Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN EKSTRAK KITOSAN SISIK


IKAN HARUAN (Channa Striata) TERHADAP PELEPAASAN ION
KALSIUM SECARA IN VITRO

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Muhammad Alfi Ghifari; 1611111310022; 2016
Duhan Kanzu Balad; 1611111210009; 2016
Nadya Fatimah Alzahrah; 1711111220014; 2017

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARMASIN
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENLITIAN
1. Judul Kegiatan : Pengaruh Perendaman Larutan
Ekstrak Kitosan Sisik Ikan Haruan
(Channa Striata) terhdap Pelepasan
Ion Kalsium Secara In Vitro

2. Bidang Kegiatan : PKM-P


3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Alfi Ghifari
b. NIM : 1611111310022
c. Jurusan : Kedokteran Gigi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah dan No Tel./Hp : Komplek Meranti Griya Asri 1 Blok
K Nomor 6/085104628362
f. Alamat email : malfighifari@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : drg. Deby Kania Tri Putri, M.Kes
b. NIDN/NIDK : 00-1812-7903
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Gatot Subroto Gg. Kayu Manis
6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 12.500.000
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Banjarmasin, 31 Oktober 2019


Menyetujui,
Wakil Dekan FKG ULM Ketua Pelaksana Kegiatan,

drg. H. Widodo., MM., M.Kes Muhammad Alfi Ghifari


NIP. 19700501 200012 1 003 NIM. 1611111310022

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,

Dr. Ir. Muhammad Fauzi, MP drg. Deby Kania Tri Putri, M.Kes
NIP. 19631026 199003 1 003 NIP. 19791218 200912 2 001

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................... Error! Bookmark not defined.


PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN............................................... ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.5 Manfaat Program ........................................................................................... 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Haruan (Channa striata) ....................................................................... 3
2.2 Kitosan Sisik Ikan ........................................................................................ 3
2.3 Struktur Jaringan Keras Gigi ......................................................................... 4
2.4 Demineralisasi ............................................................................................... 4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................. 5
3.2 Metode Penelitian .......................................................................................... 5
3.3 Tahapan Penelitian ........................................................................................ 5
3.4 Luaran ............................................................................................................ 7
3.5 Indikator Capaian .......................................................................................... 7
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 7
3.7 Analisis Data ................................................................................................. 8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Lampiran II Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran III Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran IV Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karies merupakan penyakit rongga mulut yang paling sering ditemukan di
masyarakat. Penyakit ini dapat terjadi pada setiap strata sosial masyarakat
Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Prevalensi karies terus meningkat
terutama pada negara-negara berkembang. Widayati, 2014 mengatakan
meningkatnya angka karies gigi saat ini dipengaruhi oleh salah satunya faktor
perilaku masyarakat. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari pentingnya
merawat kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data Riskesdas 2018, angka
prevalensi karies di Indonesia mencapai 88,8%.
Karies gigi merupakan manifestasi patologis dari jaringan gigi yang rusak
disebabkan oleh asam organik dari produk sampingan fermentasi karbohidrat oleh
bakteri dalam plak gigi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa strain
bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri dominan penyebab karies gigi.
Metabolisme bakteri mengakibatkan pH cairan di sekitar gigi menjadi rendah dan
bersifat asam (Listiari dkk, 2011). Asam organik ini berdifusi pada seluruh pori-
pori email dan dentin sehingga memicu peluruhan mineral salah satunya kalsium
yang merupakan komponen utama dalam struktur anorganik gigi. pH yang rendah
akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan ion ini akan merusak
hidroksiapatit email gigi (Panigoro dkk, 2015). Pada siklus gigi normal, proses
demineralisasi ini diikuti oleh proses remineralisasi yang terus menerus terjadi oleh
karena adanya saliva. Saliva akan bekerja menetralisir asam dan membantu proses
remineralisasi. Pelarutan apatit dapat menjadi netral dengan buffering, dengan kata
lain Ca2+dan PO43- pada saliva dapat mencegah proses pelarutan tersebut. Hal ini
menyebabkan kembalinya bagian-bagian kristal apatit yang larut (Rahayu, 2013).
Namun, jika siklus demineralisasi dan remineralisasi tidak seimbang dari waktu ke
waktu akan menimbulkan kavitas pada gigi (Surija, 2018).
Berbagai metode telah dikembangkan untuk mencegah demineralisasi
email gigi. Fluoridasi topikal dan sistemik merupakan metode yang terbukti untuk
meningkatkan daya tahan enamel terhadap demineralisasi. Namun, jika fluor
digunakan secara berlebihan akan menyebabkan terjadinya fluorosis pada gigi dan
tulang. Metode pencegahan demineralisasi yang paling efektif yaitu pengurangan
lingkungan asam di dalam rongga mulut (Gunawan, 2006).
Studi terbaru dalam kedokteran gigi berfokus pada penggunaan bahan-
bahan alami, seperti kitosan. Kitosan merupakan turunan polisakarida linear kitin
yang disintesis dari berbagai organisme. Kitosan dapat digunakan untuk
mempertahankan struktur gigi dengan mengurangi kecepatan kelarutan
hidroksiapatit dalam kondisi asam. Berdasarkan penelitian Surija dkk 2018, pada
pelarutan kitosan buatan pabrik dengan derajat deasetilisasi >90% terbukti
menghambat peluruhan ion kalsium pada gigi (Surija, 2018).
2

Masyarakat Kalimantan Selatan gemar mengonsumsi ikan haruan


(Channa striata). Kebutuhan akan konsumsi ikan haruan (Channa striata) yang
tinggi pada akhirnya akan menyisakan limbah sisik ikan yang berpotensi
mencemarkan lingkungan jika tidak segera ditangani. Maka perlu pemanfaatan
terhadap sisik ikan haruan (Channa striata). Penelitian Wijai, 2018 yang menguji
aktivitas antibakteri ekstrak kitosan dari sisik ikan haruan (Channa striata) dengan
derajat deasetiliasasi 85 % dengan konsentrasi ekstrak 5% didapatkan bahwa
kitosan efektif membunuh S. sanguis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
meneliti pengaruh ekstrak kitosan haruan dengan derajat deasetilisai 85% pada
konsentrasi 5% terhadap pelepasan ion kalsium pada gigi.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah pengaruh perendaman larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan
(Channa striata) terhadap pelepasan ion kalsium secara in vitro.

1.3 Tujuan Penulisan


Menguji pengaruh perendaman larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan
(Channa striata) terhadap pelepasan ion kalsium secara in vitro.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam jurnal terindeks SINTA
atau DOAJ.

1.5 Manfaat Program


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa kitosan sisik ikan haruan dapat menjadi alternatif biomaterial
kedokteran gigi sebagai pencegah karies.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Haruan (Channa Striata)


Ikan Haruan atau yang biasa disebut sebagai ikan Gabus (Channa striata)
merupakan anggota famili Channidae, yang dapat hidup pada daerah perairan tawar
atau sungai, perairan payau, serta rawa-rawa. Ikan Haruan termasuk kedalam
kelompok ikan karnivora yang buas dan agresif . Di Indonesia, ikan Haruan atau
Channa striata banyak ditemukan di daerah sungai, danau, dan rawa-rawa di
Sumatera dan Kalimantan. Ikan Haruan merupakan salah satu jenis ikan yang telah
dikenal dan dipercaya oleh masyarakat Kalimantan Selatan sebagai makanan yang
berpotensi sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan
memiliki efek antiinflamasi (Agustin dkk, 2016).
Salah satu hasil perairan yang melimpah dari Kalimantan Selatan adalah
ikan Haruan. Banyaknya konsumsi ikan Haruan oleh masyarakat, meningkatkan
produk samping dari ikan seperti limbah sisik yang kurang dimanfaatkan secara
optimal sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah sisik ikan bisa
dimanfaatkan menjadi produk yang berfungsi sebagai antibakteri seperti kitosan
(Ifa dkk, 2018). Untuk mengurangi tingkat pencemaran khususnya dari limbah ikan
Haruan banyak alternatif pengolahan yang sudah dilakukan sehingga limbah ini
memiliki multifungsi.

2.2 Kitosan Sisik Ikan


Kitosan merupakan biopolimer alami yang paling banyak terdapat di alam.
Kitosan adalah suatu produk hasil deasetilasi kitin baik melalui proses reaksi kimia
maupun reaksi enzimatis. Kitosan (C6H11NO4) adalah senyawa yang berbentuk
padatan amorf berwarna putih kekuningan, bersifat polielektrolit, umumnya larut
dalam asam organik yang memiliki pH sekitar 4-6,5 (Dompeipen dkk, 2016).
Kitosan dapat diperoleh dari kitin yang merupakan zat pembentuk sisik ikan (Ifa
dkk, 2018). Secara umum, sisik ikan mengandung protein (kolagen tipe I dan
ichtylepidin), mineral (kalsium fosfat, magnesium karbonat, dan kalsium karbonat),
dan juga kitin. Secara struktural, kitosan merupakan mukopolisakarida linear yang
tidak larut air. Kitosan disusun oleh unit N-acetyl-D-glucosamine (GlcNAc), yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik β-1,4 (Raafat dan Sahl, 2009). Kitosan memiliki
gugus amino (NH2) dan hidroksil (OH-) yang sangat reaktif. Kitosan dapat
membentuk garam yang larut air, seperti kitosan asetat dan kitosan laktat
(Visveswaraiah dkk, 2014). Kitosan dapat larut dalam larutan asam yang memiliki
pH di bawah 6,0. Kelarutan ini terjadi oleh karena protonisasi fungsi –NH2 pada
posisi C-2 dari unit D-glukosamin (Visveswaraiah dkk, 2014).
4

2.3 Struktur Jaringan Keras Gigi


Gigi terdiri atas tiga jaringan yang termineralisasi dengan baik yaitu enamel,
dentin dan sementum. Ketiga jaringan tersebut menyelubungi bagian inti dari gigi
yang berupa jaringan ikat longgar yaitu pulpa gigi (Berkovitz et al, 2008). Enamel,
dentin dan sementum termineralisasi oleh banyak mineral khususnya adalah
kalsium. Enamel merupakan lapisan terluar dari mahkota gigi dan berfungsi sebagai
lini pertama untuk melindungi bagian pulpa gigi. Enamel merupakan lapisan yang
termineralisasi dengan sangat baik dan merupakan bagian terkeras pada tubuh
manusia. Enamel mempunyai kandungan mineral atau material anorganik sebanyak
96% dalam bentuk kalsium hidroksiapatit ((Ca5(PO4)3(OH)). Kandungan mineral
dari enamel meningkat dari dentioenamelo junction (DEJ) hingga ke bagian terluar
dari enamel. Susunan molekul dari tiap unit sel kristal memiliki sebuah ion hidroksil
(OH-) yang dikelilingi oleh tiga ion kalsium (Ca2+) dan dikelilingi lagi oleh tiga ion
fosfat (PO43-). Enam ion kalsium akan menutup ion fosfat dan membentuk susunan
heksagonal.
Derajat mineralisasi yang tinggi tidak membuat enamel terhindar dari
demineralisasi oleh asam. Enamel bersifat permeabel dan dapat terjadi pergantian
ion dengan lingkungan rongga mulut (saliva dan biofilm). Ruangan interkristal pada
enamel membentuk jaringan interkristal yang memiliki jalur potensial terjadinya
difusi yang sering menyebabkan mikroporus pada enamel. Potensi enamel untuk
berdifusi dengan lingkungan rongga mulut dapat menyebabkan air asam masuk
sehingga menyebabkan lepasnya material organik dan anorganik pada enamel yang
disebut juga sebagai proses demineralisasi (Sabel, 2012).

2.4 Demineralisasi
Demineralisasi merupakan proses hilangnya ion mineral dari kristal
hidroksiapatit pada gigi. Enamel gigi dapat terdemineralisasi jika kondisi pH dari
rongga mulut dibawah normal atau pada pH kritis. pH kritis merupakan pH dengan
keadaan yang asam yang dapat membuat mineral-mineral salah satunya kalsium
yang terkandung pada gigi terlepas. pH kritis pada gigi biasanya adalah berkisar
dibawah 5,5. Keadaan pH kritis pada gigi bergantung pada solubilitas dari gigi dan
konsentrasi mineral terkandung pada larutan (Lussi et al,2011). Penyebab larutan
dengan pH yang asam dapat menyebabkan demineralisasi gigi karena pH yang
asam mempunyai ion hidrogen (H+) yang tinggi. Tingginya kandungan ion
hidrogen pada larutan menyebabkan terlepasnya ion kalsium dan ion mineral lain
pada permukaan kristal dari hidroksiapatit (Featherstone dan Lussi, 2006).
5

BAB III
METODE PENELITIAN

Uji yang dilakukan menggunakan spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-


Vis) untuk menghitung kadar pelepasan ion kalsium (Ca2+) pada gigi setelah
perendaman dalam larutan asam fosfat 10%, larutan ekstrak kitosan sisik ikan
haruan (Channa striata) 5%, dan aquadem.

3.1 Alat dan Bahan Penelitian


3.1.1 Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah oven laboratorium, gelas
piala 100 ml, gelas ukur 1000 ml, labu ukur 100 ml, mikromotor, low speed
handpiece tipe straight, diamond disk cutting wheel, mortar besi dan pastle besi,
pemanas listrik, kaca arloji, pipet ukur (10 ml dan 100 ml), spektrofotometer UV-
Vis (PG Instruments, United Kingdom), pipet mikro (0,5 ml dan 1 ml), ice box,
timbangan digital, blender dan penyaring bubuk sisik ikan haruan.

3.1.2 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah gigi premolar 1 atau
premolar 2 rahang atas, cat kuku, akuabides, asam nitrat (HNO3) pekat, aquadem,
larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan (Channa striata), dan larutan asam fosfat
10%, natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N, larutan mureksid, 3000 gram sisik ikan
haruan, I2-KI 1% dan H2SO4 1 M, 1% HCl.

3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan posttest-
only with control group design. Perlakuan terdiri dari sediaan larutan ekstrak
kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) dan larutan asam fosfat 10 %. Penelitian
ini terdiri atas tiga kelompok yang terbagi berdasarkan larutan perendamannya.
Kontrol negatif, gigi yang direndam dalam larutan asam fosfat 10 % dan aquadem.
Perlakuan 1, gigi yang direndam dalam larutan asam fosfat 10% dan larutan ekstrak
kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) 5%. Perlakuan 2, gigi yang direndam
dalam aquadem dan larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) 5%.

3.3 Tahapan Penelitian


Pembuatan kitin dengan pengumpulan sisik segar dari limbah industri
kerupuk ikan Haruan Citrasari Kuin Utara Kota Banjarmasin dikumpulkan dan
dimasukkan ke dalam ice box, lalu dibersihkan dari sisa daging dan kotoran yang
masih menempel. Setelah dicuci bersih, sisik yang masih basah ditimbang dengan
timbangan digital dan didapatkan 3000 gram sisik. Kemudian, sisik dikeringkan
dalam oven selama 24 jam dengan suhu 50°C. Selanjutnya sisik yang sudah kering
ditimbang kembali dan didapatkan berat 1.000 gram. Sisik-sisik tersebut kemudian
dihancurkan dengan cara diblender sampai menjadi serbuk dan disimpan dalam
6

wadah kedap udara (Ahing dan Wid, 2016; Gokulalakshmi dkk, 2017).
Tahapan selanjunya yaitu melakukan isolasi pada kitin melalui metode
deproteinase. Serbuk sisik ikan Haruan ditempatkan di dalam gelas ukur 1000 ml
dan direndam dalam natrium hidroksida (NaOH) yang mendidih (4% b/v) selama
1 jam untuk melarutkan protein dan gula. Setelah sampel direbus dalam natrium
hidroksida, gelas kimia mengandung sampel serbuk sisik ikan Haruan didinginkan
selama 30 menit pada suhu kamar dan dilakukan penyaringan residu sampel.
Sampel dicuci berkali-kali menggunakan aquades hingga mendapatkan pH netral.
Selanjutnya, residu sampel disaring kembali dan dimasukkan kedalam oven untuk
dikeringkan selama 24 jam dengan suhu 50°C. Selanjutnya dilakukan penimbangan
kembali dan didapatkan sampel hasil deproteinasi sebesar 620 gram (Alcade dan
Fonseca, 2016; Gokulalakshmi dkk, 2017).
Sampel hasil deproteinase kemudian dilakukan demineralisasi
menggunakan 1% HCl dengan perbandingan sampel dan HCl adalah 1:4 dan
waktu perendaman selama 24 jam untuk menghapus mineral (terutama kalsium
karbonat). Residu sampel disaring dan sampel dicuci berkali-kali dengan
menggunakan aquades hingga mendapatkan pH netral. Residu setelah pencucian
disaring kembali untuk mendapatkan kitin. Selanjutnya sampel yang sudah netral
dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 50°C. Selanjutnya
dilakukan penimbangan kembali dan didapatkan hasil demineralisasi sebesar 342
gram. Kitin selanjutnya diubah menjadi kitosan oleh proses deasetilasi
(Gokulalakshmi dkk, 2017; Sugiyanti dkk, 2018).
Proses deasetilasi dilakukan dengan menambahkan 50% NaOH pada sampel
kitin dan direbus di hot plate selama 2 jam pada suhu 100°C. Sampel didinginkan
selama 30 menit pada suhu kamar dan disaring residunya. Kemudian residu sampel
tersebut dicuci dengan sisa 50% NaOH yang sudah dingin. Kemudian, sampel
dicuci dengan aquades berkali-kali hingga pH netral dan disaring untuk
mempertahankan zat padat, yaitu kitosan. Sampel kemudian dikeringkan di dalam
oven selama 24 jam pada suhu 50°C. Selanjutnya dilakukan penimbangan kembali
dan didapatkan sampel hasil deasetilasi sebesar 82,43 gram. (Gokulalaksmi dkk,
2017; Srivastav dkk, 2018).
Setelah serbuk kitosan sudah didapatkan, dilanjutkan dengan pengeringan
gigi dengan menggunakan oven. Pengeringan gigi dilakukan dengan menggunakan
oven pada suhu 100o C selama 2 hari. Gigi yang sudah dilakukan pengeringan
selanjutnya dilakukan pemotongan gigi. Gigi dipotong antara mahkota dengan akar
yaitu pada CEJ (Cementoenamel Junction). Setelah itu memotong mahkota gigi
menjadi 2 bagian sama besar dengan potongan melintang antara bukal dan palatal.
Ambil salah satu bagian mahkota yang sudah terpotong tadi. Bagian mahkota
lainnya langsung diuji kadar ion kalsium tanpa dilakukan perlakuan. Melapisi
permukaan mahkota gigi dengan cat kuku pada salah satu bagian mahkota gigi
khususnya pada bagian bekas pemotongan dengan cat kuku karena pada bagian
tersebut dentin maupun pulpa sudah terbuka sehingga perlu ditutup agar tidak
mempengaruhi hasil uji. Perendaman gigi dilakukan pada bagian mahkota gigi
7

selama 6 jam yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif
yaitu bagian mahkota gigi direndam dalam asam fosfat 10% dengan aquadem,
kelompok II direndam dalam larutan asam fosfat 10% dengan larutan ekstrak
kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) 5%, kelompok III direndam dalam
larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) 5% dengan aquadem. Tiap
kelompok direndam dalam volume 50 ml pada gelas piala 100 ml.
Gigi yang sudah diberi perlakuan kemudian dilakukan prosedur penumbukan
mortar dan pastle besi pada bagian mahkota gigi sampai halus dan homogen.
Tahapan selanjutnya merupakan preparasi sampel. Pertama-tama bagian mahkota
gigi yang sudah ditumbuk sampai halus dan homogen dimasukan ke dalam gelas
piala 100 ml dan dicampur dengan akuabides sebanyak 50 ml. Tahapan
selanjutnya, tambahkan 5 ml HNO3 pekat menggunakan pipet ukur, tutup gelas
piala menggunakan kaca arloji. Kemudian panaskan menggunakan pemanas
listrik perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15-20 ml. Apabila destruksi tidak
jernih maka tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat menggunakan pipet ukur, kemudian
tutup gelas piala dengan kaca arloji sampai mendidih. Proses ini dilakukan
berulang sampai semua logam larut. Kaca arloji dibilas dengan akuabides dan
masukan air bilasannya ke dalam gelas piala, setelah itu pindahkan ke dalam labu
ukur 100 ml dan tambahkan akuabides sampai volumenya 100 ml lalu
homogenkan.
Uji analisis kadar kalsium memakai metode Spektrofotometri UV-Vis.
Persiapan contoh uji kalsium larutan hasil preparasi sampel diambil sebanyak 50 ml
menggunakan pipet ukur dan dimasukan ke dalam gelas piala 100 ml. Penetapan
kadar ion kalsium dilakukan dengan menyiapkan larutan, ambil sebanyak 1 ml
menggunakan pipet mikro dan dimasukan ke dalam labu ukur 25 ml, setelah itu
ditambahkan 1 ml larutan mureksid dan akuabides secukupnya serta 2 ml NaOH
0,1 N. Volume larutan dicukupkan sampai 25 ml dengan akuabides. Larutan
dikocok sampai homogen kemudian dimasukan ke dalam kuvet spektrofotometer
UV-Vis, lalu diukur absorbansinya setelah 2 menit dengan spektrofotometer UV-
Vis pada panjang gelombang maksimum yaitu 420 nm. Tahapan terakhir
melakukan replikasi sebanyak 2 kali.

3.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat
dipublikasikan dalam jurnal terindeks SINTA dan DOAJ.
3.5 Indikator Capaian
Indikator capaian dari penelitian ini mampu membuktikan bahwa
kandungan larutan ekstrak kitosan pada sisik ikan haruan dapat menghambat
pelepasan ion kalsium pada gigi.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh merupakan data primer yaitu data yang
didapatkan langsung oleh peneliti pada sampel penelitian melalui pengukuran
8

pelepasan ion kalsium (Ca2+) pada gigi premolar 1 atau 2 setelah perendaman
dengan cara hasil uji bagian mahkota tanpa dilakukan perlakuan dikurangi
dengan hasil uji bagian mahkota yang dilakukan perlakuan. Hasil yang
didapat kemudian dimasukkan ke dalam rumus yang sudah ditetapkan. Data
dikumpulkan kemudian dicatat.
3.7 Analisis Data
Data dievaluasi secara statistik dengan menggunakan uji normalitas
Shapiro- wilk test dan uji homogenitas levene’s test. Data telah terdistribusi
normal dan dilakukan analisis parametrik dengan menggunakan uji hipotesis
One way ANOVA.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Gigi premolar 1 atau 2 rahang atas sebanyak 18 buah

Di oven selama 2 hari dengan suhu 100oC

Pemotongan gigi antara mahkota


dengan akar dan pemotongan bagian
mahkota menjadi 2 bagian

Ambil salah satu


Melapisi bagian mahkota bagian mahkota
dengan cat kuku

Direndam selama 6 jam

Kelompok I (n=6) Kelompok II (n=6) Kelompok III (n=6)

Spesimen gigi premolar Spesimen gigi premolar Spesimen gigi premolar


rahang atas direndam rahang atas direndam dalam rahang atas direndam
asam fosfat 10% dengan larutan asam fosfat 10% dalam larutan ekstrak
aquadem dengan larutan ekstrak kitosan sisik ikan haruan
kitosan sisik ikan haruan (Channa striata) 5%
(Channa striata) 5%,
dengan aquadem.

Ditumbuk dengan mortar sampai halus dan homogen

Preparasi sampel

Pengukuran pelepasan ion tembaga (Ca2+) dengan


menggunakan spektrofotometer UV-Vis

Analisis data
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang Diperlukan Rp. -
2. Bahan habis pakai Rp. 10.650.000
3. Biaya Analisis Rp 1.700.000
4. Lain-lain Rp. 150.000
Jumlah Rp. 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal Kegiatan Program :
Bulan
No Kegiatan
1 2 3
1 Survei tempat
pengambilan sisik ikan
haruan, mengambil,
memroses dan menguji
kandungan kitin pada
sisik ikan haruan
2 Membuat ekstrak
sampel kitosan sisik
ikan haruan
3 Laboratorium (uji
kitosan sisik ikan
haruan terhadap
pelepasan ion gigi)
10

DAFTAR PUSTAKA

Agustin R, Dewi N, Rahardja SD. Efektivitas Ekstrak Ikan Haruan (Channa striata)
Dan Ibuprofen Terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pada Proses Penyembuhan Luka
Studi in Vivo pada Mukosa Bukal Tikus (Rattus norvegicus)Wistar. Dentino
Jur. Ked.Gigi.2016; 1(1): 68 – 74.
Ahing FA, Wid N. Optimization Of Shrimp Shell Waste Deacetylation For
Chitosan Production. International Journal of Advanced and Applied Sciences.
2016 ; 3(10): 31-36.
Alcalde LB, Fonseca GG.Alkali process for chitin extraction and chitosan
production from Nile tilapia (Oreochromis niloticus) scales. Latin American
Journal of Aquatic Research. 2016; 44(4): 683-688.
Berkovitz BKB , Holland GR, Moxham BJ. Oral Anatomy, Histology and
Embryology. 4 th ed. Elsevier. 2008. P. 107-129.
Dompeipen EJ, Kaimudin M, Dewa RP. Isolation of Chitin and Chitosan from
Waste of Skin Shrimp. E jurnal Kemenperin Majalah Biam. 2016; 12 (1): 32-
38.
Featherstone JDB, Lussi A. Understanding the Chemistry of Dental Erosion.
Monogr Oral Sci. 2006. 20: 66-76
Gokulalakshmi E, Ramalingam K, Umasankari U,Vanitha MC. Extraction and
Characterization of Chitosan Obtained from Scales of Clarias gariepinus
(Catfish).Biotechnol J Int. 2017; 18(4): 1-8.
Ifa L, Artiningsih A, Julniar, Suhaldin. Pembuatan Kitosan Dari Sisik Ikan Kakap
Merah. Journal of Chemical Process Engineering. 2018 Mei; 3(1): 47-49.
Listriari N.M et.al. 2011. Simulasi Karies Gigi dengan Inhibisi Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle L.) Berdasar Analisa Ion Kalsium. Stomatognatik J.K.G Unej. Vol
8 No.2 : 1114-117.
Panigoro S, Pangemanan D H C, Juliatri. 2015. Kadar Kalsium Gigi yang Terlarut
pada Perendaman Minuman Isotonik. Jurnal e-Gigi. Vol 3 No 2: 350-355.
Raafat D, Sahl HG. Chitosan and Its Antimicrobial Potential - A Critical Literature
Survey. Microb Biotech. 2009; 2: 186–201.
Rahayu Y C. 2013. Peran Agen Remineralisasi pada Lesi Karies Dini.
Stomatognatic. Vol 10 No.1: 25-30.
Sabel N. Enamel of Primary Teeth – Morphological and Chemical Aspects.
Swedish Dental Journal Supplement. 2012. 222: 12
Sugiyanti D, Darmadji P, Anggrahini S, Anwar C, Santoso U. Preparation and
Characterization of Chitosan from Indonesian Tambak Lorok Shrimp Shell
Waste and Crab Shell Waste. Pakistan Journal of Nutrition. 2018 Agustus;
17(9) : 446-453
Surija et al. 2018. Effect of Chitosan on the Enamel Demineralization Process in
Vitro: an Enamel Solubility Test. Journal of Physics. Vol 3 No 4: 117 – 120.
Syahrizal A A. 2016. Perbedaan Kekerasan Gigi Akibat Lama Perendaman
dengan Jus Jeruk (Citrus sinensis. Osb) Secara In Vitro. Dentino (Jurnal
Kedokteran Gigi). Vol 1. No 1.
Visveswaraiah PM, Prasad D, Johnson S. Chitosan A Novel Way to Intervene in
Enamel Demineralization - An in Vitro Study. Int J Curr Microbiol Appl Sci.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
I. Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Alfi Ghifari
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kedokteran Gigi
4 NIM/NIDN 1611111310022
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 2 Oktober 1997
6 E-mail malfighifari@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085104626362

B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Banjarbaru SMPN 2 SMAN 1
Utara 4 Banjarbaru Banjarbaru
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah dana PKM Penelitian.
Banjarmasin, 31 Oktober 2019
Pengusul,

M. Alfi Ghifari
NIM.1611111310022
12

II. Biodata Anggota Pelaksana 1


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Duhan Kanzu Balad
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kedokteran Gigi
4 NIM/NIDN 1611111210009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarbaru, 15 April 1998
6 E-mail Duhan.kanzu@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082158230098

B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Banjarbaru SMPN 1 SMAN 1 Banjarbaru
Utara 2 Banjarbaru
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah dana PKM Penelitian.

Banjarmasin, 31 Oktober 2019


Pengusul,

Duhan Kanzu Balad


NIM.1611111210009
13

III. Biodata Anggota Pelaksana 2


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nadya Fatimah Alzahrah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran Gigi
4 NIM/NIDN 1711111220024
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kasarangan, 10 Maret 1999
6 E-mail nadya.fatima99@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082154967448

B.Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Al-Khair SMPIT Al-Khair SMA GIBS
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No. Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pertamina 2016
2 Juara II O2SN Catur Putri Dinas Pendidikan 2015
Barito Kuala
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah dana PKM Penelitian.

Banjarmasin, 31 Oktober 2019


Pengusul,

Nadya Fatimah Alzahrah


NIM.1711111220024
14

IV. Nama dan Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap drg. Deby Kania Tri Putri., M.Kes.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. NIDN 0018127903
4. Fakultas/Program Studi Kedokteran Gigi
5. NIP 197912182009122001
Tempat dan Tanggal
6. Ujung pandang, 18 Desember 1979
Lahir
7. E-mail debykania98@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP 08113059191

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas Airlangga
Gadjah Mada
Jurusan/Prodi Kedokteran Gigi Kesehatan Gigi
Tahun Masuk- 1998 – 2004 2013 – 2016
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Ilmu Biologi Oral Wajib
2 Ilmu Prosthodonsia
3 Ilmu Kesehatan Masyarakat
4 Anatomi Gigi

C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1. Tingkat kebutuhan Odontektomi Kasus Hibah Non 2012
Molar Ketiga Impaksi RahangBawah di Kompetitif
Poligigi dan mulut RSUD Ulin Banjarmasin
2. The Antibacterial Efectivity of kemangi Mandiri 2013
(OcimumSanctum L) Extract 60 % and
Hidrogen Peroxide 3 % As Root Canal
Irrigation Materials
3. The Antibacterial Efectivity of sirih (Piper Mandiri 2013
Betle Linn ) Extract 60 % and Sodium
Hypoclorite 2 % As Root Canal Irrigation
Materials
4. Incidence Rate of Temporomandibular Hibah Non 2013
Disorder (TMD) Due The Missing of the Kompetitif
First Permanent Molars Mandibular
15

5. Karakterisasi Adesin Streptococcus Mandiri 2016


mutans terhadap reseptor Streptococcus
sanguis pada patogenesis karies gigi
6. Potensi Antioksidan Kitosan Sisik Ikan Hibah Non 2019
Haruan (Channa striata) Kompettif

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1. Ceria Bersama Gigi Sehat Bersama RRI - 2012
2. Peduli Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa - 2012
Luar Biasa bersama Special Olympic
3. Bulan Kesehatan Gigi Nasional - 2013
4. Senyum Seribu Sungai (Seringai) - 2013
5. Peduli Gigi Anak Seribu Sungai 2014
6. Bakti Sosial Susuri Sungai Bersama - 2014
PDGI dan TNI AL
7. Baksos “Gigi Bersinar” - 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Banjarmasin, 31 Oktober 2019


Dosen Pembimbing

drg. Deby Kania Tri Putri, M.Kes


NIDN. 0018127903
16

Lampiran II. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Jumlah Biaya
Material Pemakaian Volume Satuan (Rp) (Rp)

- - - - -
SUB TOTAL (Rp) -
2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya


Material Pemakaian (Rp) (Rp)

Sisik Ikan Haruan Pembuatan 6 Kg Rp 25.000 Rp 150. 000


sampel
Biaya Laboratorium Uji 1 Rp 4. 000. 000 Rp 4. 500. 000
kandungan
Biaya Laboratorium Pembuatan
kitin 1 Rp 6. 500. 000 Rp 6. 500. 000
Ekstrak
SUB TOTAL (Rp) Rp 10.650. 000
3. Biaya Analisis

Justifikasi Harga
Material Volume Jumlah Biaya
Perjalanan Satuan (Rp) (Rp)
Biaya Uji Pengaruh 1 Rp 1. 700. 000 Rp 1. 700. 000
Analisis kitosan

SUB TOTAL (Rp) Rp 1. 700. 000


4. Lain-lain

Justifikasi Harga
Material Perjalanan Kuantitas Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

ATK Administrasi 1 paket Rp 50. 000 Rp 50. 000


Proposal kemajuan Cetak dan 5 Rp 20. 000 Rp 100. 000
dan akhir pengadaan
SUB TOTAL (Rp) Rp 150. 000
Total (Keseluruhan) Rp 12. 500. 000
18
17

Lampiran III. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Studi Ilmu Uraian Tugas
(jam/minggu)

1 Muhammad Alfi Kedokteran Kesehatan 24 Mengkoordinir


Ghifari / Gigi tim dalam
1611111310022 pelaksanaan
penelitian dan
penyusunan
perancangan
hasil akhir
luaran penelitian

2 Duhan Kanzu Kedokteran Kesehatan 24 Membantu ketua


Balad/ Gigi tim dalam
1611111210009 malaksanakan
penelitian dan
penyusunan data

3 Nadya Fatimah Kedokteran Kesehatan 24 Membantu ketua


Alzahrah/ Gigi tim dalam
1711111220024 malaksanakan
penelitian dan
penyusunan data
18

Lampiran IV. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
JalanVeteran No 128B RT 20 Kuripan Banjarmasin Kalimantan Selatan 70713

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Alfi Ghifari
NIM : 1611111310022
Program Studi : Kedokteran Gigi
Fakultas : Kedokteran Gigi

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul
Pengaruh Perendaman Larutan Ekstrak Kitosan Sisik Ikan Haruan (Channa
Striata) terhadap Pelepasan Ion Kalsium Secara In Vitro yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2019 bersifat orisinal dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Banjarmasin, 31 Oktober 2019

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Wakil Dekan FKG ULM

drg. H. Widodo., MM., M.Kes Muhammad Alfi Ghifari


NIP. 19700501 200012 1 003 NIM. 1611111310022

Anda mungkin juga menyukai