Anda di halaman 1dari 18

PENUNDAAN

PELAKSANAN PUTUSAN
PTUN

Kelompok 11
KELOMPOK 11

1. Wanda Nabilah B.
(C02218043)
2. Ibra Novika Agusti
(C72218067)
3. Ivana Yeni Trisnawati
(C72218072)
01
KEPUTUSAN TATA USAHA
NEGARA YANG DAPAT
DIMOHONKAN PENUNDAANYA
Salah satu asas dari Hukum Tata Negara yang menandasi hukum Acara Tata Usaha Negara menurut
Philipus M. Hadjon adalah asas praduga rechtmatig, artinya bahwa setiap tindakan penguasa harus
dianggap rechtmatig sampai ada pembatalan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap keputusan Tata
Usaha Negara selalu dianggap sah sampai ada keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap yang menerangkan bahwa keputusan Tata Usaha Negara itu dinyatakan batal atau tidak sah.
Sebagai akibat dari adanya asas praduga rechtmatig, maka stiap keputusan Tata Usaha Negara yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat Tata Usaha Negara secara langsung dapat dilaksanakan, meskipun menurut
pendapat orang atau badan hukum perdata yang merasa dirugikan dengan dikeluarkannya putusan Tata Usaha
Negara tersebut, pada keputusan Tata Usaha Negara terdapat cacat yuridis.
Pasal 67 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
PTUN:
Permohonan sebagaimana dimaksud
01
Gugatan tidak menunda atau
menghalangi dilaksanakannya
03 dalam ayat (2) dapat diajukan sekaligus
dalam gugatan dan dapat diputus terlebih
Keputusan Badan atau Pejabat
dahulu dari pokok sengketanya.
Tata Usaha Negara serta tindakan
Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara yang digugat. Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud
04 dalam ayat (2):
a. Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat
02 Penggugat dapat mengajukan
permohonan agar pelaksanaan Keputusan
keadaan yang sangat mendesak yang
mengakibatkan kepentingan penggugat
Tata Usaha Negara itu ditunda selama sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan;
sedang berjalan, sampai ada putusan b. Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan
Pengadilan yang memperoleh kekuatan umum dalam rangka pembangunan
hukum tetap. mengharuskan dilaksanakannya keputusan
tersebut.
Permohonan penundaan pelaksanaan keputusan dapat dikabulkan apabila terdapat
suatu keadaan mendesak yang apabila keputusan tersebut dilaksanakan akan
mengakibatkan suatu kerugian yang tidak dapat dikembalikan seperti keadaan
semula contohnya: perintah pembongkaran suatu bangunan sedangkan tidak dapat
dikabulkan apabila kepentingan umum mengharuskan dilaksanakan keputusan
tersebut. Dalam hal ini terdapat dua kepentingan yang saling berhadapan yaitu
kepentingan pribadi yang mendesak dan kepentingan umum dalam rangka
pembangunan, mana yang terberat diantara kedua kepentingan tadi itulah yang
menentukan apakah permohonan akan dikabulkan atau tidak.
02
PIHAK YANG DAPAT
MENGAJUKAN PENUNDAAN
Ketentuan Undang-Undang hanya memberikan kesempatan
kepada Penggugat saja untuk mengajukan permohonan
penundaan pelaksanaan keputusan TUN yang digugat.
Sedangkan bagi pihak ketiga tidak terbuka kesempatan
untuk mengajukan permohonan penundaan tersebut, kecuali
kalau pihak ketiga tersebut berkedudukan sebagai
intervenient untuk membela kepentingannya sendiri,
dimana ia bertindak sebagai Penggugat.
03
PENGAJUAN PERMOHONAN
PENUNDAAN
PERMOHONAN PENUNDAAN
PELAKSANAAN PUTUSAN ITU DAPAT
DIAJUKAN SECARA:
Di dalam atau bersama-sama surat gugat. Selama sengketa itu diperiksa, baik dengan acara
biasa maupun acara cepat.

Apabila diajukan bersama-sama dalam surat gugatan, Permohonan penundaan dapat diajukan selama
maka yang akan memutuskan tentang permohonan itu proses pemeriksaan sengketa berjalan, baik
adalah Ketua Pengadilan TUN dalam suatu penetapan pemeriksaannya itu dilakukan dengan acara biasa
yang diambilnya dalam rapat permusyawaratan. maupun dengan acara cepat. Melalui cara yang ke
Karena diajukan bersama-sama dengan surat gugatan, dua ini, berarti terbuka kemungkinan untuk
apabila gugatannya penggugat harus dianggap mengajukan permohonan penundaan dalam surat
dismissed, maka sekaligus putusan dismissal itu yang terpisah dengan surat gugatan.
mengandung pula penolakan terhadap permohonan
penundaan yang diajukan.
Metode penyusunan permohonan penundaan pelaksanaan keputusan
TUN itu perlu memperhatikan hal-hal berikut:

01 Memuat motivasi-motivasi dan dalil-dalil 03 Petitum pokok dari gugatannya sebaiknya berbunyi:
penggugat yang substansinya menggambarkan a. Memerintah kepada tergugat untuk menunda
bahwa: pelaksanaan keputusan TUN yang disengketakan
a. Keputusan yang digugat tersebut nyata- itu selama sengketa tersebut sedang berjalan
nyata dapat menimbulkan kerugian bagi sampai ada putusan pengadilan yang mempunyai
penggugat sehingga tidak dapat kekuatan hukum tetap.
dipertahankan keberlakuannya. b. Menyatakan keputusan yang disengketakan
b. Keputusan yang digugat bersifat melawan tersebut melawan hukum dan batal karenanya.
hukum, karena memenuhi rumusan c. Memerintah kepada tergugat untuk menerbitkan
ketentuan Pasal 53 ayat (2). keputusan baru yang seadil-adilnya.
c. Urgensi dilakukannya penundaan d. Menghukum tergugat untuk membayar biaya
pelaksanaan keputusan TUN. perkara (dan seterusnya).

02 Pengajuan permohonan penundaan pelaksanaan


keputusan TUN dilakukan jauh sebelum rencana
pelaksanaan putusan.
04
DASAR PERTIMBANGAN
PEMBERIAN PENUNDAAN
Untuk dapat mengabulkan suatu pemohonan penundaan pelaksanaan KTUN
hakim akan berpedoman pada ketentuan yang diatur dalam pasal 67 ayat 4 yang
menentukan bahwa permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
huruf a menentukan bahwa: “Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat
keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat
sangat dirugikan jika KTUN yang digugat itu tetap dilaksanakan”. Pada
waktu mengadakan penilaian untuk mengabulkan permohonan penundaan yang
bersangkuta, Ketua Pengadilan atau Majelis Hakim yang bersangkutan sebenarnya
memerlukan adanya suatu ukuran yang dapat digunakannya sebagai dasar
penetapannya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mengabulkan atau menolak
permohonan penundaan pelaksanaan keputusan TUN adalah:

1. Harus dilakukan pertimbangan-pertimbangan mengenai kepentingan-kepentingan yang tersangkut.


Pertimbangan itu meli-puti pertimbangan terhadap:
a. Kepentingan umum;
b. Kepentingan penggugat;
c. Kepentingan pihak ke tiga yang berkaitan;
d. Perbandingan bobot kepentingan penggugat dan kepentingan umum untuk mana keputusan itu
dikeluarkan;
e. Urgensi sebagai akibat ke-mungkinan timbulnya kerugian.
2. Sempurna atau tidaknya permohonan yang bersangkutan. Hal ini berkaitan dengan kejelasan gugatan
dan kelengkapan alasan permohonan.
3. Sikap penggugat dalam menentukan fakta-fakta. Dalam hal ini, permohonan harus mencerminkan
kesungguhan dan keseriusan penggugat dalam membantu pengadilan dalam menemukan fakta-fakta
sehubungan dengan sengketa yang timbul.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mengabulkan atau menolak
permohonan penundaan pelaksanaan keputusan TUN adalah:

4. Kepentingan penggugat yang mendesak. Penundaan pelaksanaan keputusan TUN yang digugat itu
hanya dapat dikabulkan jika memang ternyata terbukti adanya keadaan yang sangat mendesak bagi
penggugat. Keadaan mendesak itu dapat terjadi apabila ada perubahan-perubahan, baik faktual maupun
secara ekonomi, yang sulit atau tidak mungkin dikembalikan lagi ke keadaan semula pada diri penggugat
apabila keputusan TUN tadi tetap dilaksanakan.
5. Penilaian sementara mengenai pokok perkara.
05
PUTUSAN TERHADAP
PERMOHONAN PENUNDAAN
Isi dari penetapan mengenai permohonan penundaan pelaksanaan
keputusan TUN dapat berupa:

#1 #2 #3

Permohonan Permohonan Permohonan


penggugat penggugat penggugat diterima
ditolak. dinyatakan tidak untuk seluruhnya
diterima. atau untuk sebagian.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai