Anda di halaman 1dari 3

A.

Pencabutan Gugatan

Melihat ke dalam praktik, walaupun penggugat sudah mengajukan gugatan ke


pengadilan tidak menutup kemungkinan penggugat untuk menarik atau mencabut
ggugatannya tersebut dengan alasan-alasan tertentu.1 Hal demikian ini merupakan al
yang sangat wajar, mengingat sifat dari perkara perdata merupakan pembuktian yang
dilakukan antara pihak penggugat dan tergugat, dan hakim hanya bersikap menunggu
juga pasif. Hal ini menjadikan pencabutan gugatan sebagai hak yang dimiliki oleh
pihak penggugat. Namun, sejauh mana penggugat dapat mencabut gugatannya
tersebut, apakah sebelum dilakukan pemeriksaan ataukah boleh mencabut sesudah
pemeriksaan.

Sistem pencabutan gugatan yang dianggap memberikan titik keseimbangan


bagi para pihak yaitu penggugat dan tergugat berpedoman ada pasal 127 Rv, dimana
pencabutan hak penggugat selama pemeriksaan belum berlangsung.2 Proses
pemeriksaan mrupakan proses yang dimulai dengan adanya jawaban dari pihak
tergugat atas gugatan yang diajukan oleh piak penggugat. Pelaksanaan sidang terkait
pemeriksaan dilangsungkan pada tahap sidang pertama, atau sidang kedua, ataupun
sidang berikutnya tergantung apakah agenda tersebut diundur atau tidak. 3 Dalam
keadaan demikian ini pemeriksaan dianggap belum dilangsungkan, walaupun kedua
pihak sudah hadir di dalam persidangan karena kunci awal dari pemeriksaan adalah
jawaban yang disampaikan oleh pihak tergugat.4

Namun, pencabutan gugatan dapat dilakukan setelah pembacaan jawaban


yang dilakukan oleh pihak tergugat. Hal demikian ini memiliki konsekuensi hukum,
dimana pencabutan gugatan dilakukan dalam sidang pengadilan yang harus dihadiri
oleh para pihak (Contradictoir).5 Setelah itu, di dalam persidangan Majelis
1
Zainal Asikin, hlm.26.
2
Idem, hlm.27.
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Ibid.
menanyakan pendapat dari pihak tergugat apakah setuju atau menolak pencabutan
gugatan oleh pihak penggugat.6 Apabila tergugat menyetujui pencabutan gugatan
tersebut, maka Majelis hakim akan memberikan putusan atau penetapan pencabutan
yang bersifat final dan mengikat.7 Namun, apabila pihak tergugat menolak, maka
Majelis hakim harus menyampaikan pernyataan bahwa pemeriksaan harus
dilanjutkan, dan memerintahkan kepada [anitera untuk mencatat penolakan tersebut
ke dalam berita acara.8

Lalu, apakah setelah dilakukannya pencabutan gugatan ini masih dapat


diajukan kembali ke dalam perkara yang baru?. Melihat ketentuan di dalam pasal 124
HIR, hal demikian masih dimungkinkan dengan pembebanan membayar biaya
perkara.9 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa terkait gugatan merupakan murni
sebuah hak yang dimiliki oleh para pihak yang bersengketa.

B. Perubahan Gugatan

HIR tidak mengatur hal mengenai perubahan gugatan, hal ini menjadikan
hakim leluasa untuk menentukan sejauh mana perubahan gugatan itu dapat
dilaksanakan.10 Dalam yurisprudensi Mahkamah Agung dijelaskan bahwa perubahan
atau penambahan gugatan diperbolehkan dengan syarat tidak mengubah dasar
gugatan atau posita dan tidak menyebabkan tuginya pihak tergugat dalam pembelaan
kepentingannya (MA tanggal 11-3-1970 Nomor 454 K/Sip/1970, tanggal 3-12-1974
Nomor 1042 K/Sip/1971 dan tanggal 29-1-1976 Nomor 823 K/Sip/1973).11

6
Ibid.
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Idem, hlm. 29.
10
Retnowulan Susantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan
Prakek, Bandung:Mandar Maju, Cetakan kesebelas, 2009, hlm. 46.
11
Zainal Asikin, Op.Cit, hlm. 30.
Kesempatan atau waktu bagi pihak penggugat dapat merubah gugatannya
dapat dilakukan sebelum agenda pemeriksaan yang ditandai oleh pembacaan jawaban
dari tergugat.12 Namun, apabila perubahan gugatan dilakukan sesudah tergugat
menyampaikan jawaban, maka perubahan gugatan harus dengan seizing tergugat. Jika
tidak disetujui, perubahan tetap dapat dilakukkan dengan syarat:13

a. Dengan perubahan itu tidak menyebabkan kepentingan kedua belah


pihak dirugikan terutama tergugat.
b. dengan perubahan itu tidak menyimpang dari kejadian materil
sebagai penyebab timbulnya perkara.
c. Dengan perubahan itu tidak boleh menimbulkan keadaan baru
dalam pokok gugatan atau posita.

12
Ibid.
13
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai