Anda di halaman 1dari 5

Problematika Anak SMA Silla

SMA Silla telah memberikan berbagai problematika kepada para siswanya. SMA ini
terlalu mengedepankan hasil daripada proses belajar para muridnya, sekolah ini
juga terlalu mendeskriminasi siswa siswinya serta memberikan peraturan
peraturan yang aneh.

Salah satunya adalah tentang urutan memperoleh makanan di kantin yang diurut
sesuai rangking siswanya. Hal ini tentu saja membuat beberapa murid merasa
kesal apalagi hal yang sangat merugikan bagi siswa yang mendapat ranking
terendah. Alih alih mendapat makanan lezat dan banyak, mereka justru mendapat
makanan sisa dan itu pun hanya sedikit.

Sungguh ketidakadilan ini membuat Yena geram. Yena adalah siswi yang memiliki
rangking buruk di sekolahnya namun ia punya bakat menggambar dan dengan
bakatnya ini Yena memiliki mimpi untuk bisa kuliah di Universitas Hanguk supaya
bisa menggambar di Webtoon. Untuk menggapai mimpinya, Yena yang berasal
dari keluarga sederhana harus bekerja sambilan dengan membagikan flyer bimbel,
kerja di swalayan dan masih membantu orang tuanya mengantarkan pesanan
ayam goreng. Masalah perekonomian yang dimilikinya tidak menyurutkan
semangatnya untuk masuk kuliah dan memang kesehariannya Yena selalu ceria.

SMA Silla merupakan sekolah milik direktur yang anaknya juga bersekolah di sana.
Ia adalah Ogi Revanda Sriea atau biasa dipanggil Ong. Ong merupakan tipe anak
orang kaya yang arogan, dingin dan juga pemberontak yang disebabkan
kekecewaannya kepada ayahnya. Ong sebenarnya juga memiliki bakat
menggambar seperti Yena namun karena terjadi peristiwa kecelakaan motor yang
menewaskan sahabatnya Haley membuatnya memberontak dan berhenti
menggambar serta banyak membuat masalah yang membuat kepala sekolahnya
kewalahan. Ong dulunya sebelum terjadinya kecelakaan tersebut, juga
bersahabat dengan Karevin Deloni atau yang biasa dipanggil Kun, anak rangking 1
di SMA Silla sekaligus ketua OSIS. Hubungan Ong mulai renggang setelah
kecelakaan karena Kun menyalahkan Ong akibat tewasnya Haley, setelah itu
mereka berdua selalu menghindar dan menjaga jarak.
SMA ini semakin menggila sejak diadakannya ujian sebanyak 3 kali dalam 1 bulan.
Hal ini tentunya membuat para siswa merasa tertekan. Namun, keadaan berubah
seketika saat siswa SMA Silla melakukan ujian semester, tiba-tiba alarm asap
berbunyi dan air keluar dari atap kemudian seluruh kelas SMA Silla tersiram air
dan ujian pun gagal dilaksanakan. Merekapun bersorak bahagia karena hal ini dan
beberapa merasa ini adalah keisengan seseorang luar biasa yang pernah terjadi di
sekolah.

Dalam ruang guru terjadi kegaduhan karena semua terkena air. Dengan ini, kepala
sekolah memerintahkan semua untuk berkumpul di aula. Kepala sekolah terlihat
sangat marah dan merasa ini adalah penghinaan dan bukan sekolah. "Jika kau
bertindak nakal, maka jangan mengira sekolah tidak akan melakukan apa apa,
sekolah tidak akan tinggal diam. Jangan kalian kira ujiannya dibatalkan. Ujiannya
akan diulang dalam tempo seminggu dan akan segera dijadwalkan", tegas Kepsek.

Di hari selanjutnya, keisengan pun berlanjut. Di bagian foto guru, salah satu foto
sengaja digambar dengan spidol warna putih serta kumis, lalu salah satu guru
terjebak dalam toilet, mobil kepala sekolah yang di pecahkan kacanya
membuatnya geram, menerbangkan sebuah drone dengan gambar wajah kepala
sekolah yang di coret coret dengan menggunakan kain hitam sebagai pakaian bak
jin dan Direktur yang kaget karena kepalanya di patung tiba tiba hilang.

Saat dikelas, guru menerangkan seperti biasanya namun Yena terus menggambar
apa yang ada di pikirannya dan menghiraukan gurunya. Hingga guru pun
memergoki Yena yang sedang asik menggambar.

"Rentetan rentetan kejadian yang mengacak acak sekolah mulai terjadi. Pelakunya
masih belum ditemukan. Siapa kira kira? Kenapa dia melakukannya? Semua orang
penasaran, tapi sama sekali tidak ada petunjuk. Benar benar sekolah yang luar
biasa. Siapa kira kira pelakunya?", gumam Yena. Tiba tiba gambaran Yena di ambil
oleh guru dan ia pun menyadari bahwa sedari tadi teman temannya
memperhatikan ia yang sibuk menggambar komik. Yena pun kaget dan takut
karena buku yang ia gambar itu adalah kumpulan komik yang ia akan perlombakan
pada kompetisi Webtoon untuk masuk Univeraitas Hanguk. Ia sudah menggambar
berhari hari namun, apakah itu akan hilang setelah bukunya diambil guru?
Yena pun bingung karena kompetisi sudah hampir dekat, ia pun nekat untuk
mengambil buku itu dalam ruang guru pada malam hari dengan modal ambisinya
untuk masuk universitas yang diinginkannya. Yena mengendap endap masuk ke
lorong sekolah yang sudah gelap, lalu berjalan merangkak masuk ke dalam ruang
guru dan melihat ada grafik yang berserakan di lantai. Tiba tiba ia merasakan
sesuatu, lalu berjalan melihat sosok pria dengan menutupi wajahnya
menggunakan jaket dengan membakar sebuah kertas dalam ember seng.
Keduanya seperti saling menatap dan Yena pun kaget melihat pelaku ada di depan
matanya.

Si pria misterius langsung melompat lewat jendela yang pecah. Yena berlari ke
jendela ingin melihatnya tapi saat itu lampu ruangan menyala dan guru datang
bersama beberapa polisi. Mereka langsung mengira bahwa Yena adalah dalang di
balik semu keisengan ini dengan alasan ia adalah murid dengan rangking
terbawah yang ingin mendapat kunci jawaban soal ujian di ruang guru agar ia bisa
mendaoat nilai yang bagus.

Yena disidang oleh para guru di ruang olahraga, kepsek yang langsung mengomel
menuduh Yena seperti seorang gangster atau semacamnya dan menurutnya hanya
orang komunis yang hanya dapat melakukan tindakan seperti ini. Yena pun
merengek dan berkata bahwa ia bukan pelakunya, "Aku pergi kesana untuk
mengambil buku gambarku. Malam itu dia kabur", jelas Yena. " Tidak ada seorang
pun yang melihatnya kabur malam itu, kau sendirian di tempat kejadian", ucap
guru. "Kita sudah memiliki buktinya, ia tertangkap basah", tegas kepsek.

Yena yang kesal mencoba mencuci mukanya di taman. Lalu Ong mendekat sambil
bertanya apakah Yena akan dikeluarkan dari sekolah dengan nada yang mengejek.
Yena berteriak bahwa ia tidak melakukannya. Ong juga yakin kalau Yena tidak
mungkin melakukan hal semacam itu karena ia tidak cukup pintar.

Beberapa murid lain menatap sinis pada Yena kecuali Kun dan Ong karena
diadakannya sistem pengurangan poin bagi orang yang melakukan kegaduhan,
dan sistem penambahan poin bagi murid yang memergoki pelaku kegaduhan
tersebut dengan pengambilan foto atau video. Sehingga peraturan ini tentunya
membuat para siswa saling serang dan mencurigai satu sama lain.
Ong membawa Yena keluar dari sekolah, keduanya duduk di pinggir atap gedung.
Ong pikir apa bagusnya buku itu sampai-sampai Yena menyelinap masuk ke ruang
guru. Yena mengatakan kalau itu karena ada impiannya di dalamnya. Ong bingung
impian apa yang dimaksud. “Aku baru tahu masih ada orang yang memiliki impian.
Dasar norak", ejek Ong. “Mungkin terdengar norak, tapi itu segalanya bagiku.
Tanpa itu, aku pasti akan mati lemas. Aku tahu alasan kau mengendarai motormu.
Karena kau akan mati tanpanya.” Kata Ong. “Aku beritahu padamu, kalau Aku
mengendarainya karena membuat diriku terlihat lebih keren", tegas Ong bangga.

Saat tiba di rumah, Yena gelisah di dalam kamarnya, ia mondar mandir sampai
merangkak, naik ke lantai atas lalu keluar masuk kamarnya. Sampai akhirnya Ia
berdiri didepan meja belajarnya merasa si pelaku yang mencari masalah
denganya. Ia berusaha mengingat dan melihat sepatu yang digunakan oleh pelaku
dan mulai mengambar. “Aku akan menemukanmu dan membunuhmu serta
membersihkan nama baikku hingga aku tidak akan bisa dikeluarkan dari sekolah",
kata Yena akan segera membalas dendamnya.

Yena pun menceritakan masalahnya pada orang rumah, tiba tiba ia terpikirkan
pada 2 orang anak yang tetap mempercayainya walau semua orang di sekolah
telah menuduhnya, yaitu Daehwi dan Hyun. Keduanya pun tidak pernah ada
dalam rentetan kejadian di sekolah. Ia pun bertanya pada keluarganya siapa
sebenarnya pria misterius ini?, ia menceritakan latar belakang mereka berdua
dengan detail dan kejadian kejadian aneh yang terjadi di sekolah terutama
mengenai sebuah drone yang membuat kepala sekolah merasa malu dan terhina.

"Kun, dia adalah ketua kelas dan juga ketua osis. Calon mahasiswa Hanguk", ucap
Yena yang bisa membayangkan Kun yang di elu elukan oleh semua murid karena
kepintarannya. "Ong, anak yang sangat disayangi sekolah karena ayahnya sebagai
direktur dan pemilik sekolah. Bahkan guru guru pun membungkuk kalau bertemu
dia karena dianggap direktur SMA Silla masa depan".

Ibunya pun langsung mengira bahwa anak pintar lah yang menyebaabkan semua
kekacauan di sekolah, " Anak anak yang berprestasi di sekolah biasanya merasa
tertekan. Mungkin ia melakukan ini hanya cara untuk menghilangkan stres yang ia
alami". Yena pun membenarkan ucapan ibunya bahwa Kun memang belajar
dangan sangat keras. Namun pendapat berbeda dari Ayah Yena ,"Fakta kalau dia
bisa menerbangkan sebuah drone adalah dia orang yang kaya". Yena pun semakin
bingung dan penasaran pada pria misterius ini.

Ia pun bertekad untuk menjebak pelaku dengan berbagai cara. Ia berharap agar
segera bisa menangkap dan memergokinya.

Di kemudian hari Yena menyusun rencana seorang diri untuk menangkap basah
pelaku. Kejadian ini tentunya sangat merugikan bagi Yena karena ia diancam akan
dikeluarkan dari sekolah, namun ia akan membuktikan bahwa ia bukanlah
pelakunya. Yena

Anda mungkin juga menyukai