketahui serta disetujui oleh kepala UPT Puskesmas Batu.

9
10
Wastafel
Troli Lemari
Instrumen pasien Ruang Jaga Petugas
BED TINDAKAN

BED NIFAS

KOMPUTE Meja
R
Petugas
STANDAR FASILITAS

Lampu
BAB III

sorot

Meja Meja
Lemari Alat Lemari Arsip Resusitasi Petugas

Lemari
Wastafel Sterilisator

obat
Kamar Mandi
DENAH RUANG

Bed Tindakan

Troli
Periksa
Meja
3.1
3.2 STANDAR FASILITAS
Ruang bersalin yang didalamnya mempunyai tempat tidur terdapat
KM/WC dengan ventilasi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan no.21 tahun
2021, standar peralatan di Ruang Bersalin adalah sebagai berikut :

Jumlah Perlengka Keteranga


Minumal pan di n
No Jenis Peralatan
Peralatan puskesma
s
1. Bak instrumen tertutup 3 buah 3
besar (Obgin)
2. Bak instrumen tertutup 3 buah 3
kecil
3. Bak instrumen tertutup 3 buah 3
Medium
4. Doppler 1 buah 1
5. Doyeri Probe Lengkung 1 buah -
6. Endotracheal Tube 3 buah -
Dewasa 2,5
7. Endotracheal Tube 3 buah -
Dewasa 3
8. Endotracheal Tube 3 buah -
Dewasa 4
9. Gunting Benang 3 buah 2
10. Gunting Episiotomi 3 buah 2
11. Gunting Iris Lengkung 3 buah 1
12. Gunting Operasi Lurus 3 buah -
13. Gunting Tali Pusat 3 buah 3
14. Klem Fenster/Klem Ovum 3 buah 2
15. Klem Kasa (Korentang) 3 buah 2
16. Klem Kelly/Klem Kocher 3 buah
Lurus
17. Klem Linen Backhauss 3 buah 3
18. Klem Mosquito Halsted 3 buah -
Lengkung
19. Klem Mosquito Halsted 3 buah 3
Lurus

11
20. Klem Pemasang Klip 3 buah -
Hegenbarth
21. Lampu Periksa Halogen 1 buah 1
22. Masker Oksigen + Kanula 2 buah 2
Nasal Dewasa
23. Meja Instrumen 2 buah 1
24. Needle Holder Matheiu 3 buah 3
25. Pelvimeter Obstetrik 1 buah -
26. Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah 3
27. Pinset Jaringan Semken 3 buah -
28. Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah 2
29. Resusitator Dewasa 1 set 1
30. Retraktor Finsen Tajam 1 buah -
31. Setengah Kocher 3 buah 3
32. Skalpel No. 3 3 buah -
33. Skalpel No. 4 3 buah -
34. Spekulum (Sims) Besar 5 buah -
35. Spekulum (Sims) Kecil 5 buah -
36. Spekulum (Sims) Medium 5 buah -
37. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Besar
38. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Kecil
39. Spekulum Cocor Bebek 5 buah 5
Grave Medium
40. Standar 12infuse 1 buah 1
41. Stetoskop Dewasa 1 buah 1
42. Stetoskop Janin/ 1 buah 1
Fetoscope
43. Stilet untuk Pemasangan 1 buah -
ETT
44. Tabung Oksigen dan 1 set 1
Regulator
45. Tempat Klem Kasa 2 buah 1
(Korentang)
46. Tempat Tidur Periksa 1 set 1
(examination bed)
12
47. Tempat Tidur untuk 1 set 1
Persalinan
48. Tensimeter dewasa 1 buah 1
49. Termometer Dewasa 1 buah 1
III. Set Resusitasi Bayi
1. Baby Suction Pump 1 set
portable
2. Endotracheal Tube 2,5 1 buah -
3. Endotracheal Tube 3 1 buah -
4. Endotracheal Tube 3,5 1 buah -
5. Endotracheal Tube 4 1 buah -
6. Infant T piece resuscitator 1 buah -
dengan PEEP
7. Infant T piece System 1 buah -
8. Laringoskop Neonatus 1 set -
Bilah Lurus (3 ukuran)
9. Meja Resusitasi dengan 1 set 1
Pemanas (Infant Radiant
Warmer)
10. Oxygen Concentrator 1 buah 1
11. Penghisap Lendir DeLee 1 buah 2
(neonatus)
12. Pompa Penghisap Lendir 1 buah -
Elektrik
13. Stetoskop Duplex 1 buah -
Neonatus
IV. BAHAN HABIS PAKAI
1. Alkohol v
2. Benang Chromic Catgut v
3. Desinfektan v
4. Gelang Bayi v
5. Infus Set Dewasa v
6. Infus Set dengan Wing -
Needle untuk Anak dan
Bayi nomor 23 dan 25
7. Jarum Jahit Tajam v
8. Jarum Jahit Tumpul v
13
9. Kantong Urin v
10. Kapas v
11. Kateter Folley dewasa v
12. Kateter Nelaton v
13. Kateter intravena 16 G v
14. Kateter intravena 18 G v
15. Kateter Intravena 20 G v
16. Kateter Penghisap Lendir -
Dewasa 10
17. Kateter Penghisap Lendir -
Dewasa 8
18. Nasogastric Tube Dewasa -
19. Nasogastric Tube Dewasa -
5
20. Pembalut v
21. Pengikat tali pusat v
22. Plester Non Woven v
23. Sabun Cair untuk Cuci v
Tangan
24. Sarung Tangan v
25. Sarung Tangan Panjang v
(Manual Plasenta)
26. Sarung Tangan Steril v
27. Spuit disposable (steril) 20 -
ml
28. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 1 ml
29. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 10 ml
30. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 3 ml
31. Spuit/Disposable Syringe v
(steril) 5 ml
32. Three-way Stopcock (steril) -

14
1. Formulir Informed Sesuai v
Consent Kebutuhan
2. Formulir dan Surat Sesuai v
Keterangan lain sesuai kebutuhan
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
3. Formulir Laporan Sesuai v
kebutuhan
4. Formulir Partograf Sesuai v
kebutuhan
5. Formulir Persalinan/nifas Sesuai v
dan KB kebutuhan
6. Formulir Rujukan Sesuai v
Kebutuhan
7. Formulir Surat Kelahiran Sesuai v
kebutuhan
8. Formulir Surat Kematian Sesuai v
kebutuhan
9. Formulir Surat Sesuai v
Keterangan Cuti Bersalin kebutuhan
I. Set Perawatan Pasca Persalinan
1. ARI Timer 1 buah -
2. Boks Bayi 1 buah 2
3. Sphygmomanometer 1 buah 1
Dewasa
4. Standar infus 1 buah 1
5. Stetoskop Anak 1 buah -
6. Tabung Oksigen dan 1 buah 1
Regulator
7. Tempat Tidur Dewasa 1 set 3
8. Termometer Anak 1 buah -
9. Termometer Dewasa 1 buah 1
10. Timbangan Bayi 1 buah 1
II. Bahan Habis Pakai
1. Infus Set Dewasa 2 set v
2. Kantong Urin 2 buah v
3. Kasa Non Steril Sesuai v
15
Kebutuhan
4. Kasa Steril Sesuai v
Kebutuhan
5. Kateter Folley dewasa Sesuai v
Kebutuhan
6. Kateter intravena 16 G Sesuai v
Kebutuhan
7. Kateter intravena 18 G Sesuai v
Kebutuhan
8. Kateter Intravena 20 G Sesuai -
Kebutuhan
9. Kateter Penghisap Lendir 2 buah -
Dewasa 10
10. Kateter Penghisap Lendir 2 buah -
Dewasa 8
11. Sarung Tangan Sesuai v
Kebutuhan
12. Sarung Tangan Steril Sesuai v
Kebutuhan
13. Spuit disposable (steril) 20 5 buah v
ml
14. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 1 ml
15. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 10 ml
16. Spuit/Disposable Syringe 5 buah v
(steril) 3 ml
17. Spuit/Disposable Syringe 5 buah V
(steril) 5 ml
1. Bantal 1 buah 3
2. Baskom Kecil 1 buah 3
3. Handuk Pembungkus Sesuai v
Neonatus Kebutuhan
4. Kantong Metode Kanguru 1 set v
sesuai ukuran neonatus
5. Kasur 1 buah 3
6. Kotak Penyimpan Jarum 1 buah v

16
Bekas
7. Lemari Obat 1 buah 1
8. Lemari Alat 1 buah 1
9. Lemari Kecil Pasien 1 buah 2
10. Perlak 2 buah 8
11. Pispot 1 buah 1
12. Pompa Payudara untuk 1 buah
ASI
13. Sarung Bantal 2 buah 3
14. Selimut Bayi 2 buah 3
15. Selimut Dewasa 2 buah 3
16. Seprei 2 buah 3
17. Set Tumbuh Kembang 1 buah 4
Anak
18. Sikat untuk 1 buah 1
Membersihkan Peralatan
19. Tempat Sampah Tertutup 2 buah 2
yang dilengkapi dengan
injakan pembuka penutup
20. Toples Kapas / Kasa Steril 2 buah 2
21. Tromol Kasa / Kain Steril 2 buah 2
22. Waskom Bengkok Kecil 2 buah 2
IV.Meubelair
1. Kursi Kerja 2 buah 2
2. Lemari Arsip 2 buah 1
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah 1
V. Pencatatan & Pelaporan
1. Buku Register Pelayanan 1 buah 1
2. Formulir lain sesuai Sesuai v
kebutuhan pelayanan kebutuhan
3. Rekam Medik Pasien Sesuai v
kebutuhan
V. Perlengkapan
1. Lemari Alat 1 buah 1
2. Lemari Obat 1 buah 1
3. Mangkok Iodin 1 buah 1

17
4. Pengukur panjang bayi 1 buah 1
5. Pengukur Tinggi Badan 1 buah 1
(microtoise)
6. Pisau Pencukur 1 buah 1
7. Timbangan bayi 1 buah 1
8. Timbangan Dewasa 1 buah 1
9. Tromol Kasa 1 buah 1
10. Waskom Bengkok Ukuran 1 buah -
30 cm
11. Waskom Bengkok Ukuran 1 buah -
23 cm
VI. Meubelair
1. Kursi Kerja 3 buah 4
2. Lemari Arsip 1 buah 1
3. Meja Tulis ½ biro 1 buah

18
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

1. Petugas melaksanakan pelayanan dengan optimal, sesuai dengan kondisi


pasien dengan menggunakan fasilitas yang tersedia.
2. Petugas melaksanakan kegiatan pelayanan kebidanan secara profesional
dan berdasarkan prosedur dan etika profesi.
3. Petugas melaksanakan KIE.
4. Petugas melaksan akan fungsi sebagaipenanggung jawab persalinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
5. Petugas melakukan analisa, telaah dan evaluasi kegiatan demi
meningkatkan mutu pelayanan.

19
BAB V
LOGISTIK

Setiap pemakaian obat dan BHP (bahan habis pakai ) dicatat dalam form
LPLPO Ruang Bersalin.
Obat dan BHP dilakukan inventaris setiap bulan sekali. Obat yang habis
stoknya dimintakan kembali kepada petugas farmasi /apotik dengan
menggunakan form permintaan Obat Ruang Bersalin
Setiap kebutuhan barang perlengkapan / meubelair ruang bersalin
dimintakan kepada Koordinator UKP untuk selanjutnya dimintakan kepada
bendahara barang Puskesmas.

20
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien selalu diutamakan dengan melaporkan setiap


Kejadian Tidak diinginkan,Kejadian Nyaris celaka,dan kejadian potensial
cedera yang ditemukan oleh petugas. KTD,KNC,KPC, segera dilaporkan kepada
Tim Keselamatan Pasien Puskesmas untuk mendapatkan tindak lanjut.
Setiap pelayanan yang dilaksanakan mengacu pada prosedur yang berlaku.

21
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pertolongan persalinan beresiko terjadinya penularan penyakit dari


pasien kepada petugas kesehatan.Hal tersebut terjadi melalui cairan tubuh
seperti darah,air ketuban, dan ASI.
Untuk menghindari kecelakaan kerja, setiap pelayanan yang
dilaksanakan mengacu pada prosedur yang berlaku.
Setiap petugas wajib melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dan
memakai APD ( kaca mata , sepatu bot, celmek. Penutup kepala ,masker )
sesuai standar yang berlaku.

22
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin sesuai SOP yang berlaku dalam


rangka meningkatkan mutu pelayanan sehingga tercapai kepuasan pelanggan.
Pengendalian mutu dilaksanakan dengan memberikan kuesioner kepada
pasien yang dilayani di ruang bersalin.
Kuesioner di rekap dan dicatat dalam buku, dan dibahas dalam
pertemuan petugas ruang bersalin untuk dilaporkan,dan ditindak lanjuti.
Pencatatan indikator mutu dilaksanakan dalam format yang berlaku dan
dilaporkan kepada Koordinator UKP Puskesmas

23
BAB IX
PENUTUP

Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin merupakan salah satu jenis


pelayanan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Batu.
Untuk menjaga pelayanan di Ruang Bersalin berjalan dengan
baik,diperlukan pedoman sebagai acuan pelaksanaan kegiatan , sampai
evaluasi yang terenncana dan terprogram dengan baik sesuai dengan Pedoman
Pelayanan di Ruang Bersalin yang telah dibuat.

24

Anda mungkin juga menyukai