Anda di halaman 1dari 13

JOB SHEET

Nama Pekerjaan

Melakukan pertolongan persalinan normal kala II

Unit

Intra Natal Care

Referensi

Waspodo Djoko , dr, SpOG.dkk , 2008 , Buku Acuan Asuhan


Persalinan Normal , Jakarta , JNPKKR

Objektif Perilaku Siswa

Setelah membaca dan berlatih setiap langkah yang terdapat dalam Jobsheet dan dengan menggunakan
alat , bahan dan perlengkapan yang terdapat di laboratorium, mahasiswa mampu melakukan pertolongan
persalinan normal sesuai dengan prosedur acuan Asuhan Persalinan Normal .

Dasar Teori

Persalinan ádalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik , lahirnya bayi dan placenta dari rahim ibu .
Persalinan terbagi dalam kala I sampai dengan kala IV. Kala II disebut juga sebagai kala pengeluaran bayi
, yang dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan lahirnya bayi
.Tanda / gejala kala II Persalinan yaitu ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi , makin meningkatnya tekanan pada rektum atau vagina , perineum terlihat menonjol , vulva –
vagina dan sfingter ani terlihat membuka dan adanya peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

Petunjuk

 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia dengan baik.

 Perhatikan dan ikuti petunjuk dari dosen.

 Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami.

 Pertolongan persalinan dilakukan oleh setiap mahasiswa .

Keselamatan Kerja

 Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati

ASKEB 2
 Untuk penolong , terapkan prinsip pencegahan infeksi , termasuk diantaranya cuci
tangan memakai sarung tangan DTT atau steril, dan perlengkapan pelindung pribadi
( celemek yang bersih , penutup kepala atau ikat rambut , jika memungkinkan pakai
masker dan kacamata yang bersih ) , karena setiap orang ( ibu , bayi baru lahir ,
penolong persalinan ) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang
terjadi bersifat asimptomatik ( tanpa gejala ) dan setiap orang harus dianggap berisiko
terkena infeksi .
 Pastikan bahwa semua peralatan , perlengkapan dan bahan – bahan tersedia dan
berfungsi dengan baik ,semua peralatan harus dalam kedaan desinfeksi tingkat tinggi
atau steril .
 Berhati – hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta memproses alat
yang terkontaminasi secara

Pekerjaan Laboratorium

 Peralatan
Partus Set ( Bak instrument , ½ kocher, gunting episiotomi, 2 klem Kelly atau 2 klem
Kocher , gunting tali pusat ,benang tali pusat )
 Bahan
▪ Phantom panggul
▪ Phantom bayi
▪ Kasa , klorin 0,5 %

 Perlengkapan
▪ Perlengkapan ibu : 2 kain bersih , 1 handuk
▪ Pelindung Pribadi : kacamata , masker , celemek , dan alas kaki yang tertutup
▪ Sarung tangan DTT 2 pasang
▪ Tempat sampah basah , nierbeken
▪ Wadah klorin 0,5 % , perlak

Prosedur Pelaksanaan

No Langkah Kerja Gambar

ASKEB 2
Amati tanda gejala kala dua
1
- adanya keinginan meneran
- Dorongan untuk meneran
- Perineum menonjol
- Vulva vagina dan sfingter anus
menonjol

2 1. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan da obat-


obatan esensial. Untuk asfiksia  tempat yang
datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan
kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm
dari tubuh bayi.
 Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat
resusitasi serta ganjal bahu bayi.
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik
steril sekali pakai di dalam partus set

Gunakan celemek
3
Gunakan celemek yang terbuat dari plastik agar
mudah membersihkannya

Mencuci tangan
4
Pergunakan teknik 7 langkah

Pakai sarung tangan


5
Pastikan sarung tangan yang digunakan tidak
bocor

ASKEB 2
Hisap oksitosin dengan menggunakan teknik
6
satu tangan & Tempatkan ½ kocher agar
mudah mengambilnya (bila ketuban belum
pecah )

Bersihkan vulva dan perineum,


7

Lakukan pemeriksaan dalam,bila ketuban


8
belum pecah sedangkan pembukaan sudah
lengkap lakukan amniotomi

Dekontaminasi sarung tangan,kedalam larutan


9
klorin 0,5 % kemudian lakukan cuci tangan

Periksa DJJ
10

ASKEB 2
Memberitahu ibu dan keluarga bahwa
11
pembukaan sudah lengkap

Mambantu menganbil posisi yang nyaman


12
sesuai kinginan ibu

Pimpin ibu untuk mengedan saat ibu


13
mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran

Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau


14
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit).

Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di


15
perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm.

ASKEB 2
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian,
16
dibawah bokong ibu.

Buka tutup partus set dan perhatikan kembali


17
kelengkapan alat dan bahan.

Pakau sarung tangan DTT atau steril


18

19 Lindungi perineum dengan tangan kanan yang


dilapisi kain , sementara tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang
terlalu cepat saat kepala lahir ( minta ibu tidak
meneran dan bernafas pendek – pendek )

20 Periksa / cek apakah ada lilitan tali pusat pada


leher dengan seksama GAMBAR

21 Tunggu hingga kepala janin selesai melakukan

ASKEB 2
putaran paksi luar secara spontan

22 Setelah kepala janin menghadap paha ibu


,tempatkan kedua telapak tangan biparietal
kepala bayi , tarik secara hati – hati ke arah
bawah sampai bahu anterior / depan lahir ,

kemudian dengan lembut menarik ke arah atas


sampai bahu posterior / belakang lahir

23 Setelah kedua bahu lahir , sangga kepala , leher


, dan bahu bayi bagian posterior dengan posisi
ibu jari pada leher , dan keempat jari lain pada
bahu dan dada / punggung bayi ,sementara
tangan kiri memegang lengan dan bahu bayi
bagian anterior saat badan dan lengan lahir

24 Setelah badan dan lengan lahir , dengan tangan


kiri susuri punggung ke arah bokong dan
tungkai bawah bayi untuk memegang tungkai
bawah ( selipkan jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut bayi )

25 2. Lakukan Penilaian (selintas) :


a. Apaka bayi menangis kuat dan/atau bernafas
tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-
megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah
resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir).

ASKEB 2
26 Segera keringkan bayi

Key Point:

Bungkus kepala dan badan


bayi , kecuali bagian tali pusat

27 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada


lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).
Informasikan pemberian suntikan oksitosin
28
Setiap tindakan harus dikomunikasikan kepada
pasien
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan
29 oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di ⅓ paha atas
bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin)

Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat


30 dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal dari klem
pertama.

31 3. Pemotongan dan ikat tali pusat

ASKEB 2
Letakkan bayi agar kontak kulit ibu ke kulit
32 bayi

Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan


33 pasang topi di kepala bayi. Biarkan bayi tetap
melakukan kontak kulit dengan kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
Pindahkan klem ke dua sekitar 5- 10 cm
34 dari vulva

 Mencegah evulsi
Gunakan tangan kanan

Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di


35 tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain
menegangkan tali pusat

Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat


36 kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong
uterus ke arah belakang-atas (dorso-kranial) secara
hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
peregangan tali pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu,
suami atau anggota keluarga untuk melakukan
stimulasi putting susu.
37 4. Lakukkan peregangan dan dorongan dorso-
kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kea rah
atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial)

ASKEB 2
Lahirkan plasenta
38
 Pegang plasenta dengan kedua tangan
 Putar plasenta searah jarum jam dengan
lembut sehingga selaput tidak robek.

Lakukan Massase
39
 Letakkan telapak tangan di fundus
 Lakukan masase dengan gerakan melingkar
secara lembut sehingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras)

Periksa plasenta dan selaputnya .


40
Pastikan plasenta dan selaputnya utuh dan
masukkan pada tempat plasenta

Evaluasi adanya laserasi


41
Jika terdapat laserasi yang mengalami
perdarahan aktip segera lakukan penjahitan
Cuci tangan
42
Celupkan tangan yang menggunakan sarung
tangan ke dalam larutan klorin kemudian bilas
dengan air DTT dan keringkan dengan handuk
bersih

Celupkankedua tangan yang memakai sarung tangan


43 ke dalam larutan klorin 0,5%, bilas kedua tangan
tersebut dengan air DTT dan keringkan dengan kain
yang bersih dan kering

Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus


44 dan menilai kontraksi

Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah


45
Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
46

ASKEB 2
perdarahan pervaginam
Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan sisa cairan
47 ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.
Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan
48 ASI. Anjurkan keluarga memberi ibu minuman
dan makanan yang diinginkannya.

49 Dekontaminasi tempat bersalin dengan


larutan klorin 0,5%.

50 Tempatkan semua peralatan bekas pakai


dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan
bilas peralatan setelah dekontaminasi

51 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke


tempat sampah yang sesuai.

52 Celupkan sarung tangan kotor ke dalam


larutan klorin 0,5%, balikkan bagian
dalam ke luar dan rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.

ASKEB 2
53 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir

54 Setelah satu jam lakukan


penimbangan/pengukuran bayi, beri
tetes mata antibiotic profilaksis, dan
Vitamin K1, 1 mg intramuscular di paha
kiri
Setelah satu jam pemberian K1 berikan suntikan
55 imunisasi Hepatitis B dipaha kanan anterrolateral

Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih


56 setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan :

Periksa kembali bayi untuk dipastikan bahwa bayi


57 bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu
tubuh normal (36,5-37,5)
Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),
58 periksa tanda vital dan asuhan kala IV

Evaluasi

 Mahasiswa melakukan pertolongan persalinan normal kala II secara individu

 Penilaian dilakukan dengan menggunakan checklist

ASKEB 2
ASKEB 2

Anda mungkin juga menyukai