Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Arum widasari

NIM : 215660013
PRODI : PPKn
TUGAS UNTUK HARI INI NOPEMBER 2023
Silahkan dan nanti dikerjakan sampai jam 11.30 (Pdf dan dikirim lewat email)
1. Hukum acara perdata adalah hukum yang mengatur bagaimana tatacara
mempertahankan hukum perdata material jelaskan maknanya dan berilah satu contoh
JAWAB :
Hukum acara meliputi ketentuan tentang cara bagaimana orang harus menyelesaikan
masalah dan mendapatkan keadilan dari akim apabila kepentingannya atau haknya
dilanggar oleh orang lain dan sebaliknya bagaimana cara memepertahankan
kebenarannya apabila ia dituntut oleh orang lain. Hokum acara perdata adalah
peraturan hokum yang mneentukan bagaimana caranya menjam,in pelaksanaan
hokum perdata materiil lebih konkrit lagi dapatlah dikatakan bahwa hokum acara
perdata mengatur tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa,
memutuskannya, dan pelaksanaan dari putusan tersebut.
Contoh : peraturan sewa menyewa dan utang piutang.

2. Salah satu asas dalam hukum acaa perdata adalah :pihak yang berperkara membayar
biaya perkara” Kenapa hal ini diperlakukan untuk gugatan perdata? Jelaskan kenapa
demikian dan siapa yang dimaksud dengan pihak yang berperkara dalam hal ini?
Terkait dengan biaya apa saja yang harus ditanggung oleh pihak yang berperkara
tersebut?
JAWAB :
Karena sudah diatur dalam Pasal 2 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,
Pasal 145 Ayat (4), Pasal 192-194 Rbg. Pihak yang berperkara adalah pihak atau
subjek hukum yang mengajukan perkara di pengadilan. Biaya perkara ini dipakai
untuk: biaya kepaniteraan, biaya panggilan, biaya pemberitahuan, biaya materai, dll
biaya yang memang diperlukan seperti biaya pemeriksaan setempat.

3. Menurut Analisa saudara dapatkah suatu gugatan yang telah dimasukkan ke


pengadilan dapat dirubah dan dicabut? Jelaskan sekaligus kemukakan isi singkat dari
sebuah gugatan
JAWAB :
• Perubahan gugatan adalah salah satu hak yang diberikan kepada penggugat dalam
hal mengubah atau mengurangi isi dari surat gugatan yang dibuat olehnya. Dalam
hal ini, baik hakim maupun tergugat tidak dapat menghalangi dan melarang
penggugat untuk mengubah gugatannya tersebut. Perubahan gugatan harus tetap
mengedepankan nilai-nilai hukum yang ada sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.Perubahan nya diatur dalam pasal 127 Rv. Yang berbunyi: ”Penggugat
berhak untuk mengubah atau mengurangi tuntutannya sampai saat perkara
diputus, tanpa boleh mengubah pokok gugatannya”, selain itu memperbaiki atau
merubah surat gugatan tidak dapat dilakukan sesuka penggugat, ketentuan yang
dapat dipedomani juga dapat bersumber dari yurisprudensi Mahkamah Agung.
Dari bunyi pasal tersebut diatas, menjelaskan bahwa perubahan nya diperbolehkan
apabila dikehendaki oleh pihak penggugat hanya pada pengurangan tuntutannya
selama perkara belum diputuskan oleh hakim atau sampai saat perkara diputus.
Perubahan nya pembatasannya secara tegas menurut pasal 127 Rv. hanya terbatas
pada pengurangan tuntutan dan tidak diperbolehkan mengubah atau mengadakan
penambahan gugatan pokoknya yang telah dimasukkan dalam petitum.
• Isi gugatan : Identitas para pihak; fundamentum petendi / posita (uraian
kejadian/peristiwa/duduknya perkara dan hubungan hukum yang menjadi dasar
yuridis dari tuntutan); dan Petitum (tuntutan: pokok, tambahan).

4. Dalam perkara perdata ada beberapa penyebab sebuah gugatan tidak diterima atau
tidak dikabulkan, karena alas an premature?. Dalam hal apa sebuah gugatan ini
dikatakan premature? Dan berikan contoh konkritnya.
JAWAB :
Gugatan premature adalah salah satu variasi jenis gugatan yang mengandung cacat
formil karena gugatan belum dapat diajukan ke pengadilan. Sehingga mengakibatkan
dikeluarkannya putusan negative dengan amar putusan bahwa pengadilan menyatakan
gugatan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard atau NO). Gugatan
premature diartikan sebagai gugatan yang diajukan masih terlalu dini, karena batas
waktu yang ditentukan belum sampai atau belum terpenuhi.
Sebagai contoh : ahli waris yang menggugat pembagian harta warisan padahal
pewaris masih hidup, maka gugatan tersebut premature, karena selama pewaris masih
hidup, tuntutan pembagian warisan masih tertunda.

5. Kemukakan makna gugatan eksepsi dan rekonvensi dan bilamana gugatan itu bisa di
sidangkan di depan pengadilan? Berikan argumentasi saudara!
JAWAB :
• Gugatan eksepsi adalah jawaban atau tangkisan atas gugatan oleh tergugat yang
tidak langsung mengenai pokok perkara. Eksepsi hanya diajukan untuk hal-hal
yang bersifat formalitas. Jawaban ini dapat diajukan secara lisan maupun tertulis.
Pada dasarnya, tidak ada ketentuan yang mewajibkan tergugat mengajukan
jawaban atau eksepsi. Namun. Melalui eksepsi, tergugat dapat mengemukakan
argumentasi yang menguntungkan dirinya.
• Gugatan rekonvensi adalah gugatan balik atau gugatan balasan. Gugatan ini
diajukan oleh tergugat sebagai gugatan balasan atas gugatan yang diajukan
penggugat. Rekonvensi memberi kesempatan bagi tergugat untuk melakukan
perlawanan. Untuk menggugat penggugat, tergugat tidak perlu mengajukan
tuntutan baru. Penggugat hanya perlu mengajukan rekonvensi bersama-sama
dengan jawabannya terhadap gugatan penggugat. Hal ini dapat memperlancar
proses persidangan karena dua gugatan diperiksa dalam waktu dan tempat yang
sama dan oleh majelis hakim yang sama juga.
• Gugatan eksepsi dan rekonvensi bisa di sidangkan di depan pengadilan pada saat
berlangsung proses pemeriksaan gugatan yang diajukan penggugat sebelum
putusan hakim dijatuhkan.

Anda mungkin juga menyukai