Anda di halaman 1dari 21

PROSES PENGOLAHAN AIR INDUSTRI FARMASI

Disusun Oleh :

Gerry Handoyo 2009 71 045 0014


R. M. Farliyandi Fajrin 2009 71 045 0023
Robbinur 2009 71 045 0020

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS JAYABAYA
2011

2
ABSTRAK
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu industri.
Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi standar yang berlaku
dan secara kuantitas dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi
tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri,
setiap industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri. Karena
setiap proses industri maupun segala aktivitas membutuhkan air sebagai bahan baku utama atau

bahan penolong.

Kata kunci : air berkualitas baik, pengolahan air

SUMMARY

Water is an essential requirement in the production process and other activities within an industry. It
required the provision of clean water that meets quality standards and the quantity and continuity
must meet the needs of the industry so that the production process can run well. With the quality
standards for clean water industry, every industry has its own water treatment in accordance with
industry needs. Because every industrial process or any activity requiring water as the main raw
materials or auxiliary materials.

Key words : water quality, water treatment

1
A. LATAR BELAKANG

Air merupakan bagian terbesar dari permukaan bumi karena 70% dari
permukaan bumi adalah air. Air menjadi salah satu sumber daya alam yang paling
banyak dimanfaatkan oleh makhluk hidup di muka bumi untuk berbagai macam
kebutuhan. Seperti manusia yang menggolongkan air menjadi beberapa jenis yaitu
air tawar, air payau dan air asin (air laut). Ketiga jenis air tersebut memiliki peranan
yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya seperti berikut.
1. Air sebagai kebutuhan sehari-hari
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air
untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di
setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin
tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan
air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air meningkat. (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat
pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar
73% dari bagian tubuh. Air di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut
dan pelarut bahan-bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang
cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan fungsi kehidupan
sehari-hari manusia sangat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk
mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari
air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang
sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka
penggunaan air makin meningkat.

2
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut
ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum untuk hidup 2-3 minggu tanpa
makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk
hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air
yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan
beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum
jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik
sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam
tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ketiga sumber air tersebut,
air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa
kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya
yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan,
karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang
dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup
manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa
digunakan untuk kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari
penggunaan air tersebut. Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara
kualitas maupun kuantitasnya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala
kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau dari segi kualitas (mutu) air secara langsung atau tidak langsung
pencemaran akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar
pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang
digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air
terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang dihasilkannya.

3
2. Air sebagai kebutuhan industri
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain
dalam suatu industri. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara
kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas dan kontinuitas harus
memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan
dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap
industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri.
Karena setiap proses industri maupun segala aktivitas membutuhkan air sebagai
bahan baku utama atau bahan penolong.
Sumber air di perusahaan farmasi seperti PT. Bayer Indonesia menggunakan 2
sumber, yaitu air Artesis dan air PAM. Akan tetapi dengan adanya himbauan
pemerintah tentang pembatasan pemakaian air artesis, maka untuk pemakaian air
artesis sebagai sumber air baku hanya diperlukan pada saat keadaan krisis saja
seperti pada saat sumber air baku yang berasal dari PAM tidak mencukupi
kebutuhan perusahaan.
Di PT. Bayer Indonesia ada 2 macam air hasil pengolahan yaitu potable water
dan purified water. Potable water digunakan untuk keperluan rumah tangga
perusahan seperti air minum, mencuci alat, air, dan juga di proses lebih lanjut untuk
pembuatan purified water. Purified water digunakan untuk keperluan produksi
seperti untuk pelarutan, sterilisasi alat/tangki dan juga sebagai air umpan pada
boiler.

4
Berikut data kualitas air PAM (City Water) dan air artesis (Well water) di PT.
Bayer Indonesia.

Test Specification City Water Well Water


Material Liquid liquid liquid
Clarity Clear clear clear
Colour Colourless colourless colourless
Odour Odourless odourless odourless
Taste Tasteless tasteless tasteless
pH value 6.5 - 8.5 7.0 7.8
Chloride max. 250 ppm 8 ppm 8 ppm
Copper max. 1.0 ppm < 0.1 ppm < 1.0 ppm
Iron max. 0.3 ppm 0.3 ppm < 0.1 ppm
Lead max. 0.05 ppm 0.02 ppm 0.04 ppm
Mangan max. 0.1 ppm < 0.1 ppm 0.2 ppm
Nitrate max. 10 ppm < 5 ppm < 5 ppm
Nitrite max. 1.0 ppm < 0.1 ppm < 1.0 ppm
Organic
Substances max. 10 ppm 7 ppm 4 ppm
(KMnO4)
Sulphate max. 400 ppm 300 ppm 110 ppm
Total Hardness
max. 500 ppm 98 ppm 90 ppm
(CaCO3)
TDS max. 1000 ppm 118 ppm 129 ppm
action level :
Total count
max.100 cfu/ml 1 cfu/ml 2 cfu/ml
alert level :
10 cfu/ml
not detectable/100
Eschericia coli
ml not detectable not detectable
not detectable/100
Coliforms
ml not detectable not detectable
Pseudomonas not detectable/100
aerugenosa ml not detectable not detectable

5
B. PENGOLAHAN AIR INDUSTRI FARMASI

Untuk mendapatkan air yang sesuai dengan spesifikasi dan kualitas air industri
farmasi maka air perlu diolah (treatment). Di PT. Bayer Indonesia ada 2 plant
pengolahan air, yaitu Potable Water Plant dan Purified Water Plant.

1. Potable Water Plant


Proses pengolahan potable water ini sebagian besar dilakukan secara fisika dan
sebagian kecil secara kimia. Air baku yang digunakan bersumber dari air PAM dan
air artesis. Berikut adalah data kualitas Potable Water di PT. Bayer Indonesia.

Test Specification Potable Water

Material Liquid liquid


Clarity Clear clear
Colour colourless colourless
Odour odourless odourless
Taste tasteless tasteless
pH value 6.5 - 8.5 7.1
Chloride max. 250 ppm 10 ppm
Copper max. 1.0 ppm < 0.1 ppm
Iron max. 0.3 ppm 0.2 ppm
Lead max. 0.05 ppm < 0.01 ppm
Mangan max. 0.1 ppm < 0.1 ppm
Nitrate max. 10 ppm < 5 ppm
Nitrite max. 1.0 ppm < 0.1 ppm
Organic Substances (KMnO4) max. 10 ppm 4 ppm
Sulphate max. 400 ppm 300 ppm
Total Hardness (CaCO3) max. 500 ppm 86 ppm
TDS max. 1000 ppm 118 ppm

6
Dalam industri farmasi, penggunaan potable water meliputi berbagai aspek
dalam suatu pabrik seperti diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sebagai kebutuhan rumah tangga perusahaan.
b. Sebagai air pendingin pada cooling tower.
Air yang dipakai dalam cooling tower harus memiliki kadar kesadahan, silika
dan minyak yang kecil. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pendinginan
terjadi penyerapan panas pada air sehingga temperature air meningkat. Bila saat
itu kadar kesadahan, silika dan minyak dalam air tinggi maka akan terbentuk
kerak dan endapan minyak sehingga dapat mengurangi cooling capacity pada
system. Selain itu kadar besi dalam air harus memiliki kadar yang rendah agar
meminimalisir kemungkinan timbulnya korosi.
c. Sebagai air baku pada Purified Water Plant.
Digunakannya potable water pada pembuatan purified water adalah karena
potable water memiliki kadar suspensi dan zat pengotor yang lebih sedikit
dibandingkan air baku sebelum dilakukan pengolahan sehingga meringankan
kerja alat pada proses pembuatan purified water.
Proses pengolahan pada potable water plant meliputi proses secara fisika dan
kimia. Berikut skema gambar dan tahapan proses potable water plant.

7
Keterangan :
a. Storage Tank
Tahap ini dilakukan agar selama proses pengolahan potable water dapat
dikendalikan alirannya.

b. Sand Filter
Filter ini terdiri dari pasir silika. Dapat menyaring suspensi berukuran partikel
250-500 nm. Contonya adalah pasir dan endapan kasar yang tersuspensi.

8
c. Catridge Filter
Terbuat dari kain yang mempunyai pori-pori berukuran 10 µm. Dapat menyaring
suspensi berukuran partikel 100-250 nm. Contohnya adalah endapan-endapan
halus.

d. Carbon Filter
Filter ini terdiri dari karbon aktif. Dapat menyaring koloid yg berukuran 1-100
nm dan juga dapat menyerap minyak, bau, warna dan zat-zat organik lainnya.
Memiliki kapasitas perubahan kation yaitu dapat menyerap sebagian kation
seperti besi dan mangan.

e. Zeolite Filter

9
Filter ini terdiri dari zeolite yang memiliki kapasitas perubahan kation lebih baik
daripada karbon aktif. Dapat menyerap logam berat, bau, kopi, darah, cat,
sampah radioaktif, arsenik dan bahan-bahan beracun lain yang dapat ditemukan
dalam air. Dapat membuat air yang berada dalam kondisi pH asam menjadi lebih
netral berdasarkan kapasitas perubahan kationnya yang besar. Zeolite dapat
berfungsi juga sebagai perisai penyaringan fisik untuk bakteri pathogen.

f. Chlorinasi
Chlorinasi adalah proses penambahan senyawa yang mengandung Khlor dengan
tujuan sebagai zat desinfektan. Ditambahkan ke dalam air hingga kadar Khlor
10-30 ppm.

10
2. Purified Water Plant
Proses purified water plant sebagian besar dilakukan pengolahan secara kimia.
Sumber air yang digunakan pada proses ini adalah potable water. Berikut data
kualitas purified water di PT. Bayer Indonesia.

Test Specification Purified Water


Material Liquid liquid
Clarity Clear clear
Colour colourless colourless
Odour odourless odourless
Taste Tasteless tasteless
Nitrate max. 0.2 ppm < 0.2 ppm
Heavy metal max. 0.1 ppm < 0.1 ppm
pH value 5.0 - 7.0 6.0
Total Organic Carbon max. 500 ppb 35 ppb
Conductivity max. 1.1 µS 0.7 uS
Temperature min. 75 ⁰ C 82 ⁰ C
Total count action level :max.100 cfu/ml 0 cfu/ml
alert level :10 cfu/ml
Eschericia coli not detectable/100 ml not detectable
Coliforms not detectable/100 ml not detectable
Pseudomonas aerugenosa not detectable/100 ml not detectable

Dalam proses pembuatan obat diperlukan air yang higienis, steril, dan murni
sehingga proses dan penetapan standar kualitas air dilakukan secara ketat dan serius
karena menyangkut kesehatan manusia. Penggunaan purified water pada industri
farmasi adalah sebagai berikut.
a. Sebagai pencuci alat proses produksi
Alat proses yang telah dipakai harus dibersihkan dari sisa-sisa produk dan
disterilkan. Jadi, alat proses dicuci dengan menggunakan cairan pembersih,
dibilas dengan potable water, lalu alat proses dibilas dengan purified water
beberapa kali hingga bersih. Kebersihannya pun selalu di kontrol dengan
melakukan uji konduktivitas dan pH pada air bilasan terakhir. Dengan
kemurnian yang tinggi dan temperature lebih dari 70⁰C diharapkan purified
water dapat membersihkan alat proses dari sisa residu dan mikroba yang dapat
mengurangi kualitas produk.

11
b. Sebagai bahan baku untuk produk
Dalam pembuatan obat yang berbentuk padatan maupun cairan, diperlukan air
sebagai pelarut sehingga kualitas purified water harus selalu dijaga.
c. Sebagai air umpan ketel pada boiler
Air umpan ketel harus terhindar dari zat-zat yang dapat menyebabkan korosi,
foaming dan kerak. Zat-zat penyebab korosi yang harus dihilangkan dari dalam
air diantaranya adalah besi, karbonat, dan ammonia. Zat yang dapat
menimbulkan foaming biasanya berasal dari minyak. Zat yang dapat
menyebabkan kerak yaitu silika, magnesium, kalsium, dan garam-garam
karbonat.
Proses pengolahan pada purified water plant sebagian besar dilakukan
pengolahan secara kimia karena sumber airnya yaitu potable water yang
sebelumnya sudah dilakukan proses pengolahan secara fisik, sehingga hanya
kandungan mineral dan ion saja yang harus dihilangkan agar air menjadi murni.
Berikut skema gambar dan tahapan proses purified water plant.

Keterangan :
a. Catridge Filter (fiber)

12
Terbuat dari serat fiber yang mempunyai pori-pori berukuran 5 µm. Dapat
menyaring partikel dan mikroorganisme yang ada dalam aliran air.

b. Ultraviolet lamp
Berfungsi untuk mensterilkan air dari mikroba yang masih terkandung dalam
purified water dan menjaga proses setelahnya yaitu daya operasi dari reverse
osmosis karena terhindar dari tumbuhnya mikroba yang dapat merusak jaringan
membran semipermeable.

c. Reverse osmosis
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup dimana molekul pelarut
(biasanya air) akan mengalir dari daerah konsentrasi rendah ke daerah
konsentrasi yang lebih tinggi melalui sebuah membran semipermeable.
Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun
yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel tersebut.

13
Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran.

Reverse osmosis itu sendiri adalah sebuah proses pemaksaan sebuah pelarut dari
sebuah daerah larutan konsentrasi tinggi melalui sebuah membran ke sebuah
daerah larutan konsentrasi rendah dengan menggunakan sebuah tekanan
melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah
mendorong sebuah larutan melalui filter yang menangkap larutan dari satu sisi
dan mendapatkan larutan murni di sisi satunya. Proses ini telah digunakan untuk
mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal 1970-an.

14
Dengan prinsip filtrasi dan osmosis, air akan di saring dan dipisahkan dari segala
ion pengotor yang terkandung di dalamnya. Kondisi operasinya dilakukan pada
tekanan tinggi sekitar 7 bar. Berikut gambar sistem alat reverse osmosis.

Berikut data kualitas air yang dihasilkan reverse osmosis.


Reverse Osmosis
Test Specification
Water
Appearance colourless, odourless colourless, odourless

pH value 5.0 – 8.0 6.9


Chloride max. 250 ppm 3 ppm
Copper max. 1.0 ppm < 1.0 ppm
Iron max. 0.3 ppm < 0.1 ppm
Lead max. 0.05 ppm < 0.01 ppm
Mangan max. 0.1 ppm < 0.1 ppm
Nitrate max. 10 ppm < 5 ppm
Nitrite max. 1.0 ppm < 1.0 ppm
Organic Substances (KMnO4) max. 10 ppm 6 ppm
Sulphate max. 400 ppm 80 ppm
Total Hardness (CaCO3) max. 0.1 º dH < 0.1 º dH
TDS max. 1000 ppm 15 ppm
Conductivity < 80 uS 30 uS
Silicate informative 0.02 ppm

15
d. Resin Ion Exchanger
Resin ini dapat menghilangkan garam-garam atau ion-ion terlarut dan Total
Disolved Solid dalam air sehingga menghasilkan Demin water. Air demin
tersebut kemudian dapat digunakan sebagai air pencuci alat-alat proses sehingga
saat proses pembuatan produk tetap terjaga kebersihannya serta steril dari
mineral-mineral yang dapat mempengaruhi kualitas produk.
Ion exchanger terdiri dari resin kation dan resin anion yang akan menukar
kation-anion pada air yang dilewatkannya. Resin kation yang sifatnya akan
mengikat ion yang kurang elektronegatif ditukar dengan ion H+, karena adanya
kation-kation yang lebih kecil ke elektronegatifitasnya dalam air, maka ion H +
akan tertukar, resin kation akan mengikat kation-kation dalam air. Sebaliknya
untuk resin anion yang sifatnya lebih mengikat ion-ion yang lebih elektronegatif,
yang awalnya mengikat OH- akan mengikat anion-anion yang lebih
elektronegatif.
Resin kation :
R-H + K +, Na +, Mg 2+, Ca 2+, dll R-K , R-Na, R-Mg, R-Ca + H +
Resin anion :
R-OH + Cl-, SO4 2- , NO2 -, SiO2 -, dll R-Cl, R-SO4, R-NO2,R-SiO2 + OH –
Sehingga hasil reaksi dari kedua resin tersebut adalah :
H + + OH – H2O

16
e. Heat Exchager
Alat ini dapat mensterilkan air dari mikroba yang ada di dalam air dan
membersihkan alat proses dari sisa-sisa kotoran yang menempel pada alat
dengan menaikkan temperaturnya sampai kurang lebih 80⁰C.

17
C. KESIMPULAN

Air merupakan suatu bahan utilitas yang sangat penting keberadaannya pada
suatu industri farmasi. Air baku yang digunakan oleh PT. Bayer Indonesia berasal
dari dua sumber yaitu air PAM dan air artesis. Air baku tersebut diolah secara fisika
dan kimia sehingga dihasilkan potable water dan purified water yang memiliki
spesifikasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Air industri harus
selalu dijaga kualitasnya baik secara fisik, kimia maupun biologis agar semua
proses yang berlangsung pada industri tersebut dapat berjalan dengan baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hammer, Mark, J. 1977. Water and Waste-water Technology. Canada: John Wiley
& Son, Inc.

Spellman, Frank, R. 2003. Handbook of Water and Wastewater Treatment. United


States of America: Lewis Publishers

www.Chem-Is-Try.org/korosi pada boiler

www.google.com//proses pengolahan air

19

Anda mungkin juga menyukai