Anda di halaman 1dari 6

A.

TUJUAN
1. Menentukan nilai hambatan listrik dengan menggunakan jembatan
Wheatstone.
2. Menetukan nilai kapasitansi dengan menggunakan jembatan De Sauty.
3. Menguji kebenaran rumus-rumus hambatan dan kapasitansi dengan
hubungan seri atau paralel.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Perangkat jembatan 5. Kapasitor Standar (Cs)
Wheatstone/De Sauty 6. Kapasitor Objek (Cx)
2. Catu daya AC/DC 7. Galvanometer AC/DC
3. Hambatan Standar (Rs) 8. Kabel-kabel penghubung
4. Hambatan Objek (Rx)

C. DASAR TEORI
Tegangan dan arus listrik merupakan 2 buah besaran listrik yang masing-
masing dilambangkan dengan V dan I. Satuan tegangan listrik adalah V atau volt,
sedangkan satuan arus listrik adalah A atau ampere. Tegangan listrik merupakan
beda potensial 2 buah teminal listrik.
Arus listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu arus searah atau DC (direct
current) dan arus bolak balik atau AC (alternating current). Arus searah memiliki
arah arus tetap, sedangkan arus bolak balik memiliki arah yang berubah-ubah.
Arus listrik searah adalah arus listrik yang mengalir jika kedua terminal
listrik tegangan searah dihubungkan dengan suatu hambatan listrik sengan
lambang R dan bersatuan Ω atau ohm. Hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan listrik adalah
V=IR (1)
Hambatan listrik berfungsi menghambat arus listrik. Hambatan listrik suatu
bahan dengan panjang l dan luas penampang A adalah :

1
Dengan ρ adalah hambatan jenis bahan yang bersatuan Ωm.
Dua buah hambatan dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-masing
ditunjukkan oleh gambar 1(a) dan (b). Gambar 1(c) adalah rangkaian hambatan
yang merupakan materi percobaan.
Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang paling
sederhana dibuat dari 2 buah lempeng logam sejajar yang diselipi bahan
dielektrik. Kapasitor memiliki nilai kapasitansi C dengan satuan F atau farad.

RX1 RX2

(a) (b) 1 2 3

(c)

Gambar 1. (a) Rangkaian hambatan seri, (b) Rangkaian hambatan paralel, (c)
Rankaian hambatan seri /paralel materi percobaan

CX1 CX2

(a) 3
(b) 1 2
(c)

Gambar 2. (a) Rangkaian kapasitor seri, (b) Rangkaian kapasitor paralel, (c)
Rangkaian kapasitor seri/paralel materi percobaan
Kapasitansi suatu kapasitor dengan luas lempeng A dan jarak antar
lempeng d adalah

(2)
Dengan ɛ adalah konstantan bahan dielektrik.

2
Dua buah kapasitor dapat dirangkai secara seri atau paralel yang masing-
masing ditunjukkan oleh gambar 2(a) dan (b). Gambar 2(c) adalah rangkaian
kapasitor yang merupakan materi percobaan.
Rangkaian jembatan Wheatstone dengan catu daya V dan galvanometer G
ditunjukkan oleh gambar 3(a). Rangkaian ini mengandung 4 buah hambatan R1,
R2, Rs, sebagai hambatan standar dan Rx sebagai hambatan yang akan ditentukan
nilainya. Adanya catu daya V akan mengalir arus baik yang melalui R s dan R1
maupun arus yang melalui Rx dan R2 serta galvanometer. Jika tegangan titik A
sama dengan tegangan titik B maka tidak ada arus mengalir dalam galvanometer
G dan akan berlaku hubungan berikut.

(3)

C
G
A D B

L1 L2

(a) (b)

Gambar 3. (a) RangkaianJembatan Wheatstone, (b) PerangkatJembatan


Wheatstone
Perangkat jembatan Wheatstone ditunjukkan oleh gambar 3(b). Antara
titik A dan B terdapat kawat dengan hambatan tertentu sebagai pengganti
hambatan R1 dan R2 serta pena logam yang menghubungkan kutub negatif catu
daya dengan titik D di antara A dan B. Dengan menggeser ujung pena logam
diatas kawat antara A dan B akan ditemukan titik D yang terkait dengan nilai arus
dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L1 dan
panjang kawat DB adalah L2 maka

3
(4)
Rankaian jembatan De Sauty dengan catu daya bolak balik V dan
galvanometer G ditunjukkan oleh 4(a). Rangakain ini mengandung 2 buah
hambatan R1 dan R2 serta 2 buah kapasitor Cs sebagai kapasitor standar dan Cx
sebagai kapasitoryang akan ditentukan nilainya. Jika tegangan bolak balik titik
A sama dengan tegangan titik bolak balik B maka tidak ada arus mengalir dalam
galvanometer G dan akan berlaku hubungan berikut.

(5)
Perangkat jembatan De Sauty ditunjukkan oleh gambar 4(b). Dengan
menggeser ujung pena diantara kawat A dan B akan ditemukan titik D yang
terkait dengan nilai arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang
kawat AD adalah L1 dan panjang kawat DB adalah L2 maka

(6)

A D B

L1 L2
Gambar 4.(a) Rangkaian jembatan De Sauty, (b) perangkat jembatan De Sauty.

4
D. PROSEDUR
1. Siapkan catu daya searah (DC) dan galvanometer searah (DC).
2. Siapkan perangkat jembatan Wheatstone seperti gambar 3(b) dan lakukan
pengamatan titik-titik A, B, C dan D.
3. Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer.
4. Hubungkan terminal positif catu daya dengan titik C dan hubungkan
terminal negatif catu daya dengan pena (D).
5. Pasang hambatan standar Rs dan hambatan RX1. Catat nilai Rs.
6. Sentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan
arus dalam galvanometer. Geser ujung pena logam pada kawat AB dan
hentikan penggeseran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer
sama dengan nol. Catat panjang L1 (panjang AD) dan L2 (panjang DB).
7. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX2.
8. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 seri dengan RX2.
9. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk RX1 paralel dengan RX2.
10. Siapkan catu daya bolak balik (AC) dan galvanometer bolak balik (AC).
11. Siapkan perangkat jembatan De Sauty seperti gambar 4(b).
12. Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer, terminal catu daya (bolak
balik) dengan titik C dan pena (D)
13. Pasang kapasitor standar Cs dan kapasitor CX1. Catat nilai Cs.
14. Sentukan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan arus
dalam galvanometer. Geser ujung pena logam sepanjang kawat AB dan
hentikan penggesaran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer
sama dengan nol. Catat panjang L1 (panjang AD) dan L2 (panjang DB).
15. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX2.
16. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 seri dengan CX2.
17. Ulangi eksperimen butir 4 dan 5 untuk CX1 paralel dengan CX2.

5
E. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Jembatan Wheatstone : Rs = 1000 Ω
Penentuan Nilai L1 (cm) L2 (cm)
RX1 89 11
RX2 53 47
RX1 seri RX2 50 50
RX1 paralel RX2 90 10

2. Jembatan De Sauty : Cs = 21x10^-6 F


Penentuan Nilai L1 (cm) L2 (cm)
CX1 39 61
CX2 32 68
CX1 seri CX2 14 86
CX1 paralel CX2 59 41

Anda mungkin juga menyukai