DOSEN PENGAMPU
Hanna DL Damanik, SKM, MKM.
DISUSUN OLEH
Kelompok 4
Anggota : 1. Lisa Panesia
2. Putri Wulandari
3. Salsabilla Sheilalia
4. Terajana
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manfaat Internet
Bagi Perawat”.
Penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi
Informasi. Pada makalah ini akan dibahas tentang internet dan manfaatnya bagi perawat.
Dalam pembuatan makalah ini tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Hanna
DL Damanik, SKM, MKM. selaku dosen pembimbing Teknologi Informasi karena telah
membantu kami dalam memberikan materi tentang pembahasan ini. Selain itu, kami juga
mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-teman kami yang telah memberikan
doa, dorongan, serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini bisa kami selesaikan dengan
baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari Ibu serta rekan-rekan sekalian sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam makalah ini dan menyempurnakannya sehingga
menjadi sumber ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah berperan dalam
penyusunan makalah ini mulai dari awal penyusunan hingga penyelesaian makalah. Semoga
makalah ini dapat memenuhi tugas yang diberikan dan dapat menjadi acuan untuk
menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
TUJUAN PENULISAN
Tujuan Umum
Tujuan pembuatan makalah ini secara umum yaitu dapat mengetahui manfaat internet bagi
perawat beserta isinya
Tujuan Khusus
Secara khusus makalah ini dibuat untuk dapat memahami dan mengerti tentang manfaat
internet bagi perawat.
PENDAHULUAN
di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mampunyai kebebasan
untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntun pada
pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini
sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam
memenuhi ketersediaan alat dokumentasi yang cepat dan moderen dipelayanan
kesehatan, khususnya rumah sakit.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini di indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat
khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampumelaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat
penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasianyang baik. Namun pada
realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifat manual dan
konvensional, belum disertai dengan sistem / perangkat teknologi yang memadai.
Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga
perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terejadinya kelalaian dalam
praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasianasuhan
keperawatan asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan sistem
informasi manejemen. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang
informasi yang sudah mulai dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia internasional
adalah teknologi PDA ( personal digital assistance. Di masa yang akan datang,
pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance
(PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses data pasien serta
informasi perawatan terakhir.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat
komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai
organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi
antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan
menerima email, radio, merekam gambar/video, membuat catatan, sebagai address
book, dan juga spreadsheet. PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan
kemampuan audio, dapat berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser
internet dan media players. Saat ini banyak PDA dapat langsung mengakses internet,
intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi, atau WWAN (Wireless Wide-Area Networks).
Dan terutama PDA memiliki kelebihan hanya menggunakan sentuhan layar dengan
pulpen/ touch screen.7)
Perusahaan Apple Computer-lah yang pertama kali mengenalkan PDA model Newton
MessagePad di tahun1993. Setelah itu kemudian muncul beragam perusahaan yang
menawarkan produk serupa seperti yang terpopuler adalah PalmOne (Palm) yang
mengeluarkan seri Palm Pilots from Palm, Inc dan Microsoft Pocket PC (Microsoft).
Palm menggunakan Palm Operating System (OS) dan melibatkan beberapa perusahaan
seperti Handspring, Sony, and TRG dalam produksinya . Microsoft Pocket PC lebih
banyak menggunakan MS produk, yang banyak diproduksi oleh Compaq/Hewlett-
Packard and Casio.9) Bahkan saat ini juga telah muncul Linux PDA, dan smart phone.
Coba klik :http://www.mobiletechreview.com/. Di masa yang akan datang, pelayanan
kesehatan akan dipermudah dengan pemanfaatan personal digital assistance (PDA).
Dokter, mahasiswa kedokteran, perawat, bahkan pasien akan lebih mudah mengakses
data pasien serta informasi perawatan terakhir. “Aplikasi klinis yang banyak digunakan
selama ini adalah referensi tentang obat/drug reference.
Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah tersedia.
PDA semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar
code/gelang data pasien guna mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah
dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain. Selain itu, informasi medis tersebut dapat
pula diakses secara virtual di mana pun kapan pun, dengan bandwidth ponsel yang
diperluas atau jaringan institusional internet nirkabel kecepatan tinggi yang ada di
rumah sakit. Di samping itu data pasien atau gambar kondisi/penyakit pasien dapat
didokumentasikan, untuk tujuan pengajaran atau riset, demi meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Meski demikian, PDA tidak akan dapat menggantikan
komputer/dekstop/laptop. Tetapi setidaknya, alat ini akan memberikan kemudahan
tenaga kesehatan untuk mengakses informasi di mana saja.
Fungsi bantuan PDA untuk kita sebagai perawat adalah perawat dapat mengakses
secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau
perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat
grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat dapat
mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat
rencana asuhan keperawatan; PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat
website, dan diary/agenda harian; PDA sangat berguna untuk program pembelajaran
keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat. Apabila pasien
dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi keperawatan tingkat mutahir dapat
diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi perawat-
pasien (telenursing). PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien dan RS,
yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan. Sudah selayaknya
institusi pendidikan keperawatan sebaiknya memberikan penekanan penting dalam
kurikulumnya, untuk mulai mengaplikasikan “touch” over “tech” (sentuhan tehnologi
dalam bidang keperawatan). Sehingga saat si perawat tersebut telah lulus, mereka dapat
mengintegrasikan tehnologi dalam asuhan keperawatan.
Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan
produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu
perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat. Sebagian
besar perawat secara umum masih “gaptek” tehnologi, termasuk PDA. Kita bisa
memulai bergabung dengan grup penggermar PDA dan masuk dalam
kelompok/komunitas, atau dapat pula belajar dari para dokter, membuka website
tutorial/panduan PDA, mempelajari dari buku dan dari perawat lain yang telah terbiasa
menggunakan PDA. Mulailah mencoba dari hal yang sederhana seperti agenda harian,
organizer, mengambil/upload gambar, games, musik, dsb.
Pemanfaatan PDA dan tehnologi pada akhirnya berpulang kepada perawat itu sendiri.
Namun sudah semestinya diharapkan keterlibatan institusi rumah sakit atau pendidikan
keperawatan, agar mampu merangsang pemanfaatan tehnologi informasi/nursing
computer secara luas di negara kita. Di Indonesia seyogyanya akan lebih baik jika
dosen/CI (clinical instructor) dari institusi pendidikan AKPER/STIKES/FIK mulai
mengenal pemanfaatan PDA, dalam interaksi belajar mengajar. Misalnya saja saat
pre/post conference pembahasan kasus praktek mahasiswa di RS apabila terdapat
obat/tindakan keperawatan yang rumit, maka dosen dan mahasiswa dapat langsung
akses browser internet.
Akan ada saatnya dimana keperawatan, perawat, klien, asuhan keperawatan akan
bersinggungan dan berjalan seiringan dengan perkembangan percepatan tehnologi.
Sentuhan asuhan keperawatan dimasa mendatang bukan tidak mungkin, akan semakin
banyak berkembang pesat. Aplikasi telemetry (alat monitor jantung pasien) di ruang
rawat semisal medikal pada pasien jantung koroner/MI, yang dimonitor melalui CCU
untuk melihat irama dan patologi, sistem data base pasien, dan bahkan di Singapura
telah dikembangkan alat pengukuran suhu pasien dengan dimonitor melalui komputer
– menjadi terobosan baru yang perawat perlu ketahui. Hingga ada saatnya pula
tehnologi informatika dapat membantu mengurangi beban kerja perawat, dan
meningkatkan akurasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan di Indonesia.
2. Belajar online
Berbelanja dan membeli peralatan medis, obat-obatan, memesan buku yang
dikehendaki dan lain-lain secara instan, saat ini sangat mungkin dilakukan di Internet
karena sekarang telah banyak halaman-halaman Web yang ditujukan untuk aktivitas
ini, ibarat toko-toko on-line di Internet. Kita tinggal memilih produk atau jasa yang
tersedia dan membayarnya secara on-line via kartu kredit, dan esoknya produk atau jasa
tersebut sudah kita dapat
3. Berita-berita
Sekarang tidak lagi membutuhkan waktu menunggu hingga pagi, hanya untuk
membaca berita, banyak sudah halaman-halaman Web yang menyediakan berita-berita
dunia secara up-to-date dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai
perkembangan berita yang ada. Berita-berita yang tersaji dalam halaman-halaman Web
tersebut pun terbilang lengkap, mulai dari berit-berita kesehatan, olahraga, politik,
keuangan, cuaca dan sebagainya.
4. Perpustakaan
Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online, yang berupa kumpulan-
kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Sites ini kita dapat
memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline (setelah kita
download terlebih dulu) secara gratis. Buku-buku tersebut mulai dari kesehatan,
ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya. Tentunya tidak semua buku yang kita
inginkan tersedia secara gratis, ada beberapa yang harus kita beli secara online yang
biasanya transaksi tersebut dalam bentuk transaksi kartu kredit.
5. Pendidikan
Salah satu website yang ada di Internet yang dapat membantu kita mengembangkan
Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan kita adalah Website yang mengkhususkan pada
Informasi seputar Pendidikan keperawatan. Website ini bermuatan lokal dan mencakup
seluruh informasi, data serta statistik yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan
dunia Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan di Tanah Air kita.
Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:
1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan
pribadi, rohani, sosial
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: kesehatan, sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai
forum komunikasi.
Telenursing juga merupakan salah satu teknologi di bidang keperawatan.Telenursing
adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan
telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada
lokasi yang jauh atau terpencil.
1. Bagi pendidikan
Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan internet
memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia
kesehatan.
Membuat dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi kita, penyebaran
informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia manapun dapat
diperoleh dalam sekejap. Informasi yang tadinya sulit diperoleh, saat ini sudah bukan
sesuatu yang sulit.
Salah satu website yang ada di Internet yang dapat membantu kita mengembangkan
Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan kita adalah Website yang mengkhususkan pada
Informasi seputar Pendidikan keperawatan. Website ini bermuatan lokal dan mencakup
seluruh informasi, data serta statistik yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan
dunia Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan di Tanah Air kita.
4. Sarana perpustakaan
Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online,
yang berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Situs
ini kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun
offline (setelah kita download terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut mulai
dari kesehatan, ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya.
b. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam
aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor
parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan
melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-callperawat setiap
waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang
sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditunjukan kepada individu, kelompok
dan masyarakat baik sakit maupun sehat.
Teknologi dalam keperawatan memegang peranan penting dalam menjawab
tantangan era globalisasi dan perubahan paradigma kesehatan yang ada saat ini,
menjadi asset penting suatu organisasi karena sebagai dasar untuk perkembangan suatu
organisasi.
Hal diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas asuhan dengan menerapkan
sebuah system berhubungan juga dengan organisasi dan manusia pengolahnya. Oleh
karena itu ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam menyelenggarakan sistem
ini diantaranya: informasi , manusia sebagai pengolah data, konsep sistem, konsep
organisasi dan manajemen, konsep pengambilan keputusan dan nilai informasi.
Sedangkan dalam sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala
(Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan dan perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia.
B. Saran
Semoga makalah yang saya buat ini dapat menjadi acuan dan bahan belajar bagi
pembaca, jika ada kata-kata atau hal-hal yang kurang berkesan dalamhati pembaca saya
mohon maaf.
Saya menanti kritik dan saran para pembaca agar dalam pembuatan makalah
berikutnya dapat lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Blumenthal, D., DesRoches, C., Donelan,K., Ferris, T.,Jha, A.,Kaushal, R., Rao,S.,
Rosenbaum, S., and Shield, A. ( 2006). Health information technology in theUnited
States: The information base for progress. Executive Summary. RobertWood Johnson
Foundation, Princeton, NJ. Available at:
http://www.rwjf.org/programareas/grant.jsp?id=51912&pid=1142&gsa=1
Boodman, S. (2005). Not quite fail-safe: computerizing isn’t a panacea fordangerous drug
errors, study shows. Washington Post, March 22. Availableonline at:
http://www.washingtonpost.com/ac2/wp-dyn/A55829-2005Mar22.
Briggs, B. (2006). Nursing I.T.: From stations to beside. Health DataManagement, 7 (1), 28-
37. Available online at:
http://www.healthdatamanagement.com/portals/article.cfm?type=nursing&articleId=1
3631
1. Dengan adanya Internet, dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka bagi kita, penyebaran
informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia manapun dapat diperoleh
dalam sekejap. Merupakan manfaat internet sebagai ...
a. gudang informasi
b. sarana belajar
e. sarana perpustakaan
2. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu kecuali ...
a. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home)
b. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
c. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses
untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber
e. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring
yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan
pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan
teknologi
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
4. Hasil pemanfaatan teknologi yang telah ada di bidang keperawatan khususnya di negara
indonesia adalah ...
5. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan,
khususnya ...