Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKHLAK KEPADA ORANG TUA

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Akhlak Islamiyah

Dosen Pengampu :
Bpk. Agus Ali, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Fitri Maelani (B.201802009)

Ika Purnama Sari (D.201804163)

Ulul Azmi (B.201802202)

Uyu Siti Bahyuroh

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang atas rahmatnya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Akhlak Kepada Orang Tua.
Penyusunan makalah merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah AKHLAK ISLAMIYAH
di INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI.

Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa banyak terdapat kekurangan baik dari
teknis penyusunan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Akhir kata, kurang dan lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
manusia tidak luput dari kesalahan.

Bogor, 7 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II

PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua 2

B. Adab Anak Kepada Orang Tua 2

BAB III

PENUTUP 5

A. Kesimpulan 5
B. Daftar Pustaka 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu alkhulq, al-khuluq mempunyai arti watak, tabiat.
Secara istilah akhlak menurut Ibnu Maskawih adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang
mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan
pertimbangan. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari tabiat aslinya, ada pula yang
diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui
pikiran dan pertimbangan, kemudian dilakukan terus menerus, maka jadilah suatu bakat dan
akhlak (Holili, 2015).

Akhlak bersifat luas mulai dari akhlak kita kepada Allah, Makaikat, Rasul, Al-Quran,
Orang Tua, dll. Sebagai seorang muslim wajib berakhlak kepada orang tua. Karena, akhlak
kepada orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Orang tua adalah sosok yang
berperan penting dalam kehidupan, oleh karena itu sangat penting mengenakan akhlak kepada
orang tua.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua?
2. Bagaimana Adab Anak Kepada Orang Tua?

C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua
2. Mengetahui Adab Anak Kepada Orang Tua?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Kepada Orang Tua


Orang tua adalah perantara perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kitapun tidak
akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai dengan kebaikan dan kenikmatan
yang tak terhingga banyaknya., berbagai rizki yang kita peroleh dan kedudukan yang kita
raih. Orang tua sering kali mengerahkan segenap jerih paya mereka untuk menghindarkan
bahaya dari diri kita. Mereka bersedia kurang tidur agar kita bisa beristirahat. Mereka
memberikan kesenangan-kesenangan kepada kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka
memikul berbagai penderitaan dan mesti berkorban dalam bentuk yang sulit kita bayangkan.

Dengan demikian, menghardik kedua orang tua dan berbuat buruk kepada mereka tidak
mungkin terjadi kecuali dari jiwa yang bengis dan kotor, berkurang dosa, dan tidak bisa
diharap menjadi baik. Sebab, seandainya seseorang tahu bahwa kebaikan dan petunjuk Alloh
SWT mempunyai peranan yang sangat besar, tentunya siapa tahu pula bagaimana harus
berbuat baik kepada orang yang semestinya diperlakukan dengan baik., bersikap mulia
terhadap orang yang telah membimbing, berterima kasih kepada orang yang telah
memberikan kenikmatan sebelum dia sendiri bisa mendapatkannya, dan yang telah
melimpahinya dengan berbagai kebaikan yang tak mungkin bisa di balas. Orang tua adalah
orang-orang yang bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang
akan diterimanya1

B. Adab Anak Kepada Orang Tua


Setiap anak wajib hukumnya berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan
perintah baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam berinteraksi dengan orang
tua, anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab. Menurut Imam al-
Ghazali sebagaimana disebutkan dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah
Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), sekurang-
kurangnya ada tujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

‫ ويخفممض لهممما جنمماح الممذل مممن‬،‫ ويلممبى دعوتهممما‬،‫ و يمتثل لمرهممما‬،‫ و يقوم لقيامهما‬،‫ يسمع كلمهما‬:‫آداب الولد مع والديه‬
‫ ولينظر إليهما شزررا ول يعصى لهما أمررا‬،‫ ول بالقيام بأمرهما‬،‫ ول يمن عليهما بالبر لهما‬،‫الرحمة ول يبرمهما باللحاح‬.

Artinya: “Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri
ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan
mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka

1
https://www.kompasiana.com/moh.holili/552ae4f3f17e613050d623d0/akhlak-anak-terhadap-orang-tua-dan-
murid-terhadap-guru/ (Diakses pada tanggal 6 Oktober 2019. Pukul 10:45 WIB)
dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak
sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka, tidak memandang mereka dengan rasa
curiga, dan tidak membangkang perintah mereka.”

Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:

Pertama, mendengarkan kata-kata orang tua. Setiap kali orang tua berbicara, anak harus
mendengarkan dengan baik terutama ketika orang tua berbicara serius memberikan nasihat.
Jika anak bermaksud memotong pembicaraan, sebaiknya memohon ijin terlebih dahulu. Jika
memotong saja sebaiknya meminta ijin, maka sangat tidak sopan ketika anak meminta orang
tua berhenti berbicara hanya karena tidak menyukai nasihatnya.

Kedua, berdiri ketika mereka berdiri. Bila orang tua berdiri, anak sebaiknya juga berdiri. Hal
ini tidak hanya merupakan sopan santun, tetapi juga menunjukkan kesiapan anak memberikan
bantuan sewaktu-waktu diperlukan, diminta atau tidak. Demikian pula jika orang tua duduk
sebaiknya anak juga duduk kecuali sudah tidak tersedia kursi lagi yang bisa diduduki.

Ketiga, mematuhi sesuai printah-perintah mereka. Apapun perintah orang tua anak harus
patuh kecuali perintahnya bertentangan dengan syariat Allah SWT. Atau perintah itu melebihi
batas kemampuannya untuk dilaksanakan. Jika terjadi seperti ini, seorang anak harus mencoba
semampunya. Jika terpaksa harus menolak, maka cara menolaknya tetap harus dengan
menjunjung kesopanan dengan memohon maaf dan memberikan alternatif lain yang sesuai
dengan kemampuanya.

Keempat, memenuhi panggilan mereka. Anak harus segera menjawab panggilan orang tua
begitu mendengar suara orang tua memanggilnya. Dalam hal anak sedang melaksanakan
shalat (shalat sunnah), ia boleh membatalkan shalatnya untuk segera memenuhi panggilannya.
Jika orang tua memanggil anak untuk pulang dan menemuinya, anak harus segera
mengusahakannya begitu ada kesempatan tanpa menunda-nunda.

Kelima, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka
dengan pemaksaan. Seorang anak sealim dan sepintar apapun tetap harus ta’zim kepada orang
tua. Ia harus menyayangi orang tua meskipun dahulu mungkin mereka kurang bisa memenuhi
keinginan-keinginannya. Seorang anak harus mengerti keadaan orang tua baik yang
menyangkut kekuatan fisik, kesehatan, keuangan, dan sebagainya sehingga tidak menuntut
sesuatu yang di luar kemampuannya. Dengan cara seperti ini anak tidak menyusahkan orang
tua.

Keenam, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan
melaksanakan perintah-perintahnya. Seorang anak harus selalu mengerti bahwa dahulu orang
tua mengasuh dan membesarkannya tanpa kenal lelah dan selalu menyayangi. Untuk itu
seorang anak harus selalu berusaha menyenangkan hati orang tua dengan melaksanakan apa
yang menjadi perintahnya.

Ketujuh, tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang perintah
mereka. Seorang anak harus selalu berprasangka baik kepada orang tua. Jika memang ada
sesuatu yang perlu ditanyakan, anak tentu boleh menanyakannya dengan kalimat pertanyaan
yang baik dan tidak menunjukkan rasa curiga. Selain itu anak tidak boleh membangkang
perintah-perintahnya sebab mematuhi orang tua hukumnya wajib.

Ketujuh adab di atas adalah minimal dan harus diketahui dan dilaksanakan oleh anak.
Semakin dewasa usia seorang anak, semakin besar tuntutan kepadanya untuk memperhatikan
dan mengamalkan ketujuh adab itu. Intinya seorang anak tidak bebas bersikap apa saja kepada
orang tua. Demikiamlah Imam al-Ghazali memberikan petunjuk tentang tujuh adab anak
kepada orang tua untuk diamalkan dengan sebaik-baiknya.2

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Orang tua adalah orang-orang yang bersedia berkorban demi anaknya, tanpa
memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya. Setiap anak wajib hukumnya berbakti
kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan perintah baik yang ada di dalam Al-Qur’an

2
https://islam.nu.or.id/post/read/84560/tujuh-adab-anak-kepada-orang-tua-menurut-imam-al-ghazali/(Diakses
pada tanggal 6 Oktober 2019. Pukul 10:37 WIB)
maupun hadits. Dalam berinteraksi dengan orang tua, anak harus memperhatikan rambu-
rambu etika yang disebut adab.

Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut:
1. Mendengarkan kata-kata orang tua
2. Berdiri ketika mereka berdiri
3. Mematuhi sesuai printah-perintah mereka
4. Memenuhi panggilan mereka
5. Merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka
dengan pemaksaan
6. Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka
7. Tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang perintah
mereka
Ketujuh adab di atas adalah minimal dan harus diketahui dan dilaksanakan oleh anak.
Semakin dewasa usia seorang anak, semakin besar tuntutan kepadanya untuk
memperhatikan dan mengamalkan ketujuh adab itu. Intinya seorang anak tidak bebas
bersikap apa saja kepada orang tua. Demikiamlah Imam al-Ghazali memberikan petunjuk
tentang tujuh adab anak kepada orang tua untuk diamalkan dengan sebaik-baiknya.

REFERENCE
Holili, M. (2015). Akhlak Anak Terhadap Orang Tua Dan Murid Terhadap Guru.
https://www.kompasiana.com/moh.holili/552ae4f3f17e613050d623d0/akhlak-anak-
terhadap-orang-tua-dan-murid-terhadap-guru.

Ishom, M. (2017). Tujuh Adab Anak Kepada Orang Tua Menurut Imam Al-Ghazali.
https://islam.nu.or.id/post/read/84560/tujuh-adab-anak-kepada-orang-tua-menurut-imam-
al-ghazali.

Anda mungkin juga menyukai