Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI

KESUBURAN
TANAH
Pengampu:

Murti Astiningrum (085729737343)


murti_astiningrum@yahoo.com

Agus Suprapto
DAFTAR BACAAN
1. Foth, H.D. and B.G. Ellis. 1997. Soil Fertility. 2nd ed. CRC Lewis Publ., New York.
2. Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.L. Nelson, and W.L. Nelson. 2005. Soil fertility and
fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. Pearson Prentice Hall, New
Jersey.
3. Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press, Bogor.
4. Nyakpa dkk. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Lampung.
5. Prasad, R. and J.F. Power. 1997. Soil Fertility Management for Sustainable
Agriculture. CRC Lewis Publ., New York.
6. Radjagukguk, B. 1982. Pupuk: Karakteristik- karakteritiknya dan Cara Pemberian
nya. Lecture Notes and Discussion Material Soils and Workshop in Yogyakarta.
7. Rosmarkam, A. 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian UGM. Yogyakarta.
8. Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D. Beaton. 1995. Soil Fertility and Fertilizers. 4th
Ed. Macmillan Publ., New York.
UNILA Press 1988 IPB Press 2011
PENDAHULUAN
Kesuburan Tanah:
Kapasitas tanah memasok unsur-unsur hara esensial untuk
pertumbuhan tanpa adanya konsentrasi meracun dari unsur manapun.

Tanah subur: Pasokan unsur hara tersedia


- Cukup (adequate)
- Berimbang (balanced)
untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Kesuburan Tanah:
bagian dari sebuah sistem dinamis, yang dapat berubah (menurun
atau meningkat), yang terjadi secara alami ataupun akibat
perbuatan manusia.

Penurunan tersebut dapat terjadi karena:


1. pemiskinan hara (lebih banyak yang diangkut daripada yang ditambah
kan),
2. penambangan hara (pengangkutan hara tinggi, tetapi tidak dibarengi
dengan penambahan ke dalam tanah),
3. pengasaman (penurunan pH dan/atau peningkatan Al-dd},
4. kehilangan bahan organik,
5. peningkatan kadar unsur-unsur beracun (seperti Al dan Mn).
Penurunan kesuburan secara alami :
akibat erosi oleh air yang menyebabkan kehilangan lapisan tanah bagian
atas yang subur dan meninggalkan lapisan permukaan tanah baru yang
kurang atau tidak subur.

Penurunan kesuburan akibat aktivitas manusia:


– eksploitasi hara tanah melalui pemanenan seluruh bagian tanaman tanpa
pasokan hara yang memadai;
– pengolahan tanah yang berlebihan yang menyebabkan kehilangan bahan
organik tanah dipercepat, sehingga tanah tidak mampu mengikat hara.
Peningkatan kesuburan secara alami :
– akibat penambahan bahan-bahan erupsi gunung berapi yang membawa mineral
hara, seperti sulfur;
– penambatan N oleh jasad renik hidup bebas di tanah atau yang bersimbiosis
dengan tanaman legum.
Peningkatan kesuburan akibat aktivitas manusia:
• akibat pemberian bahan-bahan yang mengandung unsur hara, seperti pupuk
buatan, pupuk kandang atau pembenah tanah yang lain;
• penanaman legum pada sistem pertanaman, atau kombinasi dari semua itu
Kesuburan Tanah VS Jenis Tanaman

Tanaman berkembang pada iklim dan kondisi tanah berbeda, sehingga


kebutuhan akan hara dan toleransinya terhadap unsur meracun juga
berbeda.
Ubi kayu (tropika basah): Gandum
tumbuh bagus pada tanah masam (sub tropika):
dengan kadar Al larut tinggi tumbuh di tanah
mineral-alkalin
dengan Al larut
rendah, sensitif
terhadap Al larut
tinggi (teracun)

Tanah masam subur untuk ubi kayu, tetapi tidak subur untuk gandum
Produktivitas Tanah:
Kapasitas suatu tanah untuk memproduksi (to produce) hasil (yield)
tanaman tertentu dengan pengelolaan optimum.

Produktivitas Tanah meliputi:


• kesuburan tanah
• faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
termasuk praktek pengelolaan tanah.
 Semua tanah produktif itu subur untuk suatu tanaman, tetapi banyak tanah
subur tidak produktif akibat kekeringan atau faktor tumbuh
atau praktek-praktek pengelolaan yang tidak sesuai.

Tanah Produktif
- Berkorelasi positif dengan kesuburan tanah & sifat-sifat tanah
yang lain.
- Mempunyai sifat-sifat fisika dan biologi yang baik dan sangat
subur.
Pemupukan:
Upaya menjamin bahwa kesuburan tanah bukan faktor pembatas
pertumbuhan tanaman.

Pupuk:
Bahan organik atau inorganik yang diberikan untuk memasok satu /lebih jenis
unsur hara esensial tanaman.

Faktor-faktor penting:
- jenis pupuk
- takaran (dosis)
- cara/metode pemupukan
SEJARAH KESUBURAN TANAH
 Aktivitas terkait dengan kesuburan tanah telah dimulai sejak manusia mulai
menetap - setelah meninggalkan cara hidup berpindah (nomaden – hunting
and fishing).
 Kegiatan pertanian dimulai oleh wanita, yang sebagian besar waktunya
tinggal di rumah, dengan menggarap tanah pekarangan.

 Wilayah sungai Tigris dan Eufrat (IRAK) pada 2500 SM sangat makmur
dengan pertanian.

 Pengamatan kesuburan tanah diawali dengan ditemukannnya bahwa tanah


yang ditanami terus menerus memberikan hasil yang tidak memuaskan lagi.
Catatan sejarah:
Tanaman mendapatkan kebutuhan hidupnya
1. Xenophone (434-355 SM)- Yunani
bahwa usaha perkebunan akan mengalami kegagalan
kalau tidak menggunakan kotoran ternak

2. Theoprastus (371-287 SM) -Yunani


 rekomendasikan kompos untuk memupuk tanah
 perlu penampungan kotoran dan air seni binatang
 tumbuhan yang perlu banyak makanan – banyak air
 pupuk kandang>manusia>babi>kambing>biri-biri>lembu betina>lembu jantan
>kuda
 mencampur tanah pasiran dengan tanah liat
3. Plinius (62-113 SM)/Gaius Plinius Secundus
 Bahan kapur sebaiknya ditebar merata di atas
permukaan tanah dan perlakuan ini cukup untuk waktu
yang agak lama.
 Sendawa (KNO3) telah diutarakan oleh sebagai bahan
yang berguna untuk memupuk tanaman.

4. Francis Bacon (1561-1626) – English philosopher


makanan utama tanaman adalah air

5. Jan Baptista van Helmont (1579-1644) – Belgian doctor


 percobaan tanaman willow pada 200 pon tanah selama 5 tahun
dengan pengairan air hujan.
 tanah yang hilang hanya 2 ons  tanaman tumbuh karena air.
6. Justus von Liebig (1803-1873) – German Chemist

 tanaman mendapatkan C dari CO2


 air sebagai sumber utama H dan O
 logam alkalin dibutuhkan tanaman untuk menetralisir asam-asam
 unsur P diperlukan untuk pembentukan biji
 tanaman menyerap segala sesuatu dari tanah, tanpa deskriminasi, ttp keluarkan
kembali yg tidak esensial

 mengira bahwa NH4+ satu-satunya bentuk N yang diserap tanaman dan


memperolehnya dari tanah, pupuk kandang/udara.
 dengan analisis jaringan tanaman dan mempelajari unsur yang dikandungnya,
seseorang dapat merumuskan rekomendasi pemupukan.
 bahwa pertumbuhan tanaman sebanding dengan jumlah bahan mineral yang
tersedia di dalam pupuk.
Hukum MINIMUM
“Hasil suatu tanaman dibatasi oleh kekahatan dari satu unsur hara
esensial yang jumlahnya paling sedikit, meskipun unsur-unsur lainnya
berada dalam jumlah yang cukup.
Jika unsur hara yang kahat tersebut ditambahkan, pertumbuhan
tanaman dapat meningkat sampai dengan pasokan unsur tersebut
tidak menjadi faktor pembatas.
Penambahan unsur di atas titik batas tersebut tidak dapat membantu,
karena unsur yang lain menjadi minimum dan menjadi faktor
pembatas”.
Kapasitas drum (hasil tanaman)
ditentukan oleh tinggi papan yang paling pendek,
yakni konsentrasi P2O5.
Hasil tanaman dapat meningkat jika panjang papan terpendek
ditinggikan (ditambahkan P2O5).

Pada tahun 1840


menerbitkan buku Organic chemistry in Its Application to Agriculture and Physiology,
sebagai tonggak awal Ilmu Pertanian
7. JB Lowes & JH Gilbert
- Pada tahun 1843 mendirikan Stasiun Percobaan Rothamsted
di Inggris (London Utara)
- Tanaman non-legum memerlukan pasokan N,
tanpa N tidak akan tumbuh meskipun cukup P & K,
karena jumlah amoniak di udara tidak cukup
- Kesuburan tanah dapat dijaga sampai beberapa tahun dengan
penambahan pupuk kimia.
- Pemberaan (fallow) dapat meningkatkan senyawa N di dalam
tanah.

8. Theodore Schloessing & Alfred Muntz


- nitrifikasi adalah kegiatan bakteri
9. Robert Warington (1838-1907)
 nitrifikasi dapat dihentikan dengan CS2 (karbon disulfida) & khloroform
dan dapat diaktifkan lagi dengan tanah yang tidak disterilkan
 nitrifikasi terdiri dari dua tahap:
1. amonium diubah menjadi nitrit dan
2. nitrit menjadi nitrat.
 tidak berhasil mengisolasi organismenya.

10. S Winogradsky,
- berhasil mengisolasi bakteri dengan silika gel.

11. Hellriegel dan Wilfarth (1886)


 bakteri harus terdapat pada bintil akar tanaman legum.
 bakteri tersebut mengubah N gas atmosfer menjadi bentuk N yang
dapat digunakan oleh tanaman.
12. Squanto (US)
 Tahun 1621 mulai menanam jagung di AS
 Mengajarkan bagaimana memupuk jagung dengan menempatkan bangkai
ikan.
 Bangkai ikan yang membusuk menghasilkan hara untuk tanaman jagung.

13. JL Glauber (1604-1668)


 menemukan garam kalium nitrat pada tanah yang tercecer dari kandang
sapi dan berkesimpulan bahwa ia berasal dari pakan
 garam salpeter (KNO3) sbg penyebab utama pertumbuhan.

14. Edmond Ruffin-Virginia (1825-1945)


 Orang pertama yang gunakan kapur di tanah di daerah humid untuk
menggantikan unsur-unsur yang hilang diserap tanaman dan tercuci
 Tahun 1832 menerbitkan buku “An Easy on Calcareous Manures”
 “The farther of Soil Chemistry” di AS
15. Arthur Young (1741 – 1820).
• Ia menanam barley (sejenis padi-padian) pada medium pasir yang ditambahkan
arang, minyak kereta api (train oil), kotoran ayam, spiritus dari anggur, nitrat,
mesiu senjata, empelur, kulit kerang, dsb.
• Beberapa dari bahan ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, sedang be
berapa bahan lainnya tidak dapat tumbuh.
• Menuangkan hasil-hasil penelitiannya ke dalam “Annals of Agriculture” sebany
ak 46 volume yang berpengaruh bagi kemajuan pertanian Inggris.

16. EW. Hilgard (1833-1916)


 Merintis penggunaan asam sebagai mengekstraksi tanah untuk menetapkan status
kesuburan tanah.
Tahun 1876,
Plot penelitian di University of Illinois-Agronomic Research-Morrow Plots.

Abad 20
 Percobaan plot-plot percobaan pemupukan
 Pupuk P dibutuhkan di banyak tempat, kekahatan K terjadi di daerah pantai, dan kek
ahatan N di bagian Selatan US.
Abad 21
 Penggunaan penginderaan jauh untuk mengetahui sifat-sifat tanah dan GIS untuk
penempatan pupuk.
 Pengembangan Olah Tanah Konservasi
 Kajian bentuk-bentuk hara esensial dalam tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketersediaan bagi tanaman.
 Uji tanah & tanaman untuk efisiensi pemupukan.
 Rekomendasi pemupukan spesifik lokasi.
 Peran Al dalam kemasaman tanah & keracunan pada tanah-tanah masam.
 Kajian logam berat akibat penggunaan limbah.
 Pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk (N dan P) yang meningkat.
 Perbaikan genetik tanaman untuk mengatasi cekaman lingkungan dan efisiensi pupuk.
 Pencangkokan gen untuk efisiensi fotosintesis, kandungan protein dan vitamin tinggi,
dan ketahanan terhadap hama dan penyakit tinggi berdampak kepada kebutuhan hara
dan praktek pemupukan.
Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai