Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

.1 Dasar pertimbangan hakim terhadap putusan tidak dapat diterima dalam

gugatan sederhana yakni karena beberapa faktor yakni Penggugat telah

salah mengajukan gugatan kepada Tergugat yang secara nyata Tergugat

tidak ada hubungan hukum dalam perjanjian kontrak tersebut seharusnya

yang digugat adalah yang membuat perjanjian Surat Perintah Kerja

(Kontrak) Nomor: 0003-RR/SPK/XII/2015, Tanggal 15 Desember 2015

yakni Muhammad Donny selaku Direktur Operasional yang

mengatasnamakan PT Lumbung Karya, oleh karena itu hakim melihat

gugatan kurang pihak (pluris litis consortium);

.2 Efektifitas gugatan sederhana dalam menyelesaikan sengketa perdata

Dasar Berdasarkan uji lima faktor penentu efektivitas hukum terhadap

proses gugatan sederhana yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kelas I

A Tanjung Karang terhadap PERMA 2/2015 cukup efektif. Efektifitas

PERMA 2/2015 juga dapat dicermati dari segi tujuan praktisnya

sehubungan dengan rekayasa teknis-yudisial untuk mengurangi

penumpukan beban perkara ke Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

Regulasi ini telah mampu mengurangi potensi beban perkara yang dapat

ditanggung oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, akan tetapi

67
terdapat ketidakefektivannya terkait ada beberapa titik kelemahan yang

ditemukan khususnya dalam hal seberapa kuat putusan eksekutorial

gugatan sederhana dalam melakukan eksekusi pihak yang dikalahkan

karena didalam gugatan sederhana tidak mengenal namanya sita jaminan

dan juga putusan pun bersifat sukarela. Sehingga gugatan sederhana bisa

disebut sebagai gugatan yang lemah dalam melakukan eksekusi.

5.2. Saran
.1 Seharusnya Mahkamah Agung hendaknya mempertimbangkan secara

matang terkait jangka waktu pemeriksaan dari penyelesaian gugatan

sederhana ini. Apakah mungkin jika suatu gugatan yang diajukan ke

Pengadilan diperiksa hingga diputus hanya dalam waktu 25 (hari).

Efisiensi dan efektifitas perlu diperhatikan terkait waktu pemeriksaan dan

nominal obyek yang telah ditentukan dalam PERMA Nomor 2 Tahun

2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana;

.2 Bahwa Pengadilan juga harus mencari solusi agar kekuatan eksekusi

terhadap gugatan sederhana tersebut dapat mempunyai kekuatan yang

mempunyai daya paksa karena melihat sifat dari putusan gugatan

sederhana tersebut dilaksanakan secara sukarela bukan dengan daya paksa

bagi para pihak yang tidak mematuhinya.

68

Anda mungkin juga menyukai