Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan prasarana pelabuhan merupakan salah satu penunjang keberhasilan
pembangunan perikanan, seperti tercantum dalam Undang- Undang No. 31 Tahun 2004
tentang Perikanan, pemerintah berkewajiban untuk membangun pelabuhan perikanan
dengan tujuan antara lain untuk menunjang proses motorisasi dan modernisasi unit
penangkapan ikan tradisional bertahap dalam rangka memperbaiki usaha perikanan
tangkap untuk memanfaatkan sumber daya perikanan dan kelautan. Pengelolaan perikanan
dilakukan berdasarkan azas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan,
keterbukaan, efisiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan. Salah satu fungsi dan peranan
dari pelabuhan perikanan menurut Lubis (2002:2) yaitu sebagai pusat pemasaran dan
distribusi ikan hasil tangkapan, dilengkapi dengan tempat pelalangan ikan (TPI), pasar
ikan (fish market) untuk menampung dan mendistribusikan hasil penangkapan baik yang
dibawa melalui laut maupun darat.
Pasar ikan atau banyak dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan
penyediaan pangan pokok yang dibutuhkan manusia. Tempat pelelangan ikan di Indonesia
selama ini masih dipandang kurang baik, karena kekumuhan dan kekotoran yang
diperlihatkannya. Buruknya keadaan lingkungan seperti ini dapat berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan sanitasi dasar yang
memenuhi syarat kesehatan untuk mencegah datangnya vektor penyakit, salah satu
diantaranya adalah lalat
Lalat merupakan salah satu insekta atau serangga yang termasuk dalam ordo diptera.
Lalat sangat menyenangi tempat-tempat yang basah, benda-benda organik, tinja, sampah
basah, tumbuh-tumbuhan busuk, selain itu dengan kebiasaan lalat menyukai dan tertarik
dengan makanan yang dimakan oleh manusia sehari-hari dan tempat istirahat lalat dan
tempat perkembang biakannya.
1.2 Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai